INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WinAnna25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.
...🕊️🐀🐁🕊️...
"Baiklah, sekarang kalian bisa cari data ruang gugus kalian di depan ruang TU. Setelah itu, kalian akan bertemu dengan kakak pendamping kalian masing-masing" Ucap sang ketua Osis yang bernama Dimas Angga Wira Wijaya yang terlihat di nametag nya.
...Seketika Siswa/i baru pun berhamburan pergi ke ruang TU dan hanya menyisakan dua wanita dengan wajah datar, cuek dan juteknya namun sangat terlihat cantik yang masih setia berdiri di ujung lapangan. ...
...Yang satu sibuk memainkan ponselnya, yang satunya sibuk menatap tajam ke depan dengan kedua telinga yang disumpal menggunakan handsfree bluetooth miliknya tanpa orang lain ketahui karena Ratna memakai hijab. Begitupun dengan Dita. ...
"Dekkk sini" Teriak salah satu anggota Osis.
...Ratna dan Dita menoleh namun tetap diam di tempat. Karena mereka berdua pikir, mungkin kakak kelas itu sedang memanggil orang lain. ...
"Kalian dua cewek!! Ayo sini!!" Teriak kakak kelas itu kembali.
...Mereka berdua pun menghampiri kakak kelas itu. ...
"Kalian berdua kenapa gak ikut sama yang lain ke ruang TU?" Tanya salah satu anggota Osis yang bernama Desi di nametag nya.
"Masih rame" Jawab Ratna dingin. Desi segera menelan salivanya terkejut. Dia tidak mengira jika akan bertemu dengan gadis sedingin itu.
...Sedangkan Dita sibuk diam. Baginya, jawaban yang Ratna lontarkan sudah cukup untuk mewakili pendapatnya. ...
...Gile, dingin banget nih cewek. Berasa ngomong sama es balok gue. ...
...Batin Desi. ...
"Saya bukan es balok" Ucap Ratna membuat Desi terkejut.
...Lah, kok ini bocah bisa baca isi pikiran gue sih? Jangan-jangan dia cenayang lagi. Jangan-jangan dukun lagi. ...
...Batin Desi kembali. ...
"Kenapa harus ngedumel dalam hati selagi masih punya mulut untuk berbicara" Ucap Ratna dingin. Semua anggota Osis di stand itu terkejut dengan ucapan Ratna.
"Ann, Dit. Kalian kok malah di sini sih? Ayo ke ruang TU sekarang" Ajak Lusi yang tiba-tiba datang.
"Masih rame" Tungkas Dita dingin.
"Dek, ini temen kamu ya? Tolong ajak mereka ke ruang TU sekarang ya. Biar gak mengulur waktu" Ucap Desi.
"Yuk Ann, Dit" Ajak Lusi.
...Ratna pun melenggang pergi, tapi bukan ke ruang TU, melainkan ke arah lain. ...
"Ann, kamu mau kemana?" Tanya Dita.
"Kamar mandi" Jawab Ratna dingin. Dita pun ikut menyusul ke kamar mandi.
"Dek, mereka berdua temen kamu ya?" Tanya Desi.
"Iya kak, kenapa ya kak?" Tanya Lusi.
"Mereka berdua apa emang dingin gitu ya sikapnya?" Tanya Desi.
"Iya kak, mereka berdua emang cewek yang paling dingin dari dulu. Tapi, mereka berdua itu murid terpopuler lho kak di SMP aku"
"Populer? Maksudnya?" Tanya Diana teman Desi.
"Mereka berdua itu Siswi tercerdas di SMP. Mereka berdua itu teman plus rival dalam Olimpiade juga lho kak"
"Olimpiade? Mereka pernah ikut Olimpiade?" Tanya Desi.
"Always kak dan always menjadi juara satu bahkan sampai juara umum tingkat Provinsi. Mereka berdua juga pernah meraih kejuaraannya kak" Jelas Lusi.
"Mereka berdua ikut ekskul apa aja di SMP nya?" Tanya Diana.
"Mereka berdua selalu ikut ekskul yang sama kak. Basket, Pramuka, Teater, Paskibra, Musik, Rohis, Tari sama Pencak Silat. Mereka berdua juga ikut Osis kak. Terus, mereka juga jago nari lho kak. Soalnya di luar kegiatan sekolah, mereka berdua ikut kegiatan tari di salah satu sanggar tari dari kelas 4 SD sampai sekarang"
"Kalo boleh tahu, mereka jabatannya sebagai apa ya, semasa jadi Osis waktu SMP?" Tanya Desi.
"Ratna sebagai ketua MPK, Dita sebagai ketua Osis kak"
"Eh busett, MPK coyy. Keren abis dah itu bocah dua. Tapi, seriusan cewek sekaku mereka berdua bisa nari? Kalo nari kan harus lemah gemulai" Puji Diana.
"Udah lah Di. Oke, makasih atas infonya ya dek. Kamu bisa pergi ke ruang gugus kamu sekarang" Ucap Desi. Lusi pun segera pergi ke ruang gugusnya.
"Wahh, mereka berdua cocok banget buat ikut Osis gabung sama kita-kita Des" Tungkas Diana.
"Loe yakin mereka bakal mau?" Tanya Desi membuat Diana down seketika.
"Iya juga ya. Mereka berdua kan dingin banget, cuek lagi" Diana nampak berpikir. "Tapi kan Des, apa salahnya kita coba ajak mereka dulu, siapa tahu diterima ya kan?"
"Oke. Nanti gue bicarain sama Dimas dulu"
...Saat di depan lorong kamar mandi. Ada dua pria yang menatap tajam ke arahnya. Langkahnya benar-benar terhenti saat itu. Bola mata Ratna bahkan tiba-tiba saja membesar seakan-akan terkejut melihat sesuatu. ...
...Cowok itu? Dia kan yang muncul di mimpi aku setiap hari. Ini gak mungkin!!! Ini pasti mimpi juga!!! Ini gak mungkin Ann!!! Tapi kok dia malah jadi nyata begini sih?! Stop!!! Kendaliin diri kamu Ann. Jangan bikin orang-orang curiga. ...
...Ujarnya dalam hati seraya melihat dua pria itu yang terlihat kembar namun salah satunya justru yang sering muncul di mimpinya setiap hari. ...
...Laki-laki itu pun ikut menatap tajam ke arahnya dan bola matanya ikut membesar seakan-akan terkejut. ...
...Ini gak mungkin!!! Masa iya cewek yang setiap hari ada di mimpi gue jadi nyata begini. Sial!!! Mimpi macam apa itu!!! Arghh!!! Gue gak boleh bikin dia curiga. ...
...Ujar laki-laki itu dalam hatinya. ...
...Ratna tetap bersikap seolah-olah tidak peduli dan melanjutkan langkahnya. Meskipun sebetulnya isi pikirannya menjadi kacau ketika melihat pria itu. Pria itupun segera pergi ke luar area kamar mandi seraya Ratna masuk ke dalam. ...
"Ann, tungguin aku dong" Ucap Dita. Namun Ratna sudah masuk ke kamar mandi. "Ya ampun, malah ditinggal. Nih bocah hobi banget kayaknya ninggalin anak orang" Dengus Dita kesal.
"Ann" Panggil Dita saat Ratna sudah ke luar dari kamar mandi.
"Hemmm"
"Kamu mau ke TU kan?"
"Iya"
"Aku mau ikut"
"Hemmm" Gumamnya lalu segera pergi dengan Dita yang mengekorinya sampai ke ruang TU.
...Saat di depan ruang TU, ternyata ada beberapa anggota Osis yang menjaga stand di sana untuk memberitahu murid baru di mana ruang gugusnya berada. ...
"Kalian berdua mau nyari ruang gugus kalian kan?" Tanya seorang wanita yang terlihat sedikit tomboy dengan nametag bertuliskan Indriana Dewi Fitria.
"Iya" Jawab Dita dingin. Tapi Ratna memilih diam, karena jawaban Dita sudah mewakili jawabannya.
"Nama kalian siapa?" Tanya Indri.
"Ratna Puteri Cahya Victorianasari" Jawab Ratna dengan wajah datar tanpa senyuman.
"Dita Nur Destriana Putri" Tungkas Dita yang juga dengan nada dingin.
"Oke, buat Ratna di gugus 3 terus Dita di gugus 4" Jelas Indri sambil memamerkan senyumnya.
"Thank's" Balas Ratna singkat dan dingin tanpa senyuman lalu segera pergi menuju ruang gugusnya.
"Makasih" Balas Dita dingin lalu segera pergi ke ruang gugusnya.
...Indri dan Dimas sibuk tercengang kaget melihat dua gadis yang super duper jutek, wajahnya datar tanpa senyuman, padahal mereka berdua sangatlah cantik. ...
"Eh busett, songong banget tuh adek kelas!!" Dengus Indri sambil menggebrak meja stand karena kesal.
"Udah Dri, sabar aja kali. Mungkin mereka berdua sifatnya emang kayak gitu" Tegas Dimas.
"Iya Dim, tapi loe bisa lihat sendiri kan?! Adek kelas itu gak punya sopan santun banget!! Capek-capek deh gue pura-pura ramah kayak barusan" Sungut Indri kesal.
"Udah. Kita tunggu kabar dari Osis pendampingnya aja nanti, mereka berdua itu kayak gimana di kelas" Ucap Dimas berusaha menenangkan. Indri pun bisa sedikit tenang.
...Ratna memasuki ruang gugusnya dengan wajah datar. Semua penghuni ruangan itu menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan kagum. Bagaimana tidak, Ratna adalah gadis yang sangat cantik dan bisa membuat siapa saja terpesona jika melihatnya. Bukan hanya karena keelokan rupanya. Tapi karena ada sesuatu hal yang begitu mulia yang sudah Allah titipkan di dalam dirinya sejak lahir. ...
...🕊️🐀🐁🕊️...
