NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. jemput menantu

rendi baru saja sampai di dalam kamar hotel dan mendapati Denis yang masi fokus bermain game di ponselnya. Melihat hal itu Sontak membuat rendi emosi dengan apa yang ia lihat sekarang. Ia yang khawatir sampai tergesa gesa meninggalkan kediaman lili agar bergegas untuk melihat keadaan dari partnernya itu malah kesal dengan Denis yang membohonginya.

Buk

Suara dari helem milik rendi yang sengaja ia lemparkan kepada denis yang tentu yang membuat denis kaget dengan apa yang rendi lakukan. " gak lucu bercanda lu anying!"

" Biar kamu pulang ren gw bosen ini!. Kuy mabar" ucap denis dengan santainya.

" Yeh bocah tolol, enak banget setelah bikin gw khawatir kaya tadi mala ngajak mabar!" ucap rendi marah dan melempar kan kotak tisu yang ada di meja kepada denis

" Marah marah mulu lu kaya cewek pms" ucap denis ketus.

" Ya lu bangsat gw Sampai khawatir gw kira lu ketangkap tapi mala bohongin gw. Dah la gw mau beli makan di bawah." Ucap rendi yang kemudian keluar dari kamar tersebut

" Ren, mau kemana. Temenin gw dulu woi!"

" Fuck, anying lu" ucap rendi sambil memperlihatkan jari tengah nya dan kemudian pergi dari kamar tersebut untuk mencari makanan.

 Saat ini di kediaman lili. ia merasa bosen karena menunggu ana yang belum pulang sama sekali sejak dia keluar. Cukup lama lili duduk di ruang tv itu sampai akhirnya ana lewat dan langsung di hampiri oleh lili.

" Na lu lama banget si!" Ucap lili kesal karena sudah dari tadi menunggu sang pembantu.

" Kan gw habis belanja lu tau sendiri li"

" Gw bosen tau na dari tadi diem aja nonton tv."

" Kamu bosen yaudah ayo bantu aku beresin belanjaan sini" ucap ana yang menarik lili menuju dapur yang tidak jauh dari sana.

" Yaudah deh" ucap lili pasrah dengan tangannya yang di tarik oleh ana

" Li lusa kamu bakal di jemput kan sama tante mira dan om dodi?"

" Iya na, kamu beneran gak mau ikut aku. Kata tante mira kalo kamu mau ikut kamu boleh ikut na. Yuk ikut aja temenin lili di sana." ucap lili membujuk ana agar ikut dengannya ke jakarta

" Bukanya aku gak mau li tapi aku kayanya mau balik ke Jogja aja. Aku selama ini bertahan di sini karena kamu li kalo gak ada kamu mungkin aku gak bakalan mau di sini apa lagi orang tua ku udah meninggal"

" Kamu ke Jogja sama siapa na?"

" Ada saudara aku li di sana. Dan ada nenek aku yang masih hidup, aku berencana mau tinggal di sana aja dan membantu nenek aku li." ucap ana menjelaskan kepada lili

"lili paham. Oh iya kamu masak apa malam ini?" Tanya lili kepada ana yang saat ini masi fokus merapikan isi kulkas.

" Emang kamu mau makan apa hari ini li, biar aku masakin?"

" Bikini aku soup iga aja sama telor dadar ya na?"

" Ok tunggu ya." Ucap ana dan menyiapkan masakan buat lili karena emang hari sudah mulai gelap ia kemudian mulai memotong semua sayuran,daging dan mulai memasaknya.

Rendi yang baru saja selesai makan pun langsung bergegas masuk ke dalam kamar hotel untuk bersiap siap pulang ke jakarta. Saat rendi sudah masuk kedalam kamar ia melihat denis yang juga bersiap siap untuk pulang ke jakarta.

" Lu naik apa ren ke jakarta?" Tanya denis saat melihat rendi yang baru saja masuk.

" Naik motor kan gw bawa motor" ucap rendi yang mulai mengemasi barang barang bawaannya.

" Naik kereta aja ni gw udah beliin buat lu tiket Kereta" ucap denis sambil memberikan satu tiket kereta kepada rendi

" Motor gw gimana terus kalo gw naik kereta?"

" Nanti teman gw yang bawah kalo lu mau itu juga!."

" Pake apa?" Tanya rendi yang takut motor kesayangannya rusak

" Pake mobil la kocak tenang aja ren gw jamin motor lu selamat sampai tujuan."

" Yaudah ok gw naik kereta." Ucap rendi menyetujui kata kata denis

Mereka kemudian bergegas mengemasi barang bawaan yang mereka bawa. Setelah mereka selesai mengemasi barang bawaan mereka segera menuju stasiun kereta karena waktu pemberangkatan sebentar lagi.

mereka saat ini sudah ada di dalam kereta kelas bisnis. Rendi yang merasa nyaman dengan tempat duduknya berniat untuk tidur karena ia merasa penat dengan kegiatan hari ini.

