NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Duches

Mendadak Jadi Duches

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:43.3k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.

Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.

Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.

Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.

"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"

Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?

Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALAH TINGKAH

Jasmine menghabiskan waktu cukup lama di kamar mandi, menikmati air hangat yang menenangkan setelah hari yang panjang dan penuh drama.

Ceklekk

Ketika Jasmine keluar dari dalam kamar mandi nya, dia sudah berganti pakaian menjadi gaun tidur sederhana berbahan sutra tipis berwarna krem yang diberikan Luna.

Rambut hitam panjangnya masih sedikit basah, tergerai indah hingga ke punggung, dan beberapa tetes air jatuh ke bahu mulusnya, serta aroma bunga lavender dan mint yang segar dari sabun mewah memenuhi kamar.

Duke Lucas, yang tadi melamun di kursi sofa, saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, secara refleks menoleh.

Deg.

Jantung Duke Lucas, yang biasanya berdetak stabil seperti mesin perang yang terawat baik, tiba-tiba kehilangan ritme, kali ini lebih cepat dari pada tadi.

Pemandangan di depannya benar-benar... tak terduga. Jasmine, tanpa gaun berat, terlihat jauh lebih santai, lembut, dan memikat.

Pencahayaan lembut dari perapian dan lampu minyak menambah kehangatan pada kulit putih bersihnya.

Glek

Duke Lucas menelan ludahnya kasar, dan berusaha mengalihkan pandangan nya, dia bisa gila kalau terlalu lama memandang istri nya itu.

Pria yang mampu menjaga raut wajahnya tetap datar di tengah serangan musuh di medan perang, kini benar-benar terpesona oleh istrinya sendiri yang baru keluar dari kamar mandi.

"D-dia benar-benar kecantikan yang mematikan," batin Duke Lucas, mengakui kenyataan yang menghantamnya.

Bukan hanya cantik, tapi auranya yang santai itu justru lebih mematikan daripada saat dia memasang wajah serius di aula.

Jasmine menyadari tatapan Duke Lucas, , bahkan Jasmine melihat wajah suami nya itu memerah sampai ke daun telinga nya, seolah-olah dia adalah pemandangan paling menarik yang pernah dia temui.

Meskipun wajahnya masih datar, Jasmine tahu bahwa mata Duke Lucas tidak berbohong, ada kekaguman yang tertangkap basah di sana.

"Lucu sekali, pria sok dingin itu," batin Jasmine, gemas dengan Duke Lucas.

Melihat ekspresi yang nyaris tak terlihat itu, ide jahil langsung muncul di benak Jasmine, ini adalah kesempatan emas untuk mengusik suami dinginnya.

Jasmine berjalan perlahan, tidak langsung ke tempat tidur, melainkan ke arah cermin besar yang ada di dekat sofa.

"Duke, bisakah Anda mengambilkan sisir yang ada di meja rias? Saya tidak ingin meneteskan air di karpet," ucap Jasmine, dengan suara halus nya dan menggoda.

"Ambil sendiri," jawab Duke Lucas, nadanya kaku dan datar, berusaha keras menutupi rasa canggung nya.

Jasmine tersenyum miring, senyum yang disembunyikannya dari semua orang, kini ia tunjukkan khusus untuk suaminya.

"Oh? Sayang sekali," ucap Jasmine.

Dengan sengaja Jasmine membalikkan badannya membelakangi Duke Lucas, lalu membungkuk sedikit di depan cermin, pura-pura memeriksa rambutnya, dan posisi itu membuat rambut basahnya yang panjang tergerai, dan leher jenjangnya terlihat jelas.

Duke Lucas merasakan tenggorokannya tercekat, dia bisa mencium aroma lavender dari posisi duduknya.

Melihat Jasmine membungkuk di depannya dengan rambut basah tergerai itu adalah pemandangan yang terlalu intim, dan tidak baik untuk kesehatan jantung nya.

Ini adalah godaan! Jaga martabatmu, Alistair!

Namun, tubuhnya bergerak lebih cepat dari logikanya.

"Jangan bergerak Jasmine, biar aku yang melakukan nya," ucap Duke Lucas, tiba-tiba.

Jasmine mematung, dia tidak menyangka suaminya akan bereaksi sejauh ini, tadinya hanya Jasmine ingin melihat Duke Lucas kehilangan kendali, tapi kenapa malah seperti ini.

"A-apa?" tanya Jasmine, sedikit gugup.

"Saya tidak akan mengulangi kata-kata saya," jawab Duke Lucas, nada datarnya kembali.

"Duduk di sana," ucap Duke Lucas menunjuk ke kursi rias.

Jasmine hanya bisa menurut, duduk menghadap cermin.

Sementara Duke Lucas berdiri di belakangnya, jantung Jasmine berdebar kencang saat dia merasakan kehangatan tubuh suaminya yang tinggi di belakangnya.

"Gila, kenapa seperti ini," batin Jasmine, ingin menangis.

Duke Lucas mengambil sisir itu, tangan yang terbiasa memegang pedang, kini dengan sangat lembut menyentuh rambut Jasmine, dia menyisir rambut panjang itu perlahan, dengan ketelitian seorang Jenderal yang sedang merencanakan strategi.

Sentuhannya lembut, berhati-hati, seolah takut menyakiti Jasmine.

Di dalam pantulan cermin di depan nya, Jasmine bisa melihat wajah Duke Lucas, meskipun garis rahangnya masih tegas dan dingin, fokusnya pada rambut Jasmine begitu intens, mata gelapnya tidak lagi dingin.

