semua cerita dalam novel ini tidak ada kaitannya dengan sejarah, semuanya hanya fiktif belakang. 🙏🙏
Dewa dewi didunia hampir sudah tidak ada didunia ini, dewi dari dunia bawah yang penasaran dengan kehidupan manusia zaman sekarang.
Dewi itu adalah dewi keadilan, nama resminya Nemesis tapi orang di dunia bawah memanggilnya dengan Nemi.
Setelah sampai didunia atas dengan asistennya bernama Gero siluman anjing, mereka berdua pergi ke dunia atas tanpa sepengetahuan dewa bawah.
Tinggal didunia manusia mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mereka berdua menjadi manusia yang polos tanpa tau apa-apa tentang kehidupan manusia zaman sekarang.
Saat mereka yang sedang kebingungan dengan tempat tinggal, seorang jaksa yang bernama Mark Webber.
Maka saat didunia atas mereka berdua tinggal bersama Mark, untuk membalas bantuan nya Nemi membantu kasus yang ditanggani oleh Mark.
apa saja yang dilakukan Nemi didunia manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18.Mangsa Jack.
Sore harinya di rumah Mark, semua orang pulang ke rumah dan Mou yang terus berada di rumah menyambut kedatangan mereka.
Dengan senyum Mou menyambut kedatangan semua orang. "Selamat datang tuan dan Gero" Sambutnya.
Dengan tampilan seperti wanita, memakai celemek bunga-bunga. Mou terlihat manis, dan Gero tidak tahan untuk menggodanya.
"Wah, siluman rubah puluhan tahun bisa jika memakai celemek bisa secantik dewi-dewi di khayangan" Goda Gero sambil tersenyum.
Mou yang marah, tiba-tiba tangannya mengeluarkan api membara yang siap membakar Gero.
Gero bukannya meminta maaf, dia malah menantang Mou berkelahi. Mark yang melihat sikap mereka berdua, lalu melerai mereka untuk tidak bertengkar.
"Sudah hentikan!, jika kalian bertengkar. Siapa yang mengurus kekacauan yang kalian buat, bahkan Nemi pasti memarahi kalian. Kalian tidak mau membuat dewi pujaan kalian marahkan? " Ucap Mark.
Mereka berdua lalu mendengarkan ucapnya, dan menghentikan pertengkaran mereka. Mark yang tidak melihat Nemi di rumah. "Nemi, belum pulang? " Tanyanya.
"Dewi belum pulang tuan" Jawab Mou.
"Seharusnya dia sudah pulang, aku takut terjadi sesuatu pada Nemi" Ucap Mark.
"Sepertinya tidak!, dewi menyuruh aku pulang dulu untuk menyiapkan makanan untuk kalian dan dia katanya pulang dengan teman sekolahnya" Ucap Mou.
"Siapa? " Tanya mereka berdua bersama-sama.
"Aku kurang tau, nanti kalian tau sendiri jika dewi pulang" Ucap Mou yang langsung kembali kedapur.
Mark yang mencoba menutupi rasa penasarannya, dia kembali ke kamarnya. Sedangkan Gero terus mendesak Mou, dengan pertanyaan tentang teman Nemi.
Mereka bertiga sudah makan malam, tapi Nemi belum kembali dan jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Rasa penasaran dan khawatir mereka berdua mulai menyelimuti hati mereka berdua, Mark yang mondar-mandir melihat kearah jendela setiap beberapa menit sedangkan Gero hanya duduk diam melihat TV bersama Mou.
Tapi saat Gero menggunakan kekuatannya untuk menemukan Nemi, selalu di halangi oleh Mou yang duduk disebelahnya.
"Jangan lakukan itu!, dewi pergi dengan saksi yang menyaksikan Amy dan Peter di culik. Jadi kamu tenang saja, dewi akan baik-baik saja! " Ucap Mou untuk menenangkan Gero.
Gero pun mengurungkan niatnya, dan menyimpan kekuatannya kembali. Mark yang sudah tidak tahan lagi karena sudah sangat mencemaskan Nemi, dia masuk kamar dan ambil mantelnya.
Dan tak beberapa lama mereka keluar dari kamarnya. "Kalian berdua tunggu disini saja!, aku mau keluar sebentar" Ucap Mark sambil membawa kunci mobilnya.
Tiba-tiba suara mobil berhenti di rumah mereka, dan semua orang yang ada di rumah langsung berlari kearah jendela rumah mereka.
Mereka bertiga mengintip kedatangan Nemi yang keluar dari mobil, dan mereka juga melihat Bastian yang keluar dari mobil yang sama setelah Nemi keluar.
Mereka bertiga melihat ekspresi Nemi yang tersenyum malu-malu kepada Bastian, membuat Mark curiga dengan hubungan mereka.
"Gero, apa dewi punya perasaan? " Tanya Mark.
"Seingatku dulu dewi pernah cerita kalau dia sudah menjalani kehidupan seperti manusia, dan kalau di tanya punya perasaan. Mungkin punya, jika tidak dewi tidak akan bisa sebijak itu untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan perbuatan yang di lakukan" Penjelasan Gero.
