Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 Bertemu Nalendra
Lea dan Fikri pun tiba di ruangan yg sudah di siapkan, tampak lah di sana sudah duduk seorang pemuda tampan dengan tatapan tenang nya dan juga di sebelah nya berdiri asisten dan sekretaris nya.
"Maaf saya terlambat." Ucap Lea dengan lembut tapi pancaran mata nya penuh ketegasan.
DEG
DEG
Jantung Nalendra berdegup kencang kala mendengar suara gadis yg sudah berhari-hari terus terbayang di pikiran nya.
"Tidak apa-apa nona, silahkan duduk." Ucap Bondan dan di angguki oleh Lea.
Lea pun duduk tepat di hadapannya nya.
Sekretaris Nalendra pun menjelaskan apa-apa saja untuk kontrak kerjasama mereka.
Lea dan Fikri pun mendengar kan dengan seksama, sedangkan Nalendra, dirinya hanya terfokus pada wajah gadis yg sudah berhasil mencuri hati nya itu.
Setelah satu jam lama nya mereka membahas kerja sama tersebut akhirnya mereka pun mempunyai kesepakatan akan menjalin kerja sama dan menghasilkan keuntungan yg cukup memuaskan.
Lea pun tersenyum mendengar cara berpikir sekretaris klien di hadapan nya yg bisa menjelaskan secara rinci dan detail.
Setelah pembahasan itu selesai, mereka pun makan siang bersama di ruang VVIP tersebut, setelah beberapa saat Nalendra pun mengkode Bondan dan kode itu di mengerti oleh Bondan.
"Maaf nona, apa tuan kami bisa mengobrol berdua dengan nona.?" Tanya bondan meminta izin.
Lea pun mengangguk dan menyuruh Fikri untuk ke perusahaan lebih dulu, awal nya Fikri menolak tapi karena perintah atasan, dirinya tidak berani membantah dan alhasil Fikri pun keluar dari ruangan tersebut, begitu pula dengan Bondan dan sekretaris Nalendra.
"Ehem, apa yg ingin tuan bicarakan.?" Tanya Lea dengan raut tenang sambil memakan cake yg terhidang di atas meja tanpa menoleh pada Nalendra.
" Nona Milea, apa kau menyukai bunga pemberian saya.?" Ucap Nalendra sambil menatap wajah Lea dengan lekat.
Lea pun menghentikan sendok nya yg hendak masuk ke dalam mulut nya dan meletakkan nya kembali di atas piring dan menatap wajah Nalendra.
"Maksud Tuan bunga apa.?" Ucap Lea bingung.
"Nama saya Nalendra Sanjaya, jangan memanggil saya tuan, kemarin saya mengirim buket bunga mawar , apa kau menyukai nya.?" Ucap Nalendra tersenyum tipis.
"Oh jadi anda yg mengirim nya, kenapa anda bisa tau mansion saya,? Dan apa tujuan anda mengirimkan bunga itu.?" Ucap Lea berbicara dengan nada penuh tanya.
Nalendra pun terdiam, dia sungguh tidak tau akan menjawab apa, kalau salah bicara dirinya takut milea akan menghindari nya, sedang diri nya sangat tidak berpengalaman tentang masalah hati perempuan karena ini pertama kali baginya merasakan rasa tertarik pada seorang gadis.
Lea pun memicingkan mata nya menatap wajah tampan Nalendra dengan lekat.
"Semakin di tatap kenapa jantung ku berdebar-debar." Batin Lea.
Lea pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Tem, apa pemuda di hadapan ku ini berbahaya.?" Ucap Lea.
"TIDAK NONA, PEMUDA DI HADAPAN NONA SANGAT MENYUKAI NONA DAN BAHKAN DALAM TAHAP MENCINTAI NONA."
Mata Lea pun melotot mendengar nya dan Lea pun menatap wajah Nalendra dan secara kebetulan Nalendra pun menatap mata Lea.
Jantung kedua nya pun berdetak cepat, dan Lea pun memalingkan wajah nya ke arah lain, sedangkan Nalendra, pemuda itu tersenyum kala melihat Lea salah tingkah.
"Maaf saya harus segera pergi tuan." Ucap Lea yg berdiri dengan tergesa-gesa.
