" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Zayn tiba di kantor dan mengerjakan pekerjaan yang menumpuk
Sedangkan Melisa baru saja tiba di kampusnya tapi Karena Melisa berangkat agak siang jadi begitu sampai jam kuliahnya langsung di mulai
Melisa di antar sopir karena sejak tau Melisa hamil Zayn jadi super protektif, dan ga membolehkan Melisa bawa mobil sendiri hingga Zayn meminta salah satu pekerja di rumah mamahnya untuk jadi sopir pribadi istrinya
Melisa duduk sendirian karena Febi tak masuk, Febi tak memberi kabar kenapa ia tak masuk kuliah hari ini
Melisa berniat menelponnya setelah jam kuliah selesai
Waktu terus berputar jam kuliah telah selesai
" Mel... " panggil Rayan
" hai... " jawab Melisa
" Lo pasti nyariin Febi kan? Tanya Rayan
" iya, kenapa ya dia ga masuk? ga ada kabar juga " ucap Melisa
" gimana klo kita ke rumah nya " ajak Rayan
" tapi gue ga bawa mobil " kata Melisa
" ikut gue aja " kata Rayan
" oke " lalu Melisa masuk ke mobil Rayan dan mereka menuju rumah Febi
" ga biasanya Febi g masuk tanpa kabar gini, gue jadi khawatir " kata Melisa
" iya, biasanya dia juga chat gue sih, tapi dari kemarin ga ada " timpal Rayan
Di perjalanan ada sebuah motor yang mengikuti,dan Rayan menyadari nya
" kaya nya motor itu ngikutin kita deh " ujar Rayan
" masa sih? " Melisa menoleh ke belakang
" dia kenal kali sama mobil Lo " ujar Melisa
" apa iya? " Rayan tak yakin
saat berada di jalan yang sepi tiba-tiba motor itu memotong jalan rayan
Terpaksa Rayan menepi dan pria itu menarik Rayan keluar dari mobil lalu ia menghajar Rayan hingga pingsan, dan Melisa ketakutan ia menangis melihat Rayan tergeletak
pria misterius itu menghampiri Melisa dan membius Melisa, ia membawa Melisa setelah sebuah mobil datang menjemput nya, sedangkan Rayan ia taruh di jok belakang mobil Rayan
Ponsel dan tas Melisa tertinggal di dalam mobil Rayan
...
Melisa terbangun dari pingsannya
" eemmm " lenguh Melisa
Melisa membuka matanya tapi ia tak tau dimana ia berada
" dimana ini? " ujar Melisa lalu ia teringat kejadian tadi
" astaga... siapa yang bawa aku kesini? Rayan, dimana dia? kata Melisa
...
Sedangkan Rayan baru saja siuman dan ia langsung teringat kejadian yang sudah ia alami
" Melisa " ujar Rayan
Rayan panik melihat Melisa tak ada di jok depan
" kemana Melisa? " rayan bingung ia melihat tas dan ponsel Melisa ada di tempatnya
Rayan celingukan mencari barangkali ada Melisa di luar mobil
Lalu ia mengambil ponsel Melisa dan mencari kontak suami Melisa
tertera kontak dengan nama " suamiku " dan Rayan langsung menelpon nya, untung saja ponsel melisa tak menggunakan kode seperti kebanyakan orang jadi Rayan mudah untuk membuka nya
" hallo sayang " kata Zayn
" ha Hallo... " ucap rayan
Zayn kaget " siapa ini? Mana Melisa? " tanya Zayn
" mas Zayn Melisa hilang " kata rayan tutup poin
" hilang gimana? " tanya Zayn
" tadi aku dan Melisa menuju rumah Febi karena Febi sakit kita berniat menjenguk, tapi di perjalanan ada yang menghadang mobilku dan setelah itu aku di pukuli lalu pingsan, waktu aku bangun Melisa udah ga ada, tas dan ponselnya tertinggal di mobil ku " kata rayan
" astaga... Kamu Dimana? " tanya Zayn
Rayan mengirimkan posisinya kepada Zayn dan tak lama Zayn tiba bersama beberapa orang anak buahnya
...
Di tempat lain melisa masih bingung siapa yang membawa nya ke rumah itu
Melisa turun dari tempat tidur dan melihat ke arah luar dari jendela
rumah itu sangat luas, hingga sejauh mata memandang hanya ada kebun yang luas
" dimana ini sebenarnya " kata Melisa ia hendak melihat posisi nya dari ponsel tapi alangkah kagetnya ia baru menyadari kalau ponselnya tak ada
" hp ku " kata Melisa
Tiba-tiba pintu terbuka
" hai Mel " ucap seorang pria
Melisa menoleh
" kak Deris " ucap Melisa
" iya ini aku sayang " kata Deris
Melisa menggeleng dan berkata
" kamu gila kak, aku harus pulang suamiku pasti mencari ku " kata Melisa
mendengar Melisa menyebut suaminya Deris langsung marah
" suami, suami, suami... Apa sih cakep nya dia? Aku bahkan lebih mencintaimu daripada dia " ucap Deris
" tapi dia suamiku " kata Melisa
" Melisa... please jangan siksa aku, setiap hari aku memikirkan mu, aku mengikuti kemanapun kamu pergi, dan setiap hari juga aku harus melihat kamu bermesraan dengan pria brengsek itu " kata Deris
" aku mencintaimu sayang, aku begitu mengagumimu, aku janji aku akan membahagiakan kamu lebih dari dia "
" kak tolong kak, sadar kak... Ini semua ga benar, lepaskan aku " kata Melisa
" ga Mel, aku ga akan melepaskan kamu, kamu harus hidup bersama ku, menjalani hidup penuh cinta bersama ku " kata Deris
Melisa menggeleng
Deris mendekati Melisa, spontan Melisa mundur hingga membentur dinding
" stop kak, diam disitu, stop aku bilang " teriak Melisa
Deris menghentikan langkah nya
" jangan takut sayang aku ga akan menyakitimu " kata Deris
" tapi kamu membuatku takut " ucap Melisa
" maafkan aku, aku hanya ingin selalu di dekat kamu Mel " ucap Deris meletakan kepalanya di bahu Melisa
" aku mohon lepaskan aku, aku yakin kamu pria baik, kamu hanya terobsesi sama aku, bukan mencintaiku, sadar kak " ujar Melisa
" apapun itu aku ingin memiliki mu Melisa, wanita cantik dan cerdas calon dokter berbakat, kamu wanita idaman ku sayang " kata Deris
" kak tolong keluarkan aku dari sini, aku harus pulang " mohon melisa sambil menangis
" ga Mel... Susah payah aku membuatmu berada di sini bersama ku dan kamu minta aku melepaskan mu untuk pria itu lagi, aku akan buktikan hidup bersama ku akan membuatmu lebih bahagia " kata Deris
" tapi aku sedang hamil anak suamiku " ucap Melisa
Deris terdiam
" aku akan menganggap itu adalah anakku asal kamu mau hidup bersamaku selamanya " kata Deris terus mendekat ke arah Melisa
" cup " satu kecupan di kening Melisa
Melisa menangis sesenggukan
" jangan nangis sayang, kamu mungkin lapar aku akan ambilkan makan untukmu kamu tunggu ya " kata Deris lalu pergi meninggalkan Melisa
Melisa masih menangis, ia sangat ketakutan
" mas... tolong aku... Aku takut " rintih nya
Kamar yang Melisa tempati sangat mewah, sepertinya ia ada di rumah Deris tapi ia tak tau dimana letak rumah Deris, masih di jakarta atau tidak