Pertemuan tidak sengaja antara Claire dan Sean di sebuah hotel membuat mereka memiliki hubungan rumit. Pertemuan singkatnya dengan Claire meninggalkan kesan buruk di mata Sean.
Suatu hari mereka dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Sean harus menerima perjodohan yang diatur oleh kakeknya dengan gadis desa yang miskin tanpa bisa menolaknya. Tanpa Sean dan ibunya tahu bahwa sebenarnya Claire berasal dari keluarga konglomerat.
"Suatu hari nanti kau akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini." -Claire
"Claire, sebentar lagi, Sean akan membuangmu." -Helena
"Kau adalah istriku, jangan pernah lupa itu." -Sean
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Bisa Pulang
Claire memencet bel kamar yang ada di depannya. Setelah dia pergi dari rumah Sean, Claire mengubungi Jack, pengawal pribadinya. Ternyata, Jack menginap di hotel yang sama di mana Claire semalam menginap. Dia bahkan memesan kamar tepat di depan kamar yang semalam di tempati Claire dan Sean.
"Silahkan masuk, Nona." Jack membuka pintu lebar setelah melihat Claire yang berada di depan pintu kamarnya.
Mereka berdua berjalan menuju tempat duduk yang berada di dekat dinding kaca kamar tersebut. "Nona, apa sebenarnya yang terjadi?"
Semalam, ketika Sean membawa Claire, Diam-diam dia mengikuti dari kejauhan. Dia juga mendengar ketika Sean meminta Nicko untuk memesan kamar di hotel tersebut. Dia lalu mengikuti Nicko dan memesan kamar yang bersebarangan dengan yang Nicko pesan untuk mengawasi Claire.
Pagi harinya, dari celah pintu, dia melihat beberapa orang masuk ke dalam kamar Claire bahkan mereka membawa petugas hotel untuk membuka kamar tersebut.
Firasat tidak enak langsung dirasakan oleh Jack. Dia kemudian menghubungi ponsel Claire untuk menanyakan apa yang terjadi, tetapi tidak ada balasan hingga siang hari Claire menghubunginya untuk bertemu.
"Tidak ada apa-apa. Pesankan tiket pesawat sekarang, kita akan pulang hari ini."
Claire sengaja tidak mau memberitahu Jack karena takut dia akan menyampaikan pada ayahnya mengenai kejadian semalam. Dia tidak akan bisa membatalkan pernikahannya dengan Sean jika ayahnya tahu.
"Nona, bagaimana kalau ayahmu tidak setuju dengan keputusanmu?" Saat bertemu dengan Claire kemarin di bar, Claire sudah menceritakan pada Jack mengenai pembatalan perjodohannya dengan Sean.
"Aku akan menjelaskan pada ayahku."
Claire menyandarkan tubuhnya pada sofa dengan wajah lelah. "Tapi Nona, kita tidak bisa kembali ke kota A. Ayahmu melarangku untuk membawamu pulang."
Sebenarnya alasan kenapa Jack pergi ke Kota S, selain dipanggil oleh Claire, tujuannya datang untuk memberitahukan mengenai pernikahan mantan kekasihnya. Saat tahu Claire akan pulang, dia langsung pergi ke kota S.
Dia hanya takut kalau dia tidak datang, Claire akan langsung pulang ke Kota A tanpa memberitahunya dan kemungkinan Wild akan menemukan Claire nantinya. Setelah kepergian Claire ke kota S, Wild menyuruh orang untuk mancari keberadaan Claire.
"Kenapa?" tanya Claire dengan dahi berkerut.
"Ayahmu takut kalau Wild akan membatalkan pernikahannya dengan nona Gloria jika dia menemukanmu. Selama ini dia masih mencari keberadaanmu."
Beruntung Ayah Claire menutup semua infomasi tentang Claire sehingga Wild tidak bisa menemukan apapun. Ayah Claire memang sudah mengetahui mengenai permasalahannya dengan Wild.
Ayah Claire tidak marah sedikit pun dengan Wild karena sudah menghianati anaknya. Justru ayahnya senang kalau Wild putus dengan anaknya karena berkat hubungan, mereka berakhir, Claire mau menerima perjodohan yang sudah dia atur.
"Lalu bagaimana?" Claire sudah berpamitan pada Kakek Sean. Dia juga tidak mungkin kembali lagi ke sana.
"Untuk sementara kita tinggal di hotel ini sampai Wild menikah denga Nona Gloria."
Claire berpikir sejenak sebelum memutuskan. "Baiklah. Pesankan kamar untukku."
Jack mengangguk. Baru saja dia berdiri, ponselnya berbunyi. "Kenapa tidak kau angkat?" tanya Claire saat melihat Jack hanya diam memandangi layar ponselnya yang masih berbunyi.
"Ini dari ayahmu."
"Angkat saja, tapi jangan bilang pada ayahku kalau aku ada bersamamu saat ini."
Jack mengangguk lalu berjalan menjauh dari Claire setelah menekan tombol hijau di ponselnya. Beberapa menit kemudian dia kembali. "Nona, kau tidak bisa pulang ke kota A. Ayahmu sudah tahu kalau kau membatalkan perjodohanmu secara sepihak. Ayahmu bilang kalau kau tetap membatalkan perjodohanmu, dia tidak akan menganggapmu sebagai anaknya dan tidak akan mau menerimamu lagi."
