kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerah
"Aku potong gaji Om!" Geram Rex setelah teriakan dan tangisannya Delia sudah tidak terdengar lagi di telinganya.
"Tapi, saya menyelamatkan Non Yasmin" Roy menyemburkan protes.
"Menyelamatkan Yasmin?"
"Iya. Kalau saya tidak berteriak tadi maka Non Yasmin akan terkena masalah dengan keluarga Widura dan itu pastilah masalah besar"
"Baiklah. Gaji kamu tidak jadi aku potong" Rex melangkah lebar ke kamarnya dengan menggerakkan tongkat pintarnya.
Belum sampai tangan Rex menyentuh handle pintu kamarnya, terdengar suaranya Yasmin mengaduh keras, "Aduh!"
"Kamu kenapa?" Tanya Rex dengan wajah panik dan pria tampan itu sontak mematung.
Yasmin mengusap keningnya dan berbalik badan masuk kembali ke dalam kamar saat dia melihat ada Rex di depan pintu.
"Kenapa diam? Apa kamu pingsan?" Tanya Rex dengan wajah semakin panik.
Roy langsung menyahut, "Non Yasmin keningnya kejedot pintu karena Non Yasmin kurang hati-hati dan sekarang Non Yasmin sudah masuk ke dalam kamar lagi"
"Ganti semua pintu di rumah ini dengan pintu sensor gerak yang bisa membuka dan menutup sendiri jadi Yasmin tidak akan kejedot lagi"
"Tapi, itu butuh biaya yang sangat banyak dan semua pintu di rumah ini masih sangat bagus karena semuanya terbuat dari kayu jati super yang........"
"Kalau tidak diganti maka aku akan beneran memotong gaji Om" Ucap Rex sambil melangkah masuk ke kamar yang pintunya sudah dibuka lebar oleh Roy.
Roy langsung menyahut, "Baik, Tuan muda. Mulai sore ini semua pintu di rumah ini akan diganti dengan pintu sensor gerak"
Saat Rex sudah berada di dalam kamar, Roy menutup pintu dengan perlahan.
"Aku mau makan bubur kamu sekarang juga"
"Sudah dingin, sudah tidak enak"
"Aku mau memakannya, aaaaaa!" Rex yang sudah duduk di tepi ranjang membuka mulut lebar-lebar.
Yasmin menghela napas panjang lalu dengan terpaksa dia menyuapi Rex bubur buatannya.
"Enak" Rex berkata dengan wajah datar dan Yasmin diam tidak menyahut.
"Apa kamu cemberut saat ini?"
Apa sih nanya nggak jelas. Yasmin melotot kesal ke Rex.
"Jawab atau aku akan......"
"Iya saya cemberut" Yasmin spontan mengeluarkan kekesalannya.
Rex memalingkan wajah untuk menyembunyikan senyum simpulnya.
Kenapa dia memalingkan wajahnya lagi? Dia marah? Ah! Bodo amat! Mau marah marah saja, ish!
Rex menoleh pelan ke Yasmin setelah dia berhasil menguasai diri untuk tidak tersenyum lebar. "Apa kamu marah?"
"Iya"
Rex spontan mengulum bibir menahan senyum.
"Kenapa marah?" Tanya Rex.
Apa kamu cemburu? Ayo bilang kalau kamu cemburu. Rex.
Kenapa marah? Aku juga nggak tahu kenapa aku marah? Yasmin.
"Kenapa diam?" Rex melipat tangan di dada dengan kesal.
"Buburnya sudah habis, Tuan. Apa Tuan mau meminum sup jahenya?" Yasmin mengalihkan pembicaraan.
"Hmm"
"Apa Anda masih panas?" Yasmin menyentuh kening Rex dengan punggung tangan dan Rex menarik tengkuk Yasmin sampai kening Yasmin menempel di keningnya lalu pria tampan itu berkata, "Begini cara mengecek panas di badan yang benar"
Deg, deg, deg! Jantung Yasmin spontan berdegup kencang. Lalu, gadis itu menarik keningnya dengan cepat sambil berkata, "Anda sudah tidak panas lagi jadi sup jahe ini tidak usah diminum"
"Sayang kalau tidak diminum. Suapi aku sup jahenya!"
"Tidak usah tidak apa-apa, Tuan. Lagipula Anda tidak suka jahe, kan"
"Aku bilang suapi aku maka suapi aku!" Teriak Rex dengan mata menyipit.
"Baik, Tuan" Yasmin menyuapi Rex sambil menunduk ke dadanya dan bergumam dalam hati, hei jantungku! Kamu gila, ya, untuk apa kamu berdegup tadi? Pria ini galak......untuk apa kamu tadi berdegup, hah?!
Yasmin menyuapi Rex dengan mata menyipit dan bibir mengerucut karena kesal.
"Apa kamu cemburu?"
"A.....apa, Tuan?"
"Kamu belum menjawab pertanyaanku tadi, apa kamu cemburu?"
"Tidak"
"Tidak?" Rex melempar sandal rumahnya ke lantai dan merengut.
"I......iya saya cemburu"
"Kenapa cemburu?"
Eh, kenapa masih ada pertanyaan lagi? Yasmin melotot kesal.
"Kalau ditanya itu biasakan langsung jawab!" Teriak Rex.
Yasmin tergagap dan spontan menjawab, "Karena Anda sudah memiliki tunangan tanpa bilang sama saya"
"Kenapa harus bilang ke kamu?"
"Karena saya adalah Istri Anda!" Tanpa sadar Yasmin berteriak kencang ke Rex sampai pria itu terlonjak kaget.
"Ma...maaf, Tuan. Saya tidak sengaja berteriak kepada Anda"
Rex menarik pergelangan tangan Yasmin, cup! Satu kecupan mendarat di keningnya Yasmin.
Yasmin menarik keningnya sambil bertanya, "Kenapa Anda malah mencium saya, Tuan?"
"Biar otak di dalam kepala kamu itu pinter dikit. Aku tidak katakan kalau sudah punya tunangan karena aku tidak pernah menyetujui pertunangan itu dan aku tidak menyukai Delia"
"Kalau tidak suka kenapa Anda tadi........"
"Kalau aku sudah bilang tidak suka sama Delia, jangan banyak nanya dan jangan berpikiran aneh-aneh lagi!"
"Baik, Tuan"
"Sekarang bantu aku mandi lalu kita ke rumah sakit"
"Hah?! Untuk apa ke rumah sakit?"
"Kamu tidak ingin menjenguk Ayah kamu?"
Yasmin tersenyum lebar, "Anda akan membawa saya menjenguk Ayah saya?"
"Hmm"
Yasmin spontan memeluk Rex dan berkata, "Terima kasih, Tuan"
Rex merona malu dipeluk oleh Yasmin lalu pria itu berdeham dan berkata, "Aku berkeringat sangat banyak"
Yasmin terlonjak kaget dan saat gadis itu ingin melepaskan pelukannya, Rex menahan punggung Yasmin sambil menunduk dan pria itu berhasil menemukan bibir Yasmin lalu Rex memagut bibir Yasmin.
Dada Yasmin naik turun dan jantungnya berdegup kencang.
"Buka bibir kamu untuk bernapas!"
Alih-alih menarik diri dari dekapan dan pagutannya Rex, Yasmin membuka bibir dan menyerah kalah saat lidah Rex menyusup masuk dan mengajak lidah Yasmin menari liar dan panas.
Dada kedua sejoli itu beradu dan mereka bisa merasakan degup jantung satu sama lain.
Saat Yasmin menyerah kalah, Rex membopong Yasmin ke kamar mandi tanpa melepaskan pagutannya............