Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Liam dan Kean
Setelah mengakhiri panggilan itu, Raya membereskan semua barangnya agar tidak repot saat akan pergi nanti.
Setelah semua selesai, raya memesan sarapan melalui online karena dia tidak mau keluar sebelum berangkat nanti.
Raya takut jika dia keluar akan bertemu keluarga dari ayahnya lagi, bukan karena Raya takut tapi sekarang belum saatnya karena dia belum kuat.
Sembari menunggu pesanannya datang, Raya pun membaca biodata milik kedua om nya.
Chan Liam
Provesi seorang dokter spesialis penyakit jantung dan juga wakil dari pemilik rumah sakit. Berusia 28 tahun
Kean Narendra
Provesi Dokter spesialis penyakit dalam dan berusia 27 tahun
"Masyaallah, kedua om ku ternyata sangat cerdas masih muda sudah menjadi dokter yang hebat" ucap Soraya
"Oh ini ada satu lagi, asisten pribadi om Liam dan bunda namanya Kelvin yang membantu om Liam untuk mengurus rumah sakit. Kelvin Pradipta usia 27 tahun, sama kayak om Kean" ucap Soraya.
Tidak lama makanan yang di pesan pun datang, Soraya pun menyimpan semua biodata penting itu.
*******
Di posisi Chan Liam
Setelah menerima telpon dari Soraya, Chan Liam pun terdiam sebentar untuk menenangkan hatinya yang sangat sedih.
Setelah tau jika Kakak angkatnya yang sangat baik sudah tiada, hatinya sangat sakit dan sedih.
Apa lagi saat mendengar jika keponakan yang sangat ia sayangi telah di usir oleh keluarga nya sendiri.
Setelah menenangkan dirinya, Chan Liam pun segera menghubungi sang asisten untuk mengurus keberangkatan dirinya sekarang ke kota B.
"Halo Kelvin, tolong siapkan pesawat untuk ku" ucap Lian
"Anda mau kemana kak?" Tanya Kelvin
"Aku akan ke kota B, aku ingin menjemput keponakanku anak dari bos besar. Kelvin kak Sovia sudah meninggal kemarin malam" ucap Liam
"Apaaa... Jangan bohong kak Liam, tidak mungkin kak Sovia pergi karena kemari sore dia memintaku mengurus persiapan kuliah Soraya" ucap Kelvin yang shock dan tidak mau percaya.
"Tapi malam harinya dia kecelakaan bersama suaminya dan saat ini Soraya ada di penginapan, karena dia di usir oleh keluarga nya dari rumah orang tuanya sendiri." Jelas Lian dengan nada sedih
"Jadi ini sungguhan kak, pantas kak Sovia meminta aku yang mengurus sekolah Soraya" ucap Kelvin dengan tidak terasa air matanya pun sudah keluar.
"Iya jadi cepatlah aku mau pergi sekarang" ucap Liam lagi
"Baik kak 30 menit sudah siap" ucap Kelvin dan mematikan sambungan.
Setelah menghubungi kelvin, Liam lalu menghubungi Kean yang saat ini ada di rumah sakit.
Sama seperti Kelvin, Kean justru hampir pingsan saat mendengar berita itu. Karena walau bagaimanapun Kean, Liam dan Kelvin sudah di urus Sovia ibu dari Soraya sejak mereka kecil.
Jadi bunda Sovia sudah seperti ibu, ayah dan kakak serta sahabat bagi mereka berempat.
Setelah menghubungi Kean yang akan pulang sekarang juga, karena ia ingin ikut saat menjemput keponakan nya.
Liam pun bersiap, dan menyuruh pengurus rumah untuk membersihkan kamar Soraya yang menang sudah di siapkan oleh bunda Sovia jauh hari.
Setelah satu jam akhirnya Lian dan Kean pun pergi menuju bandara khusus.
Pesawat yang akan mereka naiki pun sudah siap take off Hanya tinggal menunggu Liam dan Kean datang.
Beberapa saat kemudian kedua nya sampai di bandara, disana sudah ada Kelvin yang menunggu.
"kak semua sudah siap, aku sudah menyiapkan tempat yang nyaman untuk keponakan kita nanti saat di pesawat" ucap Kelvin
"Terima kasih Vin, kami pergi dulu dan jangan bilang apa pun pada siapa pun" ucap Liam sedangkan Kean terlihat diam karena masih sedih
"Iya kak tenang saja aku mengerti, kalian hati hatilah, Kean kau jangan seperti itu nanti keponakan kita takut melihat mu seperti itu" ucap Kelvin yang juga menahan kesedihannya.
