Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seorang anak kecil yang tengah menangis karena terlepas dari orang tuanya? Panik ouh sudah pasti, seperti itulah yang di alami oleh kenzia. Niat hati pergi ke taman untuk merefresh otak nya yang hampir mau meledak, dirinya malah bertemu dengan seorang bocil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya. Untungnya saja Zia anak baik rajin menabung tidak sombong,dan menyukai anak kecil, dia pun mengajak anak itu bermain, hingga tanpa sadar sang bocil itu nyaman padanya sampai memanggil nya dengan sebutan mommy. "Kayaknya anak itu gak punya ibu, sampai manggil gue mommy gitu. Kasihan kamu nak, andai aja bapak mu duda ganteng kaya raya, aku siap jadi mommy mu."ucap zia sembari memandang ke arah anak kecil .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oliv ngambek
Sementara itu di sebuah restoran yang terlihat mewah dan berkelas saat ini ada sebuah keluarga yaitu Bagaskara yang tengah mengadakan makan malam, sebenarnya acara makan malam mereka itu ada hubungan dengan Zia , Dion mengenalkan Zia kepada Mama
" maaf ma menunggu lama "Dion menyalim tangan mama nya
" Zia kenalkan ini mama kk dan ma ini Zia" Dion memperkenalkan Zia kepada Mama
" halo Tante aku Zia" sapa Zia dengan senyum manisnya itu, nyonya Dita melihat senyum merasakan getaran di hatinya.
" kenapa senyum gadis ini sangat mirip dengan kamu pah ,mata itu sangat persis dengan suamiku" menatap Zia dengan dengan intens
" kenapa tante lihat Zia seperti itu " tanya Zia , menatap nyonya Dita
" tidak senyum mu itu mengingatkan aku pada mendiang suami Tante persis seperti senyum mu dan mengingatkan Tante pada putri ku yang entah hidup atau tidak" sedih sudah dirasakan oleh Dion melihat? Mamanya serapuh itu .
" mama harus percaya bawa kita bisa berjumpa dengan dia, Sekarang kita makan" kata Dion dianguki mereka berdua ,mereka terus berbincang sampe agak larut,Dion mengantarkan Zia sampai halaman rumah nya sekaligus berpamitan h
" wahh wanita murahan dan tidak diri ini pulang juga kerumah ini apakah tidak sadar diri, wanita malam" kata pedas Vina , sangat membuat Zia hancur
" kenapa bibi tega mengatakan aku seperti apa salah ku sama bibi, selama ini aku berusaha agar baik Dimata bibi tetapi bibi selalu saja menghina diriku"Zia mengeluarkan seluruh kesedihan
" wah kau mulai berani rupanya " menarik rambut Zia sangat keras.
" shitt ,....... sakit bi tolong kasihan aku lepaskan ini sangat apa salahku? tanya Zia sekali lagi
" salah mu adalah semenjak suami merawat diri mu, suami selalu membela mu dan kau tau kau selalu unggul dibandingkan putri ku padahal kau hanya wanita tidak tau diri" menarik lebih keras rambut Zia
" sakit bi lepaskan " berusaha memberontak dengan menendang kaki Vina . Berlari sekuat mungkin
* hei kau mau kemana wanita murahan " teriak bi vina
Sementara itu Zia menangis di sepanjang perjalanan Dia tidak tahu bahwa kedatangan nya kerumah itu membawa masalah sebesar ini, tapi setelah mendengar pengakuan dari Vina yang mengatakan dirinya murahan perempuan tidak benar sakit sekali.
"Kenapa harus begini ? Andai saja orang tua ku menyukai aku pasti akan aku tidak semenderita ini, tapi sayang kedua orangtuaku saja tidak menyukai ku ."ucap Zia yang tidak sadar malam itu hujan turun membasahi bumi. Zia menatap ke langit yang sedikit demi sedikit rintik hujan menetes seolah-olah bumi juga ikut sedih dengan kisah yang belum mekar tapi sudah mati lebih dulu karena perkataan bibinya.
Akas memutuskan untuk mencari Zia sendiri karena dia tahu zein pasti kelelahan belum lagi dia besok harus menggantikan posisi karena dia ingin berdiam di rumah sakit menjaga Oliv .
"Zia.."gumam Akas yang melihat seorang gadis yang tengah berdiri di tengah-tengah hujan.
Akas langsung menepikan mobilnya dan mengambil payung yang ada di mobilnya.Akas langsung bergegas menghampiri Zia yang masih terduduk dengan hujan yang membasahi tubuhnya. Zia yang melihat sebuah sepatu di depannya bahkan dia tidak lagi merasakan air hujan yang membasahi tubuhnya membuat dia mendongkak menatap siapa yang memayungi-nya ternyata itu adalah Akas .
"Sedang apa kamu disini?"tanya Akas namun zia Hanya diam saja.
"Jawab saya Zia ! Kenapa kamu hujan-hujanan seperti ini? Bukannya kamu seharusnya sekarang sedang makan malam bersama dengan keluarga Bagaskara." mendengar itu membuat Zia mendongkak menatap wajah Akas . Entah Apa yang ada di pikiran pria di depannya itu, tiga hari yang lalu dia mencaci maki dirinya sekarang seolah-olah dia peduli padanya.
"Mau pak Akas apa sih! Kemarin pak Akas marahin saya sekarang kenapa sok peduli sama saya!!"ucap Zia yang membuat Akas terkejut mendengar Zia yang membentaknya.
"Kenapa pak, kenapa orang miskin seperti saya tidak bisa merasakan kebahagiaan? Apa kebahagiaan itu hanya untuk orang kaya saja!!"Akas yang melihat itu membuat dirinya tidak tega. Tanpa pikir panjang Akas merengkuh tubuh Zia kedalam pelukannya sontak saja Zia terkejut dengan sikap Akas yang tiba-tiba saja memeluknya.
"Kebahagian itu bukan hanya untuk orang kaya saja Zia , kamu mungkin belum menemukan kebahagiaan itu ."ucap Akas yang membuat Zia mendorong tubuh Akas .
"Pergi!! Saya butuh waktu untuk sendiri.."ucapnya yang ingin pergi dari hadapan Akas .
"Zia , Oliv sakit dan dia butuh kamu. "teriak Akas yang membuat Zia terdiam sejenak setelah mendengar ucapan Akas .
"Saya tidak minta kamu buat peduli sama Oliv , tapi saya hanya ingin ngasih tahu saja dan kalo kamu ingin menjenguknya saya akan mengizinkan kamu."ucap Akas yang kemudian dia langsung pergi dari sana. Zia yang berbalik namun dia tidak melihat Akas disana.
"Oliv ,sakit apa?"itu yang ada di pertanyaan Zia namun sayang dia tidak melihat keberadaan Akas disana. Zia memilih untuk pulang ke bibi , bagaimana pun hanya itu tempat persinggahan nya ,Untung saja Vina dan Lusi sudah tidur membuat Zia memilih untuk masuk ke dalam kamarnya. Zia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan setelah selesai membersihkan dirinya Zia memilih berbaring di kasurnya. Kata-kata Akas yang mengatakan tentang Oliv yang sakit membuat pikiran Zia tentang perkataan Vina tersingkirkan.
"Besok aku harus ketemu dengan pak Akas , aku ingin menjenguk Oliv ."gumam Zia yang ingin menemui Oliv untuk melihat kondisinya.
Zia memilih untuk istirahat karena kepalanya pusing mungkin efek dari kehujanan tadi, besok dia akan
Zia baru saja bangun dan sekarang tubuhnya sangat lemah mungkin karena efek semalam dia kehujanan, jadi dia sekarang malah sakit.
"Nggak boleh sakit, aku harus ketemu sama Oliv "ucap Zia yang ingin tahu kondisi Oliv .
Sedangkan itu di rumah sakit Akas juga tidak tidur semalaman, dia menjaga putrinya itu.
"Oliv sudah bangun? Oh iya tadi Daddy beliin makanan Oliv makan ya Supaya bisa cepat sembuh."ucap Akas namun tidak ada jawaban dari orang yang dia ajak bicara.
"Oliv masih marah ya. Daddy sama ? Tanya Akas
" Daddy tau Oliv marah dan nggak mau ngomong sama Daddy tapi tolong sarapan ya Daddy nggak mau liat Oliv sakit terus. "bujuk Akas yang berharap putrinya itu mau sarapan dengannya.
"Oliv tahu papah semalam ketemu sama Mommy Zia." mendengar nama Zia di sebut oleh Akas membuat anak kecil itu beranjak dari tidurnya.
"Daddy ketemu mom Zia dimana?"tanya Oliv yang membuat Akas tersenyum karena anaknya itu mau bicara.
"daddy nggak sengaja ketemu mommy di Jalan." jawabnya yang berbohong padahal yang sebenarnya adalah dia yang mencari Zia
"Apa Daddy bilang Oliv sakit?"tanyanya yang di Angguki oleh Akas .
"Iya, Daddy bilang Oliv sakit sama Mommy ." mendengar itu membuat Oliv senyum.
# terimakasih sudah baca cerita dan jangan lupa komen dan baca terus ya#
..cpt pulih y Oliv
sampe nunggu lama ini thor