Alhasil Lea pun kehilangan keseimbangannya karena high heels nya tersandung kaki kursi.
Nalendra yg melihat itu pun secepat kilat menangkap tubuh gadis pujaan nya yg hampir limbung.
HAP
Lea pun terkejut kala Nalendra menangkap tubuh nya, sejenak Lea bahkan lupa cara bernafas.
"Nafas sayang." Ucap Nalendra dengan suara deep voice nya.
Lea pun menarik nafas dalam-dalam dan dirinya pun segera berdiri dengan tegak.
"Maaf tuan." Ucap Lea yg langsung menyambar tas jinjing nya dan pergi dari ruangan itu dengan langkah cepat.
Nalendra pun tertawa kecil melihat wajah memerah milea.
Milea pun berjalan terburu-buru dan langsung masuk ke dalam mobil nya.
"Astaga, ada apa dengan ku, Aargh malu-malu in banget sih." Ucap Lea sambil menutup wajah Nya dengan kedua telapak tangan nya.
Lea pun menarik nafas dalam-dalam lalu menancap gas mobil nya dan berlalu meninggal kan restoran tersebut.
Di sepanjang jalan Lea berusaha menghilangkan bayang-bayang wajah Nalendra yg memenuhi pikiran nya.
"NONA, SESEORANG SEDANG MEMBUTUHKAN BANTUAN NONA, APA NONA MENERIMA NYA.?
"Siapa sistem,? Dan di mana.?" Ucap Lea.
"BELOK KIRI NONA, DAN DI DEPAN SANA ADA GANG SEMPIT, NANTI NONA AKAN MENGETAHUI NYA."
Lea pun melajukan mobil nya dengan pelan, setelah melihat gang sempit di tepi jalan raya, Lea pun memarkirkan mobil nya di parkiran umum yg kebetulan tak jauh dekat taman kota.
"Apa gang itu tem.?" Tanya Lea.
"BENAR NONA, NANTI NONA AKAN KETEMU RUMAH YG PALING KECIL DI ANTARA RUMAH LAIN NYA."
Lea pun masuk ke gang sempit tersebut yg hanya muat 2 motor berpapasan.
Di area gang sempit itu tampak sepi tidak ada orang berlalu lalang hanya ada beberapa gadis dan pemuda yg lewat sesekali menyapa dirinya dengan ramah.
"ini pemukiman penduduk kah tem.?" Ucap Lea.
"INI WILAYAH RUMAH KONTRAKAN NONA."
"Pantas saja terlihat agak sepi, rupanya khusus rumah orang yg ingin mengontrak rupanya." Ucap Lea manggut-manggut.
Lea pun tiba di depan rumah yg terlihat kecil dari lain nya, Dinding dan lantai nya terbuat dari papan yg hampir lapuk, sedangkan atap nya masih menggunakan atap daun Nipah.
Lea pun ingin mengetuk pintu tersebut akan tetapi di dalam nya terdengar suara seorang wanita berteriak merintih kesakitan.
"Tolong." Ucap lirih suara di dalam rumah tersebut.
TOK
TOK
TOK
"Assalamualaikum, mbak." Lea pun mengucapkan salam dengan suara yg sedikit berteriak.
"Wa'alaikumsalam." Ucap lirih Seorang wanita dengan sedikit merintih.
Lea pun mencoba membuka pintu tersebut, tapi tapi ternyata terkunci dari dalam.
Dengan menggunakan sedikit kekuatan nya, Lea pun berhasil membuka pintu tersebut.
Dan terlihat lah seorang wanita hamil yg sudah bersimbah darah sambil memegang perut besar nya.
"Astaghfirullah." Ucap Lea.
Lea pun mendekati wanita itu.
"Tolong saya mbak." Ucap wanita itu dengan wajah pucat nya dan butir-butir keringat membasahi dahi nya.
Lea tanpa pikir panjang pun langsung menggendong wanita hamil tersebut dengan enteng dan langsung berjalan sedikit berlari menuju arah mobil nya berada.
Sesampainya di mobil, Lea pun mendudukkan wanita hamil itu dengan posisi nyaman dan Lea langsung membawa ibu hamil itu ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, Lea pun meminta seorang suster membawa ibu hamil tersebut ke ruang bersalin.
Bersambung.