"Rambut mu indah," gumam Duke Lucas, nyaris tidak terdengar.

Itu adalah pujian pertama yang keluar dari mulut Duke Lucas pada istrinya.

Jasmine menahan napas, perlakuan tidak terduga ini jauh lebih romantis dan manis daripada janji-janji manis apa pun.

"Terima kasih, Duke," bisik Jasmine, tersenyum tulus.

Setelah menyisir rambut Jasmine hingga kering, Duke Lucas mundur cepat, seolah sentuhan itu membakar tangannya, dia meletakkan sisir itu kembali, dan wajahnya kembali datar.

"Sudah selesai," ucap Duke Lucas, berusaha tidak melihat Jasmine.

Jangan tanyakan seperti apa keadaan jantung Duke Lucas, berada begitu dekat dengan Jasmine, membuat dada Duke Lucas ingin meledak.

Jasmine memegang rambutnya yang rapi, hatinya menghangat oleh perlakuan tidak terduga itu, Jasmine tahu, di balik dinding dingin Duke Lucas, ada seorang pria yang sangat tulus dan peduli, meskipun gengsinya setinggi langit.

"Duke Lucas Alistair, kamu sangat menggemaskan," batin Jasmine, tersenyum, senyumnya kini benar-benar tulus dan penuh kasih sayang.

"Duke," panggil Jasmine, memutar tubuh nya.

"Terimakasih, Anda sangat terampil," ucap Jasmine, tersenyum manis.

Blush!

Roma merah menjalar di pipi Duke Lucas, jantung nya terasa ingin melompat keluar saat melihat senyum manis dari istri nya.

"A-aku, aku mandi dulu," ucap Duke Lucas, berjalan cepat ke arah kamar mandi.

Jasmine tertawa kecil melihat suaminya yang sangat menggemaskan itu.

"Lucu banget, ya ampun," ucap Jasmine, menggigit bibir gemas.

Senyuman Jasmine tidak pudar, mengingat tingkah laku suaminya yang kaku namun penuh perhatian barusan.

"Pria yang sangat sulit ditebak, tapi, itu yang membuatnya menarik." gumam Jasmine pelan.

Jasmine berjalan menuju tempat tidur ber kanopi mewah, sprei sutra putihnya tampak mengundang, dia berbaring, mencoba menutup mata, namun otaknya terlalu sibuk memikirkan Duke Lucas.

Bagaimana bisa seorang Jenderal Perang yang dingin dan ditakuti ternyata memiliki sisi gentleman yang tersembunyi, bahkan sampai menyisir rambut istrinya dengan sentuhan selembut.

Ceklekk.

Pintu kamar mandi terbuka pelan, Duke Lucas keluar.

Sama seperti Jasmine, Duke Lucas juga sudah berganti pakaian, kaos katun longgar dan celana tidur senada menutupi tubuh atletisnya.

Rambut cokelat gelapnya tampak lebih gelap karena basah, dan dia menyeka wajahnya dengan handuk kecil, menampakkan lehernya yang jenjang dan rahangnya yang tegas.

Aroma pohon pinus yang maskulin kini menyelimuti udara, bercampur dengan aroma lavender dan mint milik Jasmine.

"Biar aku keringkan rambut mu," ucap Jasmine, mengambil alih handuk kecil di tangan Duke Lucas.

Duke Lucas menurut dan duduk di pinggir ranjang, membiarkan istrinya mengeringkan rambut nya.

1
zylla
udah mulai posesif nih 🤭
zylla
Nona hutan udah resmi jadi istri 🤭
kaylla salsabella
selamat datang di kediaman alistar jasmine
Lukman Lukman
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😍😍😍😍😍aku padamu kakak up yg banyak Yo biar pengantin baru tumbuh rasa bucinnya,hempaskan hama tikus yang serakah dan sombong iri dengki di istanah💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanj7t
sahabat pena
cuma perihal saling mengering kan rambut aja sudah bikin janting disko gmn perihal yg lain🤣🤣🤣🤣. hayo siapa nih yg bucin duluan? 🤣🤣
Osie
raja harper g usah baperan lah..kemana aja ente selama ini..katanya sayang anak tapi dgn tega anak dr msh kecik udah dibuang ke hutan...hellloooo ente waraskan raja harper? hrsnya ente saingan jasmin ketempat yg baiklah walau g mewah..buka hutaaaaannnn
azka aldric Pratama
nasib si ratu Maruk Ama anaknya Giman itu , setelah drama di aula pernikahan 💒💒😌😌
Leni Ani
gantian dong😊🤩,sok swiiit banget deh penganten baru😢🤣🤣🤣🤣
Leni Ani
mantap lucas😅😅😊🤩
Leni Ani
lanjut yg banyak thor,ngak sabar kekmana sehari2an dukelucas sm jasmin😊😊😊💪💪🤩
Batara Kresno
oh si swittttt bngetttt🤭🤭🤭🤭
miss blue 💙💙💙
awal yg bagus 🤣🤣
Osie
skaomatt imelda n anyar.. siap siap jungk8r balik dibuat jasmine yoo🤣🤣🤣🤣
Osie
wah wah wah percaya diri sekali anda imelda.
Sri hari Jeni
ceritanya bagus kak
zylla
Langsung posesif 🤭
zylla
Akhirnya ketemu nona hutan. 🤭
zylla
Jasmine langsung buka rencana busuknya Ratu Imelda dan Anya. 🤭
zylla
apa mungkin kalungnya palsu? sengaja disiapin sama Jasmine? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!