NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:780.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Morata

Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.

Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.

Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.

Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.

Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."

original by Morata
dilarang keras plagiarisme.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. KEBOHONGAN ALVEN

Sebenarnya kedua orang tua Tamara sangat kecewa akan perceraian Tamara dengan Alven. Tapi saat ini mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, selain hanya memberikan dukungan dan support kepada Tamara.

Berharap Tamara dapat bahagia kelak tanpa kehadiran Alven di sisi mereka. Pak Suyatno dan ibu Sumiati juga berharap kalau Tamara mampu menjalani hari-harinya bersama dia putrinya.

Apalagi setelah Pak Suyatno dan ibu Sumiati mengetahui semenjak Alven dan Tamara bercerai, Alven sama sekali tidak memberi nafkah kepada Cia. Sehingga Tamara lah yang selama ini berjuang untuk kehidupan mereka sehari-hari dan juga biaya sekolah Cia saat ini.

Yang mana Cia sudah Satu minggu yang lalu masuk sekolah taman kanak-kanak. Tetapi Pak Suyatno dan ibu Sumiati tetap bersyukur karena Tamara saat ini sudah semakin mandiri. Dia sudah membuka warung es Boba walaupun hanya kecil-kecilan, setidaknya dia mampu membiayai kehidupan mereka sehari-hari.

Pak Suyatno juga meminta kepada Tamara jika Tamara tidak merasa sanggup untuk membiayai kehidupan mereka dan sekolah Cia di kota ini, Pak Suyatno meminta kepada Tamara agar ikut bersama mereka pulang ke Sumatera.

Tapi sepertinya Tamara masih tetap ingin bertahan di kota ini.

"Nak, Apa tidak sebaiknya kita pulang ke kampung saja? tanya Pak suyatno kepada Tamara karena dirinya tidak tega melihat putrinya berjuang sendiri.

"Tidak apa-apa ayah, Tamara masih bisa menghidupi kehidupan Tamara dan Cia sehari-hari. Walaupun Tamara Hanya berjualan es Boba. Tapi insya Allah dari warung ini Tamara dapat membiayai kehidupan Tamara dan sekolah Cia.Apalagi akhir-akhir ini Tamara sudah mendaftarkan warung es boba ini ke berbagai aplikasi jasa penghantar makanan." ucap Tamara memberitahu kepada kedua orang tuanya.

Ia tetap berusaha mengembangkan senyumnya walaupun beban yang ia pikul tidak seperti senyuman yang ia perlihatkan kepada orang-orang.

Sementara di tempat lain, terlihat Regen sudah bersiap ingin segera berangkat ke kantor. Setelah memastikan penampilannya sudah terlihat rapi, Regen menenteng tas kantornya keluar dari kamar langsung menuruni anak tangga

Saat ia berjalan hendak keluar, Tuan Aditama memanggil dirinya. "Kamu kok buru-buru banget? kita sarapan dulu." ujar Tuan Aditama kepada putranya.

Terlihat Regen Melihat jarum jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia merasa kalau dirinya sarapan di rumah pasti akan telat meeting bersama klien sesuai dengan janji yang sebelumnya.

"Maaf Pa, sepertinya Regen tidak sempat Lagi sarapan di rumah. Regen akan sarapan di luar saja, soalnya ada meeting penting. Takut telat Nanti. Tidak enak lah klien yang terlalu lama menunggu." ucap Regen sembari memberi salam kepada Tuan Aditama. Kemudian ia berlalu meninggalkan rumah utama keluarga Aditama.

Kali ini Regen tidak di supiri oleh Januar. karena saat ini Januar sedang mempersiapkan bahan meeting yang akan mereka bahas bersama klien pagi ini.

Sebelumnya Regen sudah meminta kepada Januar untuk segera menemui dirinya di tempat di mana diadakannya meeting pagi itu. Agar Regen segera menuju tempat itu tanpa harus terlebih dahulu ke kantor.

Saat Regen sudah tiba di tempat meeting yang sudah disepakati, tidak menunggu lama Januar pun tiba. Terlihat klien besar mereka yang berasal dari Tiongkok juga datang menghampiri mereka. Setelah beberapa menit mereka duduk dan membahas sebentar bahan meeting yang akan mereka presentasikan.

"Maaf, saya datang terlambat." ucap Tuan Kim Liu kepada Regen dan Januar setelah mereka berjabat tangan.

"Tidak apa-apa Tuan, kami juga baru sampai." ucap Regen sambil mempersilakan Tuan Kim Liu dan asistennya duduk dia berhadapan dengan mereka.

Setelah memesan menu makanan yang disediakan oleh pihak restoran, terlihat Tuan Kim Liu dan asistennya memperhatikan bahan yang dipresentasikan oleh Januar dan juga Regen.

Tuan Kim Liu mengembangkan senyumnya, Ia juga memuji kinerja Aditama group yang tepat waktu dan hasilnya juga memuaskan, karena sebelumnya perusahaan Tuan Kim Liu dengan Aditama group sudah menjalin hubungan kerjasama.

