Gimana rasanya,saat kalian udah punya cowok yang udah perfect tapi tiba-tiba perasaan kalian goyah dengan kehadiran sahabat pacar kalian yang juga udah punya pacar?
Ini yang tengah terjadi pada Aya dan juga Rey.lalu apa yang akan mereka pilih, bertahan dengan pasangan mereka masing-masing atau memilih berpisah dan memulai kisah mereka yang baru?
gaes..gaes...ini lapak aku yang baru..tetap temanya masalah cinta ya gaes..
yuk mampir kesini dan ikuti kisah mereka.
jangan lupa tulis kritik dan saran kalian dikomen ya.. suwun 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Sepulang kerja Aya mampir terlebih dahulu membeli makanan di sebuah warung tenda pinggir jalan yang menjual menu pecel lele, letaknya berada diseberang jalan depan kantor Aya.
Warung tenda pecel lele milik pak Nurdin ini cukup terkenal dikawasan itu.bukan hanya dari rasanya saja yang terkenal enak dan endul,tapi harganya juga terhitung cukup murah,pas lah untuk kantong anak-anak kost.
Warung tenda yang di didirikan pak Nurdin ini sudah berdiri sejak tahun 1990 an.dan ternyata sudah memiliki beberapa cabang juga.walaupun cuma berada di warung tenda tapi pengunjungnya sangat ramai.bahkan pak Nurdin bisa menjual 100 porsi pecel lele setiap malam nya.warung tenda pecel lele pak Nurdin ini buka mulai pukul jam 5 sore sampai 12 malam.malah terkadang belum sampai jam 12 malam,pecel lele pak Nurdin sudah habis terjual.sangking sudah banyaknya pelanggan warung tenda pecel lele ini.
Aya duduk disalah satu kursi yang disediakan pak Nurdin untuk para pembelinya,selagi menunggu pesenannya jadi, Aya membuka hpnya.
Huuufft...
Terdengar helaan nafas dari gadis cantik itu, bagaimana tidak, bahkan sampai sekarang tak ada kabar dari sang kekasih.sepertinya kekasih nya itu benar-benar sedang marah dengan nya.pesan yang Aya kirim tadi pagi pun hanya centang dua abu-abu, tandanya belum dibaca oleh Arjun.
Aya beralih ke galeri foto di handphonenya,begitu banyak potret foto kebersamaan mereka tersimpan rapi di sana.2 tahun mungkin waktu yang terhitung masih belum lama untuk mereka saling memahami satu sama lain,tapi bagi Aya ada begitu banyak kenangan yang sudah mereka buat.apalagi Arjun ini tipe cowok yang cukup romantis baginya.sikapnya yang lembut,gak bawel dan terkesan anteng,menjadi salah satu alasan menerima cinta seorang Arjun.tapi belakang ini Aya merasa sikap Arjun mulai berubah.
Yang awalnya gaya pacaran mereka masih dibilang wajar dan diambang normal, akhir-akhir ini malah Arjun terkesan agresif, seperti menjerumus ke arah gaya pacaran yang cukup mulai vulgar menurutnya.Sebenarnya Aya cukup paham mengenai keinginan sang kekasih itu.tapi Aya sendiri mempunyai prinsip sebagai seorang cewek yang tentu mau melindungi harga dirinya.dijaman sekarang yang serba bebas tidak serta merta merubah prinsip hidup seorang Ranaya Prastiwi.termasuk mengenai gaya pacarannya.
semakin kesini kamu bukan sosok kak Arjun yang aku kenal.batin Aya sembari mengusap salah satu foto kebersamaan mereka di galeri hpnya.
Drrrrtttt.. drrrrtttt..
Tiba-tiba layarnya berubah menampilkan adanya panggilan masuk.Aya pun langsung menggeser tombol hijau dan mengangkat teleponnya.
"loe dimana sih,ay?."
suara cempreng sang sahabat langsung nyaring terdengar di telinganya.
"beli makan.kenapa?."
