NovelToon NovelToon
Li Shen Sang Penghancur

Li Shen Sang Penghancur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 27

Di tengah malam yang sunyi, di kedalaman wilayah Sekte Lingxiao, sebuah pertemuan rahasia diadakan di aula tersembunyi. Cahaya obor berkedip-kedip menerangi ruangan besar, sementara aura kekuatan gelap memenuhi udara. Patriark Lingxiao, Zhao Liang, duduk di kursi utama, senyumnya penuh keyakinan saat dia memandangi para tamunya.

Di depannya berdiri Wen Shan, pemimpin Fraksi Bayangan Malam, sebuah kelompok misterius yang dikenal menggunakan taktik licik dan kekuatan kegelapan untuk mencapai tujuannya. Wen Shan, seorang pria bertubuh ramping dengan mata tajam seperti serigala, mengenakan jubah hitam pekat yang tampak menyatu dengan bayangan di sekitarnya.

“Zhao Liang,” Wen Shan memulai, suaranya rendah namun penuh keyakinan. “Rencana kita akan berjalan lancar. Sekte Pedang Emas dan Klan Lei mungkin terlihat kuat, tetapi jika kita menyerang di saat yang tepat, mereka tak akan sempat menyatukan kekuatan mereka.”

Patriark Lingxiao mengangguk, matanya bersinar dengan semangat. “Aku sudah cukup lama menahan diri di bawah bayang-bayang mereka. Qinghai adalah kota yang terlalu besar untuk hanya dikuasai oleh empat kekuatan. Jika kita berhasil menyingkirkan Klan Lei dan Sekte Pedang Emas, kekuasaan akan terbagi antara kita dan Fraksi Bayangan Malam.”

“Dan Klan Bai?” tanya Wen Shan sambil tersenyum licik.

“Klan Bai hanya berfungsi sebagai penyeimbang. Jika mereka tidak melibatkan diri, kita tidak akan memulai konflik dengan mereka. Namun, jika mereka mencoba melawan, aku tidak ragu untuk menghancurkan mereka juga,” jawab Zhao Liang dengan suara dingin.

Wen Shan tertawa kecil. “Kamu benar-benar ambisius, Zhao Liang. Itulah mengapa aku menikmati bekerja sama denganmu. Kami akan mengirimkan beberapa anggota elit Fraksi Bayangan Malam untuk mendukungmu. Ketika waktunya tiba, aku ingin kau memastikan bahwa serangan kita adalah pukulan yang mematikan.”

Di sisi lain kota Qinghai, Klan Lei mulai mendengar bisikan tentang rencana Patriark Lingxiao. Lei Zhen, patriark klan tersebut, memanggil beberapa tetua dan anggota penting untuk membahas situasi yang semakin genting.

“Saya mendapat laporan bahwa Fraksi Bayangan Malam sedang bergerak di sekitar kota,” kata salah satu tetua, Lei Wu, dengan ekspresi khawatir.

Lei Zhen mengerutkan kening. “Fraksi Bayangan Malam? Itu menjelaskan keberanian Zhao Liang untuk menentang kita. Dia tidak akan bertindak tanpa dukungan eksternal.”

“Jika mereka benar-benar bekerja sama, kita harus segera memperkuat aliansi dengan Sekte Pedang Emas dan Klan Bai,” saran Lei Wu. “Jika tidak, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk membagi kekuasaan Qinghai.”

“Benar,” jawab Lei Zhen sambil menghela napas panjang. “Namun, kita tidak bisa bertindak gegabah. Kita harus memastikan bukti aliansi mereka sebelum bertindak. Kirimkan pengintai terbaik kita untuk mencari tahu rencana mereka secara rinci.”

Di tengah hiruk-pikuk Qinghai, Li Shen sedang menikmati suasana malam di pasar ketika ia mendengar desas-desus tentang Fraksi Bayangan Malam. Beberapa pedagang dan warga berkumpul di warung, membicarakan rumor yang mulai beredar.

“Aku mendengar bahwa Fraksi Bayangan Malam mungkin ada hubungannya dengan Sekte Lingxiao,” kata seorang pria sambil menyeruput teh panasnya.

“Kalau benar, ini akan menjadi masalah besar,” jawab temannya. “Fraksi itu terkenal dengan cara mereka yang kejam. Jika mereka benar-benar membantu Lingxiao, maka Qinghai tidak akan pernah sama lagi.”

Li Shen hanya tersenyum tipis sambil menyesap araknya. “Jadi, Fraksi Bayangan Malam yang jadi bantuan,” gumamnya pelan. “Situasi ini semakin menarik.”

Patriark Yuan Jian segera memanggil pertemuan darurat dengan tetua dan pemimpin sekte lainnya setelah mendapatkan laporan tentang kemungkinan aliansi antara Sekte Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam.

“Jika mereka bekerja sama, ini bukan lagi ancaman kecil,” kata Yuan Jian dengan nada tegas. “Kita harus menganggap ini sebagai deklarasi perang.”

Han Yu, pemimpin tim investigasi, maju ke depan. “Patriark, saya menyarankan agar kita segera menghubungi Klan Lei dan Klan Bai untuk membentuk aliansi. Jika kita bersatu, kita dapat menghancurkan rencana mereka sebelum mereka mendapatkan momentum.”

Yuan Jian mengangguk. “Aku akan menemui Lei Zhen secara langsung. Han Yu, aku ingin kamu memimpin pasukan kita untuk memperkuat pertahanan di sekitar wilayah kita. Jangan biarkan Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam memiliki celah untuk menyerang.”

Dengan situasi yang semakin memanas, seluruh kota Qinghai kini berada di ambang konflik besar. Semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari empat kekuatan besar yang menentukan nasib kota tersebut. Apakah mereka akan berhasil menggagalkan rencana Sekte Lingxiao, atau akankah Qinghai jatuh ke dalam kekacauan?

 

Langit di atas Sekte Lingxiao tampak suram, seolah mencerminkan aura gelap yang menyelimuti tempat itu. Ribuan murid telah berkumpul di aula utama sekte, membentuk barisan rapi dengan wajah penuh keyakinan. Mereka mengenakan jubah berwarna hitam dan ungu, simbol kebanggaan Sekte Lingxiao.

Di depan mereka berdiri Zhao Liang, patriark sekte yang kharismatik dan penuh ambisi. Sosoknya yang tinggi dan tegap memancarkan kekuatan luar biasa, menunjukkan posisinya sebagai pemimpin tertinggi. Dengan rambut panjang yang disisir ke belakang dan jubah gelap yang dihiasi lambang sekte, dia memancarkan aura yang membuat setiap orang di sekitarnya merasakan tekanan luar biasa.

Di kedua sisinya, berdiri lima tetua sekte, masing-masing berada di ranah Kondensasi Inti tahap puncak. Wajah mereka dipenuhi keteguhan, tangan mereka menggenggam senjata spiritual yang memancarkan cahaya samar. Para tetua ini adalah pilar kekuatan sekte, dan keberadaan mereka menjadi simbol kepercayaan diri Sekte Lingxiao.

Di sisi lain aula, tampak belasan anggota elit dari Fraksi Bayangan Malam. Mereka adalah kultivator yang memancarkan aura membunuh yang dingin dan tidak kenal ampun, semuanya berada di ranah Kondensasi Inti. Pakaian hitam mereka hampir menyatu dengan bayangan di sekitar mereka, menambah kesan misterius sekaligus mengintimidasi.

Selain itu, ada pula ratusan pasukan biasa dari Fraksi Bayangan Malam, yang dikenal dengan kekejaman dan kesetiaan mereka. Meskipun tidak semuanya berada di tingkat tinggi, keberanian dan tekad mereka tak bisa diremehkan.

Zhao Liang maju beberapa langkah, suaranya menggema di seluruh aula.

"Hari ini, adalah hari di mana kita akan menunjukkan kepada dunia kekuatan sejati Sekte Lingxiao!" serunya, matanya berkilat tajam. "Kita telah menahan diri terlalu lama di bawah bayang-bayang kekuatan besar lainnya di Qinghai. Sekte Pedang Emas, Klan Lei, bahkan Klan Bai, semuanya memandang rendah kita!"

Para murid berseru serentak, mengeluarkan sorakan semangat yang menggema di aula.

“Tapi tidak lagi! Dengan dukungan dari Fraksi Bayangan Malam, kita memiliki kekuatan untuk menyingkirkan mereka satu per satu. Qinghai akan menjadi milik kita, dan mereka yang menentang akan merasakan amarah kita!”

Zhao Liang mengangkat tangannya, dan seluruh aula mendadak sunyi.

"Para tetua, pasukan elit, dan seluruh muridku... ini adalah momen yang telah kita tunggu-tunggu. Bersiaplah untuk menunjukkan loyalitas kalian kepada sekte ini, untuk menulis ulang sejarah kota Qinghai! Mulai sekarang, Sekte Lingxiao akan menjadi kekuatan yang paling ditakuti!"

Sorakan kembali memenuhi aula, disertai hentakan kaki para murid yang menciptakan suara gemuruh seperti guntur.

Di luar aula, barisan panjang pasukan sudah mulai terbentuk. Ribuan murid Sekte Lingxiao memegang senjata mereka dengan erat, wajah mereka dipenuhi tekad. Para kultivator dari Fraksi Bayangan Malam bergerak dengan disiplin tinggi, membaur di antara pasukan sekte.

Di puncak aula, Zhao Liang berdiri dengan pandangan tajam, memandang pasukannya yang telah siap bertempur.

“Tidak akan ada keraguan,” gumamnya pelan, namun penuh keyakinan. “Hari ini adalah awal dari kejayaan baru.”

Konflik besar di Qinghai telah dimulai.

Ketika kabar mengenai persiapan pasukan Sekte Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam menyebar, suasana di sekitar wilayah tersebut berubah mencekam. Warga yang tinggal di dekat markas Sekte Lingxiao segera meninggalkan rumah mereka, membawa barang-barang berharga dan mengungsi ke daerah yang lebih aman.

"Ayo, cepat! Jangan sampai tertinggal!" teriak seorang pria sambil membantu keluarganya menaikkan barang ke kereta. Anak-anak menangis, sementara para wanita berdoa agar mereka selamat dari bencana yang akan datang. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas sehari-hari kini dipenuhi oleh kereta, orang berjalan kaki, dan suara panik di mana-mana.

Di sisi lain, di pusat kota Qinghai, suasana pun mulai memanas. Para penduduk yang mengetahui konflik ini memilih untuk tetap tinggal di rumah atau menjauh dari lokasi yang berpotensi menjadi medan perang.

Di sebuah lapangan luas yang berada di tengah kota Qinghai, pasukan gabungan dari Sekte Pedang Emas, Klan Lei, dan Klan Bai telah berkumpul. Mereka adalah garda depan kota Qinghai, bersatu melawan ancaman besar dari Sekte Lingxiao.

Lebih dari 2000 murid dari tiga kekuatan besar telah berdiri dalam formasi rapi. Para murid ini sebagian besar berada di ranah Dasar dan Pengumpulan Energi, mengenakan jubah dengan lambang masing-masing sekte dan klan mereka. Suasana penuh dengan ketegangan dan semangat juang.

Di bagian depan pasukan, berdiri 12 tetua yang merupakan pilar dari aliansi ini. Mereka semuanya berada di ranah Kondensasi Inti tahap puncak, wajah mereka memancarkan ketenangan dan ketegasan. Masing-masing memegang senjata spiritual yang menyala dengan energi unik mereka, simbol kekuatan yang siap melindungi Qinghai.

