NovelToon NovelToon
Bawa Aku Pulang

Bawa Aku Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Slice of Life
Popularitas:285.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa pindah ke rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi pelayan pribadinya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?

"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."

Novel dengan alur santai, minim konflik penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas tapi tetap ada butterfly effect.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Sebelum masuk ke bangunan gedung bertingkat tersebut, Nicho mengajak Sera singgah ke tempat yang terdapat keran air untuk membersihkan kaki mereka yang kotor. Setibanya di sana, Nicho langsung berjongkok lalu hendak melepaskan sendal Sera yang berlumpur.

"Biar aku saja!" tolak Sera sambil menahan tangan Nicho yang mencoba memegang betisnya.

"Gak papa." Nicho langsung menuntun kaki Sera untuk berada di bawah air keran yang tengah mengalir, membasuhnya hingga bersih. Tindakan Nicho kali ini bukan semata-mata modus belaka atau hal yang sengaja dibuat-buat untuk membuat Sera terkesan, melainkan datang dari dalam nalurinya sendiri.

Ketika Nicho mendongak ke arah Sera, bayangan seseorang yang juga pernah berjongkok di hadapannya mendadak terlintas dalam pikirannya. Hanya sesaat, Sera langsung menepis sosok bayangan tersebut. Ia pun segera menarik kakinya dan bergegas menaiki tangga meninggalkan Nicho.

Nicho yang masih pantang menyerah, kini kembali mengejarnya. "Mulai sekarang, kita resmi berteman, kan?"

Sera terus menaiki tangga demi tangga tanpa merespon ucapan Nicho.

"Kamu persis es buah, dingin tapi manis." Nicho mulai mengeluarkan jurus gombalan receh.

Sera terus berjalan tanpa berkata apa pun. Mereka terus menapaki tangga demi tangga. Tepat saat kaki mereka menginjak lantai empat, keduanya pun berpisah menuju unit masing-masing.

Sebelum masuk ke rumah, Nicho berbalik cepat menghadap ke arah Sera yang juga tengah membuka pintu rumahnya.

"Sera, besok pagi aku tunggu di tempat biasa. Aku mau traktir kamu buat gantiin uang kamu hari ini."

"Gak perlu," jawab Sera.

"Ayolah. Hargai niat baik temanmu ini." Nicho mengangkat keningnya sebanyak dua kali.

Kepulangan Nicho ternyata bertepatan dengan kedatangan Ucup yang baru saja pulang dari tempat kerjanya dengan baju yang sedikit basah. Takut diamuk Nicho, Ucup pun hendak menjelaskan kalau dia baru membaca pesan pria itu. Namun, baru saja membuka suara, Nicho yang dari tadi sudah senyam-senyum tak jelas, mendadak memegang tangan Ucup lalu mengajaknya berdansa.

"Sebentar lagi kamu pasti bisa aku taklukkan!" ucap Nicho pada Ucup seolah tengah berbicara dengan Sera.

Bingung dengan tingkah aneh Nicho yang menjadikan dirinya partner dansa, Ucup lantas berkata, "Bang, gua tahu lu lagi jomblo, tapi gak perlu sampe segini juga."

Bukannya berhenti, Nicho malah mengangkat tangan Ucup ke atas hingga membuat tubuh gempal itu spontan berputar bak gasing. Bersamaan dengan itu, Nicho langsung melepas tautan tangan mereka sehingga membuat badan Ucup terpental ke dinding.

"Kenapa hari ini cuacanya cerah banget," ucap Nicho diiringi suara guntur di luar sana.

Ucup yang mendadak pusing, lantas bergumam heran dengan kepala yang menggeleng-geleng. "Aneh, kesambet setan apa lagi tuh anak! Hujan dari sore gini dibilang cerah."

Nicho masuk ke kamar, lalu membuka kopernya. Ia mengambil satu kotak berisi jam tangan branded yang menjadi barang koleksiannya.

"Cup!" panggil Nicho seketika.

"Ya, kenapa, Bang?"

"Besok lu jual ini," perintahnya sambil menyerahkan sekotak jam tangan branded.

"Wuih, yakin, Bang?"

"Yakinlah! Emang kita mau kek gini mulu tiap hari? Gua dah kangen makan enak. Selain itu ... gua mesti gantian traktirin Sera makan di tempat yang lebih bagus," ucapnya sambil melebarkan senyum.

"Ciee ... roman-romannya ada yang udah berhasil deketin neng Sera. Oke deh Bang, besok gua coba tawarin ke orang-orang kantor yang pada elit-elit tuh."

Senyum Nicho semakin melebar sempurna. Di waktu yang sama, ia mendadak memegang perutnya seiring ia merasakan sensasi yang tak nyaman pada perutnya.

"Duh, perut gua kenapa?" ucapnya sambil duduk bersimpuh dengan badan yang dicondongkan ke depan.

Nicho meringkuk kesakitan seiring merasakan mulas, kram dan rasa tertusuk-tusuk dalam perutnya yang berkumpul menjadi satu. Detik itu juga, ia berlari menuju kamar kecil begitu sebuah rangsangan mendorongnya untuk buang air. Rupanya, efek dari makan mie ayam dengan seperempat botol sambal membuatnya mengalami sakit perut dadakan. Ia sampai keluar masuk ke kamar kecil berkali-kali sepanjang malam.

Hingga pagi menjelang, Nicho baru bisa merasakan sedikit lega kala perutnya mulai tenang. Ia mencoba berguling untuk mengistirahatkan tubuhnya yang banyak kekurangan cairan. Di sisi lain, Sera mulai menjalankan aktivitas rutinnya seperti biasa. Saat jarum jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, ia keluar dari rumahnya dan bersiap untuk memberi makan para kucing-kucing yang berkeliaran di daerah rusun. Saat membuka pintu rumah, sejenak matanya tertuju pada rumah Ucup yang masih tertutup di seberang sana.

