NovelToon NovelToon
Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Enzio Alexander Pratama, pria 28 tahun dengan kekayaan dan status yang membuat iri banyak orang, ternyata menyimpan rahasia kelam—ia impoten.

Sebuah kecelakaan tragis di masa lalu merampas kehidupan normalnya, dan kini, tuntutan kedua orangtuanya untuk segera menikah membuat lelaki itu semakin tertekan.

Di tengah kebencian Enzio terhadap gadis-gadis miskin yang dianggapnya kampungan, muncul lah sosok Anna seorang anak pelayan yang berpenampilan dekil, ceroboh, dan jauh dari kata elegan.

Namun, kehadirannya yang tak terduga berhasil menggoyahkan tembok dingin yang dibangun Enzio apalagi setelah tahu kalau Anna adalah bagian dari masa lalunya dulu.

Bahkan, Anna adalah satu-satunya yang mampu membangkitkan gairah yang lama hilang dalam dirinya.

Apakah ini hanya kebetulan, atau takdir tengah memainkan perannya? Ketika ego, harga diri, dan cinta bertabrakan, mampukah Enzio menerima kenyataan bahwa cinta sejati sering kali datang dari tempat yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. TujuBelas

Suara pecahan kaca memenuhi ruangan. Cermin kecil yang ada di meja rias retak, sisa pecahannya berserakan di lantai. Viona menghembuskan nafas kasar, matanya berkilat dengan penuh amarah.

Tangannya mengepal, tubuhnya bergetar menahan emosi. Enzio kembali menolaknya. Semua ini terjadi sejak kehadiran Anna—gadis menyebalkan yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan segalanya.

Anna adalah batu besar yang menghalangi jalannya. Dia adalah duri dalam hubungannya dengan Enzio. Dan Viona bersumpah akan menyingkirkan gadis itu.

Dari balik pintu, suara langkah kaki mendekat. Seorang wanita paruh baya dengan pakaian elegan masuk ke dalam ruangan. Laras, ibunya, menghela nafas melihat kekacauan yang dibuat putrinya.

“Apalagi sekarang? Tidak seharusnya kamu menghancurkan semua barang-barang berharga ini. Untung saja papa kamu itu kaya. Kalau tidak, mama sudah memarahimu,” ucap Laras, matanya menyapu ruangan yang kini berantakan.

Viona berlari ke pelukan ibunya, menggigit bibir untuk menahan air mata. “Ma, minta papa mempercepat pernikahanku dengan Zio. Aku sangat mencintainya. Aku tidak mau kehilangan dia karena gadis miskin itu!”

“Gadis miskin?” Laras mengernyit.

“Anna! Namanya Anna!”

Laras membelai rambut Viona dengan lembut, meskipun pikirannya dipenuhi pertanyaan. Anna? Nama itu terdengar tidak asing. Tapi dia tidak bisa mengingatnya.

“Anna?” ulang Laras.

“Ya, gadis miskin itu membuat Enzio berpaling. Dia sangat manipulatif. Bantu aku menyingkirkannya, Ma,” lanjut Viona, suaranya penuh kebencian.

Laras menelan ludah. Viona benar-benar terobsesi dengan Enzio. Meskipun sudah berulang kali mencoba memisahkan mereka, nyatanya putrinya tetap kembali ke laki-laki itu.

Dan Laras tidak punya pilihan selain menyetujui hubungan mereka.

Viona dan Enzio tidak tahu satu hal—bahwa Laras adalah mantan istri Adrian, ayah Enzio. Begitu pula dengan Adrian yang tidak tahu bahwa Laras adalah ibu kandung Viona. Yang dia tahu, Laras hanya istri dari seorang rekan bisnisnya.

Laras menarik napas dalam, mencoba berpikir cepat. Jika dia ingin tetap menjaga rahasianya tetap aman, maka dia harus mendukung keinginan putrinya.

Namun sebelum Laras sempat membuka mulut, suara berat dan tegas terdengar dari ambang pintu.

“Papa tidak pernah mengajari kamu jadi gadis seperti ini, Viona!”

Laras dan Viona menoleh bersamaan.

Bima, suami Laras dan ayah Viona berdiri di sana dengan wajah tegang. Matanya menatap putrinya dengan kekecewaan yang mendalam.

“Papa?” Viona berbisik, kaget dengan kemunculannya.

Bima melangkah masuk, tatapannya semakin tajam. “Kalau kamu mencintai Enzio, kamu harus menerima segala konsekuensinya! Jika sampai kamu bermain kotor, papa tidak akan segan-segan mengusirmu!”

Viona terbelalak. “Papa! Kenapa jadi memarahiku?”

“Mas! Apa yang kamu katakan!” seru Laras, panik. Jika Bima mengusirnya, mereka akan jadi gembel.

