brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Setelah melalui drama cukup lama, pada akhirnya, Asmirandah menyetujui usulan dari sahabatnya itu.
"oke. kalau begitu, aku akan mempersiapkan keberangkatan kita malam ini juga."putus Tiara pada akhirnya. Asmirandah yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala.
Karena percuma saja wanita itu menolak. karena Tiara pasti akan memaksanya hingga membuatnya tak bisa berkutik sama sekali.
"terserah kamu saja."sahut Asmirandah dengan nada seadanya dan juga senyuman yang sedikit dipaksakan.
Tiara yang melihat itu, seketika menatap sahabatnya itu dengan penuh tanda tanya.
"apa yang kamu pikirkan?"tanya Tiara menatap ke arah sahabatnya itu.
Asmirandah yang mendengar itu, segera menatap ke arah Tiara dengan tatapan sendu. kemudian tanpa aba-aba, wanita cantik itu memeluk tubuh sahabatnya dengan sangat erat.
"hiks hiks hiks. aku sangat takut Tiara. aku takut, mereka berdua menemukan keberadaanku."ucap Asmirandah terisak pelan dalam pelukan sahabatnya itu.
Tiara yang mendengar keluh kesah dari sahabatnya itu, segera membawa sahabatnya itu untuk duduk di salah satu bangku yang ada di bangunan panti itu.
"kamu tenang saja. sebisa mungkin, aku akan mencoba untuk membuatmu tidak bertemu dengan mereka untuk beberapa saat ini."janji Tiara pada sahabatnya itu.
Asmirandah yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala Seraya tersenyum tipis. dan pada akhirnya, mereka kembali bermain dengan para anak yang ada di panti itu.
Beberapa saat kemudian, mereka akan berpamitan kepada Ibu pengurus panti dan juga anak-anak yang ada di dalam sana. tentu saja kabar itu, membuat beberapa anak yang memang telah dekat dengan Asmirandah dan juga Tiara, merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan kedua wanita i cantik dan baik hati itu.
"kakak-kakak cantik kenapa pulang? kenapa nggak di sini aja?"tanya seorang gadis kecil dengan rambut dikepang dua.
Asmirandah yang memang sangat menyukai anak kecil, menghampiri dan langsung memeluk tubuh mungil gadis itu kemudian duduk Seraya memangku gadis itu.
"kakak harus pulang Sayang. soalnya, ini sudah hampir malam."tunjuknya pada langit yang sudah mulai menggelap. menandakan bahwa sang surya, telah usai menyinari bumi dan akan diganti oleh rembulan bersama dengan bintang-bintang.
"lalu, kapan kakak akan ke sini lagi?"tanya gadis kecil itu setelah puas menatap langit yang mulai menguning. sebab matahari, mulai tenggelam di ufuk barat.
"secepatnya Kakak akan datang ke sini."ucap wanita cantik itu Seraya mengusap pipi gembul milik gadis kecil yang bernama Najwa itu.
Tentunya Hal itu membuat Najwa, merasa sangat gembira. wajah dari gadis yang berusia sekitaran 3 tahun itu, sangat berbinar-binar.
"Yee!"ucap Najwa girang."beneran ya, Kak?"tanyanya lagi Seraya menatap ke arah Asmirandah dan juga Tiara dengan tatapan penuh harap.
Membuat mereka berdua, seketika saling pandang. dan tak lama berselang, terkekeh pelan karena melihat reaksi menggemaskan dari Najwa.
"iya sayang, Kakak janji."ucap wanita itu Seraya mengacungkan jari kelingking sebagai tanda janji pada gadis kecil itu. dan hal itu, langsung disambut oleh kedua wanita cantik itu.
Setelah melewati drama cukup lama, mereka segera menuju landasan pribadi milik keluarga Tiara. untuk segera menuju jet pribadi milik keluarga itu.
"kita tidak usah membawa pakaian?"tanya Asmirandah menatap ke arah sang sahabat yang saat ini tengah sibuk dengan ponselnya sendiri.
"tidak usah nanti di sana kita akan belanja sepuasnya!"tukas Tiara menoleh sekilas pada sahabatnya.
Asmirandah yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala. kemudian perlahan-lahan, kedua mata wanita cantik itu terpejam. dan tak lama berselang, terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut wanita itu.
Membuat Tiara yang awalnya fokus dengan ponsel pribadinya, seketika menoleh ke arah sumber suara. dan tak lama berselang, wanita yang memiliki rambut panjang sampai pinggang itu, menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman yang sangat tipis.
"semoga kebahagiaan kembali menyertaimu. aku berharap, kamu akan mendapatkan laki-laki yang tepat yang tepat menyayangi dan mencintaimu dengan tulus."ucap wanita itu Seraya menggenggam tangan dari sahabatnya.
Tak berselang lama, Tiara juga ikut terpejam. Karena bagaimanapun juga, wanita itu juga merasa sangat kelelahan sebab juga ikut memikirkan masalah yang dihadapi oleh sahabatnya itu.
***
Sementara itu di tempat lain, terlihat sepasang suami istri yang baru saja turun dari dalam mobilnya. setelah sampai di depan sebuah rumah yang tak kalah besar dari rumah kedua orang tua sang wanita.
"apa kamu yakin dia akan ada di sini?"tanya si lelaki menatap ke arah wanita yang tak lain adalah istrinya itu dengan tatapan sedikit ragu.
"aku yakin dia ada di sini. lagi pula, dia mau ke mana lagi? Dia tidak memiliki teman lain selain Tiara."tukas sang wanita seraya mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu rumah itu.
"Maaf, cari siapa?"tanya seorang wanita paruh baya. yang baru saja membuka pintu rumah itu.
"Maaf apa adik saya ada di sini?"tanya wanita itu pada wanita paruh baya yang ada di hadapannya saat ini.
"Maaf sebelumnya, memangnya ada siapa?"tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah asisten rumah tangga di rumah itu.
"saya Naomi Kakak dari Asmirandah. apakah dia ada di sini?"tanya wanita itu setelah memperkenalkan dirinya.
Wanita paruh baya yang bernama Warsito itu, hanya mengangguk-anggukkan kepala menanggapi ucapan dari wanita itu.
"Maaf sebelumnya Nona, memang benar tadi Nona Asmirandah ada di sini. tapi sekitar 3 jam yang lalu, Dia memutuskan untuk pulang ke rumah. karena dia bilang, Dia sedang tidak enak badan."ucap wanita paruh baya itu mencoba untuk menjelaskan alasannya sedikit logis pada Naomi dan juga Zidane yang masih mematung di tempatnya.
Terang saja, pengakuan dari wanita paruh baya itu membuat raut wajah dari Naomi dan juga Yudha, seketika berubah drastis. sepasang suami istri itu seketika merasa sangat ketakutan.
Tak berselang lama, mereka segera berpamitan untuk pergi dari sana. dengan langkah terburu-buru. dan tentu saja, tingkah laku dari keduanya itu tidak luput dari perhatian Zidane. dan laki-laki itu, juga tidak sengaja mendengar percakapan dari pasangan suami istri itu bersama dengan asisten rumah tangga sahabat Asmirandah.
"jadi Asmirandah tidak ada di rumah ini? Rudi ada di mana sekarang?"tanya laki-laki itu pada dirinya sendiri.
Setelah memastikan keduanya pergi dari sana, Zidane segera melangkahkan kakinya untuk menghampiri wanita paruh baya yang masih berdiri di ambang pintu rumah Tiara.
"Bi?"panggil Zidane pada wanita paruh baya itu.
Membuat wanita paruh baya yang bernama Warsito itu seketika menoleh ke arah sumber suara.