Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Desi sejak tadi memperhatikan Bilqis yang melamun, dan sengaja mengangetkan nya dengan usil mencubit lengan Bilqis pelan
"Auwhh" teriak Bilqis pelan keran merasakan sakit di lengannya
"jahat nya" keluh nya lagi dengan menatap Desi kesal
"haha, makanya dokter jangan banyak melamun" ucap Desi tertawa
"siapa yang ngelamun, gak ada tuh" elak Bilqis
"dih gak mau ngaku, coba ceritakan ngelamunin apa sih dokter cantik" dengan usil nya Desi mencolek dagu Bilqis
"itu tangan usil ya, saya potong mau" ancam Bilqis tapi membuat Desi semakin tertawa
"Weh santai Bu dokter, main potang potong aja" ucap Desi dengan masih sesekali tertawa
"lamunin apa sih, dari tadi muka tuh kayak baju lecek" ledek Desi karena Bilqis belum menjawab pertanyaan dari tadi
"gak ada, hanya lelah sedikit, cepat makan jam 2 operasi kedua, jadi gak boleh santai santai" perintahnya dan langsung melahap nasi dengan lauk telur balado dan tumis kangkung kesukaannya.
mereka makan dengan lahap dengan sesekali saling ledek. hingga seseorang duduk disebelahnya dan meminum jus jeruk milik Bilqis
"heh, minumanku" desisnya
"maaf, saya minta sedikit, soalnya haus banget. nanti saya pesankan lagi" jawabnya enteng dan lalu berdiri melangkah meninggalkan dua gadis yang menatapnya cenggo ke arah pemuda itu lalu mereka saling tatap
"itu Ari kan ya," tanya Desi dan di angguki oleh Bilqis
"kok tiba-tiba bisa gitu tingkah nya, padahal yang aku dengar dia gak pernah mau minum bekas orang lain sejak dulu" heran Desi yang memang suka mengikuti sosial media yang menceritakan kisah seorang Ari Rizki Mahardhika itu meski tidak suka dengan Aripernah menyakiti sahabatnya sendiri
"gak tahu saya, aneh banget tuh orang, udah stress kali gara-gara kerjaan nya yang gak ada niat buat bagi sama yang membutuhkan perkejaan" jawab Bilqis yang masih heran dengan pandangan menatap gelas jus nya
"maaf dokter cantik, minum nya sudah belum" tanya pelayan kantin kepada Bilqis
Bilqis dan Desi yang mendengar pertanyaan itu lalu menatap pelayan tersebut
"memang kenapa mbak" tanya Desi mewakili Bilqis
"kalo sudah biar saya yang habiskan, mubazir bekas cowok tampan hihi" ucap centil mbak Pelayan tersebut yang membuat Bilqis dan Desi langsung melotot
"eh enak aja, saya masih mau minum kali mbak" ucap Bilqis cepat dan tidak menyadari Desi tersenyum penuh arti mendengar ucapan Bilqis
"oh kalo begitu saya permisi dokter cantik" pamit mbak pelayan tersebut kembali ke dalam
"haha ada ada saja mbak itu" tawa Desi
"tahu tuh, enak aja mau minta minuman saya, udah cukup kali tadi si Dugong yang minum, ditambah mau di ambil lagi sama mbaknya kan gak lucu saya harus pesan lagi.. khuk.. khuk" ucap Bilqis lalu tersedak karena terlalu cepat tempo bicaranya sontak Desi menyodorkan jus milik Bilqis yang tadi diminum oleh Ari
"makanya ngmongnya itu pelan pelan, berjeda gak usah kayak rel kereta api" omel Desi dan Bilqis hanya tersenyum malu
"udah cepat makan, habis itu kita ke mushola" ajak Desi tapi tidak lama Agnes datang ke meja mereka
"hah, kalian makan gak ngajak ngajak. gak setia kawan banget" gerutu Agnes
"tadi udah ngajak kali nes. Lo aja yang lagi telponan sama Zidan, eh nes waktu istirahat itu di manfaatkan buat makan siang sama sholat, bukan buat telponan" ucap Desi yang hanya mendapat delikan mata oleh Agnes
