NovelToon NovelToon
ISTRI TANGGUH

ISTRI TANGGUH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Perjodohan adalah sesuatu yang Mazaya benci. Dari setiap novel yang ia baca, selalu saja pihak perempuan yang jadi sosok tertindas. Kadangkala ending cerita sang suami menjadi bucin. Kadang kala ada juga yang berakhir dengan perceraian dengan sang perempuan menikah lagi kemudian hidup bahagia dan laki-laki hidup dalam penyesalan.

Namun bagaimana bila Mazaya lah yang menjadi tokoh seperti dalam novel tersebut, terpaksa menikah karena perjodohan?
Apalagi setelah ia tahu, sosok yang dijodohkan dengan dirinya telah memiliki kekasih.

Sungguh, Mazaya tak ingin melewati proses jadi istri yang tertindas.

BIG NO!!!

Namun untuk ending, siapa yang tahu. Yang pasti, ia tak mau ditindas apalagi oleh sang pelakor meskipun dia adalah wanita yang suaminya cintai. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak ditindas oleh pasangan sialan tersebut?

Makanya, yuk tap ❤️ untuk mengikuti cerita selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana

Dorrr ...

Salah seorang yang berada di mobil belakang melepaskan tembakan ke arah tangki bahan bakar, tapi dengan sigap Willy memutar kemudi sehingga timah panas yang dilepaskan mengenai sisi lain mobil. Namun timah panas tersebut tidak berefek apa-apa sebab mobil itu telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga anti peluru.

Kesal, orang itupun kembali hendak melepaskan tembakan ke arah mobil Mazaya. Mazaya yang sedang tak ingin diganggu lantas mengeluarkan Glock 17 yang ia simpan di balik jok mobil. Windy hanya menatap santai aksi atasannya tersebut.

Ia telah mengenal Mazaya lebih dari 5 tahun yang lalu. Mereka memang dipekerjakan kakek Syailendra untuk untuk mendampingi dan melindungi Mazaya. Mereka juga kerap latihan bertarung dan menembak bersama-sama.

Menurut kakek Syailendra kedudukan Mazaya itu rentan dikelilingi musuh khususnya lawan bisnis. Tak jarang lawan bisnis menggunakan cara-cara kotor untuk menjatuhkan bahkan menghancurkan lawan. Untuk itulah mereka mempekerjakan mereka dan juga memberikan pelatihan yang tak biasa pada Mazaya, Willy, dan Windy agar bisa saling melindungi di saat-saat seperti ini.

"Mau aku saja atau loe sendiri yang nembak?" tanya Windy setelah menyimpan ponselnya di dalam saku blazernya.

"Gue ajalah. Kalau elo yang nembak, entar malah meleset, buang-buang ***** aja," cibir Mazaya membuat Windy mencebikkan bibirnya. Dia memang kalah dari Mazaya. Atasan sekaligus sahabatnya itu mampu membidik dengan tepat dan akurat dalam sepersekian detik melihat sasaran saja.

Mazaya terkekeh, "mau hilangin stres gue tuh, Win. Kalo aja, dengan melepaskan tembakan, pikiran gue bisa fresh lagi."

"Udah belum ngobrolnya. Sebentar lagi kita masuk ke jalanan yang cukup ramai. Bisa bahaya kalau mobil itu meledak di depan umum," sambar Willy dengan sorot mata ke depan dan sesekali melirik ke spion.

"Iya, iya. Jangan ngomel. Nih, gue udah siap!" ketus Mazaya yang kemudian segera membuka kaca jendela mobilnya dan di saat bersamaan orang di mobil belakang telah bersiap melepaskan tembakannya.

Namun, ternyata kecepatan Mazaya masih lebih unggul. Dengan sekali bidik, Mazaya berhasil menjatuhkan senjata lawan. Kemudian dalam beberapa detik berikutnya, Mazaya berhasil melesakkan timah panasnya dan tepat mengenai ban depan mobil tersebut sehingga mobil tersebut kehilangan keseimbangan dan menabrak tiang listrik yang tak jauh dari posisi mereka.

Brakkkk ...

Terlihat asap mengepul keluar dari bagasi mobil setelah mobil tersebut menabrak tiang listrik yang tak jauh dari posisinya. Windy bertepuk tangan melihat mobil itu telah tak mampu lagi mengejar mobil mereka.

"Loe emang yang terbaik, Ya. Cucu kakek Syailendra emang keren. Wajar aja Willy sampai ... "

"Awww ... loe apa-apaan sih, Wil? Bisa nyetir nggak sih loe!" sentak Windy kesal karena Willy mengerem mobilnya mendadak.

"Yaelah, nggak sengaja gue. Ada kucing tadi, ngebet kawin di tengah jalan." Jawab Willy asal membuat Mazaya tergelak.

