kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahaya Mengancam
Angga berdiri lalu berjalan dengan menyeret kaki menuju ke bangku terdekat.
"Apakah aku sudah benar-benar kehilangan Yasmin......shhhhh!" Angga meringis saat sudut bibirnya terasa perih.
Di dalam mobil mewahnya Rex Hudson, masih berlanjut aktivitas panas.
"Ini hukumanmu karena kamu sudah berani pergi dengan laki-laki lain tanpa ijin dariku......Aku tidak akan melepaskan kamu" Suara serak Rex Hudson menyusup ke telinga Yasmin.
Yasmin berkata di sela isak tangisnya, "Sa....saya a....akan...hiks, hiks, mem.....membayar, hiks, hiks, hiks, kesalahan saya dengan cara lain, Tuan.....ahhhhh!!!!" Yasmin memekik kaget saat Rex menggigit pundaknya.
"Aku tidak mau cara lain" Geram Rex dsn tangan Rex nekat merayap naik. Di saat tangan itu hendak menyibak kain pelindung lembah terlarang, "Hiks, hiks, hiks, hiks........" Semakin keras terdengar isak tangisnya Yasmin.
Rex menarik wajahnya dari leher Yasmin lalu pria tampan itu menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya secara perlahan sambil menarik tangannya dari lembah terlarang.
Rex kemudian duduk tegak sambil berkata, "Rapikan dirimu!"
Yasmin menegakkan badannya pelan-pelan karena sekujur tubuhnya masih gemetar dan jantungnya masih berdegup sangat kencang. Kemudian dengan kedua tangan yang gemetaran, gadis manis berkulit putih itu mengancingkan bajunya, merapikan rok, dan rambutnya.
Rex menunggu beberapa saat kemudian bertanya, "Sudah kau rapikan dirimu?"
"Su....sudah, Tuan" Yasmin menjawab dengan gugup dan gadis itu menundukkan kepala. Dia takut menoleh ke Rex Hudson.
Rex membuka pintu mobil lalu menutupnya kembali sambil berteriak, "Om Roy!"
"Saya di sini, Tuan muda" Sahut Roy.
"Suruh supir wanita itu untuk mengantarkan Yasmin pulang. Dia sudah kamu panggil ke sini, kan?"
"Tina sudah sampai di sini, Tuan" Sahut Roy.
"Suruh supir wanita itu membawa keluar Yasmin dari mobilku dan mengantar Yasmin pulang dengan mobil yang dia bawa ke sini"
"Baik, Tuan muda" Sahut Roy.
Yasmin tersentak kaget saat dia mendengar pintu di sebelahnya dibuka dan terdengar suara wanita, "Nona, mari saya antarkan Anda pulang"
Yasmin hanya mampu menganggukkan kepala lalu keluar dari dalam mobil.
Supir wanita menutup pintu mobil dan tersentak kaget saat Yasmin menggenggam lengannya.
"Nona, Anda kenapa?" Tanya supir wanita itu.
"Saya tidak kenapa-kenapa, Mbak. Saya cuma butuh pegangan karena kaki saya lemas dan saya takut jatuh kalau jalan, Mbak" Jawab Yasmin.
"Baiklah, berpegangan terus pada saya, Nona" Sahut supir wanita yang bernama Tina itu.
"Non Yasmin sudah keluar, Tuan muda" Ucap Roy.
Rex kemudian membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam mobil dan Roy bergegas menuju ke jok kemudi.
"Kita ke mana, Tuan?" Tanya Roy.
"Ke salon"
"Anda masih ingin mengeriting rambut Anda, Tuan?"
"Hmm" Sahut Rex sambil menyandarkan kepalanya ke jok mobil.
Aku tidak menyangka kalau aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku tadi. Padahal dulu waktu sama Delia, aku bisa bersabar dsn mengendalikan diriku. Aku hanya sebatas mencium kening, tangan, pucuk hidung dan pipinya Delia. Aku tidak pernah mencium bibir Delia apalagi berciuman dengan Delia. Namun, saat bersama Yasmin.........ah! Aku benar-benar hampir gila. Batin Rex sambil meraup kasar wajah tampannya.
