"Aku ingin bercerai karena aku sudah tahu maksud busuk mu! Tidak ada hubungannya dengan Rose! Aku tidak pernah mencintaimu sejak awal. Kau telah merampas posisi Rose sebagai istriku!"
"Selama aku tidak menandatangani surat cerai, itu tetap dianggap selingkuh! Dia tetaplah perusak rumah tangga!"
Setiap kali Daisy melawan ucapan Lucifer, yang dia dapatkan adalah kekerasan. Meskipun begitu dengan bodohnya dia masih mencintai suaminya itu.
"Karena kamu sangat ingin mati, aku akan mengabulkannya!"
Kesalahpahaman, penghianatan, kebohongan. Siapa yang benar dan siapa yang salah. Hati nurani yang terbutakan. Janji masalalu yang terlupakan. Dan rasa sakit yang menjadi jawaban.
Apakah kebenaran akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little turtle 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Special Episode : Sang Penyelamat
Brak!!
Pintu kontainer terbuka dan dua orang pria masuk dengan tergesa-gesa.
"Sialan! Sudah ku bilang jangan membawa polisi, apa mereka pikir aku main-main?!" gerutu orang itu dengan emosi.
"Kalian cepat berdiri!" bentak orang itu sambil menarik mereka berdua untuk bangun.
"Cepat jalan!"
"Bagaimana bisa jalan kalau kalian mengikat kakiku seperti ini?!" seru Daisy dengan suaranya yang serak.
"Perhatikan mulutmu!" bentak salah satu orang itu sambil memukul kepala Daisy.
"Sudah, cepat lepaskan saja.."
Semua ikatan mereka lepaskan. Mungkin karena panik, mereka juga tanpa sadar melepaskan ikatan tangannya. Daisy dan anak laki-laki itu saling menatap.
"Cepat bergerak, sebelum mereka datang!" seru mereka.
Sambil berjalan, Daisy melirik ke samping untuk mencari kesempatan. Dan di saat yang tepat, Daisy berbalik dan menendang kemaluan salah satu dari pria itu. Pria satunya lagi pun menjadi lengah, dengan sigap Daisy melayangkan lagi kakinya. Dia berhasil melumpuhkan dua orang pria itu untuk sesaat.
"Ayo cepat lari!" ucap Daisy sambil menarik tangan anak laki-laki itu.
Namun sialnya anak itu terjatuh karena tali sepatunya. Dan salah satu pria dibelakang sana berhasil menangkap anak itu. Namun anak itu melawan dengan segala kekuatan yang dimilikinya.
"Cepat kemari!!" teriak Daisy saat anak itu berhasil mengalahkannya.
Namun bahaya kembali mengancam saat pria yang satunya lagi bangkit sambil mengeluarkan pisau dari sakunya. Daisy yang melihat hal itu langsung berlari ke arah anak itu. Dia menarik tangannya sebelum hal yang tak diinginkan terjadi.
"Ahhh syukurlah~"
Daisy kembali menariknya dan berlari keluar dari kontainer itu. Namun bukannya merasa senang, wajah mereka berdua berubah gelap setelah melihat sekitarnya. Mereka berada di tengah hutan.
"Mengapa~" lirih Daisy.
"Mengapa seperti ini?" tangisnya pecah.
Laki-laki itu mencoba menguatkan dirinya sendiri, lalu memeluk Daisy dengan erat.
"Kita pasti bisa menemukan jalan keluar.." bisik nya sambil membelai lembut rambut Daisy.
Daisy mengangguk. Laki-laki itu melepaskan pelukannya lalu menggenggam tangan Daisy untuk melanjutkan langkahnya. Namun naas, dua pria itu berhasil menangkap mereka kembali.
"Dasar jalang sialan! Beraninya kau menendang kebanggaan ku?!" bentak pria itu sambil menampar wajah Daisy dengan cukup keras.
Penglihatannya menjadi kabur, telinganya berdengung, dan pipinya terasa sangat panas. Pukulan itu sangat menyakitkan.
'Tidak bisa berakhir seperti ini..' batin Daisy.
Dengan berani Daisy menggigit tangan pria yang memegangnya itu hingga darah membasahi bajunya.
Daisy menggelengkan kepalanya untuk mengembalikan kesadarannya. Namun setelah kesadarannya kembali, pemandangan dihadapannya membuat matanya kembali berkabut karena air mata yang menyelimutinya.
Anak laki-laki itu tersungkur di tanah dengan wajah babak belur.
"Tidak!!" teriak Daisy histeris saat pria jahat di sebelah sana berdiri sambil mengacungkan pisaunya pada laki-laki yang tengah berlutut tak bertenaga.
"Ugh!"
"Angkat tangan!"
Di saat yang bersamaan polisi dan penjahat itu melakukan aksi. Dimana polisi masuk dan mengangkat senjata berapinya, dan penjahat itu yang berhasil melayangkan senjata tajamnya.
Bisakah hal itu disebut dengan terlambat? melihat kondisi Daisy yang sudah berlumuran darah.
"Hei, Lucifer.. Kau harus menepati janjimu. Kau bilang akan menikahi ku~" ucap Daisy sebelum kesadarannya menghilang.
Senjata itu sukses menggores bagian belakang leher Daisy saat menyelamatkan Lucifer. Kalung yang Daisy kenakan juga putus karenanya.
Lucifer muda itu menggenggam erat kalung Daisy, "Ya, aku akan menepatinya. Aku akan menikahi mu apapun yang terjadi.."
"Tidak bisa! Aku tidak bisa dirugikan seperti ini!" teriak pria penjahat yang memegang pisau itu. Sedangkan pria satunya lagi sudah menyerah dengan mengangkat kedua tangannya.
Pria yang telah melukai Daisy dengan pisau itu mengambil sebuah batu berukuran sedang yang kebetulan berada di bawah kakinya.
Dor!
Suara tembakan terdengar karena penjahat itu mencoba melakukan sesuatu.
"Tidak, tidak bisa!" teriak penjahat itu yang kemudian melempar batu di tangannya hingga menghantam kepala Lucifer.
Secara bersamaan sebuah peluru berhasil menembus kepalanya.