Aruna Azkiana Amabell perempuan berusia dua puluh lima tahun mengungkapkan perasaannya pada rekan kerjanya dan berakhir penolakan.
Arshaka Zaidan Pradipta berusian dua puluh enam tahun adalah rekan kerja yang menolak pernyataan cinta Aruna, tanpa di sangka Arshaka adalah calon penerus perusahaan yang menyamar menjadi karyawan divisi keuangan.
Naura Hanafi yang tak lain mama Arshaka jengah dengan putranya yang selalu membatalkan pertunangan. Naura melancarkan aksinya begitu tahu ada seorang perempuan bernama Aruna menyatakan cinta pada putra sulungnya. Tanpa Naura sangka Aruna adalah putri dari sahabat dekatnya yang sudah meninggal.
Bagaimana cara Naura membuat Arshaka bersedia menikah dengan Aruna?
Bagaimana pula Arshaka akan meredam amarah mamanya, saat tahu dia menurunkan menantu kesayangannya di jalan beberapa jam setelah akad & berakhir menghilang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebetulan yang luar biasa
Malam harinya orang yang di minta Hana datang ke rumah sakit sudah sampai, Hana terlebih dulu minta tolong pada Arya untuk membawa pergi Arshaka dari sana.
Hana tidak mau kakak sulungnya mendengar dan tahu apa yang hendak dia rencanakan.
“Kakak sudah datang,” ucap Hana pada sepasang suami istri tersebut.
“Siapa yang datang sayang?” tanya Daniel karena masih terhalang Hana yang menutupi padangannya.
“Kak Anres sama kak Alice pi,” Hana membawa mereka untuk masuk ke ruangan VVIP tersebut.
Anres juga Alice masuk dan mencium tangan Daniel, Naura yang tadinya tidur kemudiaN membuka matanya saat mendengar salah satu keponakannya itu datang.
“Aunty sakit apa?” Alice mendekati ranjang Naura.
“Hanya kecapean sayang. Kamu sama Anres kenapa malam-malam kesini?”
“Hana bilang aunty butuh bantuan. Jadi kami langsung kemari,”
Daniel dan Naura melihat kearah putri bungsu mereka, entah apa yang ada dalam pikiran Hana. Kedua orang tuanya tentu tidak mengetahuinya.
Hana hanya nyengir kuda, karena dia belum menceritakan pada kedua orang tuanya soal dia yang melihat Aruna di Bandung.
“Kak maaf minta kalian datang jauh-jauh dari Bandung, tapi ini urgent. Di kantor Hanapra bandung ada karyawan yang bernama Kia, kan?” Hana memulai pembicaraannya.
Daniel dan Naura terkejut mendengar ucapan Hana. “Sayang! Kapan kamu melihat kak Kia di Bandung?” Naura sambil menyamankan duduknya.
“Saat Hana ada project sekolah di Bandung beberapa hari lalu, mimom. Saat itu Hana mau mampir ke tempat kak Alice, tapi tidak jadi karena Hana lihat kak Kia. Hana mengikuti kak Kia dan dia masuk ke perusahaan Hanapra,”
“Nama lengkapnya siapa dek?” tanya Alice.
“Aruna Adzkia Amabell,” jawab Hana.
Alice dan Anres saling tatap, mereka bingung apa hubungan Kia dengan keluara sepupu Alice tersebut. Rasa penasaran membuat Alice langsung bertanya pada mereka. “Memang apa hubungan Kia dengan keluarga Pradipta?”
“Kia istri Shaka, Alice. Karena ulah Shaka dia menghilang empat bulan yang lalu,” Daniel menjelaskan.
Duarr
Baik Alice maupun suaminya membeku sejenak, kebetulan yang luar biasa menurut mereka. Tapi sedetik kemudian Alice yang memang selalu apa adanya tanpa basa basi, langsung mengeluarkan amarahnya.
“Jadi kak Shaka yang sudah tega menurunkan Kia di jalan? Aku tidak habis pikir bisa-bisanya kak Shaka berbuat seperti itu, dimana dia Hana? Dia harus memberiku penjelasan,” ucap Alice dengan emosi.
Hana, Naura bahkan Daniel terkejut melihat emosi Alice. Anres yang paham dengan situasi, kemudian dia berusaha menenangkan istrinya tersebut.
“Kamu punya fotonya Kia, Hana? Kakak hanya ingin memastikan, Kia yang kamu maksud itu sama atau tidak dengan Kia yang Alice tahu.”
