kehidupan rumah tangga yang dijalani nya jauh dari kata bahagia saat Hafiz meminta untuk menikah lagi dengan perempuan yang menjadi dosen di kampus nya.
pantas awal pertemuan mereka kanza dosen baru di kampus itu seperti membenci nya,
Yasmin meminta hafiz untuk menceraikan nya jika ingin menikah dengan kanza, namun hafiz menolak.
di situ Yasmin berontak dengan tidak menuruti perintah Hafiz dan bergaya sesuka hati, pergi kemana pun ia mau Tanpa menghiraukan Hafiz yang sudah menyakiti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menunggu.
beberapa hari ini Lutfhi berupaya untuk menjauhi Yasmin, tidak menemui nya dan menghilang beberapa hari dari Yasmin.
namun kenyataannya Lutfhi justru merasa tersiksa karena hal itu, Yasmin begitu berpengaruh dalam hidupnya.
bunda Yesa juga meminta Luthfi untuk melanjutkan S2 nya di Amrik, namun seperti sebelumnya Lutfhi menolak untuk pergi.
"bunda tuh gak paham fi sama kamu, seperti gak ada perempuan lain kenapa harus perempuan yang sudah bersuami...?"
"perasaan itu gak bisa di paksa atau sengaja di buat ada Bun...... Lutfhi sendiri gak tahu harus kayak gimana?"
ucap Lutfhi prustasi.
"jauhi Yasmin dan cobalah untuk lebih mengenal Mona!"
beberapa hari ini Lutfhi mencoba mengikuti saran bunda Yesa, tapi hal itu justru membuat nya tak bisa berhenti memikirkan Yasmin.
khawatir dengan keadaan perempuan itu, bukan Lutfhi tidak melihat Yasmin saat ia berada di restoran dengan Mona, tapi Lutfhi mencoba untuk tidak memperdulikan perempuan itu namun hal itu malah membuat nya tersiksa sendiri.
"aku ..gak pernah tahu kalau perempuan yang sedang aku dekati atau berniat aku kencani, ternyata calon pengantin wanita...!"
ucap Lutfhi membuat hati Yasmin bergetar, tatapan mata Luthfi yang tak seperti biasa membuat Yasmin mati kutu.
"yang aku tahu perempuan itu merespon semua perhatian yang aku berikan, salah kah aku yang terbuai angan angan semu!"
Yasmin membeku karena Benar kata kedua sahabatnya jika Lutfhi memang menyimpan rasa yang berbeda padanya.
"apa yang membuat kamu bertahan dengan rasa sakit yang suami kamu torehkan, aku disini sakit melihat kamu tidak bahagia!"
ucapan Lutfhi Langsung menohok hati Yasmin.
"aku.......kak Lutfhi jangan seperti ini karena...!"
ucap Yasmin terbata tak sanggup menatap mata Luthfi yang sendu.
Yasmin bingung harus bagaimana karena keadaan nya tak semudah itu..
"aku pikir saat pertama kali aku jatuh cinta,aku akan dengan mudah merangkai cerita indah bersama dengan orang yang aku cintai... tapi kenapa justru jauh dari mimpi mimpi ku...Yas,!"
merinding mendengar curahan hati Lutfhi yang pilu Sama hal nya dengan apa yang saat ini Yasmin rasakan..jauh dari mimpi mimpi!
jantung Yasmin berdetak kencang saat Lutfhi semakin mendekati nya mengikis jarak diantara mereka.namun Yasmin memundurkan tubuhnya sadar batasan jika saat ini ia masih terantai tali pernikahan.
"Yas...... kakak sayang sama kamu, boleh kan aku bertahan untuk menunggu kamu Yas... maaf jika aku mengharapkan kamu menjadi janda!"
Yasmin terperangah mendengar apa yang Lutfhi lontarkan.
"jangan kak....itu akan melukai kak Lutfhi!"
"sama hal nya aku, kamu juga terluka lalu kenapa kamu bertahan?"
"beda kak .. keadaannya karena?"
"karena apa yas....apa bedanya aku sama kamu yang sama sama bodoh karena cinta...!"
Yasmin menunduk Karena menyadari bahwa ia memang bodoh.
cukup lama keduanya di tempat itu tak banyak obrolan karena mereka lebih banyak diam... menikmati hembusan angin yang sedikit banyak mendinginkan suasana hati yang sempat bergejolak... menikmati semangkuk mie instan yang banyak di sediakan di tempat itu.
"kenapa suka telor setengah matang kak!"
ucap Yasmin melihat Luthfi yang menikmati telor yang masih basah meleleh di kuning nya.
"suka aja.....!"
"ya kenapa?"
"gak ada alasan seperti hal nya aku yang gak mempunyai alasan kenapa menyukai kamu Yas..."
ucap Luthfi senyum dan membuat Yasmin tertegun.
tak terasa waktu berputar cepat keduanya memutuskan untuk pulang, keduanya mampir ke sebuah mushola untuk menunaikan shalat Maghrib terlebih dahulu.
