NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpananmu

Aku Bukan Wanita Simpananmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pembantu / Chicklit
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Leana seorang aktris yang baru saja terjun ke dunia hiburan tiba-tiba didorong ke dalam laut. Bukannya mati, Leana justru masuk ke dalam sebuah novel yang di mana ia menjadi tokoh pendukung yang lemah. Tokoh itu juga memiliki nama yang sama dengannya

Leana menjadi salah satu simpanan tokoh utama yang telah beristri. Namun tokoh utama pria hanya menganggap ia sebagai alat pemuas hasrat saja. Dan terlebih lagi, di akhir cerita ia akan mati dengan mengenaskan.

Merasa hidup sudah di ujung tanduk, Leana berusaha mengubah nasib tokohnya agar tidak menjadi wanita simpanan yang bodoh dan tidak mati mengenaskan. Di sisi lain Leana juga harus mencari cara agar keluar dari dunia novel ini.

Akankah Leana mampu melepaskan diri dari tuannya yang terkenal kejam itu? Dan bagaimana caranya agar Leana mampu kembali ke dunia asalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minuman Perangsang

Dalton mengingkan hubungan intim kepada Anastasia, namun Anastasia menolak. Tangannya menepis ketika tangan kekar Dalton berusaha menyentuh area sensitifnya. Tetapi Dalton belum sadar juga dan berhasil meremas dada Anastasia. Merasa risih, Anastasia mencubit tangan Dalton ketika pria itu masuk menyentuh buah dadanya.

"Aku belum siap," lirih Anastasia.

Anehnya tidak ada rasa kecewa pada diri Dalton. Pria itu bersikap biasa saja. Mereka berdua menghadap cermin hingga Dalton bisa melihat wajah cantik Anastasia.

"Mengapa kau tidak mau?" tanya Dalton memicingkan matanya.

"Karena aku belum mencintaimu," jawab Anastasia dengan tangan yang masih menahan agar Dalton tidak menyentuhnya

"Tapi aku mencintaimu," bantah Dalton.

"Kau tidak mencintaiku Dalton, itu bukan cinta."

Dalton terdiam. Kata cinta terdengar asing. Seperti apa itu cinta? Bagaimana cinta bekerja? Apakah perasaan ingin memiliki? Atau perasaan yang ingin dikuasai sendirian? Seperti apa itu cinta? Bagi Dalton cinta itu tidak seindah apa yang orang-orang lakukan. Definisi cinta lebih mirip dengan obsesi yang selama ini Dalton jalani.

"Lalu menurutmu bagaimana cinta itu bekerja Anastasia?"

"Cinta itu murni, tidak ada paksaan. Ketika melihat orang itu bahagia kau akan ikut bahagia. Ketika melihat orang itu bersedih kau akan ikut bersedih. Ketika orang itu butuh bantuan kau akan menolongnya. Ketika orang itu tidak nyaman denganmu kau akan buat senyaman mungkin. Dan yang terakhir kau bisa merelakan sesuatu untuknya meskipun kau sakit demi untuk melihatnya bahagia."

"Itulah namanya cinta," imbuh Anastasia.

Seperti apa cinta Dalton kepada Anastasia? Dalton sendiri tidak bisa mendefinisikannya. Pikirannya berkelana jauh. Semakin ia memikirkan soal cinta, semakin banyak bayangan Leana yang muncul dan bukannya Anastasia.

Leana yang menangis, Leana yang marah, Leana yang tersenyum, Leana yang dalam kesulitan, sekarang Leana yang penuh dalam benaknya. Leana juga yang membuat Dalton tanpa sadar melewati siang hari.

Terakhir yang Dalton ingat adalah penolakan dari Anastasia tadi pagi dan kini langit sudah mulai memasuki. Seharian ini ia hanya mencari tahu tentang arti cinta.

Dari jauh Dalton melihat Leana yang gembira menyapu taman. Rambut gadis itu terurai panjang dan sangat indah. Proporsi tubuh yang cantik dan begitu memesona jika diingat tanpa menggunakan sehelai kain. Senyum gadis itu terlihat seperti bunga mawar.

"Tuan apa yang kau lakukan di sini?" tanya Leana yang terdengar seperti kewaspadaan.

Senyum yang tadinya indah kini hilang seketika dari wajah Leana. Dalton penasaran mengapa Leana tidak mau tersenyum kepada dirinya. Pekerjaan Dalton banyak, tetapi ia sungkan untuk menyelesaikannya. Mungkin dengan melihat Leana dapat menambah ketertarikannya dalam bekerja.

"Tolong bersihkan paviliunku!" pinta Dalton.

"Baiklah, aku akan mengajak Mira."

"Ini pekerjaan khusus untukmu, bukan untuk temanmu."

Leana terlihat kesal. Gadis itu sangat lucu ketika merasa kesal. Ingin rasaya Dalton tertawa sekarang juga. Mereka berdua berjalan ke arah paviliun. Dalton merasakan perasaan bahagia ketika melihat Leana berjalan di depannya. Senja juga ternyata mampu menambakan cantiknya Leana.

"Cantik," batin Dalton melihat gadis di depannya.

