Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pura-pura Tidak Tahu
Elis terbangun di sebuah kamar yang tampak asing. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dan baru menyadari jika dia sedang berada di rumah sakit setelah melihat tangannya terpasang infus. Elis kemudian mengingat apa yang terjadi dan bagai mana dia bisa berada di rumah sakit.
"Astaga aku tadi pingsan di cafe."
Melihat cairan infus yang sudah hampir habis, Elis yakin sudah cukup lama ia berada di sini. Bagai mana jika Louise mencarinya ? Apa pria itu tahu jika dia ada di rumah sakit sekarang ?
Kedatangan seorang perawat mengalihkan Elis dari pikirannya.
"Bagai mana keadaan anda nona ? Apa masih pusing ?" tanya perawat sambil memeriksa cairan infus yang tergantung di tiang samping berangkar.
"Tidak, sus. Saya merasa lebih baik." jawab Elis jujur.
Kepalanya memang sudah tidak merasa pusing lagi dan tubuhnya juga lebih segar.
"Suster apa setelah infusnya habis saya boleh pulang ?" tanya Elis.
"Maaf nona. Untuk hal itu dokter yang akan memutuskannya setelah memeriksa keadaan anda." jawab perawat itu dan Elis hanya mengangguk.
"Apa ada yang anda butuhkan ?" tanya perawat itu lagi.
"Sus.... Em..." Elis menggantung kalimatnya dan tampak berpikir sejenak.
"Iya nona ?" tanya perawat itu.
"Eh tidak ada apa-apa." Elis mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Padahal tadi dia ingin menanyakan siapa yang membawanya ke rumah sakit dan apakah ada yang datang menjenguknya. Namun setelah berpikir hal itu tidak perlu dia tanyakan. Sudah pasti karyawan cafe yang mengantarnya dan juga pasti tak ada yang menjenguknya karena Louise ataupun keluarganya tidak akan tahu jika di sini. Para karyawan cafe tak ada yang menyimpan nomor Louise atau yang lainnya.
Pukul enam sore Elis akhirnya diizinkan pulang oleh dokter yang memeriksanya. Dokter mengatakan jika Elis hanya kelelahan dan harus banyak beristirahat serta minum vitamin yang sudah diresepkan.
Elis pulang dengan menggunakan taksi online. Ia menghela napas lega setelah tiba di rumah ketika Louise belum pulang. Jadi pria itu tidak akan tahu jika dia keluar rumah dan malah berakhir di rumah sakit.
Setelah makan malam Elis minum vitamin kemudian tak berapa lama ia sudah tertidur pulas.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam ketika Louise tiba di rumah. Louise menatap wajah Elis yang sedang tertidur. Ia menarik sudut bibirnya melihat sang istri.
Apa kau pikir aku tidak tahu apa yang terjadi pada mu ? Kau pikir aku akan membiarkan mu begitu saja tanpa pengawasan? Dasar bodoh. Gumam Louise dalam hati.
Setelah itu Louise beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Kemudian dia naik ke tempat tidur. Louise mencium kening Elis lama kemudian pria itu ikut berbaring di sebelah sang istri. Louise memeluk tubuh Elis sambil tangannya mengusap-ngusap perut sang istri. Malam ini Louise tidak akan menyentuh Elis karena ingat pesan dokter jika istrinya itu harus banyak beristirahat dan tidak boleh kecapean.
Tadi pagi ketika Elis sudah tiba di cafe, sopir yang mengantarnya tidak langsung pulang. Setiap hari supir itu akan menunggu di suatu tempat yang tak jauh dari cafe sambil mengawasi sampai Elis pulang. Jadi saat Elis pingsan supir itu yang mengantarnya ke rumah sakit dan juga melaporkan kepada Louise.
Louise langsung bergegas menuju ke rumah sakit begitu mengetahui jika sang istri pingsan. Louise menemui dokter untuk menanyakan keadaan sang istri. Sampai jam makan siang Louise baru meninggalkan rumah sakit karena ada pertemuan penting. Lagi pula Louise tidak ingin Elis tahu keberadaannya. Louise masih ingin melihat sejauh mana kejujuran wanita itu. Jadi Louise memilih pura-pura tidak tahu saja apa yang terjadi pada Elis.
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor