NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - Tidur Seranjang

Di usia Elnan yang mendekati 10 bulan, ia sedang aktif-aktifnya belajar merangkak. Naya membiarkan Elnan merangkak untuk meraih mainannya yang berada di dekatnya. Ia menyemangati Elnan yang terus berusaha mencapai mainannya. Ketika berhasil, Naya langsung meraih Elnan dan menciumnya tanpa henti.

"Hore, pintarnya kau sayang. Kakak senang sekali melihat perkembangan mu yang begitu cepat. Nanti kau tunjukkan pada papamu ya. Pasti dia juga senang."

Karena waktu bermain selesai dan sudah saatnya Elnan untuk tidur siang, Naya menidurkan Elnan dengan menyusuinya. Di awal ia menyusui rasanya begitu perih dan sakit, namun karena lama-lama terbiasa, Naya pun menikmati semua rasa itu dengan senang karena Elnan pun lahap menyusunya.

"Kakak tinggal ya. Jangan nangis ya sayang," ucap Naya sambil mencium Elnan.

Naya turun ke lantai bawah, ia melihat beberapa pekerja sedang membersihkan area dapur dan ruang tamu. Ia pun berniat membantu, namun ditolak karena itu memang bukan tugasnya.

"Bosan sekali. Aku jadi rindu sama ibu. Aku ingin menemuinya. Tapi bagaimana meminta izinnya. Nyonya sedang tidak ada di rumah. Tuan Richard pun sedang berada di kantor. Apa aku menelponnya untuk meminta izin? Ya begitu saja."

Naya menelpon Richard menggunakan telepon rumah. Panggilan pun tersambung.

"Tuan, bolehkah saya izin menemui ibu saya?" Naya mencoba meminta izin dengan hati-hati.

"Tidak. Jangan harap kau ku izinkan untuk pergi keluar kecuali bersamaku."

"Baiklah. Terima kasih Tuan. Saya tutup teleponnya."

Naya sedih dan langsung duduk di ruang tamu. Nani berjalan mendekati Naya dan duduk di sebelahnya.

"Ada apa lagi Nay? Kenapa sepertinya hari ini kau murung sekali? Apa gara-gara serangga lagi?"

Huh! Kak Naya kenapa mengingatkan aku tentang serangga sih? Ini semua memang karenanya. Aku juga tidak diizinkan untuk bertemu ibuku. Padahal sudah rindu sekali dengannya.

"Bukan karena itu. Aku berniat untuk mengunjungi ibu di rumah, namun tidak diberi izin oleh Tuan Richard. Aku sedih," curhat Naya.

"Jangan bersedih, Tuan pasti tidak mengizinkan karena takut Elnan akan menangis jika kau tinggalkan Nay. Ambil positifnya." Nani memberikan komentar tentang keputusan Richard.

"Iya aku mengerti. Hanya saja aku rindu. Aku tidak bisa menelpon ibu, karena handphone ibu rusak."

"Mau aku bantu belikan?" tawar Nani.

"Tidak usah kak. Sebenarnya aku sudah ada uang. Hanya saja aku belum bisa keluar rumah. Jadi aku harus menunggu sampai Nyonya Helen kembali."

"Ya sudah jika mau mu begitu. Aku kembali ke belakang ya."

Naya mengangguk. Ia bersyukur di rumah tersebut ada Nani yang tidak beda jauh usianya dengannya. Setidaknya ia bisa sedikit lebih terbuka dan mengobrol ketika sedang suntuk sendirian.

***

Suara mobil terdengar memasuki halaman rumah. Sang pemilik turun dari mobil dengan menenteng tas kantor di tangan kanannya. Ia memasuki rumah, namun tak ada siapapun yang menyambutnya.

"Rumah sepi sekali. Kemana mereka semua?"

Richard memang anak orang kaya. Namun mamanya memperlakukan Richard seperti anak pada umumnya. Ia tidak dididik gila hormat dan haus kekuasaan. Ia juga ramah pada semua pekerja di rumahnya.

"Bi Ani, Naya mana? Kenapa rumah sepi sekali?" tanya Richard pada pelayan di rumahnya yang sudah lama berkerja bersama keluarganya.

"Non Naya ada di kamarnya Tuan Muda. Pekerja yang lainnya sedang mengerjakan tugasnya mereka masing-masing."

"Baiklah, makasih Bi."

"Sama-sama."

Richard menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Ia membersihkan tubuhnya terlebih dulu sebelum menemui Elnan. Ketika sudah bersih, ia pun langsung menuju ke kamar Elnan.

