Istri Tuan Arga

Arga pun terbangun dari tempat tidurnya dan duduk dipinggiran ranjang kepalanya masih terasa pusing dan badannya juga masih demam.

Setelah selesai membuat bubur Retha kembali ke kamar untuk memberikan buburnya pada Arga.

"Kau sudah bangun tuan? Ini aku buatkan bubur untukmu tuan" Kata Retha menyerahkan semangkuk bubur kepada Arga.

Tetapi Arga hanya diam menatap kearah Retha.

"Ada apa? kau tidak mau?" tanya Retha lagi.

"Suapi aku" Ucap Arga memelas.

"Baiklah tuan"

Retha pun menyuapi Arga dengan telaten. Retha yang sadar Arga menatapnya menjadi sedikit gugup dan malu. Wajahnya kini sudah berubah seperti kepiting rebus.

Retha pun cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya menyuapi baby besarnya.

"Sudah selesai aku mau melanjutkan pekerjaanku lagi!" Ucap Retha

"Tunggu dulu, siapkan aku air mandi dan pakaian kantorku, aku akan segera berangkat kerja"

"Kau tidak boleh bekerja kau masih sakit!"

"Tapi pekerjaan sudah menantiku"

"Ya aku tahu Tuan Muda Arga tapi apakah pekerjaanmu lebih penting daripada kesehatanmu, jika kau masih tetap ingin bekerja aku pasti akan kena marah mama aku tidak bisa menjagamu" ucap Retha kesal.

"Apakah kau sedang mengkhawatirkanku?" tanya Arga.

"Hei mana mungkin aku menghawatirkan pacar orang, aku hanya mematuhi perintah mama saja!" Kata Retha sambil berlalu meninggalkan Arga.

Entah kenapa sekarang Retha menjadi lebih sedikit berani kepada Arga. Karena mungkin sekarang Arga sudah hampir tidak pernah memarahinya.

"Ck, pacar orang? pacarku saja juga punya pacar! menyedihkan" Gumam Arga.

Mengingat pacarnya kemudian Arga menelfon seseorang untuk mengetahui perkembangan tentang Ivanka.

"Bagaimana?" tanya Arga pada seseorang yang ada diseberang telfon.

"Tadi malam laki-laki itu sedang makan malam di restoran xxx tuan dan setelah itu mereka kembali ke apartemen. Sepertinya laki-laki itu menginap disana tuan"

"Kalau kau tidak melihatnya keluar dari apartemen berarti dia memang menginap disana, bodoh" ucap Arga lalu mematikan ponselnya.

"Ivanka sepertinya memang kau sudah harus diberi pelajaran sedikit" kata Arga dengan senyum menyeringainya.

Arga pun bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri badannya terasa lengket karena keringat dingin tadi malam.

Setelah selesai mandi Arga memakai baju santainya dan menelepon Leo asistennya dan tangan kanannya.

"Hari ini aku tidak bisa kekantor kau urus semua pekerjaan kantor hari ini" Ujar Arga lalu mematikan telefon sepihak tanpa mendengar jawaban dari Leo.

Arga pun turun kebawah untuk mencari keberadaan Retha karena sedari tadi dia tidak melihat Retha kembali kekamar.

Dilihatnya Retha sedang berada diruang keluarga dengan sebuah laptop yang menyala berada didepannya.

Retha yang terlalu fokus menatap layar laptopnya tidak mengetahui kedatangan Arga.

"Ehemm"

Retha pun terkejut mendengar suara Arga yang dekat dengan dirinya.

"Ada apa tuan, apa kau butuh sesuatu?" tanya Retha.

"Tidak"

"Kau sedang apa?" Tanya Arga pada Retha yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Aku sedang membuat judul skripsi, kemarin aku sudah menyerahkan judul skripsi yang aku buat tapi tidak diterima, jadi aku harus membuatnya lagi" Kata Retha pasrah.

"Coba kulihat!". Arga pun mengambil alih laptop dari Retha.

"Pantas saja judulmu ditolak, ini sungguh judul yang menjijikan"

"Hei kau ini bisanya hanya menghinaku saja, aku sudah membuat judul ini dengan susah payah"

"Ini"

Arga pun mengembalikan laptop pada Retha.

