Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyenangkan
Aku berlatih setiap-hari dan berlomba dengan yang lain bukan untuk lebih baik darinya; namun untuk menjadi lebih baik dari diriku yang sebelumnya.
Meskipun itu menang atau kalah. Setidaknya untuk menghormati mereka yang sudah bekerja keras aku sungguh, terima kasih, akan hal itu. Jalan yang mereka semua tapaki dengan ketulusan hati mereka itu, perjalanan yang mereka lalui, dan di antara rekan-rekan mereka yang memperjuangkan nya.
Saat ini setelah pertunjukan pertandingan beladiri dengan tangan kosong kelas B dan C yang di akhiri dengan kemenangan kelas B.
Para penyelenggara itu melanjutkan pertandingan kedua beladiri dengan tangan kosong kelas A dan B. Dan berkata para peserta selanjutnya untuk bersiap melanjutkan pertunjukan itu.
Sapaan penghormatan untuk memulai pertunjukan dengan menundukkan kepala.
Dan bersiap untuk melakukan pergerakan.
Perwakilan kelas A itu dengan cepat menyerang terlebih dahulu langkah kaki kanan depan kemudian dilanjutkan dengan pukulan keras dengan tangan kanan menuju wajah ku. Aku bersiap dengan memundurkan kaki kiri kemudian menunduk ke kiri lalu melanjutkan nya dengan pukulan keras dengan tangan kanan di antara pukulan itu lalu tanpa aku sadari pukulan ku mengenai wajahnya seperti satu momen itu.
Dan perwakilan kelas A itu terjatuh lalu tidak sadarkan diri. Aku yang tidak mengetahui ini kenapa dan para penonton juga tidak mengetahui apa yang terjadi.
Namun di lain sisi para master/ahli yang mengamati nya terkesan akan satu momen itu dan tanpa sengaja mengatakan wah!.
Di lanjutkan dengan kata; itu tadi mengesankan.
Lalu para penyelenggara yang ikut terkesan dan para penonton itu melanjutkan nya dengan bersorak bersama.
Itu tadi hebat sekali!. Kata para penonton itu, namun aku tidak peduli akan hal itu dan langsung bergegas menolong perwakilan
kelas A itu aku berpikir semoga baik-baik saja. Dan memanggil para penyelenggara itu untuk membantu merawat perwakilan kelas A yang tidak sadarkan diri.
Setelahnya aku dan para penyelenggara itu membawa perwakilan kelas A yang tidak sadarkan diri itu menuju ke ruangan untuk diperiksa. Beberapa saat para perawat itu mengatakan dia tidak apa-apa hanya terluka sedikit dan kami sudah memberi pertolongan pertama, dia sedang beristirahat sekarang.
Dilanjutkan dengan kamu bisa pergi untuk melanjutkan pertunjukan selanjutnya; dia berkata.
Di lain sisi huh, aku kira akan menjadi persoalan yang rumit nantinya.
Aku merasa senang tidak terjadi hal buruk padanya. Dan pergi untuk melanjutkan pertunjukan selanjutnya.
Setelahnya menuju ke stadion itu dan para penonton masih bersorak "kamu hebat sekali", para penyelenggara itu lalu mengatakan pemenang pertunjukan kedua yang tidak terduga ini adalah kelas B dan dilanjutkan pertunjukan beladiri dengan pedang kayu.
Para peserta perwakilan yang mengikuti pertunjukan selanjutnya untuk mempersiapkan diri. Para master/ahli menambahkan aturan kali ini pedang kayu yang jatuh adalah peserta yang kalah.
Perwakilan kelas B dan C yang sudah bersiap mengambil pedang kayu nya masing-masing.
Dilanjutkan dengan sapaan penghormatan dengan menundukkan kepala.
Karena aturan nya pedang kayu yang jatuh adalah peserta yang kalah. Para perwakilan kelas terlihat sangat teliti dalam melakukan pergerakan.
Di lain sisi para penonton yang melihat berkata untuk segera menyerang.
Aku dengan tenang mengambil beberapa pergerakan untuk menangkis dan tidak membuang stamina dan membiarkan perwakilan kelas C itu untuk menyerang dengan sekuat tenaga sampai menuju batasnya. Setelah teliti menahan semua serangan yang di arahkan oleh perwakilan kelas C itu berkali-kali dari tebasan samping dari depan, beberapa tusukan.
Di akhiri oleh serangan dengan sekuat tenaga dengan gerakan seperti membelah kayu oleh kelas C itu. Aku langsung ke arah samping dan melakukan tebasan di atas pedang perwakilan kelas C itu. Saat tebasan darinya sudah berada di tengah. Yah, karena semua tenaga yang perwakilan kelas C itu berikan pada gerakan membelah itu. Tidak terpikir olehnya bisa tetap menahan pedang kayu berada di tangan nya. Dia terkejut saat pedang kayu itu terjatuh.
Aku memilih gerakan membelah dari atas setelah serangan yang sama karena lebih mudah menjatuhkan pedang kayu itu dari atas dari pada menyerangnya dengan beradu pedang secara terus-menerus yang ditahan oleh telapak tangan nya.
Karena saat melakukan serangan dari atas yang menahan pedang adalah jarinya jadi lebih mudah terjatuh karena tidak sekuat saat menahan dengan telapak tangan nya.
Yah, sejujurnya karena ini latihan bukan pertumpahan darah hal seperti itu bisa dilakukan dengan pedang kayu.
Namun saat berada di dalam pertempuran asli itu hanya membuang gerakan yang tidak ada artinya.
Karena lawan biasanya akan memiringkan pedangnya saat tebasan tidak mengenai agar bergesekan dengan pedang lawan dan segera membuat pergerakan lain.
Setelahnya para penyelenggara itu mengumumkan pemenang pertunjukan beladiri dengan pedang kayu pertama adalah perwakilan kelas B.