"Yang kebelet kawin itu kucing apa elo? Jangan-jangan elo. Makanya, jangan ngejomblo mulu."

"Cih, kayak loe ada pacar aja," balas Willy membuat Mazaya sampai sakit perut mendengar perdebatan mereka.

"Kalian ini beneran kembar atau pura-pura kembar sih? Nggak pernah akur. Herman gue."

"Heran, Ya, heran, bukan Herman. Kalau Herman, tuh, staf perencanaan, yang gantengnya Masya Allah itu lho."

"Cie cie ... ketahuan nih ye! Tapi kasihan Windy ku sayang, yang didemenin udah ditikung di seperempat malam oleh anak HRD," ejek Mazaya membuat Windy cemberut.

"Zaya ih, kamu nyebelin banget sih. Jangan sebut-sebut itu deh. Aku kan jadi patah hati." Windy melengos keluar jendela dengan kedua tangan bersedekap di depan dada.

Mazaya dan Willy hanya bisa terkekeh melihat wajah masam Windy. Ya, mereka sudah tahu kalau Windy menyukai staf bagian perencanaan. Namun sayangnya, yang disukai malah sebentar lagi menikah dengan gadis bercadar di bagian HRD.

Sementara itu, di kantor CEO CB Group, tampak Gemilang dan Jendra sedang berbincang berdua. Selepas dari meeting dengan Mazaya tadi, Jendra mendatangi Gemilang untuk bercerita mengenai pengalamannya bertemu dengan CEO Syailendra Group.

Saat sedang menunggu makan siangnya datang, ponsel Gemilang dan Jendra berbunyi bersamaan. Meskipun nada dering mereka berbeda, tapi mereka menggunakan nada dering khusus itu untuk satu grup perpesanan yang sama, yaitu grup chat yang bernama Orang Ganteng Check. Bila kalian bertanya siapa yang memberikan nama grup tersebut, maka jawabannya adalah Jendra sebab dari keempat sekawan itu hanya Jendra yang memiliki tingkat kenarsisan yang paling tinggi.

Mereka pun kompak membuka ponsel dan memeriksa pesan masuk di grup yang khusus dihuni keempat sekawan tersebut. Isinya ternyata sebuah video kiriman Mada. Awalnya keduanya tak tertarik sebab Mada memang sering iseng mengirim video-video nyeleneh ke grup tersebut. Namun sebuah pesan balasan dari Nugie membuat Gemilang dan Jendra jadi penasaran.

Nugie [Serius itu CEO Syailendra Group?]

Nugie [Jangan-jangan dia punya jabatan lain, selain CEO.]

Mada [Apa tuh?]

Nugie [Queen mafia.]

Mata Gemilang dan Jendra saling beradu. Mereka pun segera mendownload video tersebut karena penasaran.

"Astaga, ini beneran Mazaya yang gue temuin tadi?" gumam Jendra tak percaya. Lalu ia memperbesar gambar Mazaya dan mengamatinya dengan teliti, "beneran. Dia Mazaya CEO Syailendra Group. Tadi gue ketemu dia juga pake baju ini."

Lantas Jendra membuka galeri fotonya dan menunjukkan foto-foto saat ia bersalaman dengan Mazaya setelah akad kerja sama disetujui.

Mata Gemilang menatap intens foto tersebut. Namun fokusnya bukan pada baju yang dikenakan Mazaya, melainkan bola matanya.

'Kenapa aku jadi makin sering terbayang wajah dia sih? Sampai liat foto ini pun aku jadi keingetan dia.' gumam Gemilang dalam hatinya.

"Bener kan, Lang? Wah, ternyata CEO Syailendra Group benar-benar keren. Bukan perempuan sembarangan cuy. Tapi, siapa orang yang ingin mencelakainya itu ya? Wah, untung saja dia bisa selamat dan membalikkan keadaan." Jendra tak berhenti berbicara dan memuji Mazaya.

Gemilang pun mengakui kalau pemimpin perusahaan Syailendra Group itu memang benar-benar hebat. Bahkan ia memiliki kemampuan menembak sama seperti dirinya. Ya, tak bisa ia pungkiri orang-orang seperti mereka memang perlu memiliki kemampuan khusus tersebut. Bukan untuk unjuk kebolehan ataupun menyombongkan diri, tapi lebih ke untuk menjaga diri.

Sebenarnya bukan hanya orang-orang seperti mereka saja yang butuh kemampuan tersebut, khususnya kemampuan bela diri. Sebab zaman sekarang, apa-apa serba tak aman. Khususnya kaum perempuan yang memang rentan mengalami hal-hal yang tak terduga, seperti pelecehan, dan lain-lain. Paling tidak, perempuan harus menguasai kemampuan bela diri untuk melindungi diri dari tindakan kejahatan yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Bahkan tak jarang orang terdekat pun bisa menjadi sangat berbahaya. Seperti kata bang napi, kejahatan bukan hanya ada karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah. Waspadalah.

