Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Tak hanya sedih,Sisil merasa begitu hancur dan terluka.Dengan langkah gontai Sisil kembali keruang kerjanya,sepanjang perjalanan Sisil berkali-kali mengusap air matanya.
" Loh Bu Sisil,ibu kenapa? Tadi ibu begitu bahagia dan sekarang ibu menangis seperti ini? Ibu sakit,ibu pusing atau ibu kenapa Bu?Pak damar gak jadi angkat ibu jadi sekretaris lagi atau pak damar pecat ibu?" Widia terus mencecat Sisil dengan pertanyaan bertubi-tubi,namun bukannya menjawab tangis Sisil justru pecah membuat Widia semakin bingung.
" Huaaa Wid sakit sekali Wid." Tunjuk Sisil pada bagian dadanya.
" Astaga ibu sakit dada? Oh Tuhan!" Widia membekap mulutnya karna berfikir Sisil sakit dibagian dadanya.
" Tahan Bu,tahan biar saya telfon ambulan dulu.Ibu harus dibawa ke rumah sakit sepesialis jantung,tahan ya Bu." Widia terlihat panik,wanita itu dengan polosnya meraih ponsel di mejanya dan mencari kontak dokter yang ia kenal.
" Widia!" Sentak Sisil.
" Iya Bu sabar Bu ini saya lupa namanin kontaknya,tahan ya Bu." ucap Widia tanpa melihat ekspresi wajah Sisil yang seperti singa lapar.
Sementara ditempat lain dua insan yang hampir saja melakukan adegan ranjang di sofa tersadar saat melihat pintu ruangannya sedikit terbuka.
" Ya ampun mas hampir saja kita viral." Sungut Amora sembari membenarkan tatanan rambutnya yang berantakan karna ulah suaminya,bahkan kancing baju bagian atasnya terlepas hingga ke batas dada.
" Viral? Kenapa,memangnya apa yang kita lakukan hingga membuat kita viral? Bukankah bagus nanti kita jadi artis." kekeh damar.
" Artis b****p mas! Ngadi-ngadi aja kamu mas.Tuh liat pintunya gak tertutup,nanti karyawan kamu liat trus kita divideoin dimasukan ke YouTube atau tik tok bakal digiring kita ke hotel prodeo karna bikin video p***o."
" Cup,maaf sayang.Abisnya kamu itu begitu menggoda jadi mas gak tahan aja kalau cuman dilihatin,apa kita kunci sekarang? Kita lanjutkan yang sempat tertunda?" Damar menarik turunkan alisnya menggoda sang istri.
Amora hanya mencebik melihat tingkah suaminya,karna takut suaminya benar-benar melakukan itu dikantor Amora lantas berpamitan.
" Mas aku kayanya ada butuh sesuatu deh,aku ke supermarket sebentar boleh?" tanya Amora.
" Mas antar ya sayang?" tawar damar.
" Tidak usah mas aku cuman ke depan aja,mas ada mau nitip?" tanya Amora sembari memulas sedikit bibirnya.
Tanpa Amora tau damar menatap dengan tidak suka saat melihat Amora memoles kembali wajahnya.
" Kenapa?" tanya Amora saat melihat ekspresi damar.
" Apa harus secantik itu?" wajah damar terlihat murung saat mengatakan itu.
" Ck,jangan seperti anak kecil mas orang tidak akan menggodaku hanya karna melihat warna lipstikku.Aku seorang istri dari CEO,apa kamu tidak malu kalau aku tampil acak adul,awud-awudan?"
Greep
Damar berhambur ke pelukan Amora.
Sementara dikamar hotelnya Daren baru saja merasa lapar setelah menempuh perjalanan panjang yang cukup melelahkan.
Setelah dirasa istirahat cukup,Daren memutuskan untuk pergi mencari makanan keluar.
Dengan menggunakan kendaraan yang dia sewa kepada salah seorang temannya kini daren tengah menuju kesalah satu restoran yang ada dipusat perbelanjaan.
Sembari menunggu pesanan makanan datang daren sibuk melihat ke sekeliling,memindai tempat yang masih tampak sama seperti dulu saat dia masih tinggal dikota tersebut.
" Ya ampun maaf pak maaf saya gak sengaja lagian bapak si tidak memperhatikan jalan.Bapak tunggu sini makanannya saya ganti ya pak?" Ucap Amora saat tak sengaja menabrak seorang pria yang membawa kantong berisi makanan.
" Tidak Bu tidak usah biar saya beli lagi,ibu benar itu memang salah saya."
" Aduh,jangan gitu dong pak saya jadi gak enak.Atau gak gini aja,ini ambil uang bapak beli lagi sendiri,saya tau bapak yang salah tapi disini saya juga salah karna sudah membuat makanan bapak tumpah dan baju bapak juga kotor."
Amora menyodorkan uang 10 lembar seratus ribuan pada laki-laki Laki-laki tersebut berusaha menolak namun Amora tetap keras kepala dan memaksa agar laki-laki tersebut mau menerima uang pemberiannya.
" Ayo pak terima!" desak Amora.
" Tapi bu ini kebanyakan,makanan yang tumpah harganya tidak sampai seratus ribu dan baju ini juga hanya sedikit terekna noda dicuci juga bersih Bu."
" Tapi pak saya gak mau tau bapak terima saja ini uangnya.Saya ikhlas pak!"
Laki-laki yang ada didepan Amora semakin bingung karna memang dia tidak membutuhkan uang sebanyak itu dia juga tidak ingin mendapatkan ganti rugi lantaran diposisinya yang benar-benar bersalah.
" Bu saya terima tapi hanya 200 ribu sisanya ibu ambil saja." ucap laki-laki tersebut sembari mengambil dua lembar uang berwarna merah dari tangan Amora.
" Pak kenapa hanya dua ratus ribu,ambil semuanya gapapa pak." Amora terus saja memaksa laki-laki tersebut untuk menerima uang pemberiannya hingga suara dan tepukan seseorang dipundaknya membuatnya berhenti mendebat dan hal itu dijadikan kesempatan oleh laki-laki tersebut untuk pergi dari hadapan Amora.
Puk
"Kamu,"
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