Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 17_Hari Terakhir
KALAU ADA TYPO LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YA 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
FAVORITKAN, PENILAIANNYA, VOTE, LIKE, KOMEN, DAN HADIAHNYA JUGA BOLEH BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA🙏🏻😊
HAPPY READING 🌼 🌼 🌼
🥕🥕🥕
Akhirnya Agra pun menuntaskan kembali hasratnya yang sudah tidak tertahan, hingga malam hari baru lah Agra menyelesaikan semuanya.
Entah jika bersama dengan Ryana rasanya Agra ingin terus bersama wanita tersebut, jika bertanya mengapa Agra kasar tiba-tiba dengan Rayna tadi jawaban nya Agra juga tidak tahu, dia kesal karena pakaian yang di pakai Rayna tadi terlalu terbuka, apa lagi di sana ada bodyguard nya.
Dia melihat Rayna yang sudah terkapar tidak sadarkan diri maksudnya tidur ya, segera Agra menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri.
Setelah beberapa saat akhirnya Agra keluar dari sana dengan handuk yang bertengger di pinggang nya dan menutupi area bawahnya, sedangkan bagian atasnya dia buka saja tanpa dia tutupi apapun.
Segera dia menuju ke walk in closet nya dan berganti menggunakan pakaian santainya, setelah itu dia menuju ke markas untuk menemui David karena tadi Agra mengurungkan niatnya untuk ke sana.
Sebelum keluar dari kamar tersebut, dia melihat Rayna yang masih terlelap tenang dengan selimut tebal menutupi tubuh polosnya yang tanpa busana itu.
Seketika senyum tipis terbit dari bibir Agra jika dia mengingat bagaimana ganasnya dia di ranjang tadi, bahkan dia tidak mendengarkan permintaan Rayna untuk menyudahi percintaan mereka, itu semua karena pesona Rayna yang ternyata memikatnya namun Agra menepis bahwa dia suka dengan Rayna, dia hanya butuh penghangat di ranjangnya saja tanpa ada cinta-cintaan.
"Bi tati saya akan ke markas, jaga Rayna di sini dan jangan ke paviliun dulu sebelum saya pulang." perintah Agra karena dia raut tiba-tiba nanti Rayna bangun dan mencari orang namun tidak ada orang sama sekali.
"Baik tuan." jawab bi Tati.
Setelah itu Agra pun menuju ke markas, baru saja tiba ternyata di sana sedang ada keributan.
"Ada apa ini?" tanya Agra dengan tegas membuat semua orang melihatnya.
"Maaf tuan, ini tawanan ingin keluar dari sini." ucap David dengan takutnya melihat wajah menggelap dari tuannya itu.
"Ck, bunuh saja semuanya. Oh ya kebetulan aku dapat telepon dari Mr. Marlon bahwa beliau mencari mata dan juga jantung, bukankah akan bagus jika dia yang menyediakan nya." ucap Agra dengan santainya, sudah seperti psikopat saja bukan.
Sedangkan tawanan tadi yang mencoba memberontak pun mati kutu mendengar apa yang Agra ucapan kan.
"David segera kau siapkan untuk pembedahan, setelah selesai kau lempar saja tubuhnya ke kandang Tiger." lanjut Agra membaut David yang awalnya diam pun mengiyakan ucapan tuannya.
"Eksekusi siapa saja yang dari tadi berisik, dia kita ini ruang karaoke." ucap Agra kemudian duduk di kursinya sambil melihat orang orang yang sebentar lagi akan menjemput ajalnya itu.
"Tuan maafkan saya, tuan saya mohon jangan bunuh saya!" teriak orang tersebut, namun Agra tidak menghiraukan dan tak menanggapi nya karena terlambat jika untuk meminta maaf.
Setelah itu David dan anak buah lainnya pun membawa dua orang yang dari tadi mengacau dan berisik di dalam tahanan.
"Akhhhh tu... tuan tolong," teriak salah satu setelah David langsung mencopot mata orang tersebut tanpa takut hingga tewas sudah dua orang tersebut.
"Kalian lihat, karena kecerobohan nya dia harus menggantinya dengan nyawanya. Bukankah aku pernah bilang untuk tak pernah melawan." tegas Agra dengan aura menakutkannya membuat siapapun takut.
"Sudah kau bunuh pria itu?" tanya Agra saat melihat David dan anak buah lainnya datang menghampiri nya.
"Sudah tuan, untuk mata dna jantung sudah di taruh di tempat yang aman, sedangkan untuk tubuh mereka Tiger sedang menyantap nya" jawab David dan hanya mendapatkan anggukan oleh Agra.
"David masuk ke ruangan ku." perintah Agra setelah David mengatakan hal tersebut.
"Baik tuan."
David pun mengikuti langkah kaki tuannya menuju ke ruangan ketua mafia itu.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Agra saat melihat David sudah duduk di depannya.
"Tuan saya mendengar bahwa akan ada pameran di mana nantinya pulau incaran ruangan akan di lelang." ucap David yang tahu kalau tuannya sedang mengincar pulau tak berpenghuni di daerah Yunani, di mana di adalah titik atau pusat harta karun berada, namun hanya orang-orang tertentu yang tahu tentang pulau tersebut.
Sehingga saat Agra mendengar hal itu pun senyum sumringahnya pun tampak, dia akan berusaha untuk merebut pulau itu, selain karena harta karun, di sana juga adalah tempat peninggalan sang kakek namun di rebut oleh sahabat dari kakeknya sendiri.
"Kau harus dapatkan pulau itu bagaimana pun caranya, aku akan membuat siapapun yang menginginkan pulau itu tidak bisa mengambilnya kecuali diriku." tegas Agra dan di angguki oleh david.
"Baik tuan, dan satu lagi tuan tentang pengiriman senjata ke Spanyol seperti nya akan ada halangan karena pergantian pemimpin di pihak imigrasi tuan." ucap David.
"Bodoh memang Nicolas, dia sebagai pemimpin saja namun dengan bodohnya dia ketahuan sedang selingkuh, akhirnya sekarang kita juga yang kesulitan. Sambungkan telepon dengan pak presiden, seperti nya aku harus bernegosiasi kembali," ucap Agra.
Segera David pun menjalankan perintah dari Agra, setelah tersambung Agra Kun berbicara banyak dengan presiden, karena memang kekuasaan nya di dunia bisnis dan juga dunia mafia sehingga dia kenal akan banyak orang orang penting, hingga sekelas presiden pun dia kenal.
"Segera urus pengiriman senjata di Spanyol, aku sudah mengurusnya." ucap Agra kemudian pergi dari sana dan menuju kembali ke mansion.
.
Sedangkan di sisi lain, tak lama setelah Agra pergi Rayna pun terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa remuk redam.
Seketika dia mengingat kembali bagiamana kasarnya Agra mengulangi percintaan mereka, seketika air mata pun turun dari pelupuk mata indah wanita malang itu.
"Ayah, ibu, Rayna rindu kalian." seru wanita itu dengan air mata tak terbendung.
Setelah itu Rayna pun berusaha untuk menuju ke kamar mandi, dia berusaha sekuat tenang walau harus tertatih.
Meski bukan yang pertama namun tetap saja terasa sakit bagi Rayna, apa lagi Agra melakukannya dengan sangat kasar.
Setelah sampai di kamar mandi, Rayna pun merendamkan tubuhnya di bathtub tersebut, setidaknya dia bisa merilekskan tubuhnya walau hanya sebentar.
"Aku berharap ini adalah hari terakhir ku." lirih Rayna kemudian menenggelamkan tubuhnya di bathtub yang penuh dengan air itu.
Sedangkan semua orang tidak tahu apa yang baru saja Rayna lakukan, jika saja Agra tahu maka bisa di pastikan dia akan khawatir dengan kondisi Rayna sekarang ini.
Bahkan bi Tati beberapa kali melihat ke kamar Rayna namun dia masih tidur sehingga bi Tati kembali ke dapur, sehingga dia tidak tahu bahwa Rayna sudah bangun dan tidak tahu apa yang sedang coba dia lakukan itu.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...