Sementara itu, Yasmin juga menyandarkan kepalanya di jok mobil. Gadis dengan rambut pendek bergelombang itu bergumam di dalam hatinya, dia menakutkan sekali kalau marah. Tapi, dia menciumku dengan sangat lembut. Lalu, dia berhenti saat aku ketakutan. Sebenarnya dia memiliki sisi yang lembut juga. Sebenarnya dia itu pria yang seperti apa? Huffttt! Jantungku masih berdebar-debar sampai detik ini. Itu adalah ciuman pertamaku dan dia adalah laki-laki pertama yang menyentuhku seperti itu.
Jiali duduk tegak saat telepon genggamnya yang sedari tadi ada di dalam saku roknya berdering cukup kencang.
"Ibu?" Gumam Yasmin.
Tina melirik Yasmin dan membeliak kaget lalu membatin, leher Non Yasmin terdapat banyak sekali tanda kemerahan. Apa Non Yasmin dan Tuan muda sudah.......ah! Itu bukan urusanku. Lagian Non Yasmin dan Tuan muda, kan, sudah menikah.
Setelah menerima telepon dari ibu tirinya, Yasmin menoleh ke Tina, "Mbak Tina, emm, apakah Mbak Tina bisa membawa saya sebentar ke hotel di dekat sini?"
"Hah?! Hotel? Memangnya Anda mau ngapain ke hotel, Non?" Tanya Tina dengan kening berkerut.
"Ibu tiri saya habis arisan di hotel RH dan beliau kejambret. Beliau tidak bisa pulang. Apakah Mbak Tina bisa membawa saya ke hotel itu untuk menjemput Ibu tiri saya?"
"Oh, kalau cuma menjemput saya rasa tidak apa-apa. Oke, kita ke hotel RH sebentar" Sahut Tina.
"Terima kasih, Mbak"
Tanpa sepengetahuannya Yasmin, ibu tirinya Yasmin tos dengan wanita yang duduk di sebelahnya lalu berkata, "Aku berhasil mengelabui Yasmin agar dia kemari"
"Baguslah! Bos Danang sudah menunggu Yasmin di kamar VVIP nomer 88" Ucap wanita itu dengan senyum lebar.
"Mana uangnya?" Ibu tirinya Yasmin menengadahkan tangannya.
"Nih" Amplop cokelat mendarat di atas tangan ibu tirinya Yasmin.
"Aku kasih separuh dulu dan akan aku transfer sisanya kalau Bos Danang sudah puas dengan layanannya Yasmin"
"Oke" Ibu tirinya Yasmin membentuk huruf O dengan jarinya.
"Jangan lupa setelah kamu berhasil membuat Yasmin tidak sadarkan diri, bawa dia ke kamar VVIP 88! Aku harus pergi karena masih ada banyak klien yang harus aku urusin"
"Siap!" Sahut ibu tirinya Yasmin.
Ibu tirinya Yasmin memiliki hobi berjudi dan sering kalah. Itulah kenapa uang suaminya lama-lama habis. Dia membohongi suaminya kalau uangnya dia pakai untuk investasi dsn dia tertipu lagi dan lagi. Kali ini di saat perusahaan suaminya masih berada di dalam kondisi yang memprihatinkan, ibu tirinya Yasmin menjual Yasmin untuk membayar hutangnya.
"Lumayan juga harga Yasmin. Eh, memangnya Bos Danang lihat Yasmin di mana, ya, kok dia bisa menginginkan Yasmin?" Gumam ibu tirinya Yasmin sambil memasukkan amplop cokelat ke dalam tas mewahnya.
Sambil menyelipkan rambut ke belakang telinganya, ibu tirinya Yasmin tersenyum lalu bergumam, "Ish! Bodo amat Bos Danang lihat Yasmin di mana. Penting aku dapat uang seratus juta. Dua puluh lima juta buat bayar hutang dan sisanya bisa aku pakai berjudi lagi"
Yasmin tidak menyadari ada bahaya Mengancam di depannya.