cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
" kaamu ngapainnn??? " tanya Zoya yang kakinya sudah berada di pangkuan komandan fynanda
"ingat lebih sopan kepada saya, jangan panggil saya seperti itu mengerti" ucap komandan fynanda sambil merebut obat oles yang ada di tangan Zoya.
" eem... iya iya kakak jomblooo" jawab Zoya yang masih ingat kejadian tadi membayangkan wajah sangar komandan fynanda.
komandan fynanda mulai mengoles obat tersebut perlahan ke kaki Zoya, dan mulai memijat kaki nya secara perlahan. tak ada percakapan lagi setelah itu, mereka hanya saling terdiam, sesekali Zoya melihat ke arah komandan fynanda yang wajahnya terlihat sangat serius saat mengoles obat tersebut ke kaki zoya.
" masih sakit tidak??? " tanya komandan fynanda yang membuyarkan lamunan Zoya yang sedari tadi memandang wajah komandan fynanda dari samping.
" ehh... iya iya udah nggak sakit kok" jawab Zoya dan hendak mengangkat kaki nya dari atas pangkuan komandan fynanda tapi segera di halang oleh komandan fynanda, menaruh kembali kaki Zoya di pangkuannya.
"kaaa... Ki saya" ucap Zoya perlahan.
"biar di sini..." jawab komandan fynanda dengan cepat
terdiam sejenak lalu komandan fynanda bertanya kembali membuka percakapan.
"kamu ngapain ke tempat saya??" tanya Komandan fynanda yang tak melihat wajah Zoya saat berbicara.
" mmm... i... itu saya cuman mau jumpain kakak " Zoya menggaruk2 keoalanya yang tidak gatal.
sesaat wajah komandan fynanda memerah dan berdehem batuk kecil...
" apa dia rindu??? dasar anak kecil masih kemarin baru jumpa udah rindu aja" batin komandan fynanda
" hmmm .. kamu ngapain jumpai saya??? " lanjut komandan fynanda bertanya.
" cuman mau bilang maksih doang sih, heheh kemarin kan udah di jagain di rumah sakit" jeleas Zoya
" ohh.." jawab komandan fynanda singkat seperti sedang kecewa.
" saya mau pulang... " pinta Zoya tiba2
" saya antar kamu" perintah komandan meletakkan kaki Zoya kembali di atas kasur dan ia berdiri...
"ttt... tapiii kerjaan kakak gimana? " tanya Zoya yang sedikit gugup
" kerjaan yang mana??" tanya komandan fynanda
" mmm... ituuu " belum selesai Zoya berbicara komandan fynanda langsung mengangkat tubuh Zoya dan membawanya keluar dari ruangan tersebut.
" saya bisa jalan sendiri" ucap Zoya saat komandan fynanda berinsiaptif mengangkat tubuh Zoya.
" sudah,,, kamu diam.." perintah komandan fynanda
Zoya hanya mengikuti perintah komandan fynanda tersebut, hingga ia di letakkan di kursi mobil, Zoya hanya terdiam.
komandan fynanda segera melajukan mobil nya tanpa ada sepatah kata pun terucap lagi, saat mereka berhenti di lampu merah, tiba2 seseorang memanggil Zoya dari jalan tempat orang2 menyebrang.
" zoyaaa... zoyaaa haiii" ucapnya girang sambil melambaikan tangannya ,yang ternyata adalah Tina, teman yang paling akrab dengan Zoya.
" haiii" ucap Zoya membalas lambaian tangan Tina...
lampu merah berubah menjadi lampu hijau
" siapa???" tanya Komandan fynanda
" teman di kampus" jawab Zoya yang menyenderkan diri nya di kursi.
" o... kamu udah makan belum??" tanya komandan fynanda sesaat setelah ia menjawab singkat perkataan Zoya.
" mmm... aku nggak laparr " ucap Zoya
perut Zoya yang tak bisa diajak kompromi tiba2 berbunyi, seperti semua cacing di perut Zoya sedang demo minta di isi.
" hahaha..." tawa komandan fynanda pecah setelah mendengar perut Zoya yang berbunyi terdengar oleh nya.
" kamu jangan ktawaaa,,, aaa" ucapnya dengan wajah malu, mendorong lengan komandan fynanda.
" kita pergi makan dulu, habis itu mengantar mu pulang" ucap komandan fynanda seolah tak pilihan lain untuk zoya