Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Typo bertebaran><
"Baiklah anak-anak segitu dulu pelajaran hari ini, kita lanjutkan minggu depan" ucap guru tersebut lalu meninggalkan kelas.
Dan, semua murid yg ada didalam kelas X MIPA 3 berhamburan keluar dari kelas begitu juga kelas yg lain. Begitu juga Lily dia keluar dari kelas tapi Lily tidak langsung pergi kekantin melainkan dia akan pergi ke kelas sahabatnya dulu.
***
Kantin
Sepanjang perjalanan Lily dkk tak luput dari penglihatan para murid sang sedang berlalu lalang dikoridor sekolah.
"Sumpah mereka makin cantik aja!"
"Ya, Tuhan, kenapa engkau menciptakan manusia secantik mereka"
"Lily dkk memang debes"
"Iya, mereka benar-benar tidak ada lawannya"
"Aura mereka itu loh menyeramkan!"
"Rasanya aku ingin sekali berteman dengan mereka. Tapi, apa lah daya. Aku hanya bisa berkhayal saja"
"Iya, aku juga"
Mungkin begitu reaksi mereka ketika melihat Lily dkk berjalan dikoridor sekolah. Setelah sampai dikantin mereka ber-empat pun memutuskan untuk mencari tempat duduk yg sesuai untuk makan. Setelah mendapatkan tempat duduk mereka pun langsung memesan makanan.
"Seperti biasa, biar aku dan Rea yg pesan, dan kalian mau pesan apa?" Tanya Lisa pada ke tiga sahabatnya.
"Seperti biasa saja" jawab Novi.
"Oke" lalu mereka pun pergi ke stan makanan dan tingglah Lily dan juga Novita.
"Lily, aku ingin bertanya" ujar Novi menatap ke arah Lily kini masih terfokus pada ponselnya.
"Hm, tanyakan saja"
"Perempuan yg waktu itu siapa? Sepertinya dia sangat akrab dengan Alvaro dkk" tanya Novi.
"Maudy Ayunda, teman masa kecilnya Alvaro" jawab Lily.
"Bukannya teman masa kecilnya Alvaro itu kamu?" Tanya Novi lagi.
"Iya, memang. Tapi, mungkin Alvaro punya teman yg lain selain diri ku" jawab Lily lagi.
"Ada satu lagi"
"Apa?"
"Kau punya hubungan dengan salah satu pewaris Dirgantara?" Tanya Novi yg penasaran dengan sahabat nya ini, apakag gadis ini punya hubungan dengan laki-laki yg dikenal dingin dan tak tersentuh itu.
"Tidak" jawab Lily singkat.
"Aku tidak percaya, banyak rumor yg mengatakan bahwa kau memiliki hubungan dengan nya"
"Jangan pernah percaya pada ucapan orang lain, yg belum tentu itu semua benar ada nya"
"Kau benar. Tapi, aku benar-benar penasaran, Ly"
"Hapus semua rasa penasaran mu itu, Nov"
"Hm, Ly?"
"Hm?"
"Aku rasa Maudy itu sama seperti Devi, jadi kau harus berhati-hati" ucap Novi memperingati Lily untuk berhati-hati.
"Aku tau. Aku sudah memiliki rencana untuk menghancurkannya" jawab Lily dingin.
"Bagus lah jika kau sudah memiliki rencana, tapi tetap saja kau harus berhati-hati. Dilihat dari sisi lain sepertinya dia sangat licik"
"Iya. Tapi, aku juga bisa lebih licik dengannya. So, kau tidak usah khawatir, Nov. Semuanya akan baik-baik saja selagi kita waspada"
"Makanan datang" celetuk seseorang yg baru saja sampai sambil membawa makanan yg mereka pesan tadi.
"Silahkan dimakan sahabat-sahabat ku sekalian"
Dan, mereka pun memakan makanan mereka dengan tenang, sampai pada akhirnya ketenangan mereka lenyap kala ada suara seseorang.
"Apa kita boleh duduk disini?" Tanya seseorang ada arah belakang.
Tidak ada sahutan dari Lily dkk sampai pada akhirnya orang itu pun kembali bertanya.
"Kita boleh duduk disini kan?" Tanya orang itu dan akhirnya dijawab oleh Lily.
"Duduk lah" jawaban singkat dari Lily karena mendapatkan ijin mereka pun duduk dan memesan makanan.
"Vin, van pesan" ucap seseorang yg tak lain adalah Alvaro.
"Pesan apa?" Tanya laki-laki berwajah masam.
"Seperti biasa" jawab Al. Lalu mereka berdua pun pergi ke stan makanan untuk memesan makanan. Cukup lama terdiam akhirnya ada yg menyaut juga.
"Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat Avex, kira-kira mereka kemana?" Tanya Lisa.
"Iya, aku juga baru sadar, mereka kemana?" Tanya Rea.
"Mungkin mereka sedang sibuk" jawab dari abang Lily yg tak lain adalah Devan.
