Ini Mengisahkan Seorang Mahasiswi Yang pergi ke kampung Mendiang Kakek nya.
Bernama Yuni umur Nya baru 18 tahun dia baru Saja Lulus Dan melanjutkan usaha Kakek nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Kaisar Gu Xie hanya mendengus dan hilang di singgah sana nya dan sedang kan para mentri nya pun segera bangun dan melihat hukuman yang di dapati Keluarga mentri pertahanan mereka merasakan tak berdaya kalau Kaisar sudah mulai menunjukan amarah nya
"Saya sudah bilang jangan memancing amarah Yang Mulia, tapi kalian semua tak mendengar ucapan saya sedikit pun lihat apa yang terjadi?" ucap Mentri Pemasaran
"Saya juga sudah bicara tapi kalian Mengabaikan ucapan kita berdua" ucap Mentri keuangan
Semua Mentri pun menunduk mendengar ucapan dua orang yang sudah memberitahu mereka agar tak memaksa Kaisar Gu Xie
"Aku tak tahu bila akhirnya kita akan membuat Yang Mulia begitu marah, dengan bodoh nyA kita mengikuti ucapan Mentri pertahanan..... dia bilang kalau Yang Mulia akan senang bila kita memasukan para Putri kita untuk dijadikan Selir" ucap Lirih Mentri pertanian
Semua Mentri yang mengikuti ucapan Mentri pertahanan pun menyesal apa lagi mereka bisa melihat kemarahan dari Kaisar mereka saat itu
"Apa yang harus kita lakukan? Yang Mulia tak mungkin memaafkan kita begitu saja bukan" ucap Mentri lain nya
Sekarang yang mereka rasakan penyesalan karna sudah membuat Kaisar tak percaya lagi sama Mereka
...----------------...
Sedangkan Rombongan Vi Xing Lee akan sampai ke perbatasan dan mereka harus sembunyi di belakang perbatasan
"Kita lihat dari sini kalau Si tua bangka itu keluar dari tenda nya, langsung saja tembak pakai ini" ucap Vi Xing Lee
Dia mengeluarkan Senapan Untuk nembak Jantung Jendral Bao tanpa di ketahui orang lain mereka pun segera mencari posisi mereka sedangkan kedua Ibunya Vi Xing Lee kirim kedalam ruang dimensi agar tak melihat Suami mereka mati di depan mata
"Ibu tak apa Nak, kita sudah tak ada rasa sedikit pun padanya! yang kita rasakan hanga kekecewaan pada Ayah kalian" jawab Ibu pertama
mereka pun saling lirik dan tetap memintanya masuk ke ruang dimensi milik Vi Xing Lee dan keduanya pun tak bisa berkutik bila kelima Anak-anaknya bila sudah berbicara
"Ayo Ibu-ibu ku yang Cantik kalian lebih baik berkebun di ruang dimensi ku, kalau urusan ini Biar Putra dan Putri kalian yang turun tangan ya...." ucap Vi Xing Lee
Kedua Ibunya pun tersenyum mendengar ucapan Vi Xing Lee emang mereka sekarang lebih sering berkebun di ruang dimensi milik Vi Xing Lee. mereka merasa Tenang bila berkebun seperti itu
"Dasar bocah Tengil" ucap ibu pertama nya dia hanya terkekeh mendengar ucapan kesal Ibu pertama nya
Setelah kedua ibunya masuk Kelima Anak dari Jendral Bao Lee pun menintai Ayah durjanah mereka dan ke sepuluh Pengawal nya di perintahkan menabur racun pada ke kaisaran musuh ke kaisaran mereka
"Kita membunuh para musuh itu bukan karna membantu mu tua bangka, kami membunuh mereka karna ingin membantu ke kaisaran ini.... karna gimana pun Ke Kaisaran ini Tanah kelahiran kita dan Milik keluarga Ibu kami" Gumam Gege pertama
Semua nya pun setuju dan menganguk mendengar kan ucapan sang Gege dan saat mereka sedang berbincang Vi Xing Lee melihat Beberapa Wanita keluar dari tenda sang Ayah dia semakin Jijik melihat pemandangan seperti ini
"Bener-bener biadab.... saat perang seperti ini dia masih bisa goyang dumang didalam Tenda? Aku rasanya ingin Potong-potong burung Dara milik nya agar dia merasakan kenikmatan yang tiada tara" Gumam hati Vi Xing Lee
Dia benar-benar jijik dan malu mengakui Ayah dari Tubuh ini tapi semua nya sudah jadi takutnya dan untung nya para saudara nya di didik benar oleh kedua Ibunya jadi tak biadab seperti ayah mereka
"Huu.... kalau mereka seperti di tua bangka itu, aku sendiri yang ngebiri mereka bertiga" Gumam Vi Xing Lee
Tak lama Jendral Bao Lee pun keluar dari tenda nyA dengan wajah sumringah dan puas itu membuat Vi Xing Lee semakin Muak
Dia pun mengarahkan senapan itu pada Burung Dara milik Jendral Bao Lee dan Vi Xing Lee pun menembak nya
SLEP
Timah panas itu menembak Burung dara Jendral Bao Lee dan membuat Jendral Bao Lee teriak kesakitan
ARRGG
Teriakkan menggema Di perbatasan itu Ke empat saudara Vi Xing Lee pun menatap Vi mereka bisa melihat mata Adik mereka menjadi Merah
Glek
Ketiga Gege nya pun Meringgis melihat kepuasan Vi Xing Lee setelah menembak Kemaluan Jendral Bao Lee
"Cih... begitu juga kesakitan, saat dia menghentak kan para Wanita itu dia ke enakan bukan?" ucap Santai Vi Xing Lee
Ke empat saudara nya mendelik mendengar ucapan fortal sang adik bungsu mereka
"Ya... jangan bicara kemana-mana kau Mei mei, kalau tidak Gege akan S
Like dan Komen nya jangan lupa...
Biar Author nyA semanggat loh nulisnya