" Ren gw mau tanya ya ke lu kok lu bisa kenal bang sandi dan langsung di percaya lagi?" Tanya denis heran dan membuat rendi tidak jadi untuk tidur.

Denis sudah cukup lama bekerja di tempat bang sandi dan ia tau betul bang sandi tidak akan memperkerjakan orang dengan asal asalan apa lagi rendi yang masi sekolah membuat denis semakin penasaran dengan apa yang rendi lakukan sampai membuat dia bisa di pekerjaan oleh sandi.

" Gw juga gak tau bang, mungkin berawal dari gw bobol wifi bang sandi dan gw gak sengaja meretas komputernya kali" ucap rendi sedikit agak kesal karena tidurnya terganggu

" Lu pernah ngretas komputer bang sandi ren?" Tanya denis kaget dengan apa yang ia dengar. Jaringan bang sandi itu sangat kuat dan tidak mudah di bobol karena di komputernya banyak data data yang sangat penting dan bisa di bilang ilegal. Yang membuat sandi selalu mengupgrade jaringannya agar lebih kuat dan tidak mudah di bobol.

" Iya, iseng doang si itu juga gara gara pengen mabar main game. Niatnya juga kan bobol wifi eh gak taunya dapat data data punya bang sandi juga" ucap rendi menjelaskan

" Anjir gw tau sekarang kenapa bang sandi percaya sama lu." ucap denis takjub den menepuk tangannya

" Terus lu ngapain si bang tanya gituan padahal kan kita udah lama kerja bareng. Kocak mala baru tanya!."

" Gak papa kepo aja gw ren hehhe"

Saat rendi masi asik mengobrol ponselnya tiba tiba berbunyi dan menampilkan notifikasi telepon dari ibunya. Ia pun kemudian langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.

" Hallo ma kenapa?" Tanya rendi pada ibunya di sebrang sana.

" Kamu di mana ren?" tanya mira yang mendengar suara brisik dari sebrang sana

" Lagi main ma ini sama bang denis. Emang kenapa ma"

" Yaudah kamu bisa kesini gak ren cepet ya!" suruh Mira karena emang mau membicarakan sesuatu hal penting dengan Rendi.

" Mau ngapain si ma males rendi kalo pulang, mama kan suka bawel! "

" Udah kesini aja cepetan " ucap mira ngotot dengan nada ketus

" Nanti malem paling ma rendi baru nyampe sana kalo sekarang rendi gak bisa" ucap rendi yang emang masi di dalam kereta.

"Kamu di mana emang ren? Semenjak kamu punya apartemen sendiri kamu tu jarang pulang ren mama kan kangen sama kamu. Ini mama sendiri mulu di rumah kaya gak punya anak!" Ucap mira kesal dengan anaknya yang udah kaya maling Kundang 

" Iya ma ini aku mau pulang sabar dong ma. Udah ya rendi matiin" ucap rendi dan langsung mematikan teleponnya.

 Lili saat ini sedang makan bersama dengan ana di halaman belakang sambil melihat bintang bintang yang ada di atas langit malam.

" Di salah satu bintang itu lili yakin ada ayah yang lagi natap lili dari sana na" ucap lili sambil memandangi langit yang saat ini penuh dengan bintang

ana yang mendengar itu langsung ikut Melihat atas memandangi langit yang bertabur bintang bintang di atas sana.

" Ayah juga pasti seneng kalo lili nikah karena itu wasiat dari ayah iya kan na." ucap lili dengan nada pelan yang sebenarnya ia sedikit terpaksa menerima perjodohan itu.

" Iya li, semoga ini keputusan kamu yang bisa membuat kamu bahagia dan membuat tuan toni di atas sana tenang dengan menitipkan kamu ke dalam keluarga erlangga " Ucap ana sambil memeluk lili

Saat ini rendi baru saja sampai di rumah kediaman erlangga ia langsung masuk dan bertemu dengan orang tuanya yang sedang duduk di sofa ruang tv.

" Ren kok baru sampai lihat ini jam sepuluh malem mama kan telpon kamu dari tadi" ucap mira kesal dan langsung menghampiri anaknya

" Kalo mama cuma marahin aku doang aku balik aja ke apartemen." Ucap rendi ketus

" Duduk dulu ren sini" ucap dodi kepada anaknya. Sambil menepuk sofa di sisinya. Rendi yang melihat itu pun kemudian menurut dan ikut duduk di samping orang tuanya itu.

