Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Alam Bawah Sadar
"BOOM!".
Storm terus berupaya menembakkan berbagai senjata kearah tikus yang dikejarnya itu.
Namun sayang sekali, Serangannya semuanya meleset. Tikus dengan cerdik menghindar lalu kembali berlari memasuki jalan pintasnya.
"Cit!
Cit!
Tikus itu mengubah ukurannya kembali besar lagi. Setelah tiba disaluran pipa air utama.
Storm juga merubah ukurannya menjadi normal seperti sedia kala. Dia tidak mau kalah dengan kemampuan tikus yang mengubah ukurannya.
'Baiklah tikus, Sudah saatnya kau harus kubasmi dari sini!'.
Storm kembali menggunakan tangannya sebagai pedang Destrolayer.
Lalu tanpa berdiam diri lagi, Storm segera melesat menyerang tikus besar itu sekuat tenaganya.
Belum sempat Storm menebas tubuh tikus tersebut. Dia lebih dulu terkena efek racun yang membuatnya berhalusinasi.
[Tikus itu menyemburkan cairan kimia yang berbahaya.]
[Silahkankan berhati hati tuan]
Aurion segera membantu Storm menghilang efek racun yang mengenainya, Dengan memasangkannya topeng yang dibelinya dari Terra.
Tetapi sial sekali, Meski sudah menggunakan Topeng Extrince. Storm yang lebih dulu menghirup udara beracun.
Sudah terkena dampaknya. Storm sudah mulai berhalusinasi.
"Cit!
Tikus itu menatap manusia didepannya itu yang mulai terkena racun dari semburannya.
Storm melihat dia seperti berada luar angkasa. Tetapi hanya bisa melihat banyak cahaya dimana mana.
'Dimana aku?'.
Storm bingung melihat keberadaannya saat ini.
Tanpa diduga olehnya. Ternyata Storm bertemu dengan sosok Terra. Tampak Terra melayang layang dengan bebasnya diudara.
[Daripada anda menghayal tidak jelas,] [Lebih baik saya membantu anda menemui saya disini.]
Ucap Terra dengan santainya.
'Tunggu dulu, Bagaimana dengan tubuh manusiaku?'.
Storm mengkhawatirkan tubuhnya yang masihlah sadar didunianya. Storm tidak mau dia mati begitu saja dan berada ditempat ini selamanya.
[Tenang saja, Armor Aurion yang anda miliki akan menjaga tubuhmu dari bahaya.]
Terra tampak tenang saja mendengar kekhawatiran dari Storm itu.
Tidak dengan Storm, Dia sangat bingung mengapa dia tidak bisa merasakan kesadaran miliknya.
Storm yakin sekali, Ini pasti ada yang tidak beres dengan dirinya.
'Tunggu sebentar...
Jangan bilang Aurion mengendalikan kendali tubuh fisikku?'.
Storm menduga Aurion mengendalikan dirinya menghadapi tikus yang dikejarnya.
[Bisa dibilang begitu, Armor Aurion juga dapat mengambil alih tubuh pemiliknya.]
[Dengan kata lain, Alam semesta yang kau lihat ini adalah perwujudan dari alam bawah sadarmu sendiri.]
Terra akhirnya buka suara tentang dimanakah saat ini Storm berada.
Dimana semua yang dilihat oleh Storm, Bagaikan alam semesta yang tidak berujung. Rupanya wujud dari alam bawah sadarnya sendiri.
'Tidak mungkin?...
Storm tidak menyangka, Semua yang dilihatnya ini adalah alam bawah sadarnya sendiri.
[Anda memang tidak percaya, Tapi ingatlah saya menganggap disini adalah rumah saya.]
[Saya akan berkomunikasi dengan anda melalui wujud suara saja]
Terra segera mengembalikan Storm kedunia nyata, Setelah menjelaskan rinci tentang ketidakpercayaannya.
'Huh, Dimana aku?'...
Storm terbangun dengan wajah panik. Lalu dirinya melihat dimanakah saat ini dia berada.
[Saya telah memusnahkan tikus yang membuat anda harus kealam bawah kesadaran anda.]
Aurion berucap dalam bentuk suaranya. Menjelaskan keadaannya selama dikendalikan olehnya.
Storm paham atas maksud perkataan dari Aurion tersebut. Storm tidak menyangka ternyata sebuah Armor juga dapat mengendalikan pemiliknya.
Storm tambah semangat karena Aurion adalah hal yang paling berguna dalam keadaan apapun!
'Sepertinya aku harus kembali kepermukaan!'.
Storm bangkit dengan pakaian yang sedikit basah.
Sudah tidak ada alasan lagi baginya berlama lama disini. Dengan cepat Storm segera menaiki tangga pipa saluran air, Lalu diam diam berjalan ditepi Trotoar.
"Fyuh, Aman!'.
Storm menyapu keringatnya dengan lega.
Dia sangat aman, Baik banyak penduduk kota maupun sistem keamanan tidak menyadari gerak geriknya.
Storm segera harus kembali bertugas, Memburu para perampok yang belum diselesaikannya. Storm tidak mau harus kehilangan hadiah sayembara yang ditawarkan.
Apapun yang terjadi, Dia harus memperoleh hadiah uang dalam jumlah tidak terhitung nilainya.