Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Seusainya menghabiskan sarapannya,Samudra pun segera berdiri dari tempat duduknya untuk berangkat ke kantor.Ia merasa bahwa hari ini akan menjadi hari yang baik karena Davina.
Sebelum pergi,Samudra mendekati Davina ketika Bi Atun sedang berada di dapur.Ia mencium pipi Davina dengan lembut,membuat Davina terkejut sekaligus dibuat tersenyum dengan perlakuan romantis dari Samudra.
Davina merasa bahwa hatinya berdegup kencang ketika Samudra mencium pipinya.Ia merasa bahwa Samudra telah membuatnya merasa spesial.Ketika Samudra pergi,Davina menyentuh pipinya yang barusaja dicium oleh Samudra.Ia masih bisa merasakan kehangatan akan ciuman bibir Samudra di pipinya dan itu membuat Davina merasa sangat senang.
Pada saat Davina ke dapur untuk membantu ibunya,Bi Atun,untuk mencuci piring dan peralatan memasak,Bi Atun memberitahu Davina kalau tadi ia membereskan kamar tamu yang dipakai oleh Samudra.
Bi Atun bercerita kepada Davina kalau ia menemukan noda darah yang tertinggal di sprei kasur yang ditempati oleh Samudra di kamar tamu.Bi Atun mengatakan kepada Davina kalau mungkin Samudra dan Cassandra telah melakukan hubungan suami istri.
Mendengar ucapan ibunya hanya bisa membuat Davina terdiam.Ia ingin memberitahu kepada ibunya kalau ibunya itu salah mengira tentang Samudra dan Cassandra.Ia ingin memberitahu ibunya kalau ialah orang yang telah melakukan hubungan suami istri itu bersama Samudra dan bukannya Cassandra.
Namun Davina tidak tahu caranya untuk mengatakannya.Ia takut kalau ibunya itu tidak akan merestui hubungan gelapnya dengan Samudra.Davina merasa bahwa ia telah melakukan sesuatu yang salah dan tidak tahu bagaimana caranya untuk memperbaikinya.
Davina merasa bahwa ia telah terjebak dalam konflik batin yang sangat berat.Ia tidak tahu bagaimana cara untuk mengungkapkan perasaannya kepada ibunya dan Samudra.Davina hanya bisa berharap bahwa ia akan menemukan jalan keluar dari masalah ini.
Cassandra menyuruh Bi Atun dan juga Davina untuk menurunkan semua foto pernikahannya dengan Samudra yang ada di dalam kamarnya untuk disimpan di dalam gudang.Cassandra merasa dirinya tidak ingin melihat foto-foto pernikahannya dengan Samudra.
Bi Atun yang mengetahui niat Cassandra berupaya untuk menasehati Cassandra agar tidak melakukan niatnya itu karena Samudra masih berstatus sebagai suaminya.
"Nona Cassandra,nona seharusnya tidak boleh melakukan hal seperti itu.Pak Samudra masih berstatus sebagai suami dari nona Cassandra,dan nona harus menghargai sedikit perasaan pak Samudra." kata Bi Atun dengan lembut.
Bukannya merasa bersalah,Cassandra malah menyalahkan Bi Atun karena terlalu ikut campur dalam urusannya dengan Samudra.
"Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusanku dengan Samudra,bi.Kamu itu hanya pembantu,bukan keluarga di rumah ini." kata Cassandra dengan dingin.
Tak hanya itu Cassandra juga mengingatkan Bi Atun untuk menyadari statusnya sebagai pembantu yang dirinya sama sekali tidak berhak untuk mencampuri urusan majikannya.Mendengar hal itu membuat Davina tidak terima,sehingga ia membela ibunya di hadapan Cassandra.
"Ibuku tidak salah,nona Cassandra.Ibuku hanya ingin membantu untuk membuat nona Cassandra mengerti akan perasaan pak Samudra ketika ia mengetahui semua foto pernikahannya dengan nona telah dipindahkan ke gudang." kata Davina dengan teguh.
Cassandra merasa bahwa Davina tidak menghormatinya sebagai majikannya.Ia merasa bahwa Davina terlalu berani untuk membela ibunya.Konflik antara Cassandra dan Davina semakin memuncak,membuat suasana di rumah menjadi sangat tegang.