menceritakan seorang gadis remaja
yang di jodohkan dengan dosen nya sendiri
" aku gak mau di jodohin pah" teriak nya
" kamu harus mau, masa depan kita ada di tangan keluarga calon suami mu"
" tapi aku gak cinta sama orang itu", teriak nya
" cinta akan datang seiring berjalannya waktu" tekan ayah nya
gadis itu pun hanya bisa menangisi takdir yang menurut nya tidak adil, bagaimana tidak adil dia yang masih remaja harus terpaksa menikah, masa remaja yang menurut nya akan terbebas dari tekanan keluarga nya sendiri, tapi sekarang justru dia harus menjadi seorang istri dari laki laki duda
penasaran kelanjutannya ayokkk bacaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NWN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana perjodohan
Malam harinya
drtt drtt drtt
Suara ponsel bergetar
" halo pah ada apa" ucap Natasya
" sayang papah dan mamah mau berbicara ini serius, sekarang papah sedang dalam perjalanan ke rumah kamu" lirih Devan
Natasya yang mendengar itu amat ketakutan
" Iyah pah Tasya tunggu" ucap nya
" baiklah sudah dulu ya" ucap Devan
Singkat cerita Devan dan Fara sudah sampai di rumah Natasya
" mahhhh apa kabar aku kangen kalian" ucap Natasya sambil memeluk keduanya
" kami juga kangen sayang" ucap Fara dengan senyum tipisnya namun jelas sekali terlihat di matanya ada beban yang harus mamah papah nya tanggung
" ada apa mah pah apa ada masalah" ucap Natasya lirih
" begini sayang" ucap Devan terhenti
" lebih baik ngobrol nya di dalem yuk pah mah" ucap Natasya menggandeng keduanya
Sesampainya di ruang keluarga
" ayok mah pah mau bicara apa" tanya Natasya penasaran
" begini sayang papah sama mamah akan menjodohkan kan kamu", ucap Devan menunduk
" APA" teriak syok Natasya
Matanya yang tadi berbinar sekarang berubah menjadi mengembun di ujung matanya nya
" maaf kan kami sayang tapi ini demi masa depan kamu" ucap Devan menangis
" tapi aku gak mau pah aku gak kenal bahkan aku tidak mencintai nya" lirih Natasya
" sayang cinta akan datang seiring berjalannya waktu" ucap Devan
" kenapa harus menikah" lirih Natasya
" begini sayang saat hari dimana meninggal nya nenek papah tidak ke kantor selama 2 Minggu dan ternyata direktur keuangan pabrik papah di ambil semuanya dan hanya menyisakan 10 juta sisanya dia ambil" ucap Devan sambil menangis
", lalu urusan aku menikah apa pah" teriak Natasya sambil menangis
Fara yang melihat itu langsung mendekap erat tubuh Natasya
" dengerin dulu papah bicara ya" ucap Fara gemetar
" begini sayang ayah dari calon suami mu syiap memberikan donasi nya untuk membantu ayah mengembalikan uang pabrik" lirih Devan
" jadi ayah menjual putri ayah sendiri" ucap Natasya gemetar
" maafin ayah sayang teman ayah bilang itu hanya syarat nya dan juga kamu dari kecil sudah di anggap calon menantu mereka" ucap Devan lirih
" ayah tidak akan memaksa kamu nak dan jika memang kamu tidak mau ayah akan menjual pabrik itu agar gaji karyawan ayah bisa terbayar kan" ucap Devan dengan senyum tipis nya
Natasya termenung
"Apa ini saat nya aku membalas jasa mereka, mereka tidak pernah meminta apapun kepadanya" batin Natasya dalam hati
" huh baiklah pah" pasrah Natasya
" akhirnya maafin papah ya" ucap Devan sambil memeluk Natasya
" besok malam kita akan ketemu dengan mereka" ucap Devan
" dan kamu bisa menolak nya" ucap Fara
" iya mahh" ucap Natasya
Sedangkan di rumah Nathan Abimana
" Nathan papah ingin bicara" ucap rehan
" Hem bicara apa pah" ucap Nathan
" begini papah akan menjodohkan kamu dan tidak ada penolakan" ucap rehan
" tidak mau rehan sudah mempunyai wanita lain" ucap Nathan
" papah tidak percaya intinya besok malam kita akan pertemuan keluarga ingat jika kamu tidak datang maka papah akan hancurkan kampus tempat kamu menjadi dosen" ucap rehan tegas
" papah sangat memaksa" ucap Nathan geram
" ini bukan jaman kuno yang masih ada perjodohan" ucap Nathan geram
" tidak perlu banyak bicara ingatlah son nanti besok malam kita akan pertemuan keluarga" ucap rehan tegas
