NovelToon NovelToon
Kisahku Belum Usai

Kisahku Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kelahiran kembali menjadi kuat / Cinta Murni
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Kamu terlalu sibuk dengan urusan dirimu sendiri sampai lupa kalau aku juga butuh kehangatan"

" Tapi wajar saja, kita belum menikah dan kita sedang berusaha untuk kearah sana bukan?"

" Sudahlah nin, ikhlaskan saja berarti kamu bukan yang terbaik untuk dia hehe dan ternyata aku yang menang bukan?"

Yah terkadang hidup sulit dimengerti, tapi sakit yang datang bukan berarti akhir dari kehidupan bukan?

Terkadang sakit yang hadir justru mereka sedang membersihkan jalan kehidupan kita dari hasil yang buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Disinilah diruang keluarga kini semua anggota keluarga berkumpul dengan perasaan masing-masing sampai menimbulkan suasana tegang, canggung bahkan emosi.

" Jelaskan Revano" setelah 10 menit berlalu dengan suasana hening sampai akhirnya Ibra menyuruh sang aktor utama untuk menjelaskan kejadian sebenarnya.

" Pah, bukankah siang tadi sudah jelas semuanya kalau a..." belum sempat menyelesaikan ucapannya suara keras itu terdengar jelas.

Braakkkkkkk....

" Siapa yang menyuruhmu bicara hah? Apa namamu sudah berganti menjadi Revano? Apakah ini hasil didikan ibumu?" Ibra benar-benar sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya saat ini.

Clara mengelus lengan sang suami untuk menurunkan emosinya saat ini, namun lengan Ibra menolak dan menarik dengan kasar menjauh dari tubuh Clara.

" Jelaskan Revano, bukankah kamu punya mulut? Sebagai laki-laki dia memiliki tanggung jawab penuh atas setiap perbuatannya apa kamu paham dengan ucapan manusia?" lagi Ibra memberikan pertanyaan menohok membuat Revano mati gaya.

Nindy bersikap biasa tidak ada amarah ataupun air mata, duduknya yang tenang membuat Amel merasa semakin kesal.

Bagaimana bisa dia setenang itu ketika kekasih yang dicintainya selama ini aku rebut, apakah dia sedang bersandiwara dihadapanku memperlihatkan ketegaran yang palsu? Cih, sok baik hati sekali manusia itu.

Bukannya berpikir dan merasa menyesal Amel justru berpikir buruk tentang sang kakak saat ini, entah apa yang ada didalam pikirannya saat ini.

" Maaf om, awalnya hubungan kami baik-baik saja sampai akhirnya kami sepakat untuk membangun usaha ber....."

" Usaha Nindy karena itu 90% pakai uang Nindy kamu hanya ikut mengelola jangan lupakan itu" belum selesai ucapan itu terpotong oleh jo sang kakak yang kini sedang menatapnya tajam.

" Ahh iya maksud saya usaha Nindy, tapi karena Nindy terlalu sibuk sampai akhirnya ketika saya suntuk dan kondisi cafe sedang ramai Amel datang membantu dan selalu ada disetiap saya butuh, bukankah itu berarti kesalahan bukan sepenuhnya ada pada diri saya?"

Dengan penuh percaya diri Revano menjelaskan seluruhnya, tetap saja dia tidak ingin disalahkan seorang diri meskipun memang saat ini kondisinya sudah menyudutkan dirinya dan Amel.

Ibra dan jo tersenyum dengan mengangkat setengah bibirnya memperlihatkan wajah yang cukup menakutkan, Clara hanya bisa menunduk, Amel yang masih dengan angkuhnya bergelayut manja dilengan Revano, sedangkan Nindy tidak ada pergerakan sejak tadi duduk dengan santai.

" Apa kamu sehat? Sudah tau salah masih menyalahkan orang lain, lelaki macam apa? Seharusnya kamu malu sudah menumpang kerja tapi hanya karena kesibukan dijadikan alasan untuk berpaling cih memalukan" jo yang kini menyanggah pernyataan Revano.

" Kalau kamu paham orang bekerja itu ada tanggung jawab yang harus dikerjakan, banyak karyawan yang harus disejahterakan bukan? Seharusnya kamu paham sampai sana, lagian suntuk yang bagaimana yang kamu maksud hah? aku jadi bingung bagaimana cara kamu mengelola cafe, bukankah yang sibuk itu para karyawan yang menghadapi para customer sedangkan kamu hanya duduk santai didalam ruangan?"

Panjang lebar Ibra kini menjelaskan pernyataan Revano yang dianggapnya sangat aneh, bagaimana bisa pikirannya sangat pendek sekali.

" Mungkin memang terlihat santai saat saya bekerja om, tapi sebenarnya saya juga suntuk lelah bekerja"

Lagi lagi Revano mengulang kata yang sama, padahal kata-kata yang dia ucapkan sudah dijelaskan secara gamblang tapi mungkin maksud suntuk antara Revano dan Ibra berbeda arah.

" Suntuk tidak bisa melakukan tindakan asusila menurtmu hah? dan kamu dapatkan secara gratis dari perempuan ini begitu maksudnya?"

" PAPA...." Amel yang melihat sang papa seperti mengejeknya langsung bangkit dengan teriakan yang cukup tinggi.

" Turunkan nada bicaramu, ini bukan hutan tidak perlu teriak jarak kita sangat dekat dan kamu tidak tuli, jangan karena kamu berteriak lalu masalah selesai dan kamu tidak akan mendapatkan penilaian buruk haha itu mimpi" jo benar-benar dibuat murka oleh tindakan sang adik.

