Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
Lilia pun sampai di rumah kakeknya dan langsung bertemu dengan kakek dan neneknya di depan rumah.
"eeehhhh cucu Mimi akhirnya pulang juga ", ucap Mimi nya sambil memeluk Lilia.
Sementara eyang nya berusaha membantu supir taksi untuk mengeluarkan barang² milik Lilia dari dalam bagasi mobil.
"Gimana kabar kamu Lilia .?",tanya Eyang yang sudah selesai menurunkan barang² Lilia.
"Aku baik yang,eyang sendiri sama Mimi gimana kabarnya ?", Lilia balik bertanya.
"Ya kami baik-baik saja ", jawab eyang .
"Kamu kenapa bawa barang² sebanyak ini Li,apa kamu gak akan balik ke kos kosan lagi ?", tanya Mimi penasaran.
"emmm mungkin seperti itu nek ", jawab Lilia.
"Oh yasudah kalo begitu,Mimi malah senang kamu mau tinggal bersama kami di sini ", ucap Mimi.
"Yasudah kamu istirahat aja ya dulu ", ucap Mimi yang seperti mengetahui bahwa cucu nya sedang banyak masalah.
"Yaudah aku ke kamar ya yang ,Mi ", jawab Lilia.
"Yaaa , nanti barang² biar Eyang yang merapihkan ", ucap eyang.
"makasih yang ", ucap Lilia terlihat sangat lesu .
Setelah merapihkan barang² Lilia kakek dan nenek pun berdiskusi masalah Lilia.
"Ada apa ya mi sama cucu kita ", tanya eyang.
"Yaaa Mimi juga merasa Lilia sedang ada masalah ", sahut Mimi .
"Oh iya kamu ingat gak tempo hari,pak Dani datang kesini", tanya Eyang.
"Yaaa ingat, emang nya ada perlu apa pak Dani?", jawab Mimi yang balik bertanya.
"Itu pak Dani menanyakan Lilia, beliau berniat untuk menjodohkan anak lelakinya dengan cucu kita ", ucap eyang.
"Anak lelakinya yang sekarang sudah menjadi dokter itu ?", tanya Mimi.
"Iyaaa betul,pak Dani cerita anaknya meminta orang tua nya saja yang mencarikan istri untuk nya, mungkin karena terlalu sibuk ", ucap eyang..
"Yaaa coba nanti kita tanyakan dulu sama Lilia nya ya pih, kita gak boleh mengambil keputusan begitu saja tanpa persetujuan dari Lilia ", jawab Mimi .
"Yaaa nanti kalo Lilia sudah keluar dari kamar nya kita tanyakan kepada Lilia ", ucap kakek.
"Yaa besok² aja pih, buru-buru amat ", ucap Mimi.
"Yaa lebih cepat lebih baik,toh anak pak Dani sudah jelas bibit bebet bobot nya,jangan sampai terulang lagi seperti anak kita dulu ", ucap eyang penuh penyesalan.
"Ya sudah masuk yuk,gak usah di bahas yang sudah lalu ", jawab Mimi mengalihkan pembicaraan.
Lilia yang berada di dalam kamar pun langsung beristirahat, karena Lilia merasa sudah sangat lelah dengan apa yang terjadi selama belakangan ini.
Sore pun tiba dan Lilia pun keluar dari kamar nya setelah selesai merapihkan diri nya .
Terlihat eyang dan mimi nya sudah berada di ruang tamu menunggu kehadiran dirinya.
"Sini duduk Li ", ucap Mimi.
Lilia pun langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan kakek dan nenek nya.
"Aa yang ingin kami bicarakan sama kamu ", ucap Eyang.
"Hemmm ada apa eyang, kayaknya serius banget ?", tanya Lilia.
"Kemarin pak Dani kesini, beliau datang bermaksud baik, beliau ingin mencarikan calon istri untuk anak lelakinya ", ucap Eyang.
"Lalu, hubungannya sama aku apa ?", jawab Lilia heran .
"Yaa Mimi dan eyang bermaksud menanyakan kepada kamu,apa kamu mau kami kenalkan terlebih dahulu dengan anaknya pak Dani ?", ucap eyang berterus terang.
"Ihhh eyang sama Mimi ini apaan sih, udah kayak zaman Siti Nurbaya aja masih main jodoh jodohan ", jawab Lilia sambil bercanda.
