NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balap Liar

"Want to pump your adrenaline?"

Ehm, apa ini? Tanpa diduga Kin mendekatkan wajahnya sedekat jeda satu jengkal dengan wajahku.

Sudah malam, feeling down, dan ada seorang lelaki diatas kasur. Aku bisa merasakan debar gugup di dada apalagi saat wajahnya makin mendekat ke telingaku.

Puff...

Dia meniup telinga menciptakan kegelian yang nikmat.

"Temenin gue balap liar"

S... Seriously?

Apa dia sudah gila? Ah, Kin kan memang gila, kelakuannya tidak abnormal. Padahal aku sedang berpikir mesum, tapi seketika mood jadi rusak saat dia mengajak menonton balap liar.

Lelaki itu menyuruh ikut agar aku refresh sejenak dari masalah beberapa hari ini. Tidak memakan waktu lama untuk memilih pakaian, aku sudah bersiap dengan bikercore style. Kaos, jaket kulit, dan celana jeans. Tampak edgy berenergi rebel sesuai dengan tema kegiatan, balap liar.

Kin mengeluarkan motornya dari garasi. Oke juga, Ducati Panigale V4. Diberikannya helm, sarung tangan, dan masker lalu menyuruh aku duduk di belakangnya.

"Hang on to me!" kata Kin sambil memacu motor.

Motor belum berjalan tapi aku sudah merasa takut. Tubuhku merapat ke punggung, memegang erat pinggangnya. Motor melaju dengan sangat cepat memberi sensasi mau terbang. Suara motor yang kasar bertumbuk angin yang kencang, this is freaking me out.

Motor memasuki industri terbengkalai yang terletak di pinggiran kota. Melewati jalan berlubang dan berpasir, menuju area drag bike di tengah kawasan.

Memasuki area balap, suara motor yang keras dan sorot lampu menyilaukan sungguh menciptakan bising yang mengganggu.

"Boleh juga nyali lo,"

Seorang lelaki dengan rambut panjang berantakan mendekati kami. Senyumnya angkuh, sorot matanya bengis. Sepertinya dia rival yang menantang Kin bertaruh tiga puluh juta.

"You gonna take the L?" tanya lelaki itu sambil membentuk huruf . L for lose. Beberapa orang di belakangnya tertawa receh.

Kin tidak menjawab, hanya tersenyum sambil membakar rokok.

Wasit drag bike memanggil kedua rider untuk memulai balapan. Kin dan lawannya memasang helm dan sarung tangan. Balap dimulai, Kin memacu motor dengan sangat cepat begitupun motor di sampingnya.

Aku hanya menyaksikan tapi dapat merasakan atmosfer pertarungan yang sengit. Ini kali pertama aku melihat balapan secara langsung. Fokusku tak hanya pada para bikers, tapi perempuan-perempuan spek LC yang menemani. Udara begitu dingin tapi pakaian mereka mini dan terbuka, sengaja mengundang mata dan tangan-tangan liar.

Hanya perlu hitungan detik untuk kedua pembalap sampai di titik akhir. Motor Kin melintasi garis finish lebih cepat, ia memenangkan kompetisi ini. Wow, i am totally stoked! Perasaan girang ini sungguh tak terkira, mendorong rasa ingin cepat berlari memeluknya.

Seseorang memberikan tas, Kin mengintip isinya lalu mengacungkan jempol. Dia memastikan isinya sesuai kesepakatan, lalu melemparkannya padaku.

"Naik!" ucapnya padaku dengan tergesa.

Tapi sepertinya ada masalah, lelaki gondrong dan gank nya menghadang motor Kin.

"That's not fair, dude!" teriaknya.

Tiba-tiba Kin memacu motor, melewati motor lain yang mencoba menghadang. Aku memegang erat pinggangnya sambil memeluk tas uang. Motor melaju sangat cepat menghindari kejaran motor-motor di belakang yang berusaha menyerang. Kin terus memacu motornya melewati jalan malam yang gelap dan sepi. Saat menemukan jalan yang lebih terang dia memperlambat kecepatan lalu menurunkan aku. pinggir jalan.

"Stay back, i'll deal with them!" ucap lelaki itu dengan suara dingin lalu memacu balik motornya.

