5 hari sebelum aku koma, ada sesuatu yang janggal telah terjadi, aneh nya aku tidak ingat apa pun.
__________________
"Celine, kau baik-baik saja?"
"Dia hilang ingatan!"
"Kasian, dia sangat depresi."
"Dia sering berhalusinasi."
__________________
Aku mendengar mereka berbicara tentang ku, sebenarnya apa yang terjadi? Dan aneh nya setelah aku bangun dari koma ku, banyak kejadian aneh yang membuat ku bergidik ketakutan.
Makhluk tak kasat mata itu muncul di sekitar ku, apa yang ia inginkan dari ku?
Mengapa makhluk itu melindungi ku?
Apakah ini ada hubungan nya dengan pria bermantel coklat yang ada di foto ku?
Aku harus menguak misteri ini!
___________________
Genre : Horror/Misteri, Romance
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maylani NR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelidikan (02)
Di ruangan Polisi, pukul 15:10 sore.
Terlihat sang Polisi masih sibuk merapihkan berkas yang ada di atas meja kerja nya, seraya membaca kembali laporan kasus penembakan yang Celine ceritakan pada nya.
"Hemmm ..."
Dan tak lama kemudian dari arah luar datang lah seorang Polisi yang lain, ia membawa sebuah berkas di hadapan nya untuk di serahkan kepada rekan nya.
"Sammy, ini berkas kasus baru yang belum sempat kamu lihat." Ujarnya seraya meletakkan berkas tersebut di atas meja.
"Kasus baru?"
"Ya, 2 hari yang lalu bertepatan dengan tewas nya Jack, warga melaporkan tentang penemuan 2 mayat baru di dua tempat yang berbeda. Dan setelah di selidiki 2 mayat tersebut adalah taman-taman Jack yang pada malam itu sempat berada di lokasi yang sama dengan Jack."
Polisi yang bernama Sammy ini pun mencoba melihat berkas yang di berikan oleh rekan nya Alex, dan melihat satu-persatu wajah korban yang telah tewas, ia mencocokkan wajah nya dengan potongan Video CCTV.
"Kamu benar, mereka berdua adalah teman Jack."
"Dan aneh nya mengapa mereka bertiga tewas dengan selisih waktu yang berdekatan di malam yang sama?" tanya Alex.
"Ya mungkin memang takdir mereka tewas pada malam itu," jawab Sammy dengan enteng.
"Tidak ini ada yang aneh Samm-"
Alex menjeda ucapan nya seraya menunjuk ke arah foto para korban.
"Teman-teman Jack ini adalah Mike dan Roy, Mike tewas di karenakan ia menyebrangi Zebra Cross di saat lampu masih dalam keadaan hijau," tambahnya.
"Lalu di mana letak aneh nya?" tanya Sammy.
Alex menunjukkan jari telunjuk nya pada foto Roy, dan di sinilah titik tidak masuk akal nya.
"Roy tewas dalam keadaan tertusuk potongan besi panjang, yang di mana besi itu adalah besi yang serupa dengan besi yang menancap di perut Jack."
"Apa!?" Sammy pun terkejut.
"Aku mengetahui nya karena ada bekas darah Jack di sisi lain dari ujung besi tersebut."
"Tunggu, bukankah saat kita melihat mayat Jack potongan besi itu masih menancap di perut Jack? Bisa saja kan pelaku nya meninggalkan jejak darah Jack dari tangan nya di besi yang baru, lalu besi yang baru itu ia gunakan untuk menusuk Roy."
"Samm besi itu hanya satu."
"Apa?"
"Besi itu adalah besi yang sama, dan di gunakan untuk menusuk mereka berdua di malam yang sama, bahkan perbedaan mereka tewas hanya 30 menit."
"... "
Sammy yang mendengar penjelasan Alex nampak tidak percaya, alisnya pun mengernyit, mencoba berfikir secara logika.
"Kenapa aku bisa bilang begitu, karena saat aku menginvestigasi kedua mayat tersebut dan mengumpulkan barang bukti nya, tiba-tiba besi itu hanya ada satu. Aku sudah mencari kemana-mana besi satu nya tapi tidak ku temukan di mana pun."
"Jadi maksudmu, besi itu mengkloning dirinya sendiri? Dan setelah selesai membunuh, besi itu akan bergabung kembali?"
"Seperti nya begitu," fikir Alex.
"Ah kau berhalusinasi, mungkin saja besi itu di ambil oleh orang lain."
"Jika iya, untuk apa mereka mengambil barang rongsok itu? Sedangkan barang itu sudah ku amankan dengan plastik, lalu untuk apa orang lain mengambil nya? Fikirkan dengan baik Samm!"
