NovelToon NovelToon
Setelah Pengingkaran Janji

Setelah Pengingkaran Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / PSK
Popularitas:986
Nilai: 5
Nama Author: Misshunter_

Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,

Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahan Fatal

 Kiara mengerjap, ia menyapu sekitar hanya ia temukan dinding putih mengelilinginya, ia meringis saat merasakan nyeri disekujur tubuhnya

 pintu ruangan itu terbuka, tampak Agra menghampiri pada brangkar Kiara, ia simpan satu kantong plastik diatas nakas yang berhasil ia bawa dari luar, tanpa sepatah katapun Agra siapkan makan siang untuknya dan Kiara

 Agra bantu Kiara untuk duduk menyandar. ia tarik kursi untuknya bisa duduk disebelah brangkar, mengaduk bubur sebelum ia suapkan pada Kiara "buka mulut lo" titah Agra

 Kiara mengikuti intruksi Agra, namun sikap Agra sedikit berbeda, kenapa pikirnya? "Gra.. Gue kenyang" ujar Kiara saat baru saja lima suap bubur masuk kedalam mulutnya, tanpa banyak bicara Agra simpan kembali bubur dalam genggamannya itu,

 "Agra.." panggil Kiara

 Agra hanya bergumam dengan tangan yang fokus mengupas buah jeruk untuk Kiara, "makan!" titahnya sembari mengangsurkan satu buah jeruk yang berhasil ia kupas

 "Gra.."

 sedetik kemudian Agra bangkit termundur dengan dada naik turun menahan amarah, "lo bisa diem gak sih Ki. Gue gak mau bicara sama lo dan gue benci harus ngeliat lo yang luka luka gini gue gak bisa!!"

Kiara tampak berkaca kaca, luka lebam yang ia terima dari Errent masih sangat kontras terlihat dikulit putihnya, "ini bukan mau gue"

"gue tahu semua yang terjadi dalam hidup lo, gak sesuai dengan keinginan lo, termasuk lo yang keguguran Ki"

Kiara mendongak "Gue keguguran?" ulangnya. Sedetik kemudian Kiara menangis tergugu sembari memeluk perutnya sendiri yang masih rata. Melihat itu lantas membuat Agra semakin tak tega, ia hampiri tubuh Kiara yang bergetar hebat membawanya kedalam pelukan, menenangkan.

Ia usapi rambut Kiara yang dibiarkan terurai. Berusaha menyalurkan kekuatan yang ia miliki lewat dekapan hangatnya,

hingga tubuh itu mulai tenang lagi, Agra lepaskan dekapannya, ia usapi sisa jejak air mata itu dengan tangannya sendiri. Untuk pertama kalinya Agra melihat wanita hebat dihadapannya kini menangis, namun tangisnya entah untuk apa? entah untuk kepergian calon anaknya atau kepergian sang kekasih?

"gue gak mau nangis Gra. tapi kenapa air mata gue keluar terus ya" gerutunya sembari menyeka air mata

"its oke. Lo boleh kok nangis semau lo, dengan cara begitu akan sedikit meringankan beban yang menghimpit dada lo" ujar Agra "ayah yang selalu bilang gitu kalau bunda lagi sedih"

Kiara tersenyum kecil,

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan kembali, Kiara boleh pulang dengan catatan harus banyak istirahat

Agra membawa Kiara ke Apartemen miliknya, bersama Reino dan juga Asep yang membantu,

"lo boleh tinggal disini sampai kapanpun lo mau" ujar Agra sembari membaringkan tubuh lemah Kiara diatas kasur king nya. ia tarik selimut hingga sebatas perut Kiara,

"lo tidur ya. kalau lo butuh apa apa gue ada disofa" pamit Agra dengan seulas senyum, menepuk nepuk puncak kepala Kiara gemas

"neng Kia nya sudah tidur Gra?" ujar Asep saat Agra sampai dihadapan mereka

"belum"

"kamu sudah tanya kenapa dia bisa gitu Gra?" timpal Reino

"gaklah nanti aja. Dia masih keliatan syok banget setelah tahu dia kehilangan calon anaknya" tutur Agra

"tapi maaf maaf nih Gra" Reino takut takut "secarakan yang kita tahu Kiara kerjanya ya begitu, terus kenapa dia harus nangis denger kabar kegugurannya, bukannya bagus yah itu artinya dia masih bisa lanjut kerja"