"Eyang dan Mimi ingin yang terbaik untuk kamu Li, anak pak Dani itu kelihatan anak baik dan kebetulan beliau adalah seorang dokter ", ucap mimi yang berusaha meyakinkan Lilia.
"Yaa , kamu bisa bertemu dulu dengan dia,jika memang merasa tidak cocok yasudah tidak usah di lanjutkan", ucap eyang menimpali.
"Tapi, eyang", jawab Lilia kebingungan.
"Atau memang kamu sudah punya pilihan sendiri ?", tanya Mimi .
"Eemmmm.iyaa sudah mi", ucap Lilia yang berusaha beralasan.
"Permisi....! " , suara Riza yang sudah sampai di rumah Lilia.
Kebetulan pintu nya memang terbuka dan terlihat jelas oleh Riza , bahwa Lilia yang sedang berdiskusi dengan kakek dan neneknya,dan rupanya Riza pun mendengar semua percakapan mereka soal Lilia yang akan di jodohkan oleh lelaki lain.
Eyang pun menyambut kedatangan Riza.
"Ehh nak Riza ya, yang tempo hari kesini bersama Lilia", sambut Eyang.
"Iyaaa pak, saya Riza ", jawab Riza.
"Silahkan masuk nak Riza", ucap eyang dan Mimi.
"terimakasih banyak ", jawab Riza.
Lilia yang kaget hanya bisa terdiam melihat Riza sudah ada di depan matanya.
"Ngapain coba ni orang kesini ", ucap Lilia dalam hati.
"Li,ayo ambilkan air untuk nak Riza ", ucap mimi menyuruh Lilia.
"Baik mi ", jawab Lilia.
Lilia pun langsung pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.
"Ada apa nak Riza jauh-jauh datang kemari ?" , tanya eyang.
"Emmm sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu kebersamaan kakek, nenek dan juga Lilia ", jawab Riza.
"yaaa gak apa-apa toh ", jawab eyang.
"Sebenarnya kedatangan saya kesini untuk melamar Lilia untuk menjadi istri saya", ucap Riza yang sebenarnya juga bingung dengan ucapannya sendiri.
"Ya ampun, ternyata nak Riza ini adalah kekasih nya Lilia", ucap Mimi .
Riza pun sebenarnya sangat gugup.
"Kenapa bisa bisanya tiba-tiba gw melamar Lilia, gila juga ya gw ternyata", ucap Riza dalam hati, mungkin Riza reflek mengatakan semuanya karena takut Lilia mengiyakan permintaan kakek dan nenek nya untuk di jodohkan dengan lelaki lain.
"Sebelum nya kami minta maaf kalau kami tidak sopan, apa boleh kami melihat identitas nak Riza", ucap eyang yang merasa trauma dengan pernikahan anaknya dulu.
"Ohhh boleh kek , silahkan", jawab Riza sambil mengeluarkan semua kartu identitasnya yang berada di dalam dompet.
Eyang dan mimi pun dengan sangat serius melihat lihat semua kartu tanda pengenal Riza.
Disana ada KTP, kartu nama dan kartu pengenal bahwa Riza adalah salah satu pemilik perusahaan besar.
Tertera di kartu itu bahwa Riza masih lajang, kakek dan nenek pun tercengang dengan apa yang mereka lihat, mereka sedikit tak percaya , bisa-bisanya Lilia memiliki seorang kekasih yang sangat kaya raya, pemilik sebuah perusahaan, tetapi di lain sisi kakek yakin bahwa Riza ini adalah anak baik-baik,tak lama Lilia pun datang membawakan minuman untuk Riza, Lilia pun heran kenapa kakek dan neneknya melihat kartu² milik Riza.
"Emmm ada apa ini,kok serius banget kayanya ", ucap Lilia.
"Yaaa sekarang kakek serahkan semua keputusan pada Lilia ya nak Riza", ucap eyang membuat Lilia makin kebingungan.
"Maksudnya keputusan apa kek, kakek masih menanyakan soal perjodohan yang tadi,yaaa jelas aku gak mau lah,aku aja gak kenal siapa orang yang bakal di jodohin sama aku, lagian aku udah punya pilihan sendiri kok", ucap Lilia yang berusaha agar tidak di jodohkan.