" Ren kita cuma mau nanya gimana menurut mu soal perjodohan yang mama ucapan Minggu lalu?" Tanya mira kepada anaknya 

" aku terserah mama sama papah aja, kalo mama mau lanjutin yaudah rendi terima " ucap rendi pasrah dengan kemauan orang tuanya

Mendengar hal itu membuat mira senang bukan main, pasalnya ia sangat menginginkan lili agar menjadi menantunya . " Beneran ren? mama seneng banget!. Mama suka ren sama lili anaknya juga cantik. Mama yakin kalo kamu ketemu dia juga bakal suka" ucap Mira sambil memeluk anaknya

" Terus?" Tanya rendi yang membuat mira langsung melepaskan pelukan anaknya itu

" Terus apa ren?" tanya kedua orang tuanya secara bersamaan.

" Udah gitu doang nyuruh aku buat buruh buruh kesini buat bahas itu doang?" tanya rendi tidak percaya dengan apa yang di katakan orang tuanya

" Ya kan ini nyangkut pernikahan mu ren " ucap dodi yang membuat rendi berniat balik lagi menuju apartemennya

" Mau kemana ren buru buruh balik gitu sesekali kamu tu pulang jangan di apartemen mulu. Kamu tu udah kaya maling Kundang kerjanya main aja." ucap dodi kesal tidak percaya dengan sikap anaknya

"Kan mama sama papa pengen aku pintar, aku nurut pa. aku di sekolah dapat kelas A, aku juga kerja di perusahaan papa buat bantu jaringan komputer di sana!. Rendi cuma mau bebas main doang tapi kan rendi masi nurut sama mama dan papa." Ucap rendi sedikit menaikan nada bicaranya

 Yah, walaupun rendi termasuk anak yang begajulan tapi ia adalah anak yang pintar di sekolah. Ia juga kerja di perusahaan papahnya sebagai orang IT untuk memperkuat jaringan di perusahaan Erlangga dan tidak menutup kemungkinan perusahaan Erlangga terkenal sangat sulit di bobol berkat rendi.

Dodi dan mira yang mendengar itu hanya diam dengan apa yang rendi katakan tadi ia emang menuntut rendi untuk pintar di sekolah kalo ia ingin bebas bermain. 

" yaudah kamu boleh balik ke apartemen tapi makan dulu gi mama udah beli sate buat kamu" ucap mira mengalihkan pembicaraan

 Rendi yang mendengar itu pun langsung pergi menuju meja makan dan berniat untuk makan sate pemberian orang tuanya itu sebelum balik lagi ke apartemennya.

Saat ini di rumah kediaman lili, lili masi sibuk mengemas pakaian ke dalam koper untuk mempersiapkan kebutuhannya karena ia akan di jemput oleh mira untuk pergi ke jakarta.

" Li kamu mandi dulu aja gi biar ini aku yang beresin." Ucap ana yang saat ini masi setia membantu majikannya untuk mengemasi barang barangnya

" Yaudah tolong ya na" ucap lili dan langsung mengambil baju oversize berwarna putih dan juga rok pendek yang kemudian langsung bergegas untuk mandi karena tante mira akan datang kesini. Setelah mandi lili langsung pergi menuju meja rias dan mencepol rambutnya dan sedikit merias wajahnya.

" Kamu yakin gak mau ikut ke jakarta na?" Tanya lili kepada ana untuk memastikannya

" Iya li aku yakin, kamu di sana jangan pilih pilih makanan ya harus punya banyak teman juga." ucap ana kepada lili

Saat mereka masi asik mengobrol tiba tiba ada salah satu pembantu lili yang memberi tahu kalo mira suda datang dan sedang menunggunya di ruang tamu.

" Non lili nyonya mira udah menunggu di depan" ucap pembantu itu dan kemudian pergi

Lili yang mendengar itu pun langsung bergegas keluar dan segera menghampiri mira yang saat ini tengah duduk di sofa ruang tamu.

" Tante mira" ucap lili dan langsung memeluk mira

" Lili sayang kamu cantik banget " ucap mira saat melihat lili yang terlihat imut dengan gaya yang modis.

" Makasih tante" ucap lili senang dengan pujian dari calon mertuanya itu.

"Yuk kita berangkat li" ucap mira yang mengajak lili untuk keluar karena sudah di tunggu oleh supirnya

" Ayok. eh tunggu dulu tante" ucap lili yang kemudian memeluk ana " ana aku berangkat ya" ucap lili pada ana

" Iya li hati hati" ucap ana dengan mata yang sayu karena akan berpisah dengan majikannya itu.

setelah mengucapkan kata perpisahan dengan ana lili pun pergi dengan mira masuk kedalam sebuah mobil Alphard yang di bawah oleh mira.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!