Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08
Nyonya Tian sedikit terkejut, keponakannya yang satu ini sangat patuh padanya. Untuk pertama kalinya keponakannya ini berani berkata tak sopan.
"Pangeran, maafkan Bibi yang tak begitu memperhatikan mu," ujar Nyonya Tian.
"Bibi jangan terlalu sungkan, Aku adalah keponakan Bibi, yang akan tetap menajadi keponakan Bibi untuk selamanya," ujar Pangeran Han dengan sopan, ia sengaja menekan kata keponakan, agar bibinya paham.
Nyonya Tian tersenyum dan mengangguk, "Ya.... tentu.... tentu saja."
Shen Yue menahan senyum saat melihat senyum Nyonya Tian, sedangkan wajah Tuan Tian terlihat menahan amarah. Tapi mampu menutupi, meski tak begitu rapih.
"Sepertinya ini bukanlah makan malam biasa, Tian Si yang berpenampilan begitu berbeda seakan ingin menarik perhatian suami ku," batin Shen Yue.
"Kakak maaf, Si'er tak tahu dengan apa yang Kakak suka, Si'er akan berusaha membuat sesuatu yang Kakak suka," ujar Tian Si gadis muda yang berusia tujuh belas tahun itu.
"Tian Si, sekarang sudah dewasa jadi jangan terlalu dekat dengan ku, bagai mana pun kau adalah Adik sepupu ku, untuk melayani ku Aku hanya butuh istri ku seorang, " ujar Pangeran Han menatap lembut Shen Yue.
Shen Yue dari luar terlihat begitu tenang, seakan tak terganggu. Tapi siapa sangka jika ekor matanya memperhatikan sekitar, bahkan telinganya begitu tajam, ia begitu pintar dapat menebak gelagat seseorang, wajah tenangnya hanya lah untuk menutupi pikirannya saja.
Shen Yue sudah pernah datang ke kediaman Tian tiga kali dengan malam ini dan pernah bertemu dengan Nyonya Tian di luar tanpa sengaja, beberapa kali juga Nyonya Tian datang berkunjung ke kediaman Pangeran Han.
Shen Yue merasa jika Nyonya Tian sangat menyayangi Pangeran Han. Tapi tak menerima kehadiran dirinya, Tian Si sudah tumbuh dewasa usianya sudah memasuki usia pernikahan. Jadi sudah tak pantas jika terlalu dekat pada Pangeran Han, dan malam ini semuanya sudah jelas meski Tuan dan Nyonya Tian belum mengatakannya.
"Istri ku, kita kembali sekarang, Aku masih sedikit ada pekerjaan," ujar Pangeran Han.
Shen Yue mengangguk, tenangnya Shen Yue membuat kecantikannya semakin menonjol.
"Paman, Bibi, kami pamit pulang dulu, untuk malam ini anggap saja tak pernah terjadi apa-apa," ujar Pangeran Han lalu melingkarkan tangannya di pinggang ramping sang istri.
Pangeran Han pergi dari sana dengan memamerkan kemesraan agar paman dan bibinya menghentikan dan membuang pikiran gila itu.
Tian Si matanya berkaca-kaca, "Bu, kenapa kakak Han bersikap dingin padaku?" ujarnya sedih.
Biasanya Pangeran Han akan berpamitan juga padanya. Tapi setelah beberapa tahun jarang bertemu karena Tian Si belajar di Academy, malam ini mereka bertemu kembali dengan Tian Si memiliki harapan lebih. Tapi sepertinya Pangeran Han membangun tembok tinggi, yang akan sulit Tian Si lewati.
"Si'er, jangan bersikap bodoh, Zhao Han menyukai wanita yang tenang, dewasa dan pintar, Zhao Han sangat cerdik, bahkan Ayah belum mengatakan apapun dia sudah tahu," ujar Tuan besar Tian menahan amarah, ia begitu kesal belum apa-apa Pangeran Han menolak maksud Tuan besar Tian.
Tian Si menunduk, air matanya masih bisa ia tahan, ia merasa sedih dan begitu kecewa, sebelum di bicarakan Pangeran Han sudah menolak.
"Si'er pergilah istirahat, jangan terlalu di pikirkan, masih banyak waktu," ujar Nyonya Tian menenangkan sang putri.
.
Kediaman Pangeran Han.
Pangeran Han duduk bersandar di kepala ranjang, matanya seperti tak berkedip menatap wanita cantik di hadapannya, yang baru saja mengganti hanfu dengan hanfu berwarna putih polos.
Shen Yue tahu suaminya sedang menatap dirinya, Shen Yue sudah terbiasa dengan cinta luar biasa dari sang suami, Shen Yue merasa cinta suaminya hanyalah untuk dirinya, Shen Yue pun sangat berharap seperti itu.
Shen Yue naik ke atas ranjang, ia tersenyum manis pada suaminya, "Jangan menatap ku terus, bagai mana jika nanti bosan? "
Pangeran Han mengulurkan tangannya, menarik Shen Yue agar bersandar padanya, " Aku tak akan pernah bosan, justru Aku yang merasa kawatir, bagai mana jika suatu saat istri ku pergi dari ku? "
"Untuk apa Aku pergi, bukankah cinta mu hanya untuk ku, lalu kenapa Aku harus pergi... dengar lah, Aku sudah terbiasa dengan cinta mu, jadi Aku tak akan pernah pergi," ujar Shen Yue memeluk Pangeran Han.
Pangeran Han hanya memeluk Shen Yue, ia tak mengatakan apapun, sepertinya Pangeran Han memiliki rahasia.
"Hari ini sedikit lelah, Aku ingin segera beristirahat," ujar Pangeran Han.
Setelah beberapa saat Pangeran Han tak bergerak lagi, pertanda ia sudah tidur.
Shen Yue berbaring memunggungi Pangeran Han matanya tak bisa terpejam ia masih memikirkan anak kecil itu, yang tak jelas anak siapa. Tapi mampu membuat pikiran Shen Yue sibuk, sedangkan Pangeran Han sudah terlelap, dengan posisi menghadap Shen Yue dan melingkarkan tangannya.
"Semoga kamu selalu baik-baik saja," batin Shen Yue, mendoakan bocah itu dengan tulus.
"Aku tak tahu siapa dirimu? hiduplah dengan tenang, jangan mengganggu ku dan jangan menemuiku meski hanya dalam mimpi," ujar Shen Yue, merasa tak mungkin untuk bertemu lagi.
Shen Yue pun menguap, lalu berbalik menghadap suami, Shen Yue menatap wajah tampan sang suami, perlahan ia pun terpejam.
Setelah Shen Yue benar-benar tidur, Pangeran Han membuka matanya, dengan tatapan tak terbaca ia memandangi wajah cantik Shen Yue, Pangeran Han memeluk tubuh Shen Yue dan menghirup wangi tubuh istrinya, "Tatap lah di sampingku apapun yang terjadi."
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