Agra terdiam, mengingat ucapan Reino ada benarnya kenapa ia tidak kepikiran kesana. "gue gak tahu Rein. Cuma asumsi gue dia hamil anaknya Errent"

"tapi tahu dari mana Gra kalau itu anaknya Errent?" celetuk Asep

"tapi masa iya sih dia nangisin anak yang gak tahu bapaknya siapa. Kan gak mungkin Sep! Gue liat sendiri kok dia nangisin calon anaknya"

"buktinya apa Gra kalau itu anak Errent?" ujar Reino kebingungan

"udah gosipin gue nya?" sahut Kiara tiba tiba, ketiga pria itu menoleh dengan keterkejutan yang luar biasa

"Ki.. Lo mau kemana?" Agra hampiri Kiara yang saat ini berjalan merayap berpegangan pada dinding "lo butuh sesuatu?"

"gak. Gue mau ikut gabung sama kalian"

"tapi lo harus istirahat"

"iya gue tahu Gra" tapi ia harus meluruskan sedikit gosip yang baru saja teman temannya pertanyakan

Agra dan Kiara duduk bersebelahan,

"Sorry ya Ki, lo dengar obrolan kita?" ungkap Reino sesal

"gak papa ini gak seberapa ketimbang dulu waktu gue pertama jadi anak mamih, satu komplek heboh pas tahu pekerjaan gue, alhasil gue diusir dari komplek mereka" terang Kiara dengan kekehan kecil

"kok lo malah ketawa?"

"emangnya apalagi? Harus nangis nangis? Gak lah. Semua yang mereka tuduhkan juga bener. Tapi untuk masalah yang ini, gue yakin anak yang gue kandung benih Errent. Sebagai pekerja komersial kita gak boleh ceroboh atau malah kita yang akan dirugikan. Tapi kalau sama Errent, gue punya mimpi buat punya keluarga kecil yang bahagia, membersarkan anak anak bersama dirumah impian Kita"

"mungkin kalau lo gak kerja gini Errent akan percaya Ki" timpal Reino

"ya.. Itu kesalahan fatal gue. Gue juga mau pergi dari sana tapi gue gak bisa"

"kenapa?" sahut Agra dengan kerutan dalam

"gue terikat kontrak selama satu tahun kedepan. Errent tahu dan ia tak mempermasalahkannya dengan catatan ya gue gak boleh hamil sekalipun hamil harus abo*si. Tapi selama kami bersama Errent selalu rapih dalam bermain, hingga dihari itu, kayanya dia lupa dan gue juga emang sengaja gak minum pil"

"gue berharap dengan berita kehamilan gue bisa buat dia untuk memperjuangkan hubungan kita. Jujur aja gue cape sama hidup gue saat ini"

"tapi Errent malah marah, dan nyakitin gue. Gak banyak yang bisa gue lakukan selain memohon ampunan Errent"

"dia selalu begitu Ki?" timpal Agra lagi

"gak selalu. ini kali keduanya dia kasar sama gue. Dulu juga pernah waktu dia cemburu buta karena gue dapet pelanggan berondong tiga hari berturut turut orang yang sama"

Asep dan Reino menelan ludah susah payah, segitunya? Tiga hari berturut turut?

"kalau gue hamil bukan anak Errent mungkin gak akan gue pertahanin, mungkin gue juga akan milih buat abo*si"

Agra terdiam, ia kembali mengingat asal muasal dirinya dulu, mungkin apa yang bunda alami sama seperti Kiara saat ini, bunda mempertahankan kehamilannya karena anak yang ia kandung adalah anak dari pria yang bunda cintai,

mungkin jika bunda Kinanti tidak berpikir sampai kesana, saat ini Agra tidak akan ada dan berakhir abo*si karena papah Tama yang memilih tidak mencari tahu keberadaan Agra dan bunda.

"lo berhenti dari rumah mamih Ki" pinta Agra

"gue udah bilang Gra, gue gak bisa"

"Bisa Ki, dan itu akan jadi urusan gue".

1
Misshunter_
Guys untuk visual Agra dan Kiara udah aku up di igeh Misshunterv_ .thx❤️
Azure
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
Misshunter_: thank you kak❤️
total 1 replies
Halcyon
Good job thor, teruslah menulis dan jangan pernah berhenti! ❤️
Misshunter_: makasih kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!