NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpananmu

Aku Bukan Wanita Simpananmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembantu / Chicklit
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Leana seorang aktris yang baru saja terjun ke dunia hiburan tiba-tiba didorong ke dalam laut. Bukannya mati, Leana justru masuk ke dalam sebuah novel yang di mana ia menjadi tokoh pendukung yang lemah. Tokoh itu juga memiliki nama yang sama dengannya

Leana menjadi salah satu simpanan tokoh utama yang telah beristri. Namun tokoh utama pria hanya menganggap ia sebagai alat pemuas hasrat saja. Dan terlebih lagi, di akhir cerita ia akan mati dengan mengenaskan.

Merasa hidup sudah di ujung tanduk, Leana berusaha mengubah nasib tokohnya agar tidak menjadi wanita simpanan yang bodoh dan tidak mati mengenaskan. Di sisi lain Leana juga harus mencari cara agar keluar dari dunia novel ini.

Akankah Leana mampu melepaskan diri dari tuannya yang terkenal kejam itu? Dan bagaimana caranya agar Leana mampu kembali ke dunia asalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunjukan Yang Baru Dimulai

Satu sampai sepuluh jika dinilai bagaimana pandangan para pelayan kepada Dalton adalah sepuluh. Dalton digambarkan sebagai sosok yang berwibawa dan sangat berbaik hati di depan para pelayan. Tetapi di luar, Dalton bagaikan orang yang tidak punya hati nurani. Apapun dia lakukan demi kepuasannya sendiri.

Kepuasan yang Dalton dapatkan selalu dari luar dan tidak pernah ada di dalam mansion. Bagi Dalton, di mansion ini adalah tempat untuknya beristirahat dan tempat di mana segala urusan agak membosankan. Tetapi kali ini tidak, Leana mengubah tempat itu menjadi tempat yang paling Dalton sukai.

Sekarang semua pelayan termasuk Abraham dan tukang kebun juga ada di ruang tamu. Biasanya mereka selalu melakukan rapat ini saat akan ada acara besar atau pengumuman penting. Rapat ini biasanya tidak pernah dilakukan di malam hari juga biasanya diketuai oleh Nyonya Merry.

Namun kali ini tidak seperti biasanya, rapat ini dilakukan di malam hari dan diketuai oleh Dalton sendiri. Mereka semua yang masih menggunakan piyama dan masih setengah mengantuk hingga berubah menjadi bugar kembali.

"Jadi kalian semua sudah lengkap berkumpul di sini?" tanya Dalton.

"Sudah semua Tuan," jawab Nyonya Merry.

"Pertemuan ini aku adakan mengingat agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kejadian apa itu?" Dalton bertanya kepada semua berharap ada yang bisa menebaknya.

Semua hanya diam, saling toleh-menoleh satu sama lain. Hingga suasana menjadi tegang saat Leana mengacungkan tangan.

"Iya silakan Leana, sepertinya kau sangat tahu pertemuan ini dibuat untuk apa."

"Ini karena kesalahanku," ucap Leana kepada semua.

"Benar. Leana adalah satu-satunya pelayan yang meminta resign secepatnya, lalu dia juga masuk ke tempat ini lagi. Nyonya Merry pikir aku tidak peduli dengan pelayan yang ada di rumah ini, tetapi aku tahu jika sesuatu aturan banyak dilanggar oleh Leana. Ditambah lagi dengan kerusakan laptop di ruangan kerjaku--"

"Aku merusak laptopmu?" tanya Leana memotong pembicaraan Dalton.

"Benar Nona Leana," ucap Dalton tegas.

Leana menelan air ludah. Ternyata dia banyak membuat kesalahan. "Namun Tuan yang menyuruhku minum itu!" bantah Leana.

"Aku tidak menyuruhmu minum satu botol."

Berdebat dengan Dalton tidak akan bisa menang, ditambah lagi Leana yang jelas-jelas salah. Beberapa pelayan melirik Leana dengan tatapan yang menusuk seakan-akan Leana membuat kesalahan yang akan menjerumuskan mereka ke neraka.

"Lalu, dengan itu jika ada pelayan yang telah keluar dari tempat ini maka tidak boleh kembali termasuk dirimu Nyonya Merry."

Wanita tua itu mengangguk paham.

"Lalu mulai sekarang kamar Leana akan ada di sebelahku. Gadis ini akan menjadi asistenku di tempat ini, dan aku akan memberikan pekerjaan khusus untuknya. Jadi jangan ada tugas tambahan untuknya."

"Tetapi untuk apa Tuan? Itu terlihat akan lebih rumit untuknya," Nyonya Merry bertanya berusaha membela Leana.

"Hukuman, sampai aku merasa sudah cukup dan Anastasia sudah pulih sepenuhnya. Mungkin Leana juga yang akan mengurus Anastasia saat bangun dari komanya. Kau setuju Leana?"

Leana mengangguk membuat semua kesepakatan selesai.

"Kesepakatan selesai, sekarang kalian boleh kembali ke kamar kalian masing-masing." Dalton mempersilakan.

Seluruh orang meninggalkan ruangan begitu juga Dalton. Hanya tersisa Nyonya Merry, Mira, dan Leana.

"Bagaimana kau tidak apa-apa Leana?" Nyonya Merry bertanya kepada Leana

"Tidak apa-apa Nyonya Merry."

"Tidak perlu khawatir, jika Leana butuh bantuan aku bisa membantunya. Tetapi Tuan Dalton melarangku. Mungkin jika itu urusan Tuan Dalton aku tidak bisa membantu, tetapi selagi itu urusan Leana akan bisa aku bantu," kata Mira memberi semangat.

"Benar Mira, aku bersyukur Leana memilikimu. Ini sudah malam, sebaiknya kalian ke kamar masing-masing dan tidur. Dan Leana, kau tahu kan kamar itu?"

"Aku tahu Nyonya."

"Kamarnya tidak dikunci, kau bisa tinggal masuk ke dalam sana. Aku pamit dulu."

Nyonya Merry pergi disusul dengan Mira yang ke kamarnya. Leana menarik nafas, sekarang perjalanan hidupnya baru akan di mulai. Semua ini menjadi tantangan bagi Leana. Segera Leana beranjak ke kamarnya.

Saat gadis itu akan berjalan ke arah kamarnya, Dalton menunggu Leana di depan pintu. Leana sudah menyangka bahwa akan ada suatu hal yang menyulitkannya.

"Ada apa?" tanya Leana.

"Hanya melihatmu masuk ke kamar," jawab Dalton dingin.

Leana menghiraukan pria itu dan segera masuk ke dalam kamar. Kamarnya begitu nyaman, Leana baru ingat jika kamar ini adalah milik mendiang orang tua Dalton. Wajar saja jika kamar ini benar-benar bagus. Perabotannya juga sangat mahal dan mewah, tetapi barang-barang almarhum sudah disingkirkan ke tempat yang lebih terawat.

Rasa ingin tahu menguasai Leana hingga membuatnya mencari-cari sesuatu yang mungkin tertinggal. Dan benar saja, sebuah foto keluarga dalam bingkai ada di dalam laci nakas. Foto keluarga Dalton yang di mana hanya ada Ayah, Ibu dan Dalton. Dalton pada saat itu masih berusia sekitar delapan tahun.

"Lihatlah, saat jadi anak-anak saja dia terlihat dingin dan mencekam. Sama sekali tidak ada senyuman," gumam Leana menatap foto itu.

Foto itu diletakkan Leana kembali ke dalam laci nakas. Leana melihat meja rias yang indah. Gadis itu tersenyum membayangkan skincare dan make up yang penuh di atas meja ini.

"Di duniaku aku bisa menikmati semua ini. Aku rindu semuanya. Sianya aku juga merindukan si jahat Leon."

Kring... Kring...

Sebuah telepon genggam berdering, Leana terkejut dan mengangkat telepon yang terlihat jadul itu.

"Halo. Ini siapa?" Leana bertanya

Tittt...

Telepon tiba-tiba saja dimatikan. Leana bingung dan menaruh kembali telepon itu ke tempatnya.

Kring... kring...

Telepon itu kembali berdering. Leana kembali mengangkatnya.

"Halo, siapa ini?"

Tittt...

Lagi-lagi telepon itu dimatikan sepihak.

Kring... Kring...

"Halo, ini siapa?" tanya Leana ketiga kalinya dan nadanya mulai kesal.

Tittt...

"Siapa orang gila malam-malam melakukan ini. Bajingan!" umpat Leana.

Kring... Kring...

Telepon itu kembali berdering. Kini Leana sudah siap menghadapinya. Ia akan bersiap memaki orang di dalam telepon.

"Dasar Ba--"

"Kau bukan dari dunia ini, kau siapa?" tanya seorang wanita dari seberang telepon.

Seketika amarah Leana meredah. Orang itu mulai menjadi misterius.

"Kau siapa? Dan bagaimana kau tahu aku bukan dari dunia ini?" Leana bertanya.

"Ternyata benar ya," gumam orang itu di seberang telepon.

"Siapa kau?"

"Bukan siapa-siapa. Bagaimana kau bisa ke sini? Ah tidak, kau seharusnya tidak boleh berlama-lama di sini."

Tittt...

Telepon itu lagi-lagi dimatikan sepihak dan membuat Leana geram. Tetapi rasa penasaran lebih mendominasi. Orang itu lebih membuat Leana penasaran. Hanya satu orang yang bisa menjawabnya, orang itu adalah Bastian.

1
Nabulla 95
iiissshh.. jijaii😫
Nabulla 95
tergoda tanpa di goda😁
Nabulla 95
seenaknya mengklaim,yah😅
aq mampir,Thor. Bahasanya baku dan mudah dipahami😊
Puanrapuh
Dalton nih sbnernya gk sadar bahwa dia jatuh cinta, tpi kapan thor?
Rembulan Pagi: Nanti, liat aja. Ditungguu
total 1 replies
Karin Iza
bagus
Rembulan Pagi
Haloo teman temannn, silakan mampirrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!