"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."
"Saya tidak setuju."
"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"
Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.
Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Pemilik butik keluar dan membawakan beberapa gaun yang di bawa menggunakan gantungan baju yang di bawahnya ada roda. "Nah ini tante bawakan beberapa gaun terbaru dan cocok untuk ngedate, silahkan di coba tante mau ke belakang dulu" setelah pemilik butik pergi Riri mulai mencoba gaunnya.
Awal mulanya Riri mencoba gaun yang menurutnya bagus dan cocok untuknya, setelah dia pakai lalu meminta pendapat dari Linda tetap mendapat penolakan darinya. Hingga sudah beberapa kali Riri bolak-balik berganti gaun karena sedari tadi Linda terus berkomentar gaunnya kurang cocok, terlalu terbuka, terlalu mencolok selalu saja ada alasan yang di keluarkan oleh Linda hingga Riri mulai kesal.
"Lin mending kamu pilihkan saja gaun buatku aku capek sedari tadi bolak-balik ruang ganti tapi tidak ada yang cocok dengan selera mu" Riri mulai kehabisan tenaga dia pasrah dengan pilihan Linda.
"Baik akan ku pilihkan, mending kamu memakai gaun ini menurutku ini tidak terlalu mencolok dan lihatlah gaun ini betapa elegannya dia" Linda memilihkan gaun berwarna hitam yang sedikit sopan dan memiliki belahan hingga lutut.
"Awas ya kalau sampai enggak cocok lagi aku bakal marah sama kamu"
"Tenang itu pilihan aku terbaik dari yang terbaik, sudah sana cobain" Riri menurut dan kembali masuk ke tempat fitting room untuk mencoba gaun tersebut.
Riri keluar dari fitting room dan menanyakan kembali akan penampilannya kepada Linda. "Nah itu baru cocok dengan kamu gaun itu seperti kepribadianmu sendiri, bagaimana menurut tante?" tanya Linda pada pemilik butik yang baru saja tiba.
"Menurut tante sangat cocok dan pas pada tubuhnya, dia juga nampak terlihat elegan dengan gaun itu" komentar pemilik butik.
Melihat semuanya setuju dengan gaun itu akhirnya Riri membeli gaun tersebut. Seusai dari butik Regita dan Linda melanjutkan lagi ke salon kecantikan untuk memperbaiki penampilan Riri agar lebih menarik bukan berarti saat ini Riri tidak cantik dan menarik , Riri sangat cantik dan mempunyai wajah baby face tidak heran banyak orang-orang tidak menyangka bahwa saat ini Riri sudah hampir kepala tiga.
Sesudah selesai dari salon mereka kembali lagi ke rumah untuk siap-siap dan menunggu jam yang sudah di tentukan. "Aku istirahat dulu ya Lin badan aku capek semua nih" ucap Riri sambil memegangi pinggangnya.
"Iya sana istirahat supaya nanti kamu terlihat lebih segar tapi jangan sampai telat ya nanti."
"Nanti kamu bangunin aku aja kalau sekiranya aku belum bangun" di jawab anggukan oleh Linda, Riri berlalu dan menuju ke kamarnya.
Tidak terasa saat ini sudah jam enam petang, Linda yang belum mendengar suara dari dalam kamar Riri pun berniat membangunkannya. Saat masuk ke dalam kamar ternyata Riri sudah tidak ada di kasurnya dan terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Linda akhirnya menunggu Riri dan duduk di depan meja rias untuk membantu Riri bersiap nantinya.
"Loh Linda kamu kok udah di situ aja sih?" kaget Riri saat baru saja keluar dari kamar mandi sudah melihat keberadaan Linda di kamarnya.
"Iya aku mau bantuin kamu siap-siap supaya cepat selesai, duduk sini aku akan makeup in kamu" Linda menepuk kursi yang tadi dia duduki untuk segera Riri duduk di sana.
Setelah setengah jam dandan akhirnya Riri siap, dia terlihat sangat cantik dan cocok dengan gaun yang dibelinya tadi. "Nah sekarang sudah cantik kamu Ri ayo berangkat ini sudah jam delapan belas tiga puluh nanti keburu telat Ri."
Riri buru-buru masuk ke mobil, Linda mengikutinya Riri ke depan. "Semoga berhasil ya Ri" Linda memberikan semangat dan di jawab dengan acungan jempol.