Eyang dan Mimi yang mendengar ucapan Lilia pun tersenyum, menganggap bahwa Lilia akan menerima lamaran Riza.
"Yasudah jadi kapan nak Riza akan membawa keluarga nya kesini ?", tanya Eyang.
"Orang tua saya sedang berada di luar negri kek dan kebetulan ayah saya sudah meninggal sejak saya masih kecil dan yang sekarang bersama ibu saya itu ayah sambung saya ", jawab Riza.
"Ohh baiklah ", jawab eyang.
"Kemungkinan orang tua saya akan sedikit lama berada di sana kek, sekitar 5 bulan, karena sedang mengurus proyek yang sedang di kerjakan di sana ", jawab Riza.
"Jadi bagaimana keputusan nak Riza selanjutnya ?", tanya Mimi menimpali.
"Kalo boleh saya ingin nya secepatnya nek, takut nya nanti keburu di ambil orang ", jawab Riza sambil tersenyum.
Lilia yang menyimak pembicaraan pun semakin bingung, "kenapa eyang menyuruh orang tua Riza untuk datang kesini,apa mungkin Riza lagi bercerita tentang keluarga nya ", perasaan Lilia dalam hati.
"Apa orang tua nak Riza sudah mengenal Lilia ? ", tanya Mimi.
"Ohh sudah nek,malah sudah mengenal dengan sangat baik, sudah beberapa kali kami bertemu dan makan malam bersama,iyaa kan Li ?", jawab Riza sambil bertanya kepada Lilia.
"Oh iyaaa,aku sudah mengenal baik orang tua nya Riza yang", jawab Lilia yang sebenarnya tak tau apa-apa.
Riza pun heran kenapa Lilia terlihat biasa saja dan seperti mengiyakan semuanya.
"Oh iya aku ke dapur dulu ya mi , sepertinya aku lupa mematikan kompor ", ucap Lilia meminta izin.
Lilia pun langsung pergi ke dapur.
"Yasudah kalo begitu kami serahkan saja pada nak Riza,kalo bisa besok secepatnya urus semua berkas nya, karena eyang tidak mau kalian menikah tanpa surat² resmi, eyang ingin pernikahan kalian di akui oleh negara ", jawab eyang memberi lampu hijau.
"Baikkk kek, secepatnya saya akan mengurus semuanya",jawab Riza kegirangan.
"Kamu kalo mau menginap bisa menginap di toko kami, kebetulan toko kami lengkap ada kamar dan toilet nya juga, daripada kamu harus bulak balik ke kota nanti malah kecapean ", ucap eyang yang sudah mulai percaya kepada Riza.
"Oh gak usah repot-repot kek , nanti aku bisa cari penginapan di daerah sini ", jawab Riza.
"Ya gak apa-apa kok nak Riza ,apa nak Riza tidak bisa ya kalo harus tidur di tempat yang sempit? ", tanya eyang.
Mendengar ucapan kakek, Riza merasa menjadi tidak enak jika menolak tawarannya.
"Oh gak kok kek, saya mah laki,bisa tidur di mana saja ", jawab Riza.
"Hahaha, bagus lah kalo begitu, lelaki memang sudah sepantasnya seperti itu, karena hidup tidak selamanya mudah ", ucap eyang yang kagum dengan jawaban Riza.
"Baik kek ", jawab Riza.
"Yasudah nanti minta di antar Lilia ya untuk masuk ke dalam toko, eyang mau masuk dulu ", ucap Eyang.
"Terimakasih kek ,"jawab Riza sumringah.
"Ettt tapi awas ya gak boleh macam-macam dulu, harus menunggu sah baru boleh macam-macam ", ucap eyang meledek.
"Siap kek , pasti saya akan menjaga Lilia dengan baik", jawab Riza dengan hati yang sangat bahagia.
Eyang dan Mimi pun pergi meninggalkan Riza .
Riza pun tak pernah percaya bisa jadi seperti ini kejadiannya.
"Mimpi apa gw semalem ", ucap Riza sambil menampar pipi nya sendiri dan terasa sakit akibat tadi di pukul oleh Amar.
"Awww ,gak apa-apa deh sakit gara² tadi di tonjok si Amar, bahkan kalo tau bakal seperti ini kejadiannya,gw rela di tonjok lebih dari ini", ucap Riza.