"Em, Lily! Tadi malam aku melihat mu masuk ke dalam club malam" sebuah kalimat keluar dari mulut seorang perempuan disamping Alvaro hingga intens semua orang tertuju pada mereka terutama pada Lily. Banyak bertanyaan dibenak mereka, apakah itu benar?
"Aku bukannya ingin menjelekan kamu ya, tapi aku melihat kamu masuk kedalam sana" ucap nya lagi.
"Jika memang aku masuk ke sana memang nya kenapa? Masalah?" Tanya Lily dingin.
"Bukannya itu tidak boleh, lagi pula kamu ngapain ke sana, itu kan tidak boleh apa lagi kamu masih seorang pelajar" ucap nya.
"Lalu, sekarang giliran aku yg bertanya pada mu, apa yg kau lalukan disana? Bukannya dijalan sana sangat rawan dengan para pria berhidung belang, dan sangat rawan akan pelecehan?" Tanya Lily sambil tersenyum sinis.
"A-ku, tidak sengaja lewat jalan sana, saat ingin membeli cemilan" jawab Maudy gugup.
"Ouh ya? Bukannya dikawasan sana tidak ada minimarket?" Tanya Lily bingung dan diangguki oleh yg lain.
"I-ya me-mang tidak ada tapi aku lewat sana soalnya jalan yg biasa aku pakai sedang ada perbaikan jalan" jawab Maudy gugup bahkan dia sudah berkeringat di bagian pelipisnya.
"Perbaikan jalan? Memang nya jalan apa yg biasa kau lewati?" Tanya Lily. Yg semakin menyudutkan Maudy.
"Ja-lan dekat perempatan ta-man" jawab Maudy gugup lagi.
"Hm, jalan situ ya, jalan itu memang sedang ada perbaikan jalan, tapi? Itu sudah beberapa minggu yg lalu" ucap Lily. Hal itu membuat Maudy bertambah gugup dan berkeringat dingin sedangkan Lily hanya tersenyum misterius saat melihat keterdiaman dari Maudy.
"Lily sudah lah, jangan menyudutkan Maudy seperti itu" ucap Alvaro lembut.
"Aku menyudutkan nya? Aku hanya memberitahukannya kalau dijalan itu sedang ada perbaikan jalan tapi sudah beberapa minggu yg lalu" jawab Lily tenang sambil menyeruput susu kotak rasa strawberry.
"Ya, tapi tetap saja"
"Lagi pula apa yg kau lakukan diclubb malam itu?" Tanya Alvaro.
"Aku hanya sedang mengawasi seseorang" jawab Lily.
"Seseorang? Siapa itu?" Tanya Farel.
"Pokoknya ada, yg pasti aku mengawasinya untuk mengetahui apa yg dilakukan, dan melihat sebenarnya dia itu polos atau tidak" jawab Lily sambil menatap seseorang dengan tersenyum manis, tapi mereka yakin bahwa senyuman itu bukan lah senyuman yg baik.
"Hm baiklah, tapi kau tidak melakukan yg tidak-tidakan?" Tanya Devan.
"Tentu saja tidak" jawab Lily.
"Syukul lah"
"Makanan datang" ucap seseorang yg baru saja datang sambil membawa pesanan. Sedangkan yg lain hanya bisa menutup wajah nya dengan tangan mereka.
"Bikin malu aja lo" ucap Kevan lalu duduk disamping Lily.
Lalu mereka pun memakanan makanan mereka, hingga sebuah suara membuat mereka terganggu lagi.
"Woy! Numpang makan dong" ucap seseorang yg baru saja sampai.
"Enak aja lo" kesal Kevin karena baru saja mau makan eh tiba-tiba makanannya sudah dimakan oleh seseorang.
"Ce elah minta doang pelit lo" ucapnya sambil memonyongkan bibirnya.
"Jir lah, jangan kaya gitu napa, jijik tau gak" ucap seseorang menatap temannya dengan jijik.
"Kita numpang duduk ya, neng Lily" ucap Laki-laki dengan wajah manisnya.
"Duduk lah" jawab Lily.
"Terima kasih"
"Eh kalian dari mana saja? Sudah beberapa hari kalian tidak kelihatan?" Tanya Lisa.
"Sibuk" jawab singkat dari seseorang bernama Alister. Yap mereka adalah Avex.
"Lo minggir" ucap Alister sambil menyingkirkan Kevan dari samping Lily.
"Gak enak aja, ini tempat gw" bantah Kevan.
"Minggir gak" tekan Alister.
"Gak!" Jawaban itu membuat Alister menatap tajam ke arah Kevan, Kevan yg mendapatkan tatapan itu pun memutuskan untuk pindah tempat, dan Alister dia duduk disamping Lily.
Posisi duduk mereka
Farel - Alvaro - Maudy - Kevin
Devan Fabian
Kevan Meja Abian
Fatwan
Alister - Lily - Novi - Lisa - Rea
Kira-kira seperti itu lah, paham gak? Kalau gak paham dipahamin aja ya><.
Kalian tim mana nih
Lily & Joey?
Lily & Alvaro?
Lily & Alister?
Or
Lily & Kevan?
Bonus pict Mas Joey nih><
Thanks