"Hemmm ..."
"Seperti nya yang di katakan oleh nona Celine benar, ini adalah ulah hantu!"
"Hah, hantu? Hahahahaha ... Alex dengarkan aku ya, tidak ada hantu di dunia ini, kau ini jangan percaya dengan perkataan nona Celine, dia itu sakit jiwa."
"Sakit jiwa?"
"Iya, aku melihat nya sendiri, dia berbicara sendirian di depan kantor ini, lalu menangis tidak jelas. Apa namanya kalau bukan sakit jiwa?"
"Tapi Samm, kamu harus melihat rekaman CCTV yang ini!"
Alex terlihat memasukan sebuah Flashdisk di dalam lubang Port USB laptop milik nya, dan ia putar video tersebut.
"Video apa ini?" tanya Sammy.
"Salah satu toko yang lokasi nya dekat dengan Roy tewas ternyata memiliki CCTV, dan pemilik toko memberikan nya kepada ku, lihatlah!" seru Alex.
Di dalam layar, menampilkan Roy yang sedang berlari dengan gerak-gerik yang penuh ketakutan, pandangan nya seperti melihat sesuatu. Dan setelah itu potongan besi panjang tiba-tiba melesat menusuk Roy tepat di jantung nya.
"... "
"Lihat kan, Samm? Besi panjang itu melesat sendiri tanpa di sentuh, dan Roy sendiri terlihat seperti ketakutan, bahkan rekaman CCTV pada Mike pun sama, Mike sebelum tertabrak truk ia sempat seperti ketakutan."
"Hmmm ..."
"Lalu apa ini kalau bukan ulah hantu?"
Sammy yang awalnya tidak percaya pada hantu, ketika melihat video CCTV tersebut merasa ada sedikit keyakinan, namun ia masih belum bisa percaya seratus persen semua ini adalah ulah hantu.
"Biar ku cari tau!"
...****************...
Di sebuah kedai makanan, pukul 15:30 sore.
Terlihat Celine baru saja menyelesaikan makan siang nya di kedai tersebut, dan tak lama kemudian ponsel nya pun berdering.
Triririring!
"Hm?"
Penasaran dengan siapa yang menelepon, Celine pun segera meraih ponsel milik nya yang berada di saku celana nya, dan ia lihat siapa yang menelepon.
"Devid?" gumamnya.
Dan tanpa fikir panjang Celine pun lekas mengangkat panggilan telpon tersebut.
Pip!
"Halo?"
"Halo Celine!"
"Ya Dev."
"Hari ini kamu tidak bekerja, ada apa? Mengapa kamu tidak mengabari ku?"
"Maaf, aku hanya mengabari Reina, dan lupa mengabari mu."
"Apa kamu sakit?"
"Ah, ya aku tiba-tiba tidak enak badan."
"Kamu sudah berobat? Mau ku temani ke rumah sakit?"
"Tidak perlu Dev, aku sudah minum obat tadi, jadi kamu tidak perlu khawatir."
"Begitu ya, tapi jika kamu ingin pergi ke rumah sakit, aku bisa mengantar mu."
"Terima kasih Dev, tapi nampaknya tidak perlu! Aku sudah jauh lebih baik sekarang."
"Syukurlah aku senang mendengar nya, tapi jika terjadi sesuatu, kamu bisa menghubungi ku!"
"Ya, mungkin nanti aku akan menghubungi mu."
"Baiklah, sekarang istirahat lah yang cukup ya! Dan semoga lekas sembuh."
"Terima kasih Dev."
"Ya, sampai nanti."
"Sampai nanti."
Pip!
Celine pun lekas mematikan panggilan telpon nya, dan memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku celana nya.
"Untung saja Devid tidak curiga dengan alasan yang aku buat, aku akan tetap berpura-pura menjadi kekasih nya, dan mencari lebih banyak informasi dari nya."
.......
.......
.......
Di depan kedai tempat Celine makan, terlihat ada sebuah mobil Sedan mewah berwarna hitam yang sedang menepi di trotoar jalan. Mobil itu terlihat mencurigakan, karena sejak Celine memasuki kedai itu, orang yang berada di dalam mobil tersebut tidak kunjung keluar.
Lalu tak lama kemudian Celine yang baru saja selesai makan, nampak berjalan keluar dari dalam kedai tersebut, dan menoleh ke arah sebuah halte yang tidak jauh dari lokasi dirinya saat ini.
"Itu dia halte nya."
Tap! Tap! Tap!
Celine berjalan menuju halte tersebut dan hal itu sepertinya di perhatikan oleh seseorang dari dalam mobil.
...Bersambung ......