Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ipar Tak Tau Malu
Andai suaminya masih ada mungkin Nin Kasih tak akan kebingungan menjelaskan semua ini pada Zoya karena memang antara Zoya dan ayahnya memiliki kedekatan yang lebih dari pada dirinya dengan Zoya.
" Bun... Apa sebenarnya yang coba bunda sembunyikan dari Zoya ?" tanya Zoya yang kini sepertinya benar benar lupa jika ibunya baru saja kehujanan dan bisa saja berakhir demam jika tidak segera mandi dan berganti baju.
" sayang, untuk apa bunda menyembunyikan sesuatu dari kamu " ucap Nin Kasih yang kini sudah terlihat pucat dan saat berada begitu dekat Zoya baru menyadari jika bibir ibunya mulai membiru.
" Bun... Bunda kedinginan ?" tanya Zoya yang tiba tiba saja panik saat memegang kening nin kasih yang terasa sangat panas.
" bunda sakit ?" tanya Zoya yang bahkan tak perlu bertanya seperti itu karena apa yang tangannya rasakan jelas membuktikan jika saat ini ibunya sedang sakit.
" ibu ganti baju dulu, Zoya ambilkan obat " ucap Zoya yang langsung berbalik menuju ruang keluarga dimana kotak obat berada.
Tak ingin semakin sakit Nin kasih pun memilih mengganti pakaiannya tanpa membersikan diri karena badannya yang sudah terkena demam dan tak mungkin untuk di mandikan.
" ayo lah tubuh, kamu harus kuat karena kedamaian kita sedang di pertaruhkan dan untuk bisa menghentikan semuanya aku harus berbicara dengan Wirya " ucap Nin kasih yang sudah memikirkan semuanya dan menurutnya ini jalan satu satunya agar rahasianya tak akan bisa terbongkar untuk selamanya.
" mas, bantu kasih untuk bisa berbicara dengan dia dan menyelesaikan semuanya tanpa harus menyakiti Zoya " ucap Nin kasih yang tak menyadari jika yang iya ucapkan terdengar oleh Zoya.
" menyakiti ?"
" memang apa hubungannya laki laki itu dengan Zoya ?" tanya Zoya yang semakin yakin dan penasaran dengan rahasia yang ibunya sembunyikan.
" baiklah Bunda, jika memang bunda ingin menyembunyikan semua ini dari Zoya, maka Zoya akan diam karena Zoya yakin apapun yang ibu lakukan untuk kebaikan Zoya" ucap Zoya yang memilih kembali masuk seolah dirinya tak mendengar apapun sejak tadi.
Berbeda dengan kakek Wirya yang sejak tadi menunggu balasan WhatsApp dari kasih tapi hingga detik ini balasan itu tak kunjung iya dapatkan.
" kenapa kamu tak menjawab pesan ku ?" tanya Wirya yang bahkan tak melepaskan pandangannya dari handphone miliknya berharap Nin Kasih menjawab pesan yang iya kirim.
" atau kamu sengaja tak menjawab pesan ku ?"
" tapi tak apa karena aku tak akan mudah menyerah begitu saja "
" tiga puluh tahun aku mencari mu untuk meminta maaf dan Meluruskan semuanya, dan saat kamu sudah begitu dekat dengan ku kenapa aku harus menyerah, aku pasti akan bisa menemukan mu kali ini " ucap Kakek Wirya yang sudah bertekad untuk bisa menemukan kasih bagaimana pun caranya.
" mas, mas kenapa ?" tanya Pratiwi adik dari mendiang istrinya yang diam diam menyukai Wirya dan berharap Wirya mau turun ranjang dan menikah dengan dirinya demi Dirga.
" aku tidak apa apa, kamu tak usah ikut campur " ucap Wirya yang sangat tau bagaimana perasaan Pratiwi padanya.
" tapi mas, apa mas akan selamanya sendiri seperti ini ?" tanya Pratiwi yang berharap Wirya paham arah pembicaraannya kali ini.
" tidak, aku yakin tak lama lagi aku akan bisa mengabulkan harapan mendiang istriku untuk kembali melanjutkan hidup " ucap Wirya yang malah di salah artikan oleh Pratiwi adik iparnya.
" jadi kapan kita akan menikah ?" tanya Pratiwi yang tanpa rasa malu menempelkan dadanya di lengan Wirya berharap Wirya akan tergoda dengan apa yang iya lakukan.
" jangan seperti ini " ucap Wirya yang memilih menjauh dari Pratiwi yang lebih mirip wanita penghibur dari pada calon istri.
" kenapa mas ?"
" bukan kah kita akan menikah ?" tanya Pratiwi penuh harap.
" mas memang akan menikah, tapi bukan dengan kamu tapi dengan wanita lain " ucap Wirya yang ingin Pratiwi sadar jika selama ini dirinya hanya mencoba menghargai hubungan yang ada antara dirinya dengan Pratiwi.
" mas !!"
" kenapa mas harus mencari di luaran sana jika di depan mata mas ada wanita yang bisa menerima Dirga dan mas dengan baik " ucap Pratiwi tanpa rasa malu.
" bukankah sudah aku jelaskan berkali kali jika diantara kita tak akan pernah ada hubungan apapun selain adik dan kakak ipar " ucap Wirya yang bukan hanya kali ini dirinya menjelaskan batasan antara dirinya dan Pratiwi.
" kenapa mas ?" tanya Pratiwi yang mana semakin di tolak malah semakin penasaran.
" Pratiwi masih sangat muda dan Pratiwi yakin jika Pratiwi bisa memuaskan mas bahkan lebih dari apa yang mendiang kakak berikan pada mas " ucap Pratiwi semakin lancang.
" Pratiwi !!" bentak Wirya yang sudah tak bisa mengontrol emosi nya saat mendengar kata kata Pratiwi yang menurutnya sangat lancang.
" tapi bukankah itu yang selama ini laki laki cari dari seorang wanita ?" tanya Pratiwi yang merasa apa yang iya katakan tidak lah salah dan pembicaraan ini bukan hal yang tabu untuk orang seusia mereka.
" jika kamu terus berpikir seperti itu lebih baik kamu keluar dari rumah ini dan jangan pernah kembali lagi ke rumah ini " ucap Wirya.
" dan ingat satu hal lagi !" tunjuk Wirya tepat di hadapan wajah Pratiwi.
" jika nanti aku memang di takdirkan kembali menikah hanya dia yang akan aku nikahi " ucap Wirya penuh misteri.
" siapa dia ?" tanya Pratiwi penasaran.
" kamu akan tau jika saatnya sudah tiba " ucap Wirya yang memilih masuk ke dalam kamarnya dan mengunci kamarnya agar Pratiwi tak masuk ke dalam kamarnya.
" aku ingin lihat siapa wanita itu yang membuat kamu begitu menutup diri setelah kepergian kakak " ucap Pratiwi yang akan mencari semua informasi tentang Wirya dan masa lalunya karena Pratiwi yakin jika yang sedang Wirya tunggu bukan orang yang baru dia kenal tapi orang yang sudah lama iya kenal.
Berbeda dengan Zoya yang kini malah di buat panik karena tubuh Nin kasih terasa semakin panas bahkan setelah Nin Kasih meminum obat, demamnya masih tak kunjung turun.
" kita ke rumah sakit ya Bun ?" tanya Zoya yang memang saat Nin Kasih sakit akan sangat sulit membujuknya untuk ke dokter apalagi ke rumah sakit.
" bunda ingin tidur saja " ucap Nin Kasih yang lebih memilih memejamkan matanya dari pada pergi ke rumah sakit.
" bunda, nenek kenapa ?" tanya Nanda yang baru tau jika nenek kesayangannya sedang tiba baik baik saja.
" sayang, kamu bujuk nenek yang untuk mau pergi ke rumah sakit " ucap Zoya yang mencoba meminta bantuan putrinya untuk membujuk ibunya untuk mau pergi ke rumah sakit.
" tidak usah, bunda hanya butuh istirahat " ucap Nin Kasih yang tetap tak ingin pergi ke rumah sakit.
" apa harus Zoya menghubungi laki laki tadi agar membujuk bunda untuk pergi ke rumah sakit ?" ancam Zoya yang membuat Nin Kasih kembali membuka mata dan langsung melihat ke arah Zoya dan cucunya.
" coba saja jika kamu berani " ucap Nin kasih yang sangat yakin jika Zoya hanya menggertak.
✍️✍️✍️ apa benar Zoya akan menghubungi Wirya untuk membujuk nin kasih dan apakah ini awal kedekatan mereka semua ?"
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
love you moreee 😘 😘 😘