Up jam 15:30 wib atau 19:00 wib
lanjutan cerita dari Dewa Kehancuran Yang Baik
Yang mana Zen Xhuhan dan Qingzhu akan memulai
petualangan nya yang baru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Menuju kota Kapur Putih
"kenal kan patriak, saudara Lang, ini Qingzhu istriku"Xhuhan mengenalkan sang istri pada mereka berdua
"Selamat datang di sakte kecil kami nak Zhu ,kenalkan saya patriak Di Rui dan ini anak saya Di Lang , kakak dari Di Hua "ucap patriak di Rui
"Salam kenal juga patriak dan saudara Lang,"ucap Qingzhu menangkupkan kedua tangannya
"Bagaimana perkembangan Sakte patriak, apakah semua berjalan lancar.?"tanya Xhuhan
"Tentu saja nak Han, say sendiri sudah berada di ranah Maha dewa putih 🌟 1 sementara Di Lang ,Hu Qi ,Huan berda di ranah semi abadi 🌟 6-7, sedangkan murid yang lain semuanya berada di ranah semi abadi 🌟 1 "ucap patriak Di Rui dengan semangat
"Selamat kalau begitu patriak, dengan begini sakte ini dapat berbicara banyak saat turnamen yang akan di adakan sebentar lagi "ucap Xhuhan tersenyum
"Ini semua berkat nak Han, kami semua mengucapkam Terimakasih atas bantuan yang telah nak Han berikan untuk sakte ini"ucap patriak Di Rui dan di ikuti oleh Di Lang juga menundukkan kepalanya pada Xhuhan
"Sama sama patriak, baiklah, kami berdua pamit istirahat patriak, dan untuk mu saudara Lang, bagaimana jika besok kamu menemaniku ke kota untuk melihat lihat ke adaan disana"ucap Xhuhan tersenyum
"Tentu saja saudara Han, aku juga sudah lama tidak mengunjungi kota"ucap Di Lang
Kemudian Xhuhan membawa Qingzhu ke dalam kamar dan keduanya masuk ke dalam dunia jiwa,
"Ambillah , di dalamnya terdapat pil kultivasi yang bisa meningkatkan ranahmu saat ini Sampai maha dewa putih 🌟 1, sebenarnya gege bisa saja memberikan pil yang bisa membuat mu melangkah ke ranah yang lebih tinggi, tapi gege takut pondasimu akan goyah, kamu seraplah pil ini terlebih dahulu, nanti Gege akan membantu meningkatkanbnya lagi setelah selesai"ucap Xhuhan menyerahkam cincin penyimpanan byeng berisi pil yang di buat kemarin di lembah naga
"Terimakasih Gege, ini sudah cukup, bukankah dengan ini Zhu'er sudah setara dengan patriak Di Rui "ucap Qingzhu tersenyum
"Yasudah , Gege tinggal dulu , "kemudian xhuhan mengecup kening Qingzhu dan keluar dari dunia jiwa , meninggalkan Qingzhu yang akan meningkatkan kekuatan nya
........
Pagi harinya Xhuhan langsung menemui Di Lang untuk menuju kota terdekat dari sakte ini, sesuai dengan rencana yang xhuhan Sampaikan sebelum nya
"Pagi patriak ,nyonya dan saudara saudari sekalian"ucap xhuhan menyapa keluaran besar di yang kini tengah mengobrol di kediaman nya
"Pagi nak Han, apa sudah mau berangkat.?"tanya patriak pada Xhuhan
"Benar patriak, kedatangan saya untuk menjemput saudara Lang "jawab Xhuhan
"Lang'er , temani nak Han untuk melihat keadaan kota , "patriak di Rui melihat bke rah anaknya
"Tentu saja ayah, mari saudara Han"
Kemudia keduanya pamit dan keluar dari sakte untuk menuju kota yang di maksud
Xhuhan langsung memakai topeng putih separuh wajah , untuk menutupi wajahnya, meski masih dapat terlihat ketampanan nya , meski sudah di tutup setengah wajahnya
"Baiklah saudara Lang, kota apa yang tak jauh dari sakte.?"tanya xhuu pada Di Lang
"Kita akan menuju kota kapur putih saudar Han, dari sini dengan kecepatan ku saat ini mungkin tengah hari kota sudah tiba di sana"ucap Dilang menjawab pertanyaan Xhuhan