"Dan apa dewi mu selalu tersenyum seperti itu didepan laki-laki? " Tanya Mark yang kesal.
"Tidak, tapi dewi terlihat manis saat tersenyum" Ucap Gero yang tersenyum.
"Dasar pemuja Nemesis! " Seru Mark yang kesal.
Mark langsung menutup tirai jendela rumahnya, dan masuk kedalam kamarnya dengan menutup pintu dengan keras.
Membuat mereka berdua kaget mendengarnya. "Apa aku membuatnya marah? " Tanya Gero.
"Tidak, tuan hanya suasana hatinya kurang baik saja hari ini" Ucap Mou.
Nemi pun masuk kedalam rumah, sambil membawa barang yang dia beli untuk mereka.Setelah masuk Nemi melihat ke seluruh ruangan rumah Mark, dia mencari keberadaan Mark.
"Apa Mark ada di rumah? " Tanya Nemi.
"Tuan ada dikamarnya dewi! " Jawab Mou.
"Memangnya ada apa dewi? " Tanya Gero.
"Aku punya info tentang Amy dan Peter sebelum meninggal" Jawab Nemi.
Mou pun memberitahu kalau Mark ada dikamarnya, dan Nemi segera mengetuk pintu kamar Mark. Saat membuka pintu kamar Mark terlihat kesal kepada Nemi, dan Nemi meminta untuk berbicara masalah Amy dan Peter.
Akhirnya Mark pun keluar dari kamarnya, dan mereka berempat duduk di ruang tamu.
Mereka membicarakan tentang informasi sebelum kematian Amy dan Peter, Mark yang berpikir kalau Nemi memiliki perasaan kepada Bastian.
Mark yang salah sangka kepada Nemi soal dia keluar bersama Bastian, ternyata hanya untuk mencari informasi tentang adiknya dan Amy.
Dan mereka berempat mengerti siapa yang membunuh mereka berdua, dan Mark akan menyelidiki diam-diam masalah dengan para mafia yang malam itu berada di sekitar hutan tersebut.
Setelah itu, saat mereka berdua saja di ruang tamu. Nemi yang hendak pergi ke kamarnya, dihentikan oleh Mark.
"Nemi, aku ingin berbicara dengan mu" Ucap Mark.
Nemi pun kembali duduk didepan Mark. "Katakan ada apa? " Tanya Nemi.
"Aku mau minta maaf karena sudah salah sangka karena masalah kemarin" Ucap Mark.
"Itu sudah biasa, karena kamu cuma manusia. Dan apa yang kamu lihat itu sudah kamu anggap benar" Ucap Nemi.
Mark pun menawarkan bantuan jika mereka berdua pergi berburu, dan akhirnya mereka berdua pun berbaikan kembali.
Di tempat lain.
Di hotel pinggir kota, yang berada di sebuah kamar yang disewa oleh Jack bersama seorang wanita penghibur.
Didalam kamar tersebut terdengar suara desahan seorang wanita, dan tertawa geli. Wanita itu yang menikmati malam yang mengairakan bersama Jack, Jack yang saat itu berada di bawah tubuh wanita itu.
Perlahan-lahan dia berada diatas tubuh wanita tersebut sambil mencium seluruh tubuh wanita itu, saat wanita itu menikmati menggairahkan yang dilakukan Jack.
Tiba-tiba Jack mengeluarkan suntikan bius di saku celananya, dan menusukan nya di leher wanita tersebut.
Wanita tersebut kaget, lalu dia segera memejamkan matanya karena obat bius tersebut terlalu kuat untuk nya.
Setelah berhasil membuat wanita tersebut tertidur, dia pun tersenyum bahagia.
Sambil membelai leher wanita itu dengan lembut. "Lehermu akan menjadi milikku" Ucap Jack.
Dia langsung berdiri, dan menggunakan pakaiannya kembali. Dan mengambil ponsel miliknya, yang berada di atas meja kamar hotel.
"Segera kalian kemari! " Perintah Jack pada anak buahnya.
Dan tak beberapa lama pintu kamar Jack ada yang mengetuk, dan Jack segera membuka pintu kamarnya.
Saat membuka pintu kamarnya, ada dua pria berbaju hitam tatapan mata mereka terlihat kosong menyapa Jack.
"Bos" Sapa mereka.
"Bawa wanita itu ke mobilku dan ingat jangan terlihat mencurigakan" Perintah Jack.
Setelah dua anak buahnya yang bertubuh kekar masuk, Jack pun keluar dari kamar hotel untuk mengambil mobilnya.
Jack yang menunggu cukup lama di mobilnya yang berada di parkiran hotel, dua pria itu pun muncul dengan membawa terolly hotel untuk mengangkat cucian kotor.
Mereka berdua membawa terolly yang berisi wanita yang ada di hotel tersebut, dan Jack memerintahkan untuk menaruh wanita tersebut di taruh ke bagasi mobilnya.
Setelah mereka berdua menaruh wanita tersebut ke bagasi mobil dan menutup, Jack langsung meninggalkan tempat tersebut. Dan dua pria itu kembali sadar, dan mereka bingung sedang apa mereka berdua ada di parkiran hotel.