sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
setelah Sintya keluar dari ruangan itu mereka menghela nafas nya pelan.
"dasar tidak tau diri!" ucap Arumi yang membuat Freya yang mendengar ucapan nya sedikit melirik nya.
"Tante sudah tau dia adalah mertua mu." kata nyonya Arumi tapi freya hanya diam saja.
"ada ya,mertua sekejam itu!,selama ini saya cuma mendengar mertua vs menantu tapi di sini saya melihat mertua vs cucu sendiri sungguh miris dan keterlaluan!" cerca nyonya Arumi geram.
"begitulah Tante,kalau orang hanya memandang dari status sosial nya " kata Freya.
"tapi jangan jadikan anak sekecil ini jadi korban!" kata mama Arumi yang tidak terima dengan kelakuan orang-orang kaya tadi.
Freya hanya diam dan memberikan senyum tanpa ingin menjawab perkataan Arumi.
"kasian sekali kamu nak, selama ini di abaikan oleh keluarga ayah mu?" ucap nya yang mengelus pipi Dania yang telah tidur.
"kalau begitu jadikan Dania cucu nya Tante" kata Cika yang menimpali ucapan Arumi.
"Cika" panggil Freya yang tidak enak dengan Arumi.
"itu ide yang bagus" sambung Arumi.
saat mereka sedang asyik berbincang tiba-tiba pintu di buka oleh seseorang.
"apa mama sudah selesai" tanyanya dengan intonasi berat dan tidak lupa dengan tatapan dingin nya.
"kamu kalau mau masuk ruangan orang bawa salam,jangan ke biasaan kamu.dan itu wajah nya jangan datar begitu kapan kamu dapat istri kalau kamu selalu dingin dan kaku seperti itu" ucap mama Arumi yang mengomeli anak nya di hadapan freya dan Cika
mendengar ucapan Arumi,Freya dan Cika saling pandang.
"oh iya kenalkan Frey,ini anak Tante nama nya Zaki al mubarak,kamu bisa memanggil nya mas Zaki" kata Arumi yang langsung memperkenalkan anak nya. tapi Freya hanya diam saja dan mata nya menatap ke arah Cika begitu pun dengan Cika tapi Cika memberikan senyum simpul nya.
"Freya kamu dengar Tante kan?" ucap Arumi yang memanggil Freya.
"i,,,iya Tante,Freya dengar".sahut Freya yg langsung menyapa anak nyonya Arumi.
"halo tuan Zaki, saya Freya dan itu adik saya Cika" ucap Freya sedikit gugup karena melihat tatapan mata bak elang itu.
"Hum" hanya itu yang keluar dari mulut Zaki.
"kamu ke biasaan jawab yang benar jangan hum ham seperti itu!" protes mama Ayumi menatap sang anak galak.
"apa sih mah, kalau sudah selesai ayo kita pulang!, Zaki masih ada pertemuan" ucap nya datar dan mengajak mama nya untuk pulang.
"kamu Saja yang pulang, mama masih mau di sini dan mama akan nginap di sini" ucap mama Arumi yang menolak ajakan anak nya.
"mah,,?" panggil Zaki
"apa!, kamu pulang saja dulu, mama masih ingin di sini" kata mama Arumi
"jangan terlalu ikut campur urusan orang mereka bukan siapa-siapa mama sekarang ikut Zaki pulang jangan Buat masalah." kata Zaki datar dan masih mengajak mama nya untuk pulang,walau bagai mana pun mereka bukan siapa-siapa nya Freya.
Mendengar suara bas dan datar Zaki Freya dan Cika sedikit takut.
"sebaik nya tante pulang dulu,besok baru ke sini lagi jangan buat anak Tante marah". Ucap Freya yang menengahi perdebatan antara anak dan ibu itu.
"tidak, pokok nya Tante mau di sini ,dan untuk kamu !" ucap Tante Arumi dan menatap Zaki
"makanya berikan mama cucu dan mantu baru mama pulang!" lanjut nya lagi yang membuat Freya dan Cika saling pandang. Sedangkan Zaki yang mendengar ucapan mama nya sudah tidak kaget lagi karena sudah biasa.
" Zaki sudah pesan online mantu sama cucu untuk mama jadi tunggu saja sampai Zaki yang membawa nya ke rumah!" jawab Zaki datar dan langsung menarik tangan mamanya untuk membawanya pulang.
"lepas kan mama, mama bisa jalan sendiri" kata mama Arumi yang berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman tangan anak nya.
"makanya nurut sama Zaki, jangan terlalu ikut campur urusan orang kita bukan siapa-siapa perempuan itu" kata Zaki yang masih menampil kan wajah datar nya, karena tidak ingin membuat Dania terbangun Tante Arumi pun menurut tapi dia ingin berpamitan sama Freya dan Cika.
saat dia ingin protes dengan mama nya ponsel nya berdering dan dia langsung mengangkat nya.
"hummm"
",,,,,,"
"kerjakan!, saya beri kalian waktu dua hari saya tidak ingin ada kata gagal!" ucap nya dengan wajah datar dan dingin,setelah mengatakan itu Zaki kembali melihat mama nya
"sudah,kita pulang!" ucap nya dengan suara berat dan di iyakan sama mama nya.
"maaf kan anak Tante ya Frey, sebenar nya dia baik cuma dia sedikit kaku karena belum mendapat kan jodoh nya" ucap mama Arumi yang mengatai anak nya sendiri.
Zaki yang mendengar ucapan mama nya hanya acuh saja dan tidak memperdulikan nya.
setelah kepergian nyonya Arumi dan juga anak nya yang datar itu Cika dan Freya duduk bersebelahan dan Cika memulai obrolan.
"bagaimana dengan perceraian kakak?" tanya Cika
"tunggu tiga hari lagi" jawab Freya yang sebenar nya merasa lelah.
"apa kakak sudah pikirkan matang-matang untuk bercerai" kata Cika yang masih memikir kan perasaan Dania.
"sudah,,,bahkan sebelum kejadian ini Kakak sudah ingin bercerai,tapi karena Dania masih menginginkan ayah nya kakak harus bertahan dan sekarang Dania sudah menyerah apa yang harus kakak pertahankan lagi?" kata Freya yang memandang ke arah Dania.
"Cika akan mendukung kakak untuk bercerai dari mas abi" ucap Cika mendengar penuturan Freya memang benar, apa yang harus di pertahankan kan lagi.
"kakak tidak ingin membuat mental Dania rusak karena memikir kan urusan orang dewasa, kakak juga tidak ingin Dania selalu mengemis dan melihat ayah nya selalu menolak nya" ungkap Freya lagi.
"kamu lihat kan tadi?, sampai kapan pun mereka tidak akan mau mengakui Dania, kalau hanya kakak yang mereka benci kakak terima tapi ini Dania, dia masih kecil untuk mendapat kan perlakuan seperti itu dan dia juga tidak tau apa-apa" lanjut nya lagi.
"tapi seandai nya mereka meminta maaf dan sudah menyadari kesalahan Meraka apa kakak akan memaaf kan mereka?" kata Cika hati-hati walaupun itu tidak mungkin.
"aku bisa saja memaaf kan mereka karena kesalahan mereka, wajar nama nya juga manusia tidak luput dari rasa khilaf dan dosa. Tapi untuk melupakan perbuatan mereka kakak tidak bisa karena perbuatan mereka itu sudah melekat di hati kakak." ucap nya yang membuat Cika kembali bertanya.
"kalau seandai nya mas abi benar-benar berubah dan menyesali perbuatan nya dan meminta kesempatan ke dua,apa kakak tidak ingin mempertimbangkan nya dan memberi nya kesempatan?" tanya Cika hati-hati
"bahkan Kakak sudah memberikan nya kesempatan 5 kali tapi dia tidak menyadari nya?"ungkap Freya.
"maksud kakak?" tanya Cika yang tidak mengerti
"bukan cuma sekali atau dua kali kakak memberinya kesempatan, selama 5 tahun kakak memberinya kesempatan untuk membuat nya tersadar dari kelakuan nya,tapi dia masih saja melakukan kesalahan dan bahkan makin menjadi.dan sekarang kakak sudah menyerah dan sudah tidak ada kesempatan lagi!, hati kakak sudah tertutup untuk mas abi, kakak tidak ingin kembali pada orang yang sudah membuat mental kakak hampir tidak waras dan jalan satu-satunya adalah berpisah.
Mendengar ungkapan hati Frey Cika pun langsung memeluk Freya dan menangis karena dia tahu kehidupan istri kakak dari sepupunya ini.
"maaf kan Cika yang bertanya seperti ini, maaf kan Cika yang membuka luka hati kakak,apapun keputusan kakak,Cika akan mendukung nya bila perlu Cika akan menyuruh bang Arsil meminta teman nya untuk membantu kakak, atau Cika akan hubungi bang Devan untuk membantu kak Arsil" ucap cika yang menangis di pelukan Freya.
"tidak usah, bang Devan adalah pengacara nya mas abi?" terang Freya yang membuat Cika teriak dan melepas kan pelukan nya.
...****************...
tgl terima aja si Zaki..
kamu bakalan amam dari Abi,Ambar dan mamanya Abi.
Zaki orang yg tepat untuk ngelindungi Dania,karna dia lebih kaya.jgn egois Freya.