Di barisan terdepan, tampak 3 patriark besar dari aliansi:

Lei Zhen, patriark Klan Lei, seorang pria berusia lima puluhan dengan rambut abu-abu yang dipenuhi aura petir. Sosoknya yang tinggi tegap membawa palu raksasa yang mengeluarkan dentuman listrik setiap kali ia bergerak.

Bai Tian, patriark Klan Bai, seorang pria dengan pakaian serba putih dan pedang panjang di punggungnya. Sorot matanya tajam, memancarkan ketenangan seorang ahli strategi.

Yuan Jian, patriark Sekte Pedang Emas, seorang pria dengan rambut hitam panjang yang mengenakan jubah emas berkilauan. Dia membawa pedang besar yang memancarkan cahaya menyilaukan, simbol kekuatan absolut sekte.

Ketiga patriark ini, yang masing-masing berada di ranah Jiwa Emas tahap menengah, berdiri berdampingan, memimpin pasukan dengan keyakinan penuh.

Lei Zhen melangkah maju, suaranya menggema ke seluruh pasukan.

"Ini adalah saatnya kita menunjukkan kekuatan sejati Qinghai!" katanya tegas. "Sekte Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam telah mengancam kota kita. Mereka berpikir dapat menghancurkan harmoni yang telah kita bangun selama bertahun-tahun. Tapi mereka salah! Kita tidak akan mundur! Kita tidak akan membiarkan mereka merebut apa yang menjadi milik kita!"

Para murid bersorak keras, suara mereka bergema hingga ke kejauhan.

Bai Tian melanjutkan, "Jangan lengah. Pasukan mereka besar, tetapi kita adalah aliansi yang kokoh. Dengan kerja sama kita, tidak ada yang bisa menandingi kekuatan ini."

Yuan Jian maju selangkah, menghunus pedangnya yang memancarkan cahaya emas terang. "Hari ini, Qinghai akan mengingat nama kita sebagai pelindungnya. Bersiaplah, karena perang tidak bisa dihindari."

Pasukan gabungan telah siap. Para murid berada di posisi mereka, senjata di tangan dan energi spiritual mengalir di tubuh mereka. Para tetua berdiri di barisan depan, bersiap menghadapi ancaman dari Sekte Lingxiao.

Di atas mereka, tiga patriark berdiri dengan pandangan tegas, memimpin dari garis depan. Mereka tahu bahwa ini adalah pertempuran yang akan menentukan masa depan Qinghai.

Konflik besar akan segera dimulai.

1
Abi
kereen
إندر فرتما
tapi sayangnya MC gak jadi alkemis
Aswindra Gani
pake bahasa indo aja lah... jngn di vampur2
Dante-kun: Nanti di chp 12 keatas udah pake bahasa indonesia bang teknik teknik serangan nya
total 1 replies
Abi
mantap, tetap semangat thor
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Abi
up
إندر فرتما
mantap Thor
Mazz Tama
waktu nya seraaaaaaaannnnnnggggg
Mazz Tama
waktu nya pembantaiiiiian
Mazz Tama
bantaiiiii
Mazz Tama
lanjut
Mazz Tama
bantaaaaiiiiiii Thor
Mazz Tama
Thor mending di ganti nama jurus nya jangan pake bahasa inggris
Mazz Tama
seru thor lanjut
Mazz Tama
sipp Thor lanjut lah /Smirk/
Dante-kun: 😁😁😇 Hehe makasi bang udah suport, moga sedikit terhibur.
total 1 replies
Mazz Tama
lanjut thor
Mazz Tama
penasaran Thor lanjut
Mazz Tama
menarik alur cerita nya
Iwa Kakap
ini cerita china apa barat thorr..
gq nyqmbung bahasa bart nya..
pantas ga ada yg baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!