Akhirnya Tuan Kim Liu juga menyepakati kerjasama kali ini, Tuan Kim Liu langsung menandatangani surat perjanjian kontrak antara perusahaan Tuan Kim Liu dengan perusahaan Aditama group.

Setelah selesai meeting dan menikmati makanan yang terhidang di restoran itu, akhirnya Tuan Kim Liu dan asistennya pun berpamitan. Tak lama kemudian Regen dan Januar pun meninggalkan restoran menuju Aditama group.

Saat mereka sudah tiba di Aditama group terlihat Alven langsung datang menghampiri Regen. Regen yang sudah tahu maksud dan tujuan Alven datang menghampirinya ingin meminta sesuatu. Ia langsung mempersilahkan Alven duduk di ruang kerjanya.

Saat Alven mengutarakan niatnya yang ingin meminjam uang dengan nominal yang lumayan besar kepada Regen, Regen mengerutkan keningnya.

Yang membuat Alven heran, Alven mengatasnamakan Fitricia dan Tamara yang meminta uang kepadanya, sehingga dia harus meminjam uang kepada Regen. Padahal Regen sudah mengetahui kalau Tamara dan Cia pasti tidak akan melakukan itu.

"Saya akan pikirkan itu nanti, saya masih ada pekerjaan lain. Lebih Baik Pak Alven kembali ke ruang kerja, karena ini masih jam kerja berlangsung." ucap Regen kepada Alven mempersilahkan Alven keluar dari ruang kerjanya.

"Tolong ya Regen, karena sepertinya Cia mau masuk sekolah dan Tamara membutuhkan uang itu." ucap Alven kepada Regen.

Regen menganggukkan kepalanya. Ia sengaja tidak langsung memberikan uang pinjaman itu. Dia berencana ingin mencari tahu terlebih dahulu tentang apakah Tamara dan Cia memang membutuhkan uang itu dan memintanya kepada Alven.

Setelah Alven berlalu dari ruang kerja Regen, Regen langsung meraih ponsel miliknya mencari nomor ponsel Januar disana.

Saat sambungan telepon seluler itu tersambung, Regen pun memberitahu kepada Januar kalau barusan Alven datang menghampirinya dan ingin meminjam uang sebesar 100 juta.

Hal itu membuat Januar terkejut. Yang paling membuat Januar terkejut lagi, Alven mengatakan kalau Tamara lah dan Cia memerlukan uang itu. Januar tidak terima kalau Alven mengatasnamakan Tamara karena Januar tau betul Tamara tidak akan melakukan itu.

Januar pun memohon kepada Regen agar tidak memberikan uang pinjaman itu kepada Alven. Karena dia mengetahui uang itu akan dia gunakan untuk foya-foya bersama Soraya dan wanita yang akan diincarnya.

Tampaknya Regen juga setuju dengan usulan Januar. Dia juga tidak percaya begitu saja kepada Alven kalau Tamara yang meminta uang, dan yang memerlukan uang itu adalah Cia.

Saat telah selesai berbicara dengan Januar Regen mematikan sambungan telepon selulernya, kemudian ia mencari nomor ponsel Tamara di sana.

Regen meminta kepada Tamara untuk segera menemui dirinya di salah satu restoran yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah Tamara. Dia tidak ingin membicarakan hal ini melalui sambungan telepon. Ia ingin langsung berbicara kepada Tamara dengan tatap muka.

Tamara pun menyetujui bertemu dengan Regen sore itu. Setelah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai CEO Aditama grup.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK "Aku Ibu Mu, Nak"

1
Ecoyyy
uy
Konny Rianty
Awasss ajaaa"' klau tk ad yg Selamat ,"" berarti Authorr jahatt nee"' heeee heeeee
Konny Rianty
Thorrr" kamu bikin pembaca mu Bahagiaa....
Konny Rianty
Jodoh kan Regan Dgn Tamara Thorrr"" Biar Nyahokk tuuu Alvin nyaaaa....
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
delfastri
Thor mertua durjana kek gini boleh di karungi gak.. trus kirim lewat JNT ke Antartika biar d makan ma beruang kutub..
Komang Diani
Luar biasa
Chen Aya
mampir thor
Teddy Aktadi
Luar biasa
Dwi Kadek
garcep dong pak Januar😂😂
Dwi Kadek
ceritanya ringan...karakter tokoh juga supel... amazing dech buat author nta
Dwi Kadek
kesempatan dalam gelap😂
pipi gemoy
alven jadi penjahat tanggung
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂
pipi gemoy
Regan grcep👍🌹
pipi gemoy
😂😂😂😂😂👍🌹
Eva
Luar biasa
Maria Mebanua
aku sudah kasih vote ya
Morata: terimakasih kakak
total 1 replies
Ma Em
ya sudah Evi sama pak Januari saja walaupun usia terpaut jauh kan tidak apa apa kalau memang jodoh ga akan kemana.
Ma Em
semoga Regen sama Tamara berjodoh dan hidup bahagia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!