Yasmin terpana melihat wajah Luthfi yang terlihat tampan karena basah oleh air wudhu.
seperti hal nya ia mengagumi sosok Hafiz yang rajin beribadah dan mengaji..tapi sosok itu tak lagi ia kagumi meski hal itu tak pernah Hafiz tinggalkan.. namun meninggalkan rasa pahit yang menyesakan Rongga Hatinya...
Yasmin tak bisa membohongi perasaannya sendiri,berandai andai dengan keinginan nya yang berharap jika masa pahit ini adalah sebuah Mimpi,berangan bahagia dengan Hafiz tak ada orang ketiga yang menjadi hancur nya kebahagiaan..sosok kanza begitu kuat karena ia mengandung darah daging Hafiz, bahkan justru ia yang akan kalah karena ia tak punya alasan untuk meraih Hafiz seutuhnya.
beberapa kali Yasmin menghapus air yang dengan mudahnya mengalir tanpa permisi menampakan kerapuhan yang melanda jiwanya.
"Yas.......!" ucap Lutfhi duduk di hadapan Yasmin yang sedang Terisak.
"rasanya ingin sekali menggapai nya... ingin sekali, tapi aku tak berdaya"
ucapan Yasmin membuat Luthfi membisu menyadari betapa Yasmin mencintai Hafiz.
Luthfi mengikuti motor Yasmin sampai rumah, karena Luthfi khawatir dengan keadaan perempuan itu, dengan helm tertutup Luthfi menatap Yasmin yang masuk ke dalam gerbang rumah nya.
"Yasmin.....!"
ucap Hafiz saat Yasmin masuk ke dalam rumah.
Yasmin menoleh dan melihat hafiz yang baru selesai solat isya, kopiah hitam masih melekat di kepalanya.
Hafiz mendekati Yasmin yang terlihat pucat,meraih tubuh nya dan mendekapnya erat.
"maafin Abang yas .....?"
ucap Hafiz mencium kening Yasmin.
'sebentar saja ya tuhan... benci memang,apa apaan kamu Yas.....bodoh'
Hafiz menuntun tangan Yasmin memasuki kamar, dan di saksikan oleh kanza dari atas.
"kamu udah makan belum?"
ucap hafiz keduanya duduk di tepi ranjang.
Yasmin tidak menjawab,, perempuan macam apa kamu Yas... kamu bahkan tidak menolak pelukan hangat dari Lutfhi, tak sadar dengan dosa yang dilakukan.
"Yas ....kamu masih marah sama Abang?"
ucap Hafiz memangku wajah Yasmin yang sendu.
"kamu dari mana? dari rumah ibu? kata kanza kamu gak ke kampus?"
deg...
Yasmin melepaskan pegangan tangan Hafiz dari tangan nya, memalingkan wajahnya.
"Yasmin......!"
ucap Hafiz di telinga Yasmin hingga membuat bulu kuduk Yasmin meremang.
"Bang.... Yasmin butuh istirahat!"
ucap Yasmin menghindar...ia tidak punya kekuatan untuk memulai semuanya, terlalu sulit.jiwa nya meronta menahan perih,apa lagi ada kanza dirumah itu.
"ya udah Abang bawain kamu makan ya...kamu mandi dulu...!" ucap Hafiz beranjak dari duduknya sambil mengelus pipi Yasmin.
Yasmin masuk ke dalam kamar mandi mengguyur tubuhnya yang lelah, bayangan dekapan Lutfhi memutar-mutar membuat kepala nya pening.
'astagfirullah........'
Yasmin mengambil wudhu dan menunaikan shalat isya,tak lama setelah selesai Hafiz datang membawa satu piring berisi makanan.
"udah solat? maaf ya lama tadi bi Ina angetin dulu!"
"ya gak apa-apa bang...." ucap Yasmin tersenyum hambar.
"Abang udah makan?"
"udah tadi bareng sama kanza!"
"oh.......!"
tok tok..
...
Hafiz menoleh saat terdengar seseorang mengetuk pintu.
"Kenapa bi....?"
ucap Hafiz membuka pintu terlihat Ina dibalik pintu.
"maaf ...Bu kanza memanggil Aden, katanya Perutnya keram!" ucap bi Ina terbata karena ia Bingung dan serba salah.
Hafiz terkesiap kemudian langsung pergi tanpa menoleh pada Yasmin yang mematung sendiri.
bersambung...
cinta itu memang terkadang membuatnya menjadi bodoh, namun itulah kesabaran yang akan menemukan kesadaran...satu hal yang harus kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan mu jalan yang terbaik dari setiap masalah yang kita hadapi...
slow ya....
like nya ya jangan lupa yang udah mampir.
😍😍😍😍