Pintu tidak terkunci, artinya Naya tidak sedang menyusui Elnan. Ia masuk saja tanpa permisi. Terlihat sebuah pemandangan indah di depannya. Dimana Naya sedang tidur dengan Elnan yang berada di samping Naya seolah sedang memeluk Naya. Keduanya tertidur begitu nyenyak.

"Kenapa kalian segemas ini sih? Aku jadi ingin ikut tidur dengan kalian."

Benar saja, Richard langsung memposisikan dirinya tidur di samping Naya kemudian memeluk Naya dari belakang. Nyaman, tenang, itu yang Richard rasakan. Alhasil Richard pun ikut tidur bersama mereka.

Waktu terus berjalan, hingga langit pun sudah mulai menggelap. Naya terbangun dari tidurnya. Ia pun merasakan ada sesuatu yang menempel di punggung dan perutnya. Naya kaget saat mengetahui bahwa ia tidur seranjang dengan Richard. Bisa dipastikan bahwa Richard lah yang sengaja tidur di sampingnya.

Ini tidak bisa dibiarkan. Semakin hari Tuan Richard semakin seenaknya terhadap aku.

Pelan-pelan Naya menjauhkan tangan Richard dari perutnya. Ia tidak ingin membangunkan Richard karena itu akan membuatnya semakin repot karena harus meladeni tingkah laku Richard.

"Huh! Untung saja dia tidak terbangun. Aku aman," gumam Naya.

Naya turun ke lantai bawah membantu para pelayan yang sedang menyiapkan makan malam untuk Richard. Ini juga sudah menjadi salah satu tugasnya saat diamanahi Richard oleh Helen.

Selesai menyiapkan makan malam, Naya kembali lagi ke kamar Elnan untuk membangunkan Richard.

"Sepertinya dia lelah sekali. Apa aku harus tetap membangunkannya? Tapi dia harus makan malam, kalau aku tidak membangunkannya nanti dia marah lagi." Naya bingung apa yang harus ia lakukan.

Untungnya, Richard terbangun dengan sendirinya jadi Naya tidak perlu repot-repot mencari cara untuk membangunkan Richard.

"Kau sudah bangun rupanya. Aku rasa hari ini adalah hari dimana aku bisa tidur senyaman ini. Besok-besok aku akan melakukannya lagi."

Naya terbengong dibuatnya. Kelakuan Tuannya ini memang rada-rada kurang sopan. Bisa-bisanya dia ingin tidur bersamanya lagi di satu ranjang.

"Moho ...."

Baru saja Naya ingin menyanggah ucapan Richard, namun terpotong karena Richard sudah berdiri dari tidurnya dan menggandeng Naya untuk turun.

Richard menyuruh Naya menemaninya makan malam dan mengambilkan makanan ke dalam piringnya.

"Segini cukup Tuan?" tanya Naya ketika mengambil nasi. Richard mengangguk.

"Lauknya mau sama apa?"

"Ayam bakar."

"Baiklah. Dada atau paha?" tanya Naya lagi.

"Aku ingin makan dada mu kalau boleh," ucap Richard sambil menatap dada Naya. Naya reflek langsung menutup kedua dadanya dengan tangan.

"Tuan jangan becanda."

"Aku tidak becanda Naya. Aku benar-benar ingin memakan dada mu. Aku hanya pernah merasakan teksturnya tanpa pernah melihat atau memakannya. Aku penasaran."

"Tuan, hentikan ucapan Anda. Kita sedang di meja makan. Tidak baik membahas hal seperti itu."

"Oh, jadi kau ingin membahas ini ketika nanti di kamar Elnan? Ketika kita bebas melakukan apa saja?"

Tuhan, kenapa aku harus mempunyai majikan mesum sepertinya. Kuatkan aku, kumohon.

Naya enggan menjawab ucapan Richard. Karena bukannya perbincangan itu akan selesai, malah bisa jadi melebar kemana-mana.

***

Hai semuanya,

Salam hangat dariku ya.

Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.

Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.

Kalian bisa juga memberikan dukungan untuk yoyo dengan menonton iklan yang ada di kolom pemberian hadiah.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
Banu Tyroni
ada udang di balik batu....
Banu Tyroni
ya.. ya...mimik susu terus
Banu Tyroni
oh.. begitu toh ceritanya
Banu Tyroni
nyantai aja mas bro... di rumah sdh ada yg jozz
Banu Tyroni
sukses...
Banu Tyroni
... wah seru²nya ini
Banu Tyroni
... ayo lingerie, lanjut
Banu Tyroni
... kasihan deh loe
Banu Tyroni
... badmood
Banu Tyroni
... sabar² bos mah emang begitu
Banu Tyroni
... manis sekali
Banu Tyroni
... anggur merah
Banu Tyroni
siap² perang tanding dimulai...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!