Hana memperlihatkan foto Kia yang ada di ponselnya pada Anres, setelah dilihatnya memang Kia yang mereka maksud adalah orang yang sama yang bekerja di perusahaan Hanapra.
“Bagaimana Anres?” tanya Daniel.
“Sama uncle. Memang dia,”
“Alhamdulillah,” ucap Naura, Daniel maupun Hana.
Daniel berpikir sejenak, apa yang harus mereka lakukan setelah tahu keberadaan Kia. Hingga Anres memberikan sebuah solusi juga ide pada mereka, setelah itu Anres dan Alice langsung kembali ke Bandung malam itu juga.
Mereka tidak bisa menginap, karena besok ada rapat khusus di perusahaan.
“Terimakasih nak Anres, Alice. Aunty dan uncle selalu merepotkan kalian,” ucap Naura.
“No Aunty. Aunty jangan bilang seperti itu, kita ini keluarga. Soal kak Shaka dan Kia kami pasti bantu, tapi aunty dan uncle tidak bisa melarangku untuk memberi pelajaran kak Shaka. Bisa-bisanya dia menyakiti sahabatku yang cantik itu,” kesal Alice kemudian.
“Tentu saja. Kamu boleh membuatnya babak bel*r,” jawab Naura.
Mereka berdua langsung pamit dan menuju mobil, malam itu juga Anres dan Alice kembali ke Bandung. Mereka masih tidak menyangka kalau orang yang Kia ceritakan adalah sepupu Alice.
Alice menggerutu sepanjang berjalan menuju mobil, suaminya menjadi sasaran omelannya.
Anres hanya menanggapi dengan datar, dia membiarkan Alice melampiaskan kekesalannya.
“Sudah?” ucap Anres saat mereka sudah masuk ke mobil.
“Ish. Sayang, kamu tahu gak sih? Aku kesel tahu, bisa-bisanya kak Shaka ninggalin Kia sendirian. Belum tahu saja dia siapa Kia,” kesal Alice.
Anres tersenyum melihat istrinya yang cerewet tersebut, dia tetap mendengarkan Alice yang mengoceh tiada henti.
Alice seperti energi dan pelangi yang mewarnai hari-harinya yang datar. “Mungkin saja hari itu dia khilaf, dan sekarang menyesalinya. Kamu bisa bertanya padanya lusa,” Anres berusaha menenangkan istrinya.
Nampaknya usaha Anres hanya sia-sia, karena Alice tetap saja menggerutu.
“Aku tidak akan membiarkannya lepas. Lihat saja, kak Shaka habis ditanganku. Bisa-bisanya tidak melihat Kia yang secantik itu,”
“Bukannya dulu kamu juga menolakku, sayang? Sepertinya gen kalian memang sama,” Anres teringat pertama kali saat mereka bertemu, Alice sangat menolaknya.
“Iya sih. Tapi sekarang aku cinta,”
“Benar. Kamu jatuh sejatuh jatuh cinta padaku,”
Anres mencubit pipi menggemaskan istrinya, dia mendekap Alice dengan penuh hangat.
“Akan ada jalan untuk mereka sayang. Kamu tidak perlu khawatir, mereka sudah di ikat dibawah janji suci yang disaksikan Tuhan. Seperti kata Hana, kita hanya perlu membuat Shaka tidak hanya jatuh cinta pada Kia, tapi juga tidak bisa jauh dari Kia.”
Alice membalas pelukan suaminya, karena yang dikatakan suaminya memang benar. Berkaca dari dirinya dan juga Anres yang menikah karena perjodohan kedua orang tua masing-masing, dengan alasan bisnis.
namun seiring berjalannya waktu mereka saling jatuh cinta, dan seperti saat ini Anres yang juga bucin pada Alice.
“Baiklah aku akan membuat kak Shaka tidak bisa berpaling dari Kia. Tapi dia sepertinya juga harus berhadapan dengan kak Ael,”
“Ael?”
“Eumm. Kakak nya Kia, dia sudah hampir pulang. Tapi tertunda karena papanya masuk rumah sakit,”
Alice sudah mendapatkan ide untuk membuat kakak sepupunya tersebut kelimpungan, tentu saja Alice tidak akan sendirian. Ada Eris yang pasti akan mau membantunya jika itu berkaitan dengan Kia, meskipun Eris dan Alice selalu bertengkar.
Tapi demi Kia tentu mereka akan gencatan senjata sejenak. “Tunggu saja Kia. Aku dan Eris akan membuat kak Shaka bucin akut padamu,”
sia nnti aku mmpir
terima ksh sll mendukung