"kayak situ gak pernah aja," ejek Agnes
"eh iya dokter Bilqis cantik membahana, pak direktur utama sekaligus pemilik rumah Sakit dan juga mantan terindah anda memanggil anda ke ruangannya." ucap Agnes dengan menatap Bilqis
"heh ngomong gak di sensor dulu, itu mulut apa ember" ucap Desi karena melihat raut wajah Bilqis berubah
"ngapain dia manggil saya" tanya Bilqis dengan malas
"mana saya tahu dok, cepat temuin gih, nanti karyawan lain yang kena mental sama amarahnya bos arogan" ucap Agnes dan sekali lagi dapat toyoran dari Desi
"Lo apaan sih Des, dari tadi perasaan gue ngomong gak pernah bener di telinga Lo" sunggut Agnes dengan mengusap kepalanya dan menatap tajam Desi
"kan bener Ari itu bos arogan, kata Zidan nih ya kalo di kantornya Ari itu gak suka perintah nya di abaikan, dan akan melampiaskan pada karyawan lain. jadi untuk jaga jaga, saya sarankan dokter segera menemui pak Ari. siapa tahu penting" jelas Agnes panjang lebar
"ck, ada aja yang bikin kesel. jam berapa sih ini" tanya Bilqis kepada kedua sahabatnya
"jam 1 dok" ucap Desi
"dah yuk ke mushola. nanti aja ketemu sama pak direktur. pasti ngerti dia ini jam kerja jadi gak ada alasan dia buat marah" ujar Bilqis lalu melangkah keluar menuju musholla
dan terbukti, hampir sejam lebih menunggu di dalam ruangannya. Ari sedang uring uringan karena Bilqis tidak menemui nya dan mengabaikan perintahnya. dengan kesal dia keluar ruangan dan menuju ruang Bilqis
setelah tiba diruangan Bilqis, Ari langsung masuk tanpa mengetuk pintu karena tidak ada suster yang berada didepan pintu masuk nya.
"hah kok sepi, apa Tata sudah pulang" gumamnya lalu melihat jam tangan mahalnya
"masih setengah empat, belum waktu nya pulang. ck kemana anak itu, apa sedang visit. tapi sudah sejam lebih aku nunggu dia juga gak nemuin keruangan ku. memang keras kepala" desisnya lalu keluar dari ruangan itu dengan wajah kesal
dan tepat di depan ruangan, Ari berpapasan dengan Agnes, Agnes yang melihat wajah kesal Ari langsung menciut takut
"kamu gak sampaikan sama dokter Bilqis, sus" tanya Ari dingin
"sudah pak, tapi sepertinya dokter Bilqis ada operasi jadi belum sempat menemui bapak" jawab Agnes pelan
"huhh, baik lah. biar saya tunggu saja dia di dalam ruangannya" helaan nafas pelan dari Ari dan langsung masuk kembali kedalam ruangan Bilqis dan duduk disofa yang berada diruangan itu
Agnes yang melihat Ari sudah masuk ke ruangan Bilqis sontak merasa lega karena tatapan intimidasi dari Ari yang membuat nya Takut.
kemarin kemarin dia sok berani karena ada Bela, Desi dan juga Zidan pacarnya juga dengan perasaan marah karena sahabat nya pernah disakiti oleh laki laki itu, tapi beda dengan sekarang, karena berada dilingkungan rumah sakit otomatis Ari merupakan atasannya jadi dia harus bersikap sopan terhadap atasan.
🌹🌹🌹
setelah hampir satu jam menunggu Bilqis di ruangan tersebut, dengan menyibukkan diri memeriksa laporan dari asisten yang di perintahkan olehnya untuk menangani urusan kantor untuk sementara, melalui pesan email. sehingga mengurangi kebosanan nya menunggu Bilqis, Tata kecilnya itu.
pintu ruangan terbuka, dan seorang wanita cantik melangkah tanpa menyadari kehadiran nya.
"kheemmm" deheman Ari menyadarkan nya dan melihat ke arah Ari
"hah"