Hai, kenalin aku Ririn, seorang perawat di salah satu RS ternama, suamiku seorang kepala kelasi di kapal, yaaaa.. jadi istri seorang pelaut yang sering di tinggal berlayar oleh suaminya itu sekarang aku. Saat suamiku pergi untuk berpamitan aku selalu berfikir amankah dia jangan jangan banyak wanita yg menggodanya.. Ahhh pikiranku kemana mana. Sampailah di titik kumpul dimana banyak teman dan rekan kerja suami disana yang jadi sorotan adalah ada dua wanita dengan tubuh yang seksi menghampiri kami, dan dengan pd nya dia cipika cipiki dengan suamiku. Mereka tampak sangat akrab lalu memberikan ucapan selamat atas pernikahan kami..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evy Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebelum di tinggal tugas
Loh rin, aku gak tau kita ada di mal yang sama." Pesan dari dokter bagas. Yang kulihat hanya dari notif saja.
Segera ku masukkan ponselku kedalam tas jinjingku.
Kembali ku dapati pesan masuk "ohhhh itu yang ngerebut kamu dari aku?"
Masih hanya kulihat tanpa ku balas..
Suamiku menan nyakan "pesan dari siapa yang, kok gak di bales" Ucapnya sambil kita menyantap makanan di KFC.
"Hah (mataku terbelalak) nggak cuma dari dokter aja, biasa nanyain pasien yang." Ucapku meyakinkan suamiku saat itu.
"Yaudah di bales siapa tau penting urgent yang" Balasnya
"Nggak ahhh kan sekarang hari libur, hari tenangku berduaan sama kamu." Kembali sanggah suamiku
"Yaudah terserah kamu aja"
Kami melanjutkan makanan kami, dan akan segera pulang.
Karena udah capek habis nonton, jalan - jalan dan berakhir dengan makan.
Saat kami jalan berdua ada pesen masuk kembali.
Masih sama dari dokter bagas. " Ganteng, gagah juga suami kamu rin, pantes kamu pilih dia rin.. Melihatmu mesra membuatku semakin berduka" Ucapnya melalui pesan singkat
Ku balas segera takut mas frans curiga
"Dok, aku lagi sama suamiku tolong kasih pengertiannya. Jangan kirim pesan aneh aneh dok. Nanti suamiku bisa salah faham dengan ini. Terimakasih." Jawabku lalu ku hapus semua isi pesan dari dokter bagas saat itu.
Perasaanku mulai kacau, udah mulai gak mood banget.
Di dalam mobil aku hanya diam, sesekali di cubit pipiku sama mas frans.
"Kenapa cemberut gitu, ga seneng ya jalan hari ini.! Ga asik yaa yang. " Ucapnya
"Hah.. Nggak yang asik banget cuma gak tau akhir akhir ini moodku jadi berantakan." Jawabku saat itu
"Mau mens kali yang." Jawab suamiku yang sok tau banget.
"Hemmmm iya kali ya" Dengan singkat aku menjawab
Aku kepikiran soal Mens atau Haidku. Bulan ini aku belum dapet tamu bulanan. Dari kemaren mau beli tespek lupa lupa terus...
Tapi mungkin bener kata mas frans sering badmood mau Mens kayanya yaaa.
Tanpa menghiraukan dan berfikir lebih.
Sesampai di rumah mama.. Kami disambut dengan hidangan yang bermacam - macam di meja makan.
"Makan dulu ini mama udah masakin kesukaanmu"
"Waaaaahhhhh enak banget ini harumnya masakan mama" Jawab suamiku sambil duduk di depan meja makan.
Walau kami habis makan dan kenyang untuk menyenangkan hati orang tua, kami buat menjadi seperti orang yang kelaparan..
Sayur asem - asem daging sapi dan pepes tongkol. Itu makanan kesukaan mas frans, aku juga suka sihhh heheheh.
Kami berdua kembali makan masakan mama, bersama mama dan ayah yang makan bersama kami.
"Ma, frans besok udah balik tugas pamit ya.. Besok tugas agak lama ma, yah. Kayanya 2 bulan atau bisa lebih ga pulang. Nitip ririn ya." Ucap suamiku di meja makan
Serasa suasana menjadi sedihhh, akan di tinggal orang tersayang kami pergi.
Aku hanya diam dan sesekali berusaha menelan makanan yang sulit ku telan karena bendungan air mata yang menahannya.
"Iya nanti mama sama ayah sempetin maen ke rumah kalian. Emang sepi kalo di rumah sendiri itu frans. Mama aja kalo di tinggal ayahmu sendiri di rumah juga bingung mau ngapain sepi banget. Kadang cuma kumpul ibu ibu sini aja." Ucap mama kepada kami.
"Ya gitu kalo punya suami yang harus patuh terhadap tugasnya, dia harus rela meninggalkan keluarganya orang tersayangny demi menjalankan tugas, tapi itu sebuah kebijaksanaan seorang laki - laki dalam berumah tangga dia bertanggung jawab, dia pergi untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Ririn yang sabar doakan frans baik baik aja. Memang gak mudah jadi istri pelaut dek. Apa lagi itungan masih manten baru.. Pengennya ya barengan terus tapi ya besok bida adaptasi kaya mamamu ini." Jawab ayah memberikan wejangan
"Iya ma, yah.. ! Ririn gak papa, selalu setia sama mas frans. Ririn jugakan kerja jadi gak terlalu kesepian." Jelasku kepada mereka
"Udah yok yang istirahat, " Ajak suamiku
"Bentar mau nyuci ini beresin" Jawabku
" Gausah biar mama aja, sana istirahat sama frans cape seharian jalan jalankan." Ucap mama
Mas frans menggandeng tanganku " Iya, biar mama aja yang, kita kan buatkan mama cucu. Hahaha" Ucapnya sambil ketaw.
Aku yang malu mencubit suamiku
Mama dan ayah hanya tergeleng dan tersenyum melihat tingkah anaknya.
"Udah sana istirahat." Mama menyuruh kami untuk segera masuk ke kamar.
Sudah pukul 8 malam. Mata ini belum juga ngantuk. Apa lagi sangat kekenyangan membuat perutku tak nyaman..
Suamiku rebahan di ranjang kami.. Ku rebahkan tubuhku di sampingnya.
Tak nyaman aku pakai celana jeans panjang, aku bergegas membuka almari baju, ku ambil kimono satin berwarna merah marunku yg tertinggal sejak acara unduh mantu.
Aku yang sedang berganti pakaian, suamiku sontak matanya terbelalak ke arahku..
"Emmmm udah ready nih istriku" Ucapnya sambil menatap tajam ke arahku
Segera dia menghampiriku, dan di bopong aku ke atas ranjang kami.
Tanpa perlawanan aku hanya pasrah.
"Kok ga ngelawan biasanya ngelawan yang" Ucao suamiku sambil membelai rambutku
"Pasrah aja mau di apain, kan besok udah di tinggal 3 bulan ga balik" Jawabku dengan lembut
"Iya, harus dong ini mau berkunjung dulu di cek besokkan mau di tinggal lama, kita bikinin mama cucu yang lucu ya sayang." Dengan menyingkapkan outer kimono yang ku pakai.
Sesekali aki menghela nafas
Suamiku yang terus menciumku membuat hawa dingin dan sendu yg menyelimuti kami berubah jadi malam yang hangat..
Kami menuntaskan apa yang sudah kami mulai.. Hingga terlelap tidur sampai fajar kembali hadir menyapa kami di hari yang berbeda..
Hari dimana sore nanti mas frans sudah harus meninggalkanku lebih lama dari sebelumnya...
Bersambung...