NovelToon NovelToon
Perfect Ketos

Perfect Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Dwi

Shani Aira Natio, gadis lemah lembut yang begitu di gemari oleh seluruh orang di sekolah berkat citra baiknya itu ia berhasil menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya, Pelita Bangsa. selain itu Shani juga sangat pintar walaupun dia bisa belajar seperti orang orang umum nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00

Shani dan Ara sudah siap untuk pergi ke tempat acara dan saat ini mereka tengah menunggu taksi yang akan mengantarkan mereka, " aku baru pertama kali liat Cici rambut terurai pakai poni," sedari tadi Ara begitu terpesona dengan Shani.

Selama ini Shani tak pernah melepaskan ikatan rambut di sekolah karena Shani merasa terganggu jika rambutnya terurai bahkan Shani tak pernah menampilkan poni tipis miliknya.

" Jelek ya," Shani mengangkat ponselnya untuk melihat wajahnya dari pantulan kamera, " cantik ci," Shani tersenyum, " bisa aja Ra, eh itu taksinya," Shani menunjuk mobil taksi yang mereka pesan berhenti di depan mereka.

Shani dan Ara pun masuk kedalam mobil, mobil pun berjalan di jalanan kota jakarta malam itu hingga akhirnya mereka sampai di depan di depan cafe yang menjadi tempat party birthday Akasha.

" Terimakasih pak," Shani menutup pintu mobil, Ara dan Shani pun masuk kedalam cafe yang ramai, " acaranya dimana ya ci?" Ara melihat ke sekeliling yang tidak ada tanda tanda acara.

" halo, ada yang bisa kami bantu?" Ara dan Shani di datangi oleh seorang pelayan cafe, " halo mba, benarkah ini tempat pesta ulang tahun Akasha," Shani menunjukan kartu undangan yang di berikan Akasha kemarin.

" iya, mari ikut saya," pelayan itu mengambil kartu undangan dan mereka pun di ajak untuk ke lantai atas yang merupakan ruangan privat untuk diadakannya acara acara.

" silahkan," pelayan membukakan pintu untuk Shani dan Ara, " terimakasih mba," Shani dan Ara pun masuk kedalam ruang privat yang sudah ramai, " Cici!!!" sapa Ara dengan semangat kepada orang yang saat ini merayakan ulang tahunnya.

" Ara," Ara dan Akasha pun berpelukan, " selamat ulang tahun Cici," Ara memberikan hadiahnya ke Akasha, " terimakasih," Akasha mengambilnya.

" Cici selamat ulang tahun," Akasha menerima hadiah dari Shani dengan senyum manis, " Terimakasih Shani, cantik banget ih," Akasha memperhatikan Shani yang tampil begitu cantik.

" Sesuai request ci," sahut Shani membuat Akasha tertawa, melihat Shani tampil dengan rambut terurai adalah impian Akasha karena sejak dia kenal dengan Shani pasti gadis itu tak pernah melepaskan ikat rambutnya.

" Ci Shani cantik banget kan ci, masa katanya jelek," adu Ara pada Akasha, " tau ih cantik banget tau, kenapa ga terurai aja terus," Shani menggelengkan kepalanya.

" Eh foto yuk," mereka pun berfoto di belakang kue ulang tahun milik Akasha, " nikmatin hidangannya ya," Ara mengangguk akhirnya Shani dan Ara pun duduk di bangku kosong.

Rata rata orang yang datang pada pesta itu merupakan teman teman dekat Akasha saja tetapi hampir semua anggota OSIS pun datang, " Ini enak banget ci," Ara ingin menyuapi Shani dengan kue yang terhidang di meja.

" Ara, aku ga suka," Ara menarik tangannya lagi ia melupakan sebuah hal, Shani tak suka kue yang terdapat whipping cream.

" oh iya, maaf ci," Ara memakannya untuk diri sendiri, " aku ga boleh pulang malam ci," Ara melihat Shani yang sedari tadi hanya diam itu, " Ci," Ara menyentuh pundak Shani.

" Ah iya Ara?" Shani mengalihkan pandanganya menjadi menatap Ara, Ara melirik ke arah yang tadi menjadi pusat perhatian Shani, " cici aku ga bisa pulang larut malam," Shani mengangguk.

" kita pulang sekarang yuk ci," Ara menarik tangan Shani untuk segera pergi, " Ngomong dulu sama ci Akasha, nanti dia nyariin," Shani bangun dari duduknya dan menarik Ara ke arah Akasha yang tengah ngobrol.

" Ci," panggil Ara pada Akasha, " eh iya kenapa Ra?" disana ternyata 5 orang, Akasha, orang tuanya, dan ayah serta ibu tiri Shani.

Mendapatkan tatapan tajam dari sang ayah membuat Shani ketakutan dan menundukkan kepalanya, " Aku sama ci Shani izin buat pulang duluan ya ci soalnya aku ga di izinin sampai larut malam dan ci Shani pun harus rapat sama yayasan buat bahas LDKS."

" ah iya Ra, gapapa kok," setelah berpamitan Ara dan Shani langsung keluar ruang privat, " Cici, Cici mau aku anterin pulang?" Ara melihat Shani yang sedari tadi hanya diam.

" ga usah Ra, kamu nanti kemalaman udah pulang aja nanti aku pesan ojek online aja," Ara menatap Shani tak yakin, " udah sana Ra pulang," Ara pun pergi keluar cafe.

" Shani," Shani menarik tangannya ketakutan saat menyadari bahwa yang memegang tangannya adalah sang ayah, " mau apa?" Shani berusaha untuk lebih berani dari biasanya.

" Ikut saya," Hermansyah menarik Shani paksa tapi gadis itu tetap berusaha untuk berada di tempat dan menolak, " ga, ga mau," Shani begitu panik dan takut hingga tak bisa menahan air matanya.

" IKUT!!!" Hermansyah membentak Shani membuat gadis itu semakin ketakutan, lantai atas itu sangat sepi karena hanya terdapat ruang ruangan kedap suara saja membuat Shani tak bisa meminta pertolongan.

" GA MAU YAH!!!" Shani masih berusaha melepaskan tangannya dari cekelan sang ayah, ' Aira, aku mohon keluar' Shani takut benar benar takut, takut di pukul oleh sang ayah.

Plakkk

Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi Shani, tangan besar menyeramkan milik sang ayah lagi lagi memukulnya, menambahkan trauma semakin berat untuk nya.

" sakit, bunda, pipi Shaira sakit," Shaira merintih kesakitan sambil menangis, Hermansyah terus menarik putrinya hingga berada di pojok ruangan, " SAYA BENCI KAMU, ANAK JALANG," ayah lagi lagi memukul Shaira hingga gadis itu hanya bisa menangis.

.........................

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!