Kedua terbang dengan beriringan, sebenarnya jika menggunakan kecepatan Xhuhan saaat ini yang sudah berada di ranah maha dewa giok 🌟 hanya membutuhkan paLing lama satu jam , tapi Xhuhan memilih menyesuaikan dengan kecepatan yang dimiliki Di Lang , hitung hitung sambil melihat pemandangan dan sambil mengobrol
Tengah hari Xhuhan dan dilang sudah berada tak jauh dari gerbang kota kapur putih , dan keduanya langsung ikut mengantri untuk masuk ke kota itu, kebetulan saat itu yang akan masuk ke kota itu cukup sedikit ,.sehingga kedua nya tidak memerlukan waktu untuk mengantri di sana
Setelah di perbolehkan masuk keduanya berjalan beriringan di jalanan kota kapur putih ,
Kebetulan kedua nya memakai seragam sakte , jadi orang orang tau jika mereka merupakan murid dari sakte kecil yang ada di dekat hutan selatan kota ini
"Kenapa mereka meliha ke arah kita semua"ucap Xhuhan bingung
Sementara Di Lang Hanya tersenyum canggung mendengar omongan Xhuhan sebelumnya
"Itu karena kita bagian dari sakte kecil saudara Han, "ucap Di Lang menjelaskan pada Xhuhan
Kemudian keduanya menuju rumah makan yang lumayan ramai di kunjungi pengunjung ,
Xhuhan dan Dilang memilih duduk di kursi yang Ada di pojok ,
"Mau pesan apa tuan muda'?"ucap pelayan menghampiri meja mereka
"Siapkan saja makan dan minuman terbaik yang ada sini nona"ucap Xhuhan sambil menyerahkan Dua batu roh tingkat tinggi , yang langsung membuat sang pelayan kegirangan ,pasalnya makan yang mereka pesan hanya senilai satu batu roh tingkat tinggi saja,
"Baik tuan muda, mohon tunggu sebentar , saya akan mengambil kan pesanan tuan muda "kemudian pelayan tersebut bergegas menuju dapur untuk menyiapkan pesanan kedua pemuda tersebut
Sedangkan di meja lain terdapat tiga pria paruh baya menggunakan seragam kuning dengan kekuatan semi abadi 🌟 8-9 , mungkin mereka tetua dari salah satu sakte besar yang sedang ada misi di tempat ini,
Ketiganya dari tadi selalu memperhatikan ke arah meja Xhuhan dan Di Lang, tapi Xhuhan yang mengetahui itu hanya diam saja, karena xhuhan tidak menemukan buat buruk dari mereka bertiga,
"Saudara lang kira kira mereka bertiga dari sakte mana.?"tanya Xhuhan penasaran,
"Jika di lihat dari seragam nya, mereka kemungkinan dari sakte matahari terbit saudara Han, dan kebetulan turnamen kali ini akan di adakan di tempat mereka,"ucap Di Lang menjelaskan
Kemudian keduanya menikmati hidangan yang kebetulan sudah ada di meja mereka sudah diletakkan oleh pelayan ,
Tapi kenikmatan makan mereka harus terhenti karena kedatangan pemuda yang di kawal oleh prajurit memasuki rumah makan tersebut, dan kebetulan meja di sana sudah full dengan pengunjung, tanpa tanpa permisi pemuda tersebut duduk di tempat Xhuhan dan Di Lang ,
"Kalian bisa tinggalkan meja ini untukku, "ucap nya angkuh
Tapi tidak ada tanggapan dari Xhuhan dan Di Lang ,sehingga membuat pemuda tersebut murka,
"Kalian berdua, aku sudah menyuruh kalian untuk meninggalkan meja ini , kenapa masih diam"ucap nya seraya menggebrak meja, sehingga membuat peristiwa tersebut di lihat oleh para pengunjung yang lain , begitu juga dengan tetua dari sakte Matahari terbit yang kini melihat ke arah suara tersebut
"Bisakah kau diam bocah bodoh,"ucap Xhuhan yang sudah mulai geram, dan mengeluarkan sedikit aura nya untuk menekan anak itu, beserta pada pengawalnya
Brugh...
Bocah sombong dan juga pengawal nya langsung tersungkur di lantai , sontak pemandangan itu menjadi pembicaraan di tempat itu,
"Kau sialan, aku adalah putra dari tuan kota pasir putih ini, kau akan menerima akibat nya dengan melakukan ini"ucap nya masih mengancam Xhuhan
.
.
.
Bersambung
typo nya horrorrr bangeeeetttt...