Tapi Bima tidak menjawab. Dia hanya menatap istrinya sebentar, lalu berbalik dan keluar dari ruangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Ketegangan menggantung di udara. Laras menghela napas dan menatap putrinya. “Biar Mama yang bicara sama Papamu. Oke?”

Viona menggigit bibir bawahnya, tapi akhirnya mengangguk.

Ketika Laras keluar, meninggalkan putrinya sendirian, Viona perlahan berjalan ke depan cermin yang retak.

Wajahnya masih terlihat cantik meski matanya merah karena tangis. Dia menghapus air mata yang tersisa, lalu tersenyum tipis.

Air mata ini tidak lebih dari sandiwara.

Dia tidak akan membiarkan siapapun menghalanginya.

“Sebentar lagi, Zio akan jadi milikku seutuhnya,” gumamnya.

Viona menarik napas dalam dan memandang bayangannya di cermin dengan tatapan penuh tekad. Jika Anna pikir dia bisa mengambil Enzio, maka dia salah besar. Viona akan memastikan gadis itu menyesali hari ketika dia bertemu dengan Enzio.

Dan dia akan melakukan apapun untuk memastikan kemenangan ada di tangannya.

••••••

Enzio duduk di ruang keluarga bersama kedua orangtuanya. Adrian, sang ayah, duduk dengan ekspresi tegas, sementara Kania terlihat sibuk dengan persiapan pertunangan yang akan segera dilakukan.

Bima, rekan bisnis Adrian, baru saja menelpon, mendesak agar pertunangan antara Enzio dan Viona segera dilaksanakan.

“Bima ingin pertunanganmu dengan Viona dilakukan secepatnya. Ini akan menguntungkan bisnis kedua keluarga,” ujar Adrian, menatap putranya dengan penuh ekspektasi.

Enzio hanya diam, menanggapi semuanya dengan dingin. Tidak ada protes, tidak ada keberatan. Dia hanya duduk dengan tenang, membiarkan semuanya berjalan sesuai kehendak orang tuanya.

Kania menoleh ke arah Hana, asisten rumah tangga mereka. “Hana, persiapkan semuanya. Kita hanya punya beberapa hari sebelum pertunangan berlangsung.”

“Tentu, Nyonya,” jawab Hana patuh.

Di sudut ruangan, Anna yang tidak sengaja mendengar pembicaraan itu hanya bisa menarik napas dalam.

Sudah seharusnya dia sadar diri.

Dia dan Enzio tidak akan pernah bisa bersatu.

Anna menggigit bibirnya, menekan perasaan yang bergejolak di dadanya. Tak ada gunanya berharap. Enzio berasal dari keluarga terpandang, dan dia hanyalah seorang gadis biasa.

Dengan perasaan berat, Anna berbalik, berniat meninggalkan ruangan. Namun, langkahnya terhenti ketika seseorang tiba-tiba menarik tangannya dengan kuat.

Anna tersentak. Dalam sekejap, dia telah terpojok ke dinding, tubuhnya terkurung oleh lengan kuat Enzio.

Jarak mereka begitu dekat, dan Anna bisa merasakan nafas hangat pria itu menerpa wajahnya.

“Bagaimana perasaanmu?”

Anna berusaha mengatur nafasnya. “Perasaan apa?” balasnya dingin, menatap mata tajam pria itu.

Enzio tersenyum miring. “Aku akan bertunangan. Kamu tidak marah?”

Anna menahan tawa getir. Dengan tenang, dia mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap langsung ke mata pria itu.

“Untuk apa aku marah?” ujarnya dengan nada tenang. “Kalian memang sudah sepantasnya menikah. Viona berasal dari keluarga kaya, statusnya tentu bisa menaikkan derajat keluargamu. Sementara aku?” Anna tersenyum kecut. “Aku hanyalah gadis miskin yang tidak pantas bersanding denganmu, dan–”

Kalimatnya terputus begitu saja.

Dalam hitungan detik, bibir Enzio telah membungkamnya. Anna membelalak, terkejut dengan tindakan pria itu.

Kenapa Enzio selalu mencium bibirnya tanpa aba-aba?

Ciuman ini tidak kasar, tapi tetap mendominasi. Tidak terburu-buru, tapi cukup kuat untuk membuat tubuh Anna melemah.

Anna ingin menolak, tapi sentuhan hangat itu seolah menciptakan kekosongan dalam dirinya. Dia kehilangan kata-kata, kehilangan akal sehatnya.

Saat Enzio akhirnya melepaskan ciumannya, dia tetap berada dalam jarak yang sangat dekat.

Tatapan matanya lebih lembut, tapi tetap dingin dan misterius.

“Menikahlah denganku,” ucapnya pelan.

