Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Ular dan Satu Kucing
Happy Reading 🌹🌹
Wanita yang secara tiba-tiba menghampiri Sky adalah Grace, wanita yang selalu tampil modis dan sexy. Tidak lupa dia adalah satu-satunya wanita yang bertahan lama dengan Sky.
"Sky, kenapa kamu sulit untuk dihubungi?" Tanya Grace dengan nada manja.
Sky menyentak kasar tangan Grace agar terlepas dari lengannya.
"Jangan pernah menghubungiku lagi Grace! Aku sudah tidak membutuhkanmu!" Ucap Sky segera dia menghampiri Putri yang sudah selesai melakukan pembayaran dengan kartu yang diberikan oleh Gabriel.
Grace yang ditolak mentah-mentah oleh Sky, terlebih Sky lebih memilih menyusul gadis yang diyakini Grace sekitar usia 20-an.
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu Sky, kamu hanya milikku!" Gumam Grace dengan mengepalkan kedua tangannya.
...**...
Terlihat Putri beberapa kali keluar-masuk dari ketoko satu ketoko lainnya.
"Gadis bodoh! Kau sebenarnya ingin mencari apa? Aku lelah daritadi mengikutimu, tapi kamu tidak membeli apapun." Geram Sky pada gadis yang menyandang status sebagai istrinya.
"Hem, tidak ada yang aku cari. Aku hanya ingin melihat-lihat saja." Jawab Putri dengan tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya.
Ctak
"Kenapa kamu suka menyentil dahiku!" Seru Putri pada suaminya.
"Benar-benar gadis bodoh. Ayo makan, aku lapar!" Sky segera memegang kengan Putri dan menyeretnya menuju salah satu stan makanan cepat saji.
Gabriel hanya mengikuti langkah mereka dengan tangan yang masih memegang paper bag belanja Putri.
...**...
Kini mereka telah memasuki salah satu restoran jepang.
Putri yang diseret suminya hanya mengikuti kemana Sky melangkahkan kakinya, begitu juga Gabriel.
Seorang pelayan menghampiri dan meletakkan daftar menu yang disediakan restoran tersebut.
"Ini pesanlah apapun yang kamu mau." Ucao Sky dengan menggeser buku menu kehadaoan Putri.
Putri segera membukanya, bukan nama menunya saja yang tidak dia pahami. Putri juga terbelalak dengan harga makanannya.
"Tuan, kita pindah tempat makan saja. Makanan disini sangat mahal." Ucap Putri dengan suara setengah berbisik kearah Sky.
"Aku yang akan membayarnya, apa kamu pikir aku ini miskin sepertimu." Jawab Sky tanpa berfikir ucapannya akan menyinggung perasaan gadis yang ada di depannya.
Putri hanya dapat meremas daftar menu yang masih dia pegang, air matanya sudah menggenang. Tanpa Sky memperjelas kedudukan mereka, dia juga sadar jika tidak setara dengan pria bermulut boncabe level 30.
Merasa tidak ada tanggapan dari gadis yang duduk didepannya, Sky segera memanggil pelayan dan memesan menu yang ingin dia makan.
Gabriel yang melihat mimik wajah Putri berubah menjadi mendung hanya dapat menghela nafasnya pelan.
Meskipun baru satu hari mereka bersama tetapi Gabriel benar-benar sudah menganggap Putri adalah adik kandungnya sendiri.
Disisi lain Bintang tengah berjalan-jalan dengan teman satu genknya di mall tersebut, seperti hal yang biasa untuk Bintang membolos dikala jam kuliahnya.
"Bin, itu mantan calon tunanganmu bukan?" Tanya salah satu rekan Bintang dengan menepuk pundaknya.
Bintang menoleh dan mencoba mengedarkan pandangannya kearah yang ditunjukkan oleh temannya.
Benar saja, dia melihat keberadaan Sky, Putri, dan Gabriel. Karena mereka duduk didereta meja dekat jendela.
"Aku pergi dulu ya, kalian bisa lanjutkan jalan-jalannya." Ucap Bintang seraya meninggalkan teman-temannya dan menghampiri Sky.
Dimeja yang hanya ada keheningan, terbuyarkan oleh panggilan seorang gadis. Siapa lagi jika bukan Bintang.
"Kak Sky." Panggil Bintang yang sudah berdiri di samping meja mereka.
Penghuni meja hanya menoleh sebentar dan kembali dengan pikiran mereka masing-masing.
Bintang merasa kesal karena kehadirannya tidak ada yang menyambutnya, dengan tidak tahu malunya dia segera duduk di samping kursi Sky.
"Kak Sky, kenapa diam saja?" Tanya Bintang dengan bergelayut manja di lengan Sky.
Sky hanya mendesar kasar, tangannya baru menyentuh punggung tangan Bintang di sentak secara kasar oleh Grace.
Setelah Grace mendapatkan penolakan dari Sky dan ditinggalkan sendiri oleh pria yang menghangatkan ranjangnya. Grace mencari keberadaan mereka.
Bagaikan pucuk dicinta ulam tiba, Grace mendapati Sky tengah duduk restoran. Tetapi mata Grace menyipit karena melihat gadis belia yang bergelayut seperti ulat bulu pada prianya.
Dengan langkah lebar, Grace mendatangi meja Sky. Melihat tangan Sky memegang tangan gadis tersebut, dengan kasar Grace menyentaknya.
"Singkirkan tanganmu dari tubuh pacarku!" Ucap Grace dengan menatap tajam kearah Bintang.
Bintang membalas tatapan tajam wanita dewasa dengan tampilan sexy tersebut, dengan senyum meremehkan Bintang semakin mengeratkan pegangannya.
"Kau..." Ucaoan Grace terjeda karena terpotong.
"Apakah kalian hanya akan bertengkar memperebutkan pria yang sudah beristri?" Ucap Putri dengan datar namun tajam.
Bintang merasa kesal karena beberapa pengunjung memperhatikan kearah mereka, seakan Bintang adalah seorang pelakor.
Sedangkan Grace hanya menatap kearah Putri bingung. "Pria beristri?" Beo Grace.
"Tuan, lebih baik Anda selesaikan urusan dengan barisan kekasihmu." Ucap Putri.
"Mbak, bisa sajikan pesanan kami sekarang, anggap saja mbak tidak melihat maupun mendengar pembicaraan dimeja ini." Lanjut Putri lagi.
Grace menyingkirkan badannya kesamping secara otomatis untuk memberi ruang kepada pelayan yang akan menyajikan pesanan mereka.
"Apakah Anda hanya akan berdiri? Jika tidak ingin ikut bergabung enyahlah." Jawab Putri lagi.
Grace segera mengambil kursi dan duduk di sebelah Sky, sehingga membuat posisi Sky berada di tengah-tengah antara Bintang dan Grace.
Sedangkan Sky hanya menatap tak percaya kearah gadis yang berstatus istrinya.
Kenapa nada bicaranya berubah, padahal dari tadi dia hanya diam saja.
Apa dia cemburu padaku, ya tentu saja. Siapa yang tidak akan jatuh cinta denganku, aku kaya pintar, dan tampan.
Sky asik dengan pikirannya sendiri tanpa sadar dia menarik bibirnya keatas yang membentuk sebuah senyuman.
"Kak Sky, kenapa kamu tersenyum? Kakak bahagia ya karena kedatanganku?" Ucap Bintang dengan mata yang berbinar.
Sky segera kembali kealam nyata, dia berdehem untuk menetralkan perasaannya.
Sedangkan Grace melihat perilaku Bintang menjadi panas, dengan telaten dia meletakkan beberapa makanan kesukaan Sky.
"Sayang makanlah, aku sudah ambilkan makanan kesukaanmu." Ucap Grace dengan menggeser piringnya kehadapan Sky.
Sky hanya mengangguk dan menyuapkan makanannya kedalam mulutnya. Sky benar-benar lapar karena mengikuti istrinya yang hanya keluar masuk toko tanpa membeli barang apapun.
Grace yang melihatnya tersenyum menang, hanya dia satu-satunya wanita yang tahu kesukaan Sky.
Bintang memutar otaknya, dia melihat satu makanan yang memang kesukaannya. Tangannya segera mengambilnya.
"Wah, kakak terima kasih. Ternyata kak Sky masih ingat makanan jepang kesukaan Bintang ya." Ucap Bintang dengan tersenyum sinis ke arah Grace.
Lagi-lagi, Sky hanya menganggukkan kepalanya. Sky sangat malas meladeni kedua wanita yang berada di sampingnya.
Gabriel melirik kearah Putri, dia sebenarnya merasa kasihan karena keberadaan mereka bagaikan kasat didepan tiga manusia tersebut.
Tetapi yang dikhawatirkan Briel lenyap begitu saja, dia melihat Putri bingung memandang makanan yang sudah tersaji dimeja makan mereka.
"Apa Nona tidak menyukai makanan ini, kita bisa memesan yang lainnya." Ucap Gabriel yang menghentikan keasika tiga manusia didepannya.
"Em, tidak kak. Hanya saja... Putri tidak pernah makan ikan mentah." Jawab Putri menunduk malu.
"Pftt... dasar gadis kampung! Orang miskin tidak akan mampu membeli makanan seperti ini." Jawab Bintang tajam.
Grace hanya melihat kearah Putri, terlihat gadis belia yang tengah menundukkan kepalanya.
Putri tidak menjawab ucapan Bintang, memang benar dia berasal dari panti asuhan pinggiran kota. Jangankan untuk membeli makanan yang ada didepannya, dapat makan dengan lauk ayam saja sudah sangat mewah baginya.
"Nona Bintang, jaga ucapan Anda!" Ucao Gabriel dengan menatap tajam kearahnya.
"Apa! Memang benar ucapanku, dia hanya anak... "
"Cukup Nona, saya tidak menjawab perkataan Anda karena apa yang Anda katakan seluruhnya benar. Tetapi jangan pernah menginjak-injak harga diri Saya, Saya memang miskin dan gadis kampung tetapi masih memiliki harga diri. Percuma Nona berpendidikan tinggi dan anak orang berada, tetapi mulut Anda masih seperti tempat sampah. Satu lagi, seharusnya Anda malu mengganggu pria yang sudah beristri, sungguh Anda tidak memiliki harga diri!" Jawab Putri dengan suara yang cukup keras, dia membuang rasa malunya.
Segera Putri beranjak dari kursinya dan keluar dari restoran tersebut. Dengan ceoat Gabriel berlari untuk mengajar Nona Mudanya.
Sky menatap tajam kearah Buntang, gadis tersebut bergidik ngeri karena Sky belum pernah menatapnya seperti itu.
"Ka... "
"CUKUP!! KAMU SUNGGUH KETERLALUAN BINTANG!! INGAT AKU PRIA YANG SUDAH BERISTRI JANGAN PERNAH MENEMUIKU MESKIPUN KAMU MELIHATKU!!" Seru Sky, dengan kasar dia berdiri dan segera membayar makanan yang sudah dia pesan.
...**...
...HALO TEMAN-TEMAN, JANGAN LUPA LIKENYA....
...1.300 KATA. JANGAN BUAT AUTOR PATAH SEMANGAT....
...AUTKR SEDIH LIKENYA KOK MENURUN, APA CERITA AUTOR MULAI MEMBOSANKAN?...
...TOLONG KASIH MASUKAN DAN SARAN DIKOLOM KOMENTAR YA....
PROMO NOVEL