kisah seorang bocah yang bernama Long Chen pasrah harus menerima segala hinaan cacian dan pemukulan dari semua anggota klan bahkan para pelayan merendahkannya. itu bermula semenjak diketahui kalau ia tak dapat berkultipasi layaknya anak anak seusianya. pembulian terus berlanjut hingga hampir merenggut nyawanya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melatih Yun si
Boo mmmm...Darrrrrrrrrkkkk.!!!"
Batu itu langsung meledak seketika, menjadi bongkahan bongkahan . Long chen tak menyangka kekuatan jurus tinju naga putih itu sedemikian kuat. Padahal ia hanya menggunakan Yuan Qi nya hanya 30%. Apa lagi kalau ia menggunakan 75% atau seratus% pasti kekuatan daya rusaknya sungguhlah besar.
Setelah menguasai jurus tinju naga putih tahap awal. Ia melanjutkan jurus Tinju naga putih surgawi tingkat menengah. Kembali mempelajari kitab itu. Setelah hapal, ia mulai mempraktekan jurus tingkat menengah itu. Setelah memperagakan jurus jurus itu, ternyata gerakannya sedikit sulit dari yang pertama.
Namun dengan ketekunannya ia terus berlatih , mengulang berkali kali tampa bosan, tak lama kemudian, semua gerakan itu dapat dikuasai nya dengan baik. Dengan gerakan gesit dan cepat , ia melancarkan serangan inti di barengi bayangan naga putih tampak memekik dengan ganas. Long chen mengarahkan tinju ya ke sebuah batu besar dengan Yuan Qi yang sama seperti pertama.
"Bummmmm. ..darrrrrrrr... !!!!!"
Batu besar itu meledak menjadi butiran kerikil . Ternyata daya rusaknya tingkat menengah lebih unggul bila di banding dengan tingkat pertama . ia kembali melanjutkan jurus tahap ketiga yaitu tahap akhir.
Dengan menghapal kembali jurus itu, lalu mempraktekannya kembali, setelah menghapal nya. Ternyata gerakan ketiga ini tampak lebih sulit lagi. Beberapa kali ia terlihat gagal menaklukannya, Dengan tekat yang kuat, dan pantang menyerah. Terus dan terus berlatih Tampa jemu, Akhirnya ia berhasil menguasai jurus itu.
Ternyata jurus tingkat atas ini berbeda serangannya bila di banding dengan jurus pertama dan jurus menengah naga putih surgawi, tampa harus menyentuh target ia bisa langsung menghancurkannya dari jarak kejauhan. Cukup mengarahkan yuan Qi ke tinjunya. Tiba tiba sebuah cahaya putih terbentuk, keluar dari kepalan tinjunya meleset cepat menuju sasaran .
" B ooo mmmm darkkkkkk.!!!!"
Seketika itu juga, batu itu berubah menjadi debu. Lalu hilang tertiup angin.
Long chen tampak tersentak dan puas, Memang usaha tak mengkhianati hasil, sebanding... bila di bandingkan dengan tingkat kesulitan dalam memahami nya,
ternyata daya hancurnya jauh melebihi dari tingkatan sebelum nya, tak lama kemudian ia bersila menggunakan tehnik pernapasan naga pelahap semesta, mengisi kembali Yuan Qi nya yang telah terkuras habis selama latihan. Selang tak beberapa lama . Yuan Qi nya kembali terisi, tubuhnya terasa segar kembali, melihat hari sudah beranjak malam, ia mengakhiri latihannya dan berencana melanjutkan latihannya di keesokan harinya lalu beranjak pergi dari sana.
"Liu Jun... Apakah ada berita baru yang kau dapatkan. Akhir akhir ini...?" Tanya pria paruh baya kepada bawahannya yang ia perintahkan untuk mengawasi targetnya.
"Tuan... Hamba belum menemukan keberadaanya . Sementara itu tempatnya sekarang ini terasa aneh, seperti ada suatu kekuatan aneh yang melindunginya.
"Hemmm....apa penyebabnya bisa terjadi begitu.?" Ia menatap bawahannya itu dengan alis berkerut.
"Hamba tidak tau tuan. Hamba juga bingung. Mencoba beberapa kali tuk mengetahuinya tapi .. selalu saja gagal.
"Seharusnya ia sudah mati saat ini.. tapi tak ada kabar beritanya. Coba selidiki kembali. Dengan teliti, Aku tak mau ada masalah di kemudian hari !!"
"Baik tuan, hamba mohon undur diri dulu. " Lalu meninggalkan kediaman sosok paruh baya itu.
Tak berselang lama . Ia mendengar Pintu kamarnya ada yang mengetuk nya dari kuar
"Siapa itu ..?"tanya nya ingin tahu.
"Sen'er ayah.." terdengar suara dari balik pintu.
"Masuklah nak...," setelah pintu terbuka tampak seorang pemuda tanggung muncul dihadapannya.
"Ayah... Apakah ayah sudah mendengar berita terkini .....?"
"Berita apa itu...? Seketika menatap long sen dengan rasa penasaran.
"Ayah kemaren anak tetua ke enam long moran , yaitu nona Mey babak belur di hajar seseorang."
"haaa .... Lalu Siapa yang melakukan itu.?
"Tidak tau ayah .. semua orang yang melihat, tak mengetahui siapa pelakunya. Tapi semua berhubungan dengan sampah itu.
"Hemmm..... Lagi lagi sampah itu berulah . Kenapa bocah itu semakin hari semakin aneh .?" Pikirnya dalam hati.
"Ayah..kalau menurut ayah.. apakah ada orang kuat yang membantu sampah itu.?"
"Entahlah. Ayah juga tidak tahu. Mungkin juga.... apa yang kamu ucapkan itu ada benarnya."
"Baiklah ayah .. sen'er permisi dulu. " Setelah di balas anggukan, Pemuda itu meninggalkan ruangan.
*****
Di suatu tempat , tepatnya dunia kecil mutiara naga putih.
"Kakak... Ayo bangun." Teriak seorang bocah perempuan, setelah ia menemukan keberadaan long chen disalah satu kamar dalam istana itu.
"Emmm....," terdengar suaranya sesaat lalu meregangkan tubuhnya, menatap Yun si dengan tersenyum.
"Si'er ada apa,,? membangunkan kakak,sepagi ini....?"
"Kakak lupa ya kalau hari ini kakak janji mau ngajarin si'er latihan ."
"Ehh .. iya kakak lupa,Si'er langsung saja tunggu di tempat latihan. Nanti kakak kesana.
"Em....," angguk nya lalu beranjak keluar dari kamar long chen menuju ketempat latihan.
Tak lama kemudian . Long chen tiba dengan membawa sepiring bakpau yang masih mengepul uap panas.
Yun si yang melihat itu, wajahnya terlihat cerah. Kebetulan sekali perutnya sedang terasa lapar. Karna kemarin ia langsung tertidur lelap, setelah masuk ke dunia kecil ini, hingga pagi hari baru terbangun. Long chen mengetahui itu. Makanya ia membawakan bakpau, yang ia belinya kemarin, ketika sedang berada didunia luar.
"Makanlah.... Kakak tau kamu pasti lapar kan. Makannya yang banyak, biar ada tenaga nya. " Long chen menyerahkan sepiring bakpau itu ke tangan Yun si, walau ia tak begitu membutuhkan lagi makan, semenjak bisa menyerap Yuan Qi ke dalam tubuhnya, membuatnya tak merasakan lapar lagi. Tapi dengan begitu, ia masih tetap memperhatikan Yun si, yang masih belum bisa berkultivasi maka itu, ia masih membutuh asupan tenaga yang banyak dari makanan itu.
"Ahhh...kakak tau saja kalau si'er lagi lapar. " Tersenyum manis menatap long chen. Mengambil bakpau itu lalu memakannya dengan raut muka bahagia.
"Si'er ...kakak ingin mengatakan sekali lagi kepadamu...untuk jadi seorang kultivator itu berat. Tidak segampang yang kau pikirkan. Apakah kau siap dengan segala resiko itu.?"
"Si'er siap kak. Si'er tak ingin menjadi beban kakak. Si'er juga ingin melindungi diri sendiri dan orang orang yang Si'er sayangi." Jawabnya dengan tekat yang kuat.
"Baiklah setelah kamu makan, baru kita mulai latihannya, untuk pertama kau berlari lah, memutari gunung itu," tunjuknya gunung besar yang ada di depannya. Yun si yang tengah makan bakpao, malah terdiam menatap gunung besar itu, tapi dia tak protes.
Dengan meliat raut muka gadis kecil itu, long chen berpikir kembali, ia terdiam merenung sesaat, " Emmm.... gunung itu terlalu besar. mungkin bisa beberapa hari, baru bisa ia menyelesaikan bila Si'er yang mengelilingi nya." pikirnya dalam hati.
"Baiklah Kau kelilingi istana saja. Kakak berubah fikiran, untuk pertama Lari lah beberapa putaran. Semampu mu saja.untuk kedepannya baru kakak yang tentukan.
"baik kak.."
ga sabar utk selanjutnya