Tidak terasa mereka berdua sudah sampai. Dalton membuka pintu dan terlihat paviliun itu sangat berantakan.

"Bagaimana bisa seberantakan ini?" tanya Leana.

Dalton menggeleng, pria itu masuk dan menghidupkan beberapa lampu. Keadaan tempat ini seperti kapal pecah. Tidak tahu apa penyebabnya, hanya Anastasia yang tahu. Dalton? Pria itu sedang dalam masalah hingga tidak mengingat apapun.

Perasaan kesal tidak lepas dalam diri Leana. Gadis itu membersihkan semua kekacauan ini. Dalton tersenyum melihat Leana membersihkannya. Gadis itu sangat cekatan dalam membereskan hal ini.

Dalton berjalan ke arah dapur, pria itu mengambil minuman yang ada pada kulkasnya. Ia heran beberapa minuman terlihat asing. Beberapa minuman Dalton keluarkan dan taruh ke atas meja.

"Minuman apa ini?" guman Dalton memeriksa.

Pria itu membawa satu minuman yang terlihat seperti obat herbal. Sedikit aneh dari bau dan teksturnya. Tidak ada sedikit kecurigaan apapun. Semua makanan dan minuman di sini memang diberikan oleh orang tua Anastasia dan jelas aman. Dalton meletakkannya di atas meja kerjanya.

"Tuan," panggil Leana.

"Ada apa?" tanya Dalton.

"Sepertinya vacum cleaner ini rusak. Coba periksa."

Pria itu beranjak dari tempat duduknya dan memeriksanya. Semuanya aman, hanya saja ada barang yang menyangkut hingga tidak bisa menyerap debu dengan baik.

"Aku haus," ucap Leana.

"Kau bisa ambil minuman di mejaku."

Tanpa pikir panjang Leana meneguk habis minuman itu. Dalton terkekeh melihat Leana yang kehausan. Leana kembali bekerja dengan baik. Namun di sela-sela itu, ada sesuatu aneh membakar dirinya. Tubuhnya benar-benat terasa sangat aneh. Dalton yang sadar segera mendekati Leana.

"Ada apa?" Dalton bertanya.

"Entahlah, tubuhku terasa aneh." Leana menjawab dengan tubuh yang banyak berkeringat.

"Bagaimana rasanya?" tanya Dalton yang semakin mendekatkan tubuhnya ke Leana

"Sulit untuk dijelaskan," jawab Leana.

Dalton memeriksa tubuh Leana. Tangannya menyentuh dahi Leana. Tubuh Leana tidak ada yang aneh sama sekali, tetapi Leana merasakan keanehan. Dalton yang tinggi membuat hembusan nafas Dalton terkena di atas kepala Leana.

"Jangan bergerak," pinta Leana.

"Ada apa?" tanya Dalton.

"Entahlah, rasanya sedikit lega seperti ini. Hembusan nafasmu anehnya menetralisirnya." Leana terlihat sangat tidak nyaman.

Dalton sadar apa yang terjadi pada gadis di depannya. Tetapi Dalton harus memastikan kembali apakah itu benar. Dalton berlari ke meja kerjanya dan memeriksa minuman itu. Pria itu membukan handphonenya dan mengetik sesuatu. Setelah selesai, ia memandangi Leana dengan tatapan sedih.

"Itu minuman perangsang yang harusnya diminum Anastasia," ucap Dalton kepada Leana.

"A-apa?"

Efek minuman itu sudah sangat terasa bagi Leana. Sesuatu yang panas membakar dirinya. Melihat tubuh Dalton yang kekar membuah Leana ingin segera melepaskan ini.

"Tidak Leana, kau harus tahan ini. Kau pasti bisa."

Menyadari bahwa Leana menahan sekeras tenaga, Dalton berinisiatif membawa Leana ke kamar. Dalton menggiring Leana untuk duduk di kasur empuk milik pria itu.

"Duduklah di sini, akan sangat sulit menahan itu."

"Emm, apakah ada cara untuk menghilangkannya?"

"Ada, tetapi itu bukan cara yang baik. Kau paham itu kan?"

Leana mengangguk. Sekuat tenaga ia menahan agar tidak melakukan hal apapun. Dahi dan lehernya banya mengeluarkan keringat. Rambutnya mulai acak-acakan. Dalton yang merasa empati mulai menurunkan suhu ac agar Leana lebih merasa nyaman.

Getaran dalam tubuh Leana semakin terasa. Leana masih terus mencoba posisi ternyaman agar dirinya bisa tenang. Tetapi sebisa apapun ia lakukan, hasratnya terus menerus semakin naik. Nafsunya bergejolak seakan-akan meminta Leana untuk melepaskannya.

Melihat Leana yang tidak berdaya, nafsu Dalton bangkit. Terlintas imajinasi liar ingin mencobanya bersama Leana.

"Kurasa aku tidak bisa menahannya lagi," lirih Leana.

1
Puanrapuh
Dalton nih sbnernya gk sadar bahwa dia jatuh cinta, tpi kapan thor?
Karin Iza
bagus
Rembulan Pagi
Haloo teman temannn, silakan mampirrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!