" ya ya ya" ucap malas Nathan
Di rumah Natasya
Natasya duduk di bawah kasur tidurnya
Natasya berpikir apakah dia bisa menikah dengan orang yang tidak di cintai nya
Natasya sangat menginginkan pernikahan hanya sekali seumur hidup dan mereka saling mencintai
Namun sekarang Natasya berpikir ulang apakah bisa mereka yang di jodohkan akan saling mencintai dan menurut Natasya itu sangat sulit
"apa yang harus aku lakukan" lirih nya
" tetapi aku sudah menyetujui nya" gumam Natasya
" tapi jika aku menolak pasti pabrik ayah akan di jual dan aku gak mau mereka hidup kekurangan, baik lah Tasya jalan yang kamu ambil sudah benar kamu sudah membantu kedua orang tua kamu" ucap Natasya
Ke esokan harinya
Natasya sudah bangun pagi pagi sekali
Dia sibuk membersihkan rumah nya cocok seperti ibu rumah tangga xixiixi
" Halo sayang" ucap Liska
" eh hai Tante ada apa" ucap Natasya dengan senyum manis nya
" kamu sedang apa", ucap Liska
" sedang menyapu halaman luar Tante tapi udah beres kok" ucap Natasya
" kamu sudah sarapan belum" tanya Liska
", belum sih tan " ucap Natasya
" yasudah ayok ikut Tante kita makan bersama" ucap nya senang
"t-tapi tan" ucao Natasya
", gapapa gak perlu gak enak Tante yang ajak kamu buat sarapan bareng kok" ucap Liska sambil menggandeng tangan Natasya
" aduh bukan gak enak Tante tapi aku gak mau ketemu anak Tante yang super nyebelin itu" batin Natasya
" ah iya baik tan" pasrah Natasya
Sesampainya di rumah Nathan
terlihat Nathan dan rehan sudah berada di meja makan
" kamu kemana sih mom" ucap rehan terhenti karna melihat gadis manis berdiri di belakang Liska
",Tasya sini sayang duduk", ucap rehan
Nathan yang mendengar nama Tasya di sebut lantas dia langsung melihat nya
Senyum nya terbit tetapi sangat tipis bahan nyarios tidak terlihat
" morning om", ucap Natasya
" morning to sayang ayok duduk" ucap lembut rehan
Mereka langsung memulai sarapan nya
Terlihat Nathan yang selalu curi curi pandang ke arah Natasya
Setelah selesai makan
Natasya membawa piring bekas makan nya ke wastafel yang ada di dapur Liska
Natasya Hendak mencuci piring
" ehh ehh Natasya ngapain kenapa cuci piring biarin aja itu tugas bi Inah" ucap Liska
" gapapa Tan aku udah biasa kok " ucap Natasya
" jangan ya mending kamu duduk " bujuk Liska
" enggak mau tan, Tante aja yang duduk", ucap Natasya sambil mendorong pelan tubuh Liska
" yasudah yasudah Tante ijinin Kamu cuci piring tapi ingat ini yang pertama dan yang terakhir" ucap Liska
" ih kok gitu sih" ucap Natasya cemberut
" hahah Kanu lucu" ucap Liska sambil mencubit pipi chubby Natasya
" ahh Tante jangan di cubit sakit tau" ucap Natasya
" yaudah Tante ke kamar dulu ya" ucap Liska
" siappp tantee" ucap Natasya
Natasya langsung melanjutkan aktivitas mencuci piring nya
" astaghfirullah ngagetin aja", ucap Natasya kaget
Gimana tidak kaget Nathan berdiri di belakang nya dan saat Natasya ingin berbalik otomatis dia langsung berhadapan dengan Nathan
" ngapain cuci piring" ucap Nathan
" gapapa" ucap Tasya acuh
" acaa" gumam Nathan
Namun masih jelas di pendengaran Natasya
" apaaa" ucap nya galak
" tidak apa apa" ucap Nathan berjalan menjauh
Sebenarnya Nathan ingin berbicara jika dia akan di jodohkan namun mengingat setatus mereka yang bukan siapa siapa Nathan mengurungkan niat nya untuk berbicara
" ih dasar aneh" ucap Natasya
Natasya berjalan ke arah pintu kamar Liska
Tok tok tok
"ceklek suara pintu terbuka
" ada apa sayang" ucap Liska
" Tan aku pamit ya mau pulang udah hampir sore nih". Ucap Natasya
" Iyah mau Tante anterin gak" ucap canda Liska
" ih enggak ahh kan Deket" ucap Natasya
" hahah siapa tau kamu takut" ucap Liska
" enggak kok Tan aku pamit ya nanti kalo aku kangen aku main lagi kesini" ucap Natasya
" iya sayang" ucap Liska
" suatu hari nanti kamu main kesini bukan karna kangen Tante tetapi karna memang kamu menantu Tante" batin Liska
______________