"Iya aku mengerti" jawab Kean singkat.
Setelah itu mereka berdua pun masuk kepesawat dan akan siap berangkat.
"Akan ku selidiki semuanya, apa itu murni kecelakaan atau pembunuhan, jika itu pembunuhan akan ku buat mereka menyesal" ucap Kelvin dengan menahan kemarahan yang besar.
******
Di posisi Soraya,
Saat ini Soraya sedang bersiap siap untuk kebandara, semua barangnya
sudah di dalam koper.
Semua surat penting dan lainya sudah tersimpan rapih, saat melihat penampilan sudah pas dan semua tidak ada yang tertinggal Raya pun keluar dari kamar untuk check out.
Setelah semua selesai, Raya memesan taksi menuju bandara.
Menempuh perjalanan 40 menit akhirnya Raya sampai di bandara, tiga jam telah berlalu sebentar lagi ia akan bertemu dengan Liam. Ya Raya pikir jika hanya Liam yang datang ia tidak tau jika Kean pun turun menjemput nya.
Setelah beberapa saat kemudian, Soraya mendapatkan telpon dari Lian.
Jika saat ini Lian sudah sampai di bandara kota B dan itu membuat Soraya senang bercampur gugup karena baru pertama kali ia akan bertemu adik ibunya itu.
Saat Soraya sedang melihat lihat suasana di bandara, ada yang menepuk pundaknya pelan dan itu membuat Raya menoleh ke belakang.
Saat melihat wajah Soraya dengan jelas, terlihat keterkejutan di wajah Liam dan Kean.
Bukan karena cinta tapi wajah Soraya sangat mirip dengan kakak angkatnya Sovia walau lebih cantik Soraya.
"Apa kamu Soraya" tanya Liam untuk memastikan.
"Benar saya Soraya, apa om adalah om Liam dan ini om Kean?" Tanya balik Raya.
"Benar ini om Liam dan om Kean, kamu sangat mirip dengan bunda mu Raya. Apa om boleh memeluk mu sebentar?" ucap Lian dengan mata berkaca kaca
"Terima kasih om dan salam kenal om" ucap Raya sembari menyalimi tangan Liam dan Kean lalu memeluk keduanya bergantian dan itu membuat Liam dan Kean kaget.
Tidak lama Liam tersadar dari keterkejutan nya, "Senang bertemu dengan kamu juga Raya, maafkan om yang tidak tau kabar bundamu, karena biasanya om memang tidak boleh menghubungi nya jika bukan bunda yang menghubungi om" ucap Liam
Sedangkan Kean masih saja mengeluarkan air mata, melihat itu Raya pun tau betapa sayangnya mereka pada bundanya, Raya mendekat Kean dan menghapus air mata Kean,
"Sudah om jangan menangis terus, gak malu di lihat orang badan Segedek ini cengeng" ucap Raya mencoba menghibur walau dia pun sedang sedih.
"Terima kasih Raya" ucap Kean.
"Iya sama sama om, gak papa Raya juga baru tau semalam saat di beri kotak peninggalan bunda" ucap Raya menjawab perkataan Kean dan juga Liam
"Iya bunda mu sangat merahasiakan semua ini agar kamu aman, oh iya ayo kita cari cafe atau restoran untuk berbicara karena pesawat kita akan berangkat 1 jam lagi" ucap Liam
"Baik om, tadi raya melihat disana ada cafe gitu" ajak Raya seraya berjalan ke arah cafe bersama Liam dan Kean.
Sesampainya di cafe itu mereka pun memilih kursi yang paling pojok agar tenang saat berbicara.
"Om sebenarnya ingin kemakam bunda mu, tapi waktu kita tidak banyak disini. Apa lagi kamu harus segera pergi dari kota ini, tadi orang orang kita yang di tugaskan om Kelvin untuk memata-matai keluarga ayahmu bilang jika saat ini sepupumu Ambar dan nenek mu mencari kamu" ucap Lian
Bersambung
sayang bget
ngarep bgt d undang....emng situ spa'nya raya????slmt mnkmti pnyesaln klian....
bintang kcil d pnggil mas....🤭🤭🤭.
jgn smp pas mp mlah raya dluan yg nyosor y,scra kn bintang msh bocah....🤣🤣🤣
lanjut up lagi thor
lanjutt kk,,,
tkutnya mlah ggup,trs ga jd blah duren....🤣🤣🤣...