Setelah memberi makan kucing-kucing dan berbelanja bahan makanan, Sera pun kembali ke tempatnya. Entah kenapa, ia merasa mendapat serangan tatapan-tatapan sinis dari ibu-ibu yang tengah rumpi. Bahkan ada yang di antaranya langsung berbisik-bisik sambil melirik ke arahnya seolah tengah bergosip tentang dirinya.

"Tiap hari saya perhatiin dia selalu pergi pagi-pagi sekali. Gak tahu kemana!" bisik salah satu ibu-ibu itu.

"Layani para pelanggan kali. Kan katanya dia cewek open BO. Dari dulu kan kerjaannya gak jelas, dulu suka pulang tengah malam sekarang suka pergi pagi-pagi," imbuh ibu-ibu lainnya.

"Hati-hati, jangan sampai suami-suami kita dirayu sama dia," timpal salah satu dari mereka.

Entah siapa yang menyebarkan gosip murahan seperti itu. Meski begitu, Sera berusaha mengabaikan prasangka dan cibiran ibu-ibu julid tersebut dengan terus berjalan. Selama sebulan lebih tinggal di tempat ini, dia tidak pernah berinteraksi dengan ibu-ibu itu apalagi sampai mencari masalah dengan siapa pun. Kini, tiba-tiba mereka bergosip negatif tentangnya. Sungguh aneh!

Di dalam kamar yang kecil, Nicho baru saja terbangun setelah sempat ketiduran. Ia buru-buru melihat ke jam dinding. Ternyata sudah pukul satu siang. Artinya, ia melewatkan kesempatan untuk bertemu Sera di halaman rusun seperti yang sering dilakukannya.

Di saat yang sama, Ucup yang baru saja tiba dari tempat kerjanya, lantas bergegas masuk ke kamar dengan wajah berseri-seri.

"Bang, jamnya Abang dah laku terjual!" Ucup menunjukkan sebuah amplop yang berisi uang. Karena Ucup bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan besar, maka ia menawarkan jam tangan mewah tersebut pada staf di kantornya yang memang kerap berpenampilan mentereng.

"Beneran, Cup? Terjual berapa, Cup?"

"Sepuluh juta tanpa dinego, Bang!" sahut Ucup kegirangan.

"Hah, sepuluh juta?" Mata Nicho terbelalak seketika, "Itu harganya 300 jutaan, Cuuupp. Udah gitu limited edition. Pernah jadi rebutan. Jual seratus juta pun pasti dah berasa senang banget yang beli. Eh lu malah jual sepuluh juta."

"Yah, mana gua tahu, Bang. Abang gak bilang-bilang harga aslinya, sih!" Ucup yang awalnya senang kini hanya menggaruk-garuk kepala seperti orang bodoh.

Bagi Ucup, sepuluh juta adalah nilai yang banyak tapi tidak untuk Nicho yang terbiasa membelanjakan barang senilai ratusan juta. Uang itu tentu hanya sekali jajan untuknya. Namun, apa boleh buat, meski terbilang rugi tapi ini lebih baik daripada tak memegang uang sama sekali.

"Nih, lu pegang lima juta buat belanja keperluan sehari-hari." Nicho menyerahkan setengah dari hasil penjualan jam tangan itu pada Ucup. "Sisanya gua pegang. Bagusnya ajak Sera makan di mana, ya?" pikir Nicho sesaat.

Di waktu yang sama, Nicho dan Ucup mendadak mendengar suara keributan di luar rumah. Ketika mencoba mengintip keluar, keduanya terkejut mendapati rumah Sera tengah ramai didatangi ibu-ibu.

.

.

.

Like dan komeng

1
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
semangat terus. kang galon
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
wkwkwk sokor wajah sangar hati selembut bidadari 🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kasihan banget loh Nic gagal mulu mana sampah yang di jambret 🤣🤣🤣
💥deWi💥
kesabaran kamu emang setipis tisu ya😅bingung ya nic cari kerja🤣🤣
💥deWi💥
ya salam nicho🤣🤣🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
yeaahhh akhirnya ada Sera Aulia ketemu deeh
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
masih nggak sadar juga loh Nic udah nggak punya apa-apa mending loh masih di dengerin musik judiiii💃💃
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
ya ampun inget bulu ketek yang sering di buat avaaa akuuu🤣🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
astaga tuh banciii malah bikin beneran ngakak ditengah malam begini
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
jadi ingat sama Ucup di Sopo Jarwo kan ya
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
beneran ngakak Ucup marucup...tapi kamu harus merasakan apartemen rakyat jelata cup
Y.S Meliana
😜😜😜
S.Syahadah
udh oke aja karya engkong mah
Osin Saharamaryana
jangan kau buat Nico besar kepala cup.. ak liat idungnya ud mekar itu 😂😂😂🤣🤣
Atiqa Fa
kak Yu knp pakai nama ucup marucup kan dia punya andil besar dicerita Nicho
Lisstia
gak apa" jadi sopir nic yang penting kan halal,,gak mungkin jg kn nyari kerja pke ktp sama ijazah kamu nic
Lisstia
cemburu,kesel dan insecure kan kamu nic makanya kamu nyasarin mantan suami sera
🍇ᴅʏᴀʜⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
cup cup, bener juga.. kalo udah tkdr ya menginggoy, kalo belum ya selamat
Lisstia
entahlah kok q yang kecewa ya dengan perubahan sikap nicho ke sera
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kapoook sokorrr makanya jangan aneh²🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!