Claire nampak tercengang mendengar penururan Jack. "Bagaimana ayah setega itu padaku?"
Sebenarnya Claire bisa saja hidup sendiri tanpa orang tuanya. Pekerjaanya sudah cukup membuatnya bisa hidup mewah, meskipun tidak mendapatkan harta dari orang tuanya. Hanya saja bagaimana bisa ayahnya memutuskan hubungan darah hanya karena dia tidak mau menikah dengan pria pilihannya.
"Ayahmu bilang, dia sudah mengetahui kejadian yang terjadi dengan kau dan tuan Sean tadi malam."
Sekali lagi Claire terkejut. Dia sudah berusaha menyembunyikannya, tapi ayahnya tetap bisa mengetahuinya. "Sebenarnya, apa yang sudah terjadi denganmu dan tuan Sean, Nona?"
Sebelum Claire menjawab pertanyaan Jack, bel kamarnya berbunyi.
"Apa kau memiliki tamu?" tanya Claire sambil menoleh pada Jack.
"Tidak Nona." Jack memasukkan ponselnya ke saku celananya, "aku akan membuka pintunya."
Claire megangguk, kemudian meraih ponselnya untuk memeriksa pesan di ponselnya. "Nona, di luar ada yang mencarimu," ucap Jack.
"Siapa?" Seingatnya, tidak ada yang tahu kalau dirinya berada d hotel ini.
"Dia bilang orang suruhan Tuan Samuel."
Claire segera bergeas ke depan untuk mengetahui siapa yang mencarinya. "Paman Paul," ucap Claire dengan wajah terkejut.
"Maaf mengganggu, Nona. Tuan Besar ingin bertemu denganmu."
"Ada apa?" Dia merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan kakek Sean. Dia sudah membatalkan pernikahannya dengan Sean. Dia juga sudah berpamitan tadi siang.
"Tuan besar masuk rumah sakit."
Mata Claire membesar dan alisnya terangkat. Terakhir kali bertemu, keadaan kakek Sean baik-baik saja. Bagaimana bisa berakhir di rumah sakit hanya dalam kurun waktu beberapa jam setelah dia pergi.
"Kenapa bisa?"
"Setelah berbicara dengan tuan muda, tekanan darahnya langsung naik dan menyebabkan tuan besar pingsan saat berada di kamarnya."
Claire menghela napas panjang. "Baiklah. Paman tunggu sebentar. Aku akan mengambil tasku dulu."
Claure kembali masuk dan berpamitan pada Jack. "Jack, aku harus pergi. Kita bicara nanti lagi. Jangan pesan tiket dulu."
Melihat wajah panik Claire, Jack menjadi penasaran. "Ada apa Nona? Apa terjadi sesuatu?"
"Kakek Sam masuk rumah sakit. Aku akan menemuimya sebentar. Kau tunggu di sini saja."
"Baiklah."
Sesampainya di rumah sakit, Paul langsung mengantarkan Claire ke ruangan tuan Samuel dan di sana sudah ada Kate yang menjaga tuan Sam. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Sean di sana. "Kakek, apa yang terjadi?" Claire berjalan menghampiri ranjang pasien tuan Sam.
Kakek Sean menoleh pada Claire lalu tersenyum. "Kau sudah datang?"
"Iyaa."
Kakek Sean menoleh pada ibu Sean. "Kate, tolong tinggalkan kami sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan dengan Claire."
"Baiklah. Aku akan menunggu di luar." Kate berjalan keluar setelah melihat anggukan dari mertuanya.
Kakek Sean mengarahkan tangannya pada kursi kosong yang ada di samping kanan ranjangnya. "Duduklah."
Claire menarik kursi mendekat ke arah tuan Sam lalu duduk. "Claire, sebelum kau pergi. Ada yang ingin kakek sampaikan padamu. Kakek harap setelah mendengar ini, kau bisa berpikir ulang mengenai pernikahan kalian," ucap tuan Sam dengan suara lemah.
"Masalah apa Kakek?" tanya Claire penasaran.
"Ini masalah foto anak laki-laki yang ada di kamar kakek. Anak yang kau cari selama ini adalah Sean."
Mata Claire membulat sempurna. "Tapi, bagaimana bisa? Kakek bilang Sean tidak pernah ke kota A jadi bagaimana bisa kalau anak kecil waktu itu adalah Sean?"
"Sean memang tidak pernah ke kota A, tapi kau yang pernah ke sini. Kalian bertemu di kota ini, bukan di kota A."
Claire nampak tercengang. Dia terdiam beberapa saat. "Alasan kenapa kakek tidak memberitahumu dari awal karena Kakek tidak mau kau menerima perjodohan ini karena merasa berhutang budi padanya. Ayahmu juga sepakat merahasiakan darimu."
Calire merasa kepala seolah berputar. "Apa Sean tahu mengenai ini?"
"Tidak."
Kakek Sean bangun dari tidurnya dibantu oleh Claire. "Kakek tidak akan memaksamu lagi. Semuanya terserah padamu. Kakek hanya akan bertanya pada sekali lagi. Apa kau tetap akan membatalkan pernikahanmu dengan Sean setelah tahu kebenarannya?"
Bersambung.
suka semua watak2 dalm novel ini... perannya
clair biar d tindas tp tidak lemah.happy ending.
semoga terus succes berkarya thor