"Cepat kau hapus judulmu yang bodoh itu, aku mempunyai judul yang bagus untukmu"

Retha menurut saja pada perintah Arga karena dia memang sudah kesulitan untuk menentukan judul.

"PENGARUH LEVERAGE,AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA, cepat tulis!"

"Sudah"

"Nanti kau bisa melakukan analisis kasus itu dikantor otomotifku"

"Terimakasih tuan" ucap Retha.

"Hanya terimakasih?" Tanya arga.

Retha mengernyitkan dahinya tidak mengerti apa yang dikatakan Arga.

"Iya terimakasih" kata Retha.

"Ah sudahlah menyesal aku sudah memberikan ide judul yang begitu brilian tapi hanya kau balas dengan ucapan terimakasih"

"Lalu kau mau apa tuan?" tanya Retha yang mulai paham dengan ucapan Arga.

"Aku mau kau nanti malam membuatkanku makan malam kesukaanku!"

Retha sedikit kebingungan pasalnya dia memang tidak mengetahui makanan kesukaan suaminya itu.

"Emm maaf tuan sebelumnya aku tidak mengetahui apa makanan kesukaanmu" Ucap Retha sedikit ragu-ragu takut membuat Arga tersinggung.

"Kau sudah menjadi istriku beberapa bulan tapi kenapa kau tidak mengetahui makanan kesukaanku bagaimana kau ini!" seru Arga.

"Em tapi kan kau tidak pernah makan dirumah tuan jadi darimana aku tahu makanan kesukaanmu"

"Ah benar saja yang dikatakan wanita ini" Batin Arga.

"Baiklah kalau begitu buatkan aku kerang hijau saus Padang, cumi udang lada hitam, kerang saus tiram kecap, lobster saus Padang, udang goreng mentega saus tiram, kepiting lada hitam. Aku mau itu semua tapi buat versi yang tidak pedas" perintah Arga.

"Tuan apakah itu tidak terlalu banyak kau hanya makan sendirian bukan, apa mungkin kau bisa menghabiskannya?" tanya Retha.

"Aku akan memakannya bersamamu, apa kau alergi seafood?"

"Tidak, aku tidak alergi makanan apapun. Tapi didapur hanya ada ayam saja tidak ada seafood." kata Retha.

"Baiklah kalau begitu kau ganti pakaianmu dan bersiap-siap kita akan membeli seafood di supermarket"

"Jangan membeli di supermarket beli saja di pasar lebih segar." kata Retha.

"Tidak aku sedang sakit mana mungkin aku pergi ke pasar". Ucap Arga memberikan alasan pada Retha agar tidak pergi ke pasar.

"Baiklah kalau begitu tuan tinggal saja dirumah aku akan pergi ke pasar sendirian"

"Tidak, kau harus pergi denganku aku takut nanti kau memberikan racun pada seafood yang kau beli. Kalau begitu tunggu disini aku akan mengambil kunci mobil dan lepas ikatan rambutmu." ucap Arga lalu meninggalkan Retha untuk mengambil kunci mobil.

Setelah mengambil kunci mobil mereka pun masuk kedalam mobil dan segera pergi ke pasar terdekat yang ada disekitar tempat tinggalnya.

Kini mereka sudah berada didepan pasar dan hendak keluar dari mobil. Tampak Arga ragu untuk keluar dari mobil.

"Ada apa tuan? kalau kau tidak mau masuk kedalam tidak apa-apa tinggalah didalam mobil saja"

"Tidak enak saja aku akan masuk bersamamu, nanti kau akan menggoda abang-abang penjual disana jika aku tidak ikut"

"Ya Tuhan apa sedang ada dipikiran Arga mana mungkin aku menghianati suamiku sendiri jika suamiku saja setampan ini" Batin Retha.

"Baiklah kalau begitu keluar lah pasar ini sudah bagus kok terawat juga tidak becek seperti pasar pada umumnya"

"Hemm"

Mereka pun masuk kedalam pasar. Disepanjang perjalanan menuju ke tempat penjual seafood mereka menjadi bahan perhatian banyak orang, bagaimana tidak mereka seperti pasangan yang sempurna laki-lakinya tampan sedangkan perempuannya cantik.

"Apa masih jauh?" Tanya Arga

"Tidak, bentar lagi kita sampai" ucap Retha.