Sinar bulan membentuk bayangan manusia-manusia yang begitu jelas dari balik selimut malam. Aku bisa melihat punggungnya dari kejauhan. Lelaki itu hanya sendiri menghadapi kerumunan yang siap menyerang. Mentalnya cukup tenang, sepertinya dia punya persiapan untuk melayani para pengusik.

Lima lawan satu, mereka menyerang Kin dengan tinju dan tendangan. Kin terampil dalam bela diri, berkali-kali menghindari serangan lalu menjatuhkan lawan dengan tinju.

Beberapa orang mencoba menyerang dengan senjata tajam. Kin tak diam, ia mengeluarkan sebilah machete blade yang tersembunyi di balik jaket. Mengangkat pisau dan memotong udara dengan cepat, tusukan bilahnya tepat melukai bagian tubuh lawan. Beberapa berteriak kesakitan dan jatuh ke tanah.

Melihat temannya ambruk, seorang dari mereka mencoba melarikan diri. Kin langsung mengejar dan machete blade pun menikam punggungnya. Terdengar teriakan dan rintihan saat darah segar mengalir.

Sungguh aku tak mengira dia sebrutal itu. Sangat kejam, tapi dia terlihat sangat menikmati. Kin mengeluarkan handphone lalu berbicara dengan seseorang. Aku melihat senyum iblis di akhir pembicaraan.

Aku sungguh takut dengannya. Dia berjalan ke arahku sambil memutar pisau lalu berbisik, "Don't push my buttons!".

***

Berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan?

Bukan hak aku untuk tahu. Aku hanya terkejut karena dunianya begitu luas, mungkin tidak sampai sepuluh persen tentangnya yang ku tahu.

Dia benar-benar berhasil memompa adrenalin ini. Pulang dari drag bike sama sekali tidak meredakan kecemasan, justru level tekanan mentalku kini ada di puncak. Siapa yang tidak stress menyaksikan pembantaian tepat di depan mata?

"Mereka tidak mati kan?" tanyaku berulang sepanjang perjalanan pulang dan sesampainya di rumah.

"Nggak tahu," jawabnya tenang.

Kin begitu tenang, bahkan tadi dia sempat mengajakku makan dulu di Mcdonalds. Aku hanya makan eskrim karena masih jijik dengan sesuatu bertulang.

Aku sangat takut. Takut polisi mencariku karena ikut terlibat dalam pengeroyokan. Takut masuk penjara. Takut orang-orang itu mati lalu roh nya menuntut balas dendam.

Astaga, kenapa hidupku jadi kacau begini? Kupikir Tuhan memberi kesempatan untuk melanjutkan hidup agar aku merasakan mimpi indah, tapi ternyata hampir tiap hari adalah mimpi buruk.

Dan kurasa sumber mimpi buruknya, dia.

Aku menatap sebal lelaki yang sedang duduk di sofa membersihkan pisau, machete blade yang dia gunakan tadi untuk menikam orang-orang.

"Lo bisa ya setenang itu,"

"Harusnya gimana?"

"Don't you feel bad about what u did?"

"Self-defense, bruh!"

"Nggak takut kalau perbuatan lo diketahui polisi atau orang lain?"

"Aman".

Jangan-jangan dia bisa sesantai ini karena sudah biasa melakukannya? This dude totally psycho. Seketika aku teringat dengan id card yang kutemui di kamarnya.

"Kin, Specter itu apa?"

Apa ini saat yang tepat untuk bertanya? Reaksinya dingin, dahinya berkerut. Pertanyaan itu membuat tangannya mencengkram kuat handle pisau.

Kok bisa setolol ini ya? Dia jadi menyadari kalau aku sudah menyusup masuk kamarnya tanpa izin.

"Nama genk lo ya?"

"Oh, itu tempat kerja lama."

"Perusahaan apa?"

"Keamanan"

"Satpam?"

"Konsultan keamanan"

"Bodyguard?"

"Hmmm..." jawabnya mengangguk pelan. "Jadi mau tanya apa lagi, manis?"

Kin mendekat, seperti biasa tangannya menyentuh pipi ini lalu meremasnya seperti angry bird.

"Jangan coba mencari tahu apa-apa lagi tentang gue!"

***

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!