Tiba-tiba pintu ruangan Gemilang terbuka Dari baliknya muncul Carla yang tengah membawa makan siang mereka. Dengan raut wajah sumringah, Carla melenggang masuk ke ruangan Gemilang dengan santai. Setelahnya, ia meletakkan dan menyiapkan makan siang Gemilang dan Jendra juga dirinya. Jendra melirik sinis pada Gemilang. Gemilang paham arti tatapan itu.

"Entar malam gue main ke tempat loe. Udah lama gue nggak traktir dia makan makanan Jepang. Pasti dia suka kalau gue bawain itu." Ujar Jendra santai, tapi sukses membuat mata Gemilang mendelik tajam.

"Aya? Aya siapa, sayang? Di rumah kamu emang ada yang namanya Aya ya, Yang?" tanya Carla penasaran. Sengaja ia tidak bertanya langsung pada Jendra sebab ia tahu Jendra tak pernah memedulikan keberadaannya. Jendra selalu saja menatapnya tak suka. Ia sudah seperti virus yang membuat Jendra harus selalu menjaga jarak dengannya.

"Sayang? Sayang cuih. Udah ah, gue udah kehilangan selera makan." Ucap Jendra santai. Kemudian ia pun meninggalkan makan siangnya yang baru ia santap beberapa suap saja.

"Kan sudah sering aku bilang, kalau ada teman-temanku, kamu menjauh. Tapi mengapa kau begitu keras kepala dan bahkan kini dengan santainya ikut makan siang dengan kami." Sentak Gemilang yang tidak suka dengan sikap Carla.

"Sayang, kamu marahin aku? Aku kan cuma mau makan bareng sama kamu. Kamu ingat nggak, semenjak menikah, kamu belum pernah sekalipun mengajakku makan siang apalagi malam bersama lagi. Kamu benar-benar jahat, Lang. Kamu udah berubah. Aku benci kamu." Setelah mengucapkan itu, Carla pun segera berlalu dari hadapan Gemilang dengan mata yang mulai basah.

"Junaaaa ... " teriak Gemilang dari dalam ruangannya. Sama seperti Jendra, dia pun sudah kehilangan selera makannya.

"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Juna dengan nafas ngos-ngosan.

"Bereskan bekas makan siang itu!" titahnya yang diangguki Juna. "Oh ya Juna, bagaimana?"

"Bagaimana apa, tuan?" tanya Juna bingung.

"Itu, bagaimana? Kau sudah mendapatkan semua informasi tentang istriku?"

...***...

...HAPPY READING. 🥰🥰🥰...

.

1
Violeta
🤣🤣🤣
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
kurang ajar, trnyata cm menghayal.. /Facepalm/
Alif Alifah
bagus
Raja Rosnenty
Luar biasa
LUSIA ENDANG WURYANI WURYANI
menegabgksn
Nartadi Yana
pengawal pada tidur apa ya masa ngga ada yg tau huh
Nartadi Yana
lha mana tu pengawal bayangan sampai kecolongan gitu bikin esmosi aza
Nartadi Yana
udah baca semua malah yg baru Thor baru baca yg lama🤭
Nartadi Yana
film biru live nya Antonio dan carla
Nartadi Yana
wah tanda tanda gamidy ini zaya, harusnya yang ngidam elang saja biar adil
Nartadi Yana
wow si Firly bukannya jera ayahnya kena setangn jantung malah semakin menjadi belum tau rasanya karma kali ya
Nartadi Yana
itu ajaran suamimu yg selingkuh sama anakmu maria
Nartadi Yana
Halah itu hanya sandiwara Carla untuk menarik simpati elang padahal dia sudah zina sama antonio
Lies Atikah
kenapa masih ada yang ditutupi lang
Lies Atikah
carla tuh mash gadis tapi bukan piriwin
Lies Atikah
udah Lang gak usah loba uget lah makan aja tuh si clara tercinta
Lies Atikah
aku suka mazaya awas aja lama2 jadi tape si milang egois
Puji Rahayu
tuh kaannn bener carla ma bpk tiri selingkuh...
mak ma ank d mkn kabeh..
ya gk mikir capa coba..
ank nya aj gk tw diri..
Puji Rahayu
si carla carlo tuh jahara...
si daddy nya yg dh nyelakai ortu n zaya jg mrk sengkokol..
dh gitu ay curiga jgn2 mrk main ber2.
mngkhianati ibu nya carla carlo...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!