"cepetan balik!gue udah kesemutan nungguin loe.bungkusin gue sekalian ya,ay."cerocos Dinda tanpa jeda.
tut... sambungan telpon malah diputus sepihak oleh Dinda.Aya hanya bisa menatap layarnya,bengong.
"dasar dindot!."gerutu Aya tak habis pikir dengan kelakuan sahabat yang merangkap jadi tetangganya itu.
"udah jadi neng."
Suara pak Nurdin membuat Aya mendongakkan wajahnya.bergegas Aya mematikan handphone dan memasukkan kedalam tasnya.
"baik pak."buru-buru Aya berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri gerobak pak Nurdin.
Untungnya tadi Aya memesan dua porsi,niatnya sih untuk jaga-jaga kalau tengah malam perutnya kelaparan.soalnya habis ini dia harus lembur lagi,entah kenapa kepala divisi nya, Bu Angie,malah menyuruhnya memperbaiki laporan keuangan yang tadi malam dia kerjakan.katanya banyak yang salah dan menyuruhnya membuat ulang laporan itu lagi.
padahal paginya udah Aya periksa dengan teliti sebelum dia bawa ke kantor.tapi apa boleh buat,dia malah kenak semprot dan disuruh membuat ulang laporan itu.mau tak mau harus Aya kerjakan.apalagi lagi laporan ini harus jadi besok dan dikerjakan dengan benar.
"ini pak uangnya."ujar Aya sambil mengulurkan uang 50 ribu ke pada pak Nurdin.
"udah dibayar sama mas itu neng."jawab pak Nurdin sambil mengulurkan kantong plastik berisikan 2 bungkus porsi pecel lele pesan Aya.
"hah?mas siapa pak?."Aya nampak terkejut mendengar penuturan pak Nurdin kalau pesanannya udah dibayar.
"itu yang pakek jaket item."tunjuk pak Nurdin pada seseorang yang sedang menyeberang jalan.
Aya mengikuti arah telunjuk pak Nurdin.
Aya memicing kan matanya kala melihat kearah sebrang, Aya langsung bisa menebak siapa orang yang dimaksud pak Nurdin.walaupun cuma melihat punggung orang itu.
kenapa dimana-mana ada dia sih?."gumamnya dalam hati.
"ini neng."kata pak Nurdin yang ternyata tangannya masih menggantung dengan kantong plastik yang masih ada ditangannya.
"oh iya.makasih ya pak."tangan Aya segera menerima kantong plastik dari pak Nurdin yang berisikan pesenannya tadi.
Buru-buru Aya pergi dari sana,dan melangkahkan kakinya pulang menuju tempat kostnya.
Sampai di depan tempat kost nya, Aya sudah disuguhi wajah cemberut Dinda.
"loe beli makan apa mojok dulu sih?."omel Dinda yang sudah berdiri sembari melipat kedua tangannya.
"sabar napa.masih jalan kaki,nyai."balas Aya sembari memasukan kunci kost nya ke gagang pintu.
Cekrek...
Suara kunci pintu terbuka.
Dinda langsung nyelonong masuk dan rebahan di atas kasur Aya,Aya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah tamu nya itu.
"gue mau mandi dulu."
"loe kalau mau makan,makan dulu aja gak usah nunggu gue!."kata Aya langsung menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi,tanpa menunggu jawaban dari Dinda.
Dinda malah tak menggubris ucapan Aya,dia malah memejamkan matanya.rasa kantuknya sudah tak bisa dia elak lagi.hari ini dirumahnya sedang ada kegiatan arisan ibu-ibu komplek.udah dari subuh Dinda disuruh ngebantuin mamanya buat hidangan para tamu arisan mamanya.badannya capek semua, ditambah lagi dinda udah ngantuk berat karena udah bangun dari subuh.makanya Dinda memilih kabur ke kost an Aya untuk sekedar numpang tidur.
Zzzz.....zzz....zzz
Suara dengkuran halus keluar dari mulut Dinda.
Tak butuh waktu lama,Dinda pun sudah tertidur pulas.
si Arjun pun blm ketahuan aja tuh
perifun iki?
Ayoklah semungguuttt!!!!!
. hihi