Suasana kembali hening setelah teriakan Amel yang menggema begitu keras didalam ruangan keluarga.

" Amel apa kamu sudah memikirkan konsekuensi apa yang akan kamu tanggung atas perbuatan kalian? Saya rasa perbuatan kalian siang tadi bukan yang pertama kalian lakukan".

Ibra yang kecewa sama sekali tidak menyebut dirinya papa dihadapan Amel dan Revano, namun menggantinya dengan saya yang terasa begitu asing.

" Pah sudahlah jangan terlalu dibesar-besarkan, bukankah itu hal yang wajar dimasa sekarang? Dan kamu melakukannya atas dasar sama sama suka, toh kak Nindy juga sudah memutuskan hubungannya jadi apalagi yang harus dipermasalahkan?" Clara begitu kaget mendengar jawaban sang anak.

Ya Tuhan benar-benar titisan anak Clara sekali perempuan ini, pikirannya sangat pendek.

" Apa kamu yakin jika Revano akan bertanggungjawab jika kamu hamil? Apa jaminan yang Revano berikan kepada kamu sampai kamu melepaskan mahkotamu secara percuma? Lihat dia berpacaran dengan Nindy saja yang sudah memberikan banyak bantuan ditinggalkan begitu saja, bagaimana dengan kamu yang posisinya saat itu hanya sebagai selingkuhan bahkan bisa dibilang seperti boneka jika butuh dia akan datang saat dia tenang apa dia peduli?".

Deggg.....

Amel mencerna kembali ucapan sang papa yang dirasa ada benarnya juga, tapi saat ini Revano membuktikan bahwa dirinya yang dipilih dan meninggalkan Nindy.

" Tapi buktinya aku yang dipilih oleh Vano pah, sudahlah kalian terima saja kenyataan bahwa Nindy memang sudah bukan jodoh Revano ribet sekali" bukannya berpikir Amel justru makin menjadi.

" Sudahlah semua sudah selesai akupun tidak menyesal, ini tanda tangani surat ini dan aku harap kalian segera menikah karena bisa jadi hubungan kalian akan meninggalkan benih yang segera tumbuh diperut Amel" dengan santai Nindy memberikan secarik kertas surat perjanjian.

Isi surat tersebut adalah pembagian hasil cafe yang dimana 70% diberikan kepada Nindy, sisanya untuk operasional cafe dan pendapatan pribadi Vano.

Nindy tidak sebodoh itu justru dia lebih pintar dibandingkan kedua pasangan mesum yang isinya hanya kegiatan panas saja.

" Ini...apa maksudnya" Amel yang geram langsung meninggikan suaranya kembali.

" Tanda tangan saja Revano, jika tidak silahkan keluar dan mulai besok akan ada orang kepercayaanku yang akan mengelolanya bagaimanapun?" dengan senyuman devil Nindy memberikan pernyataan yang membuat langkah Vano berada diujung tanduk.

Akhirnya mau tidak mau Revano menyetujui dan menandatangani surat tersebut, karena jika ia melepaskan cafe itu maka ia akan menjadi pengangguran bagaimana nanti untuk menunjang kehidupannya apalagi saat ini dirinya didesak untuk menikahi Amel.

Nindy menerima surat yang telah ditanda tangani dengan mengangguk pelan, setelahnya Nindy pamitan untuk istirahat karena memang kepentingannya sudah selesai tidak ada penyesalan ataupun kesedihan yang berkepanjangan.

Berbeda dengan Amel yang merasa kesal atas sikap Nindy, apalagi saat ini dirinya disalahkan oleh semua orang yangenih berpihak pada Nindy.

1
Mukmini Salasiyanti
Kk Din..
Abg Nindy namanya jonathan?
calon Nindy namanya Nathan kan??
Dinar: hehe iya kakak maaf yaa udah bikin bingung dan bikin kurang nyaman bacanya 🙏
Mukmini Salasiyanti: k2k sih..
buat namanya mirip-mirip

wkwkwk
total 3 replies
Mukmini Salasiyanti
gmn itu kk Din....?
jantung yg bergoyang???

wkwkwk
Dinar: hihi jantungnya ikutan trend tik..k Kakaku 🤭
total 1 replies
Dinar
ahaha ide yang bagus kak 🤭🤭
Mukmini Salasiyanti
kl pingsan..
tinggal calling Ambulance, Nin.

wiu... wiuu... wiuuuuu

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
hihiii
syokoriinnnn
Mukmini Salasiyanti
kakakku..
di cover judulny semesta hrs bahagia..
blm digantikah??


hihiiiii
Mukmini Salasiyanti: 🥰😘👌💪💪💪
Dinar: Hallo cantiknya akuuu
hihi iyaa aku belum sempet genti jadi pake yang ada dulu hehe

Happy nice weekend kakak terbaikku ❣️❣️
total 2 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhh kk Dinar...
mengapa sedih dan kecewa sll diawal??


wkwkwk
Dinar: aku ga enak kak engga balas komentar kakak di yang itu maafkan aku ya kak 🙏🙏
Mukmini Salasiyanti: gpp , kk Din... .
jgn trll difikirkan
mgkn ada gangguan...
wkwkwk

lanjut dan
semangat yaaa!!!
total 4 replies
Mukmini Salasiyanti
huhuhuaaaaa
ikutan mewek.... ..

semangat, Nindy!!
Dinar: Terimakasih kakakkuuuu
yuk semangat musim hujan lebih adem kan yak kalau ada pertengkaran 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!