Anna membeku. Menatap pria di depannya dengan ekspresi tidak percaya.

“Enzio, apa yang kamu katakan? Jangan bercanda!”

Enzio menelusuri wajah Anna dengan jemarinya, menyentuh dagunya dengan lembut sebelum mengangkat wajah gadis itu agar mata mereka kembali bertemu.

“Aku tidak sedang bercanda. Kamu dan tubuhmu sudah membuatku candu. Aku tidak bisa terus-terusan memperlakukanmu seperti ini tanpa ikatan yang jelas. Aku ingin memilikimu,” bisiknya.

“Ini konyol!” seru Anna.

“Ya anggap saja begitu. Tapi ingat, jika kamu berani pergi dariku, aku akan membuatmu kembali dengan caraku sendiri,” ucap Enzio sebelum melangkah pergi meninggalkan Anna.

Anna menyentuh dadanya. Jantungnya berdebar semakin kencang. Dia tahu, jika dia menerima lamaran ini, hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

“Astaga, aku tidak menyangka dia akan melamarku.” Anna menepuk pipinya sendiri berulang kali.

1
kyo
semoga aja kejahatan viola terbongkar
Ani Basiati
lanjut
millie ❣
Ana bener3 munafik deh klo loe emank suka knp kalian g berjuang sih ehmmmm 😏😏
SenjaKala: Malu kak mau ngomong kali😂
total 1 replies
Opi Sofiyanti
ok kta liat apa yg akn terjadi....
SenjaKala: 😅 apa ya,
total 1 replies
partini
jangan tunangan dong
yg atu lagi up ya Thor
SenjaKala: Malam ya kak insya allah🤭
total 1 replies
☠Fi⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🚘
sayang ya tokoh utama seperti anna kakinya sakit
SenjaKala: Hehe iya kak,
total 1 replies
Eva Karmita
maaf otor mau nanya kakeknya Anna masih hidup KH ?? maklum aku agak lupa habis lama ngk up kn 😁😁
SenjaKala: Udah almarhum, Mak. mungkin nanti pras yang nongol
total 1 replies
jenny
waduuuhhh... laras minta enaknya doank
Eni Susilowati
lanjut terus lebih panjang nulisnya agar lebih seru membacanya
SenjaKala: Siap kak selalu panjang kok kayak.... 😂
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuuhhh atuh ada bahan anna di manfaatin nenek sihir kl gtu mah... 😒😒
Opi Sofiyanti: tp kl keburu zio yg ambil anna, Anna aman kyknya...
SenjaKala: Kita lihat anna mencla mencle nggak nanti🤭
total 2 replies
kyo
lanjut thor, makin seru
SenjaKala: Siap kak
total 1 replies
Eva Karmita
jangan katakan Anna mau ngalah nanti dari Viona dan nyerahkan Zio untuk ulat nangka ya otor
Eva Karmita: semoga saja aamiin 🤲🤲😅
SenjaKala: 😂😂 sebenernya nasib Viona nanti bakalan lebih ngenes mak🤣
total 4 replies
Opi Sofiyanti
knp hrs duluan ketemu ama nenek sihir atu ini kak???
Opi Sofiyanti: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
SenjaKala: Kalau nanti² kelamaan kak, aku sat set
total 2 replies
Yuliana Tunru
apa laras tak.bisa bertanya siapa anna atw lbh ramah sedikit tp sudah lah smoga jgn ada kisah mengemis pengakuan anna kelak yaa
SenjaKala: Galak dia emang kak dr awal juga😅
total 1 replies
Eva Karmita
beri alasan yang tepat supaya Anna bisa menunggu mu Zio jgn cuma ngomong cinta tapi tak da usaha dan bukti 🥺 didepan ortu mu kamu cuma diam tapi dibelakang kamu ngejar Anna sampai ugal"an 😩🤦🏻‍♀️ bukan cuma Anna aku pun bingung jadi bimbang dan ragu sama perasaan mu 😤 Anna butuh bukti bukan janji Zio jadi please tunjukkan keseriusan mu dan kesungguhan hati mu jgn plen plan macam anak TK 😩😤

kasih vote buat babang Zio biar dia semangat ngejar cinta Anna 😍🥰❤️
SenjaKala: 😍 siap mak
🤭
total 1 replies
kyo
Lumayan
kyo
Luar biasa
Eva Karmita
Zio jgn cuma ngomong di hati tapi emak" butuh bukti ayolah tunjukkan keseriusan mu jgn sampai kamu menyesal Anna nikah sama Arman
jenny
1 kata : Nyesek!!
SenjaKala: Siap kk
jenny: pokoknya kak author harus tanggungjawab bikin mereka bahagia, looo